Anda di halaman 1dari 11

KASUS III DIETETIK : ANAK SUSP.

TB PARU + EFUSI PLEURA


Aisyah Haderus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Penyakit
Tuberkulosis

paru

merupakan

penyakit

infeksi

yang

disebabkan

oleh

Mycobacterium tuberculosis yang merupakan bakteri berbentuk batang dengan


gejala yang sangat bervariasi. Pada penyakit tuberculosis, jaringan yang paling
sering diserang adalah paru-paru yaitu 95,9% (sebagai TB paru) tetapi juga dapat
menyerang sistem saraf pusat, sistem limfatik, sistem sirkulasi, sistem genitourinary,
sistem gastrointestinal, tulang, sendi dan bahkan kulit.
Sistem kekebalan seseorang yang terinfeksi oleh tuberculosis biasanya
menghancurkan bakteri atau menahannya di tempat terjadinya infeksi. Kadang
bakteri tidak dimusnahkan tetapi tetap berada dalam bentuk tidak aktif ( dorman ) di
dalam makrofag ( sejenis sel darah putih ) selama bertahun tahun.
Pasien An. S masuk rumah sakit tanggal 10 November 2011 dengan keluhan
utama sesak nafas / asma. Dan didiagnosis oleh dokter Efusi Pleura, TB paru, dan
Anemia defisiensi.
B. Data Dasar Pasien
1. Identitas Pasien
-

Nama

: An. S

Umur

: 4 tahun

Jenis Kelamin

Agama

: Islam

Alamat

: Soroako

No. Register RM

: 518717

Tanggal MRS

: 10 November 2011

Medis

: Laki-laki

: Efusi Pleura, TB paru, dan Anemia defisiensi


-

Ruang Perawatan

: Lontara IV Bag. Anak bawah

2. Data Subyektif
a. Keluhan Utama
Sesak nafas/asma
b. Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pasien beragama islam, ayah pasien bekerja sebagai petani dan ibu pasien bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Pasien anak tunggal dan pasien bersuku bugis.
c. Kebiasaan Makan
-

Pola makan 3kali sehari dan nafsu makan baik

Makanan pokok yg dikonsumsi = nasi 3x/hr, lauk hewani = telur/ikan 1-3x/hr, lauk
nabati = tempe/tahu 1-2 x/hr, sayur = 1x/hr, buah = 1-3x per minggu

Jajan cemilan 3-4x sehari (ciki-ciki,Kartu As) di warung


d.

Riwayat Penyakit Sekarang

Efusi Pleura, TB paru, dan Anemia defisiensi, demam (-) , kejang (-), mual (-),
muntah (-), sesak (-).
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Sejak berumur 2 tahun sering batuk-batuk disertai sesak, 3 minggu lalu demam
SMRS, sesak, batuk kadang disertai lendir, tgl 22 Oktober masuk RS Inco Soroako
selama 3 hari nafsu makan sempat menurun selama satu minggu sejak tgl 22-102011, 5 hari yang lalu masuk RS WS dengan alasan asma
f.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada
3. Data Obyektif

ometri (14/11/2011) :
Umur

= 4 tahun

BBA

= 9,9 kg

TB

= 94 cm

BBI

= BB menurut TB (tabel CDC)


= 14 kg

BB/TB

= 9,9/14 x 100%
= 70,71 % (Gizi kurang)

BB/U

= 9,9/16 x 100%
= 61,87 % (Gizi Buruk)

TB/U

= 94/101 x 100%
= 93,06 % (Mild stunting)

ksaan Laboratorium
Tabel 1. Data Laboratorium Pasien Saat Dirawat Di Rumah Sakit

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal
Laboratorium
14 November 2011
Pemeriksaan Hematologi
Hb
8,2
12-16 gr/dL
12
Rbc
3,37 10 /L
4.0-5.5 1012/L
Wbc
12.50 106/L
4.3-10.3 106/L
Hct
25,9 %
36.0-44.0 %
Sumber: Data Sekunder Terolah 2011

Ket

c. Pemeriksaan Fisik - Klinis :


Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Fisik-Klinis
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Keadaan Umum

Baik

BAK

Lancar

BAB

Lancar

Tensi

110/70 mmHg

Nadi

100x/i

Respirasi

30x/i

Suhu
37C
Sumber : Data Sekunder Terolah, 2011
d. Riyawat Makan
Makanan yang dimakan sebelum intervensi :
Tabel 3. Daftar menu recall 24 jam sebelum intervensi
Menu

Bahan Makanan

JUMLAH
URT
Gram

Pagi 06.00 :
Nasi

Beras giling

gls

50

Telur bb. bali

Telur ayam

1 btr

50

Minyak klp swt

sdm

Ketimun

1 sdm

20

Wortel

1 sdm

20

Nasi

Beras giling

2/3 gls

75

bandeng gr.acar kuning

Bandeng

ptg

50

capcay

Minyak kelapa

sdm

Kol kembang

1 sdm

10

Acar timun wortel


Jam 10.00
Siang 12.00:

sbl.gr kc.merah

Wortel

1 sdm

10

Buncis

1 sdm

Sawi

1 sdm

10

Minyak kelapa

sdm

Kacang merah

1 sdm

10

Santan peras dengan

sdm

air
Jam 16.00
Malam 19.00 :

Nasi

Beras Giling

gls

65

telur bb.rujak

Telur ayam

1 btr

50

sdm

1 sdm

50

sdm

1 sdm

10

1 sdm

10

Santan peras dengan


air

tempe goring

Tempe kedele murni


Minyak kelapa
Bayam
Jagung muda

bening bayam

Sumber : Data Primer Teolah, 2011


Asupan zat-zat gizi sehari sebelum intervensi :
Tabel 4. Asupan Zat Gizi Sebelum Intervensi
Energi

Protein

Lemak

KH

Asupan
1209,85
Kebutuhan
1260
% Kebutuhan
96,02
Sumber : Data Primer Terolah, 2011

50,078

30,9

180

47,25
106

35
88,3

189
95,2

e. Skrining Gizi
Tabel 5. Skrining Gizi Terhadap Pasien
N

INDIKATOR

O
1 Perubahan berat badan
2 Hemoglobin Rendah
3 Sel darah merah rendah
4 Hematokrit rendah
5 Diet khusus
Sumber : Data Sekunder Terolah, 2011

Ket.
+
+
+
+
+

BAB II
PENENTUAN MASALAH GIZI
A. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake
Tabel 6.Distribusi Diagnosis Gizi Berdasarkan Domain Intake
Problem

Etiologi

Status Gizi Kurang

penyakit

Hb

kronik pasien

Sign/Simpton

infeksi BB/TB (menurut tabel


CDC ) = 70,71 %

RBC

(Gizi kurang)

HCT

Hb
RBC
HCT

NI 5.1
Meningkatnya kebutuhan zat gizi yang disebabkan oleh penyakit
infeksi kronik pasien yang ditandai dengan
BB/TB (menurut tabel CDC ) = 70,71 % (Gizi kurang)
Hb
RBC
HCT

2. Domain Perilaku
Tabel 7. Distribusi Diagnosis Gizi Berdasarkan Domain Perilaku
Problem

Etiologi

Sering

pengetahuan

mengkonsumsi

orang

jajanan
aman

yang

tidak kurang

tua

Sign/Simpton
3-4 x sehari anak
yang sering jajan ciki-ciki
yang

mengandung

bahan
pewarna

pemanis,
dan

pengawet yang dijual


di warung-warung.
NB 3.1
Intake makanan yang tidak aman disebakan oleh pengetahuan

orang tua yang kurang yang ditandai dengan 3-4 x sehari anak
sering jajan ciki-ciki yang mengandung bahan pemanis, pewarna
dan pengawet yang dijual di warung-warung.

B. Diagnosis Medis :
Diagnosa medis yang diberikan oleh dokter adalah Efusi Pleura, TB paru,
dan Anemia defisiensi
BAB III
RENCANA TERAPI GIZI
A. Rencana Asuhan Gizi
1. Jenis Diet
Diet TKTP
2. Tujuan Diet
Memberikan makanan yang adekuat dengan tujuan:

Meningkatkan asupan hingga mencapai BB normal.

Meningkatkan kadar Hb, RBC, dan HCT dalam darah

Membantu memperbaiki pola makan

3. Prinsip/Syarat Diet

Energi tinggi sesuai kebutuhan untuk mencapai BB ideal.

Protein diberikan 15% dari energi total untuk mengganti sel-sel jaringan yang
rusak dan membantu pertumbuhan anak

Lemak 25 % dari energi total

Karbohidrat 60 % dari energi total gunanya sebagai sumber energi utama yang
diperlukan.

Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan, terutama mineral Fe (zat besi) dan
vitamin C

Bentuk makanan biasa.

Frekuensi pemberian 3 kali sehari dan 2 kali selingan.

Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


BBI : 14 kg
BBA : 9,9 kg
TB : 94 cm
U : 4 tahun
Kebutuhan Kalori :
Keb.Energi

= RDA x BBI

= 90 x 14
= 1260 kkal
Protein

= 15% x 1260
4
= 47,25 gr

Lemak

= 25% x 1260
9
= 35 gr

KH

= 60% x 1260
4
= 189 gr

5. Rencana Edukasi dan Konsultasi Gizi


A. Materi
Diet TKTP
B. Tujuan
Agar Keluarga pasien dapat mengetahui :
Informasi tentang kebutuhan gizi pasien
Informasi diet yang diberikan dan makanan yang sebaiknya dikonsumsi pasien
Informasi mengenai kebiasaan pola makan jajanan tidak sehat pasien
C. Waktu :
10 menit
D. Tempat
Kamar pelayanan Kelas III Lontara IV Bawah Anak
E. Metode
Penyuluhan individu

ana Monitoring dan Evaluasi


A. Antropometri
Penimbangan BB awal dan akhir intervensi
B. Biokimia
Bila ada pemeriksaan Laboratorium
C. Fisik/linis
Setiap hari selama 3 hari:
KU
Tekanan darah
Pernapasan
Nadi
Suhu
D. Dietary
Intake/hari selama 3 hari
E. Edukasi
- Kepatuhan diet pasien
- Pemahaman materi konseling
- Kepatuhan diet pasien
- Monitoring konsumsi selama 3 hari
B. Implementasi Asuhan Gizi
1. Diet Pasien
Jenis diit yang diberikan pada pasien adalah diet TKTP. Tujuan pemberian diit ini
adalah memberikan makanan sesuai kebutuhan, mengganti kehilangan energy dan
protein dalam tubuh. Pada diet ini energi yang dibutuhkan sesuai dengan umur
pasien adalah sebesar Energi 1260 kkal, Protein yaitu 15 %gr/total energi, Lemak
tinggi yaitu 25% dari kebutuhan energi total, Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari
kebutuhan energi total.
2. Susunan Menu
Dari hasil perhitungan kebutuhan zat gizi, maka didapatkan standar kebutuhan
energi dan zat gizi harian pasien sebagai berikut :
Energi

= 1260 kkal

Protein

= 47,25 gr

Lemak

= 35 gr

Karbohidrat = 189 gr
Berdasarkan standar kebutuhan tersebut, maka perencanaan distribusi makanan
pasien berdasarkan menu dan porsi makanan seharinya adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Perencanaan Menu Sehari
Waktu

Menu

Pagi
(07.30)

Nasi
Telur semur

Snack
(10.00)
Siang
(12.30)

Snack
(16.00)
Malam
(19.00)

Bening
kangkung
buah
Jus wortel
Nasi
Bandeng
palumara
Pepes tahu
Sayur bening

Bahan Makanan
Beras giling
Telur ayam
Kecap
Minyak kelapa
Kangkung
Kacang ijo
Jeruk manis
Wortel
Gula pasir
Beras giling
Bandeng

1 gls
ptg sdg

75
50

buah

Tahu
Bayam
Labu siam
Jeruk manis

1 sdm
1 sdm
1 sdm
1 bh

50
20
20
50

susu

Dancow

1 sd tkr

27

Nasi putih
Telur bb.bali

Beras giling
Telur ayam
Minyak kelapa
Tempe
Wortel
Kol
Bayam
Jagung

1 gls
1 btr
sdm
1 sdm
1 sdm
1 sdm
1 sdm
1 sdm

75
50
3
50
20
15
15
20

Sup tempe
Bening bayam

BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

JUMLAH
URT
Gram
gls
65
1 btr
50
sdm
3
sdm
3
1 sdm
20
1 sdm
15
1 bh
100
1 bh
50
1 sdm
10

Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman


Mycobacterium biasanya terjadi di system respirasi manusia, atau penyakit infeksi
pada paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium.
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang
Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman Tuberkulosis
berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman
TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup
beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan
pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa.
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang
biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah),
dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh
sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti:
paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lainlain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap
dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan
sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah
ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi
sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan
sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak
dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial
ekonomi,

belum

optimalnya

fasilitas

pelayanan

kesehatan

masyarakat,

meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya
epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun,
virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting
dalam terjadinya infeksi TBC.

Anda mungkin juga menyukai