Anda di halaman 1dari 16

Tata Cara Penulisan

Metodologi Pelaksanaan

Definisi Metodologi Pelaksanaan


Menjelaskan tentang rencana-rencana atau langkah-langkah teknis yang
akan ditempuh (bila Proposal kita disetujui) dalam rangka merealisir ide
yang sudah dituangkan dalam Bab Konsep Sistem menjadi suatu alat nyata.

Rencana pelaksanaan tsb meliputi rencana perancangan, perakitan,


implementasi, pengujian, pengukuran empirik, analisa statistik, simulasi,
dll.

Struktur Bagian-Bagian Metodologi


Pelaksanaan
Konvensional
Studi Literatur
Perancangan
Realisasi
Pengujian
Analisa
Evaluasi
Perbaikan
Dokumentasi
Pembimbingan

Baru

Studi Literatur
Perancangan
Realisasi
Pengujian
Analisa
Evaluasi
Perbaikan
Dokumentasi
Pembimbingan

Perancangan
Realisasi
Pengujian
Analisa
Evaluasi

Bagian Yang Tidak Perlu Dituliskan Dalam


Metodologi Pelaksanaan
Studi Literatur sebaiknya tidak perlu lagi dibahas dalam Metodologi
Pelaksanaan karena kita sudah membahasnya di Bab Tinjauan Pustaka
(walaupun pada pelaksanaannya kita tetap mencari pustaka-pustaka
pelengkap saat proses realisasi alat).
Disamping itu kebanyakan pembahasan Studi Literatur dalam Metodologi
sangat monoton dan cenderung memiliki kