A. PENDAHULUAN
Tujuan
:
Perkuliahan
Petunjuk Belajar
Z
R
Y
O
C
Jika diambil salah satu titik sudut dari balok di atas, misalkan titik P. Titik P merupakan
sebarang titik pada ruang. Melalui P dapat dilukis tiga buah bidang yang masing-masing
sejajar dengan bidang koordinat dan tentu akan tegak lurus dengan sumbu-sumbu
koordinat. Misalkan memotong sumbu-X di A, sehingga OA = x, memotong sumbu-Y di
C sehingga OC=y, dan memotong sumbu-Z di R, sehingga OR = z. Ketiga bilangan x, y,
dan z dengan urutan (x,y,z) disebut koordinat dari titip P dan dapat dituliskan P(x,y,z)
dengan x disebut absis, y disebut ordinat, dan z disebut aplikat.
Oleh karena itu, setiap titik pada ruang dapat diwakili oleh satu dan hanya satu bilanganbilangan nyata (x,y,z), begitu juga sebaliknya setiap tripel terut bilangan-bilangan nyata
(x,y,z) memiliki satu dan hanya satu titik di dalam ruang. Masing-masing satuan x, y, dan
z dapat bernilai positif atau negative tergantung arah pengukurannya.
Diterapkannya sistem tegak lurus mengakibatkan ruang akan terbagi menjadi 8 bagian
(Oktan) dan diberi nomor menurut aturan:
Oktan I
Oktan II
LM = |x2-x1|
O
O
Perhatikan bahwa:
KL = |y2-y1|
N
MQ = |z2-z1|
x2 x1 2 y2 y1 2 z2 z1 2
Jika titik K merupakan titik asal O (0, 0, 0), maka jarak antara titik K dan Q ditentukan
oleh rumus:
KQ =
x2 y 2 z 2
2
Contoh:
1. Tentukan jarak antara dua titik P(7, 3, 0) dan Q(5, 1, -1)
Penyelesaian;
Jarak antara titik P dan Q, yaitu:
PQ (5 7) 2 1 3 1 0
2
4 4 1
3
1.3
z z1 mz2 nz1
m PR HP NR LP
n QR KQ MQ NR
z2 z1
mn
Dengan cara yang analog, maka akan diperoleh:
mx2 nx1
mn
my2 ny1
mn
R 2
,
,
mn
m n
mn
x x y y1 z2 z1
R 2 1 , 2
,
2
2
2
Secara umum, kita tulis perbandingan m : n = k, dimana k boleh positif ataupun negative.
Tanda positif atau negative tergantung apakah R terletak diantara P dan Q atau pada
perpanjanganya. Berikut ini beberapa ketentuannya:
Jika:
kx x1 ky2 y1 kz2 z1
R 2
,
,
1 k
1 k
1 k
dimana k -1
Contoh:
Tentukan koordinat titik R yang membagi ruas garis PQ dengan perbandingan -4 : 1,
dimana P(-4, 5, -6) dan Q(2, -4, 3).
Penyelesaian:
mx nx1 my 2 ny1 mz2 nz1
R 2
,
,
mn
m n
mn
( 4)( 2) (1)( 4) ( 4)( 4) (1)(5) ( 4)(3) (1)( 6)
R
,
,
4 1
4 1
4 1
8 4 16 5 12 6
12 21 18
R
,
,
,
,
R
R 4,7, 6
3
3
3 3 3
31
C. RANGKUMAN
a. Sistem koordinat tegak lurus pada ruang terbagi
menjadi 8 bagian (Oktan) dan diberi nomor menurut
aturan:
Oktan I berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, dan z >
0
Oktan II berisi titik-titik dengan x < 0, y > 0, dan z >
0
Oktan III
dan z > 0
Oktan IV
dan z > 0
Oktan V berisi titik-titik dengan x > 0, y > 0, dan z <
0
Oktan VI
dan < 0
Oktan VII
dan z < 0
Oktan VIII berisi titik-titik dengan x > 0, y < 0, dan z
< 0
b. Jarak titik P(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2, z2) dapat
ditentukan dengan cara:
KQ = x2 x1 y2 y1 z2 z1
D. TES FORMATIF
1. Perhatikan titik di bawah ini, kemudian tuliskan titik tersebut terletak di oktan mana!
c. Koordinat titik R yang membagi titik P(x 1, y1, z1)
b. A (2,3,4)
dan Q(x2, y2, z2) dengan PR : RQ = m : n, yaitu:
c. B (-2,-2,1)
mx nx1 my2 ny1 mz2 nz1
d. C (4,-1,-1)
R 2
,
,
mn
m n
mn
2
2. Tulislah koordinat sebuah titik yang masing-masing terletak pada oktan I, oktan IV,
dan oktan V! (cat: absis, ordinat, dan aplikat tidak boleh 0)
3. Hitunglah jarak antara titik K(1, 0, 0) dan R(5, 3, 0) pada ruang!
4. Diketahui titik A(-5,0,2) dan B(-1,0, x). Jika jarak AB 5 satuan, hitung nilai x !
5. Tentukan titik P pada oktan I dan titik Q pada oktan III sedemikian sehingga jarak PQ
adalah 7 satuan! (catatan: absis, ordinat, dan aplikat tidak boleh 0)
6. Tentukan koordinat titik R yang membagi ruas garis PQ dengan perbandingan 1 : 3,
dimana P(5, -2, -5) dan Q(1, 2, 7)!
7. Buatlah sebuah soal yang analog dengan soal no 6 di atas beserta penyelesaiannya!
8. Diketahui sebuah lingkaran L pada ruang melalui titik K(14,-6,z) dan L(2,-2,0). Jika
keliling lingkaran 44 satuan dan KL melalui pusat lingkaran, tentukanlah:
a. Nilai z!
b. Koordinat titik pusat lingkaran L!
E. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF (Gunakan rubrik)