Anda di halaman 1dari 46

Pemeriksaan Kerokan Kulit

Menggunakan Mikroskop

Yulita Hera
102011132

Sejarah Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micron =


kecil dan scopos = tujuan)
merupakan sebuah tehnik untuk
menghasilkan bayangan (image) dari
benda yang sangat kecil sehingga
mampu dilihat oleh mata dengan
baik.

Hans Lippershey dan Hans Jansen


(1590)
Giovanni Faber (1625)
Marcello Malpighi
Antony van Leeuwenhoek

Pertama kali diciptakan oleh Hans Lippershey


dan Hans Jansen pada tahun 1590 di Belanda
Penemu ini disebut Mikroskop oleh Giovanni
Faber pada tahun 1625
Mikroskop digunakan pertama kali untuk
analisis struktur biologi oleh Marcello
Malpighi
Penemu sel darah pertama kali oleh Antony
van Leeuwenhoek sehingga mikroskop makin
populer

The History
Anthony van Leeuwenhoek dan
Robert Hooke membuat
penyesuaian lensa untuk
digunakan dalam pengamatan
struktur sel.

Anthony van Leeuwenhoek


1632-1723

Hooke Microscope

Robert Hooke
1635-1703

The History

Tahun

Pelaku dan Peristiwa

1590

Jansen merancang mikroskop dengan menggabungkan dua lensa untuk perbesaran


yang lebih tinggi.

1827

Dolland memperbaiki kualitas lensa.

1930

Mikroskop elektron berkembang

Zacharias
Jansen

The First
Microscope

JENIS-JENIS MIKROSKOP

Mikroskop
Cahaya

Mikroskop
Stereo

Mikroskop
Elektron

Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memanfaatkan
pancaran cahaya untuk membentuk
bayangan benda.
Mikroskop cahaya atau dikenal juga
dengan nama Compound light
microscope.
Mikroskop cahaya memiliki tiga
sistem lensa, yaitu lensa obyektif,
lensa okuler, dan kondensor.

Monokule
r

Binokuler

Trinokule
r

Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang
mampu melakukan pembesaran
objek sampai dua juta kali, yang
menggunakan elektrostatik dan
elektromagnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar
serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi
yang lebih bagus dari pada
mikroskop cahaya.

Macam-macam mikroskop elektron:


Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop pemindai elektron (SEM)
Mikroskop pemindai lingkungan elektron
(ESEM)
Mikroskop refleksi elektron (REM)
Mikroskop Ultraviolet
Scanning probe microscopy (SPM)

Transmission Electron Microscope


(TEM)

Transmission electron
micrograph
of
epithelial cells from a
rat small intestine.
Scale bar = 5 mm.

Scanning Electron Microscope (SEM)


Mikroskop SEM
memiliki
kemampuan melihat
permukaan
spesimen dengan
ketelitian sebesar
elektron.
Menghasilkan
gambar 3 dimensi.

Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop
yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relatifbesar. Mikroskop Stereo
mempunyai perbesaran 7 hingga30 kali.
Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi.

Mikroskop Proyektor

Mikroskop Stereo

Untuk Pengamatan seukuran


serangga, dengan preparat 3 dimensi
(tanpa disayat).
Perbesara 6,7 x sampai 50 x.

Struktur Mikroskop

Lensa Okuler
Fungsi
Memperbesar dan
membalikkan
objek. Dengan
ukuran
perbesaran 5x, 10
x atau 15 x.
memiliki pengatur
jarak antar mata.

Tabung
Fungsi memberi
jarak bagi antar
lensa untuk
memfokuskan
objek.

Revolver
Fungsi mengatur
pergantian lensa
objektif. Biasanya
memiliki 4 lubang
untuk
menempatkan 4
ukuran lensa
objektif yang
berbeda.

Lensa Objektif
Fungsi memperbesar
objek. Dengan 4
ukuran perbesaran
yang berbeda yaitu 5
x (merah), 10 x
(kuning), 40 x (biru),
dan 100 x (putih).
Jika tertera x10/0,25,
artinya perbesaran
10x dengan NA/
Numerik aperture/
bukaan numerik
0,25.
Makin besar NA makin
tinggi resolusinya.

