Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PERAN PPT SERUNI DALAM PENDAMPINGAN PERCERAIAN KORBAN


KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)
A. Peran PPT SERUNI Dalam Pendampingan Kasus Perceraian Korban
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
1. Gambaran umum PPT SERUNI
PPT SERUNI merupakan Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan
Kekerasan Terhadap Perempuan dan anak Berbasis Gender di
Kota

Semarang,

yang

mengandung

Terpadu Rumah Perlindungan Untuk

Membangun

arti Semarang
Nurani

dan

Cinta Kasih Insani disingkat SERUNI.


PPT SERUNI lahir tanggal 1 Maret 2005 berdasarkan hasil
kesepakatan bersama peserta Pelatihan dan Rapat Koordinasi
Lintas Sektoral yang diselenggarakan oleh Tim TOT Pendidikan
HAM Berperspektif Gender Jawa Tengah bekerjasama dengan
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (KOMNAS
PEREMPUAN),

yang

dihadiri

oleh

perwakilan

dari

unsur

Pemerintah, Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),


Praktisi dan Aktifis Perempuan.
Terbentuklah
Jaringan
Pelayanan

Terpadu

Penghapusan

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kota Semarang


dengan nama PPT SERUNI, yang kemudian didukung dan
ditindaklanjuti

oleh

Pemerintah

Kota

Semarang

dengan

penetapan SK Walikota Semarang Nomor : 463.05/112 tanggal 4


Mei

2005

tentang

Pembentukan

Tim

Pelayanan

Terpadu

Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang


berbasis Gender SERUNI Kota Semarang, dan dikukuhkan oleh
Bapak Walikota Semarang pada tanggal 20 Mei 2005 bertepatan
dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Tahun 2009 Surat Keputusan tersebut telah diperbaharui karena
banyak anggota Tim yang Purna Tugas, sehingga SK Walikota
tentang Pembentukan Tim Pelayanan Terpadu bagi Perempuan
dan Anak yang Berbasis Gender SERUNI Kota Semarang telah
diganti dengan Surat Keputusan

No. 463/A. 023 tanggal 12

Pebruari 2009. Tahun 2011 Surat Keputusan Walikota tentang


Pembentukan Tim Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak
yang Berbasis Gender SERUNI Kota Semarang telah diganti lagi
dengan Surat Keputusan Walikota Semarang tanggal 6 Januari
2011 No. 463/05/2011.
Dalam SK tersebut PPT SERUNI diberi tugas:
1. Menyusun program kerja TIM;
2. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan data
dan informasi, pelatihan, konsultasi dan advokasi;
3. Mengadakan sosialisasi tentang penghapusan

kekerasan

dalam rumah tangga kepada masyarakat;


4. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain dalam bidang
hukum, psikologi, sosial dan spiritual kepada korban
5. Memberikan pelayanan dibidang hukum, psikologi, sosial dan
spiritual kepada korban;
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Untuk menjalankan mandat tersebut, PPT SERUNI beranggotakan
32 instansi dan lembaga baik dari SKPD Pemerintah Kota
Semarang, Rumah Sakit Umum Daerah, Lempaga Penegak
Hukum, Perguruan Tinggi dan LSM di kota Semarang, berusaha
membangun sistem pelayanan terpadu untuk perempuan dan
anak korban kekerasan di kota Semarang.
PPT SERUNI ini merupakan bukti komitmen pemerintah kota
Semarang atas perhatian serta keseriusannya dalam dalam
penanganan

dan

penghapusan

kasus

kekerasan

terhadap

perempuan dan anak yang terjadi di kota Semarang.


Visi PPT SERUNI yaitu Tercapainya keterpaduan pelayanan penanganan
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berbasis gender guna terwujudnya
penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak berbasis gender di kota
Semarang.
Misi PPT SERUNI yaitu;
1. Membangun dan mengembangkan sistem pelayanan terpadu penanganan
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berbasis gender di kota
Semarang.
2. Mendorong mewujudkan kebijakan dan program pembangunan yang
beperspektif gender untuk perempuan dan anak

3. Mendorong peningkatan partisipasi masyarakat terhadap perempuan dan anak.


2. Bentuk program pelayanan PPT SERUNI
PPT SERUNI mempunyai bentuk pelayanan yaitu Pelayanan, Advokasi,
Monitoring, evaluasi, pelaporan, Hubungan Masyarakat (Humas), Komunikasi,
Informasi & Edukasi (KIE), Penelitian & Pengembangan. Dalam menjalankan
pelayanan PPT SERUNI mempunyai prinsip:
1. Keadilan
Acuan dan nilai yang tidak membedakan layanan dalam upaya memenuhi hak
dasar perempuan dan anak korban kekerasan, yaitu: keadilan, kebenaran, dan
pemulihan.
2. Keterbukaan
Kesediaan para pihak untuk memberikan informasi tentang kinerja, tindakan
layanan, perkembangan kasus serta data lain yang dibutuhkan dalam upaya
pemenuhan hak korban, termasuk didalamnya pengelelolaan pendanaan.
3. Keterpaduan
Mensinergikan layanan terkait untuk pemulihan perempuan dan anak korban
kekerasan.
4. Kesetaraan
Penghormatan atas kesetaraan fungsi, peran dan kedudukan masing-masing
lembaga dalam upaya pelayanan terhadap perempuan dan anak korban
kekerasan.
3. Tujuan PPT SERUNI
Upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap perempuan dan
anak korban kekerasan dengan mendirikan Pelayanan Terpadu
Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak berbasis
Gender di kota Semarang, PPT SERUNI mempunyai tujuan;
1. Memberikan pendampingan kepada perempuan dan anak korban
kekerasan

agar

terpenuhinya

hak-haknya

atas

layanan

pemulihan dan penguatan serta mendapat solusi yang tepat


yang memungkinkan perempuan dan anak hidup layak.
2. Membantu mencegah timbulnya kekerasan terhadap perempuan
dan anak di masyarakat dengan megadakan sosialisasi dan
penyuluhan

hukum

tentang

masalah

kekerasan

terhadap

perempuan dan anak serta keadilan gender dan penanganannya.


3. Mengembangkan kemitraan dan jaringan kerjasama dengan LSM,
Kelompok Keagamaan, Organisasi Sosial Wanita dan Dunia Usaha
yang peduli terhadap masalah perempuan dan anak.

4. Menyediakan

tempat

pengaduan,

pencatatan

administrasi,

membuat kronologis kasus dan melaksanakan rapat kasus untuk


penyelesaian

kasus,

memberikan

layanan

untuk

Rumah

Aman/Shelter bagi korban yang terancam jiwanya.


5. Melakukan kerjasama dengan anggota Tim PPT SERUNI untuk
penanganan

perempuan

dan

anak

korban

kekerasan

dan

traficking lebih efektif


4. Struktur keanggotaan PPT SERUNI

Penaseh
at

Penanggung
Jawab
Ketua
Sekretaria
t

Koordinat
or Devisi
Devisi
Devisi
Devisi
Devisi
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
& Operasional
medis
Hukum
Sosial
Sumber:
Pelayanan Psikologi
SOP (Standar
Pelayanan) SERUNI
Spiritual
1. Tugas Ketua
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan progam kerja Tim

Pelayanan Terpadu.
b. Mengagendakan rencana dan evaluasi kerja jaringan.
c. Mengkoordinasi kerja-kerja Tim Pelayanan Terpadu antar
divisi dan anggota.
d. Mempertanggungjawabkan

kerja

kerja

Tim

Pelayanan

Terpadu secara keseluruhan dalam penanganan korban


kekerasan berbasis gender dan anak di kota Semarang
kepada Walikota Semarang.
e. Memimpin setiap pertemuan Tim Pelayanan Terpadu.
f. Membangun jejaring dengan pihak lain.
2. Tugas Sekretariat
a. Alamat keluar masuk surat menyurat yang berkaitan dengan
jaringan Tim Pelayanan Terpadu di kota Semarang.

b. Dokumentasi arsip atau file kerja jaringan Tim Pelayanan


Terpadu kota Semarang.
c. Koordinasi jadwal kegiatan dan penanganan kasus.
d. Dokumentasi dan kompilasi data kasus kekerasan berbasis
gender dan trafficking.
e. Fasilitasi rapat koordinasi rutin dan pertemuan - pertemuan
yang diadakan Tim Pelayanan Terpadu.
f. Pusat informasi tentang profil dan kegiatan Tim Pelayanan
Terpadu yang dapat diakses oleh masyarakat.
3. Tugas Koordinator Divisi
a. Bertanggungjawab atas perencanaan progam

divisinya

masing-masing.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan progam di divisinya
masing-masing dan pelaksanaan kegiatan yang ditugaskan.
c. Bertanggungjawab atas pembuatan laporan kegiatan kepada
koordinator.
d. Bertanggungjawab atas pelaksanaan evaluasi setiap akhir
kegiatan.
e. Mengkoordinasi implementasi peran antar anggota dalam
divisinya masing-masing.
4. Kewenangan Koordinator Divisi
a. Mengeluarkan keputusan penting atas nama divisi, untuk
pelaksanaan progam kerja divisi.
b. Menyusun
perencanaan
progam

kerja

divisi

dan

menyerahkannya ke koordinator.
c. Menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan divisi dan
menyerahkannya ke koordinator.
5. Tugas Anggota
a. Menjalankan peran penanganan korban kekerasan berbasis
gender dan trafficking sesuai fungsi kelembagaan masingmasing anggota.
b. Membuat catatan kasus yang ditangani dan melaporkannya
1 bulan sekali kepada sekretariat.
c. Mengkoordinasikan kasus yang diterima / ditangani dengan
sekretariat.
d. Merujukkan kasus kepada lembaga penyedia layanan lainnya
sesuai kebutuhan korban sesuai SOP (Standar Oprasional
Pelayanan) Tim Pelayanan Terpadu.

e. Menunjuk salah satu perwakilan tetap lembaga sebagai


kontak person dalam jaringan Pelayanan Terpadu kota
Semarang.
f. Mengikuti rapat / pertemuan / kegiatan Tim Pelayanan
Terpadu
g. Mensosialisasikan dan mengkoordinasikan progam kerja Tim
Pelayanan Terpadu pada anggota lembaganya yang relevan,
untuk kepentingan regenerasi.
6. Kewenangan Anggota
a. Mengajukan
permohonan
rapat
pelaksanaan

peran

Pelayanan Terpadu.
b. Mengajukan rapat

dan

berkaitan

tanggungjawabnya

anggota

kepada

dengan

dalam

Tim

penanggungjawab

berkaitan dengan pelanggaran terhadap prinsip, etika / kode


etik dan SOP.
7. Tugas dan Kewenangan FullTimer (Tenaga Pendamping)
a. Bertanggungjawab kepada penanggungjawab sekretariat Tim
Pelayanan Terpadu kota Semarang.
b. Membantu penanggungjawab sekretariat dalam menjalankan
kegiatan/progam sekretariat/fungsi sekretariat Tim Pelayana
Terpadu.
c. Menjaga

dan

merawat

peralatan/perlengkapan/sarana

pelayanan/penanganan Tim Pelayanan Terpadu.


d. Membantu sekretariat mengkoordinasikan penanganan kasus
oleh anggota Tim Pelayanan Terpadu.
e. Membantu sekretariat mendokumentasikan

penanganan

kasus oleh anggota Tim Pelayanan Terpadu.


f. Membantu sekretariat memfasilitasi pelaksanaan rapat-rapat
Tim Pelayanan Terpadu.
g. Menerima pengaduan/pelaporan kasus kekerasan berbasis
gender serta trafficking di sekretariat Tim Pelayanan Terpadu
(Standar Oprasional Pelayanan (SOP) SERUNI).
B. Proses Pendampingan Terhadap Penyelesaian Kasus Perceraian Korban
Kekerasan Dalam Tangga (KDRT) di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) SERUNI

Anda mungkin juga menyukai