Dari Bid'Ah Ke Tamaddun
Dari Bid'Ah Ke Tamaddun
Menakar fikih
Pengkajian kitab-kitab fikih selama ini tampaknya hanya mendaras kembali kitabkitab fikih klasik (al-fuqaha alqudama). Artinya, di sini belum ada upaya untuk membaca ulang beberapa pandangan fikih terdahulu. Sebaliknya, hanya mereproduksi
pandangan-pandangan fikih
klasik dan tidak memproduksi
pandangan-pandangan alternatif yang lebih mengacu pada
upaya membangun peradaban
(tamaddun).
Selama ini, telah muncul
beberapa pakar dari Timur Te-
Apakah Islam memang benarbenar sebagai agama yang menebarkan konflik dan kekerasan? Inilah apa yang disebut
sebagai dilema paradigma fikih
yang merupakan pemandangan
menyejarah dan senantiasa
menghiasi pemikiran keagamaan kontemporer. Banyaknya
kaum terpelajar Muslim di Tanah Air yang belajar ke Timur
Tengah setidaknya menyebabkan pandangan keagamaan
mereka arabis dan teosentris.
Menurut Abid al-Jabiri, fikih yang dikonstruksi para
ulama terdahulu tidak hanya
menutup masa depan atau masa setelah fikih tersebut dikodifikasi, tetapi juga tidak
mengakomodasi tradisi yang
berkembang pada masa-masa
sebelumnya (jabb al-islam ma
qablahu). Hal itu terjadi karena
fikih ibarat pendulum yang
tidak secara tegas melakukan
dialektika epistemologis. Fikih
hanya dijadikan upaya untuk
memapankan kepatuhan dan
ketundukan terhadap sebuah
aliran dan mazhab tertentu.
Fikih dan ushul fikih merupakan khazanah luar biasa kebanggaan Muslim. Dulu Amir
al-Mahdi, gubernur di Asia Tengah, mengirim surat kepada
Imam Syafii yang isinya tentang kebingungan Amir alMahdi saat membaca Alquran
dan hadis yang isinya tampak
bertentangan. Untuk menjawab ini, Imam Syafii menyusun kitab Al-Risalah yang berisi kaidah-kaidah ushul fikih
yang kemudian lahir ilmu fikih. Dari sini, ada penjelasan
mengenai rukun shalat, yang
kalau hanya membaca Alquran dan hadis, tidak akan ada
penjelasannya secara perinci.
Di sisi lain, formalisasi fikih
yang awalnya bersifat kultural
ini, pada akhirnya dijadikan
bahan bakar untuk cakarcakaran karena perbedaan
mazhab serta saling berebut
pengaruh. Ini menunjukkan
adanya pendulum perada-
H A R I A N
REPUBLIKA
MAHAKA MEDIA
Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha.
Redaktur Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: M Irwan Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza.
Redaktur Senior: Anif Punto Utomo. Wakil Redaktur Pelaksana: Irfan Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten
Redaktur Pelaksana: Bidramnanta, Joko Sadewo, Nur Hasan Murtiaji, Subroto. Reporter Senior: Andi Nur Aminah, Harun Husein,
Muhammad Subarkah, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Teguh Setiawan. Staf Redaksi: Abdullah Sammy, Agus Yulianto, Alwi Shahab,
Asep K. Nurzaman, Andri Saubani, Anjar Fahmiarto, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Citra Listya
Rini, Damanhuri Zuhri, Darmawan Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Didi Purwadi, Djoko Suceno, Dyah Ratna
Meta Novia, Edi Setyoko, Edwin Dwi Putranto, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, EH Ismail, Fernan Rahadi,
Ferry Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Heri Ruslan, Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari,
Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr, Johar Arief, Khoirul Azwar, Lilis Sri Handayani, Mansyur Faqih, Mohammad Akbar, Mohamad Amin
Madani, Muhammad Fakhruddin, M Asadi, M Hafil, M Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina
Chairani Ibrahim, Palupi Annisa Auliani, Prima Restri Ludfiani, Priyantono Oemar, Rachmat Santosa Basarah, Rahmat Budi Harto, Ratna
Puspita, Reiny Dwinanda, Rusdy Nurdiansyah, R Hiru Sefti Oktarianisa, Muhammad, Setyanavidita Livikacansera, Siwi Tri Puji Budiwiyati,
Stevy Maradona, Susie Evidia Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Palupi,
Yasmina Hasni, Yeyen Rostiyani, Yoebal Ganesha Rasyid, Yogi Ardhi Cahyadi, Yulianingsih, Yusuf Assidiq, Zaky Al Hamzah.