Lengan/ Leher
Mikroskop
Fungsi menopang
bagian atas
mikroskop dan
memegang
mikroskop saat
dipindahkan.

Papan Objek/ Meja Preparat


Fungsi meletakkan preparat. Ada yang
dapat dinaik turunkan ada pula yang
permanen.

Penjepit objek
Fungsi menjepit preparat agar tetap
pada posisinya. Dapat digeser-geser
untuk menentukan bagian preparat
yang diamati. Memiliki koordinat
untuk memastikan posisi yang tepat.

Pengatur posisi objek


Fungsi mengatur posisi/ koordinat
bagian preparat yang akan diamati.

Sekrup kasar
Fungsi untuk memfokuskan objek
dengan perbubahan yang kasar.
Memiliki pengunci agar sekrup tidak
bergeser.

Sekrup halus
Fungsi untuk memfokuskan objek
dengan perubahan yang halus.

Diafragma
Fungsi mengatur cahaya yang masuk.

Kondensor
Fungsi mengumpulkan sinar.

Skrup Pengatur diafragma dan kondensor.


Fungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang
masuk.

Diagram

Sumber Cahaya
Fungsi
menghasilkan
cahaya.

Jenis Sinar
Kemampuan mikroskopik ditentukan
jenis sinar yang di gunakan
Kemampuan mikroskopik juga
dipngaruhi oleh intensitas cahaya
yang digunakan
Mikroskopik yang paling sederhana
menggunakan sinar tampak merah,
jingga, kuning hijau, biru, nila dan
unggu.

Pembentukan Bayangan
Pembesaran Bayangan
Pembesaran tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif
f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau
jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler
dan yang ketiga adalah jarak pandang mata
normal (Sn).
Kemampuan pembesaran mikroskop juga
dipengaruhi oleh kemampuan lensa dan
panjang gelombang sumber yang digunakan.

Bila panjang gelombang cahaya yang


digunakan semakin kecil, maka
kemampuan mikroskop semakin
baik.
Untuk memperoleh pembesaran
mikroskop yang maksimal, maka
bayangan lensa objektif harus tepat
berada di titik fokus lensa okuler.

Fungsi Mikroskopik

Cara Menggunakan Mikroskopik

Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara


memegang lengan mikroskop sedemikian rupa
sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai

Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan


perbesaran lemah berada pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik
pada revolver

Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat


kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler
tampak terang berbentuk bulat (lapang
pandang).

Tempatkan preparat pada meja benda tepat


pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit
obyek/benda

Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek


dengan cara memutar pemutar kasar, sambil
dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus.

Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka


untuk memperbesar gantilah lensa obyektif
dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X,
dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.

Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan


mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak
lembab.

SEL
Orang pertama yang meneliti sel
adalah Robert Hooke (1635-1703)
Inggris,yang
dikenal
sebagai
penemu mikroskop majemuk(1665).
Sel dipelajari dalam bidang biologi
yang disebut sitologi

Sel Kulit

Lapisan Epidermis
Lapisan kulit epidermis terdiri dari banyak lapisan sel keratinosit yang selalu aktif melakukan regenerasi
dengan proses selama 28 hari. Lapisan paling dalam membentuk pigmen (melanosit) dan pada lapisan
kulit paling luar terdapat jaringan tanduk.
Lapisan Dermis
Lapisan ini terdiri banyak serat kolagen dan elastin yang menunjang kekenyalan kulit. Di antaranya
banyak terdapat kelenjar keringat, kelenjar lemak, akar rambut, ujung-unjung saraf perasa dan
pembuluh darah kapiler.
Lapisan Hypodermis (subcutis)
Lapisan ini paling banyak terjadi dari lapisan/ jaringan lemak.

Kesimpulan
Mikroskop merupakan alat bantu untuk
melihat,
atau mengenali benda-benda renik
yang terlihat
kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
Mikroskop
dapat juga digunakan untuk
pemeriksaan
Laboratorium.

Terima
kasih

Selamat
Belajar

Anda mungkin juga menyukai