Kepala Quality Control dan Bahasa: Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman
Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan DIY - Jateng & Jatim : Haryadi B.Susanto. Nian Poloan (Medan), Maspril Aries (Palembang), Ahmad
Baraas (Bali). Sekretaris Redaksi: Fachrul Ratzi.
Tajuk
Maksimalkan
Bimbingan Haji
Komisi VII DPR RI dan Kementerian Agama (Kemenag), Jumat
(22/7) lalu, akhirnya menyepakati besaran Biaya Perjalanan Ibadah
Haji (BPIH) 1432 H/2011 sebesar Rp 30.771.900 atau turun sebesar Rp
308.700 dari BPIH 1431H/2010. Dalam waktu dekat, besaran BPIH itu
akan segera ditandatangani oleh presiden untuk disahkan sehingga
bisa segera dilakukan pelunasan oleh seluruh calon jamaah haji
(calhaj) yang akan berangkat tahun ini.
Penetapan BPIH tahun ini terkesan sangat lambat dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Berbagai persoalan, mulai dari penawaran
besarnya biaya penerbangan hingga pemondokan di Arab Saudi,
dituding menjadi penyebabnya. Bahkan, sejumlah anggota Komisi
VIII masih menghendaki diturunkannya angka BPIH itu hingga
menjadi Rp 29 juta.
Sebenarnya, bukan persoalan berapa besar biaya yang akan
dikeluarkan untuk naik haji sebab mereka yang mampu (isthitoah)
itulah yang berkewajiban untuk menunaikan haji. Jika mereka dari
awal sudah berniat haji, berapa pun biayanya akan mereka usahakan
untuk memenuhinya. Yang lebih penting dari itu adalah bagaimana
memaksimalkan pemahaman calhaj terhadap setiap prosesi ibadah
yang dilaksanakan selama di Arab Saudi.
Kita tentu prihatin mendengar banyaknya calon jamaah haji yang
tidak bisa membaca Alquran. Beberapa waktu lalu, ditemukan lebih
dari 50 persen calhaj asal Kabupaten Garut tidak bisa membaca
Alquran. Kondisi ini tentu kurang baik sebab kesempurnaan ibadah
harusnya dibarengi dengan pemahaman yang baik terhadap sumber
ajarannya, yakni Alquran.
Memang, orang yang tak bisa membaca Alquran tidak akan mengurangi keabsahan ibadah haji. Tapi, andai bisa membaca Alquran,
tentunya itu akan lebih baik lagi. Di samping itu, pemahaman dan
pengetahuan tentang prosesi setiap ibadah haji, mulai dari niat,
ihram, tawaf, sai, melontar jumrah, hingga wukuf di Padang Arafah
dan menyelesaikannya dengan tahalul (memotong rambut), juga
sangat penting demi kesempurnaan pelaksanaan ibadah haji.
Selama ini, penyelenggaraan manasik (bimbingan) haji diselenggarakan sebanyak 14 kali selama kurang lebih tiga bulan. Jika
dikalkulasi secara matematis, harusnya bimbingan manasik haji yang
diselenggarakan oleh Kemenag itu bisa mencukupi. Namun, faktanya,
banyak calhaj yang ketika datang mengikuti manasik, malah asyik
bersenda gurau. Akibatnya, pada saat pelaksanaan haji dimulai,
mereka acap kali kebingungan dan tak tahu harus berbuat apa, selain
mengikuti pembimbing haji.
Karena itu, ada baiknya setiap calhaj sebelum berangkat sudah
memahami segala prosesi ibadah haji. Ketika menyetorkan uang atau
menabung di bank, mestinya saat itu mereka sudah mempelajari
berbagai buku panduan haji. Jadi, bimbingan haji sudah bisa
didapatkan sejak awal dan saat pelaksanaan, setiap calhaj sudah
memahami prosesi ibadah haji.
Bayangkan, bila suatu saatkarena banyaknya umat Islam
Indonesia yang ingin berhaji sehingga masuk dalam waiting list
(daftar antrean)harus mendapatkan sertifikat lulus sebagai calon
haji. Dan hanya mereka yang lulus itulah yang bisa berhaji karena
sudah mampu memahami setiap prosesi ibadah haji. Dan mereka yang
tidak lulus, tidak bisa berangkat karena belum mampu memahami
setiap tahapan haji dengan baik dan benar. I
:: suarapublika ::
Carrefour Ambassador
Layanan Mengecewakan
Pada Sabtu (23/7) sore, saya bersama istri berbelanja di Carrefour Ambassador. Saya membeli buah-buahan serta roti gandum buatan Carrefour. Biasanya
saya memilih roti bermerek, tapi karena tidak ada, saya mengambil roti buatan
Carrefour. Sebelumnya, saya telah mengecek tanggal pembuatan roti, yaitu Jumat
(22/7) dan kedaluwarsa Senin (25/7).
Pada Ahad (24/7) pagi, saya memakan roti tersebut. Rasanya asam, tapi saya
tidak berpikir jelek dan terus mengonsumsi roti. Tapi, istri saya merasa aneh dan
kemudian memeriksa. Alangkah kagetnya kami karena rotinya ternyata telah berjamur.
Saya menelepon langsung ke Carrefour Ambassador, tapi sulit tersambung
dan bahkan seperti sengaja dimatikan. Saya juga telah meninggalkan nomor telepon di twitter @Carrefour_ID, namun tidak ada yang menghubungi saya kembali
hingga saya menulis surat pembaca ini.
Saya mengimbau para pembeli yang berbelanja di Carrefour Ambassador agar
berhati-hati sebelum membeli dan tidak memercayai begitu saja tanggal
kedaluwarsa di produk Carrefour. Lebih baik teliti berulang-ulang sebelum
berdampak negatif bagi kesehatan.
Israr
Jl Haji Siun No 63 F RT 01 RW 05 Kelurahan Ceger
Cipayung Jakarta Timur
Mengoordinasi Takjil
Harapan untuk Republika
Assalamualaikum.
Terinspirasi oleh tebar hewan kurban yang diselenggarakan Dompet Dhuafa
Republika yang sukses besar, saya usulkan Republika juga bisa mengoordinasi
donator Muslim yang akan memberikan takjil bulan Ramadhan sehingga kalau
dikelola dengan baik dapat menghidupkan perekonomian/membuka lapangan
kerja para pembuat makanan untuk takjil. Jadi, pada bulan puasa, daerah yang
minus bisa diberi modal untuk membuat takjil dan disalurkan secara proporsional. Melihat profesionalisme Republika selama ini, saya yakin program ini
akan berhasil, bahkan mungkin jauh melebihi yang saya perkirakan. Terima kasih.
Yudi Dwiyuda Prasaja
Puri Nirwana 3, BC-41 Cibinong-Bogor
Penerbit: PT Republika Media Mandiri. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510, Alamat Surat: PO
Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: 021-780.3747 (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Fax Redaksi: 021798.3623, E-mail: sekretariat@republika.co.id. Bagian Iklan: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510. Tel: 021794.4693, Fax: 021-798.1169. Sirkulasi dan Langganan: Tel: 021-791.98441, Fax: 021-791.98442. Online:
http://www.republika.co.id. Alamat Perwakilan: Bandung: Jl. LL RE Martadinata No. 126 Tel: 022-420.7671, 420.7672,
420.7675, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 0274541.582, Surabaya: Jl. Barata Jaya No. 51, Tel: 031-501.7409, Fax: 031-504.5072.
Direktur Utama: Erick Thohir.
Wakil Direktur Utama: Daniel Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Direktur Operasional:
Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Didik Irianto. GM Marketing dan Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu
Wardhana. Manajer Produksi: Nurrokhim. Manajer Sirkulasi: Darkiman Ruminta. Manajer Keuangan: Hery Setiawan.
Harga Langganan: Rp. 69.000 per bulan, harga eceran Pulau Jawa Rp 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. 4.000 per
eksemplar (tambah ongkos kirim). Rekening Bank a.n PT Republika Media Mandiri: Bank BSM, Cab. Warung Buncit,
No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 1270004240642 ( Bank Lippo, Cab. Warung Buncit,
No. Rek. 727.30.028988 ( Bank BCA, Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.666.8.
Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992,
Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2002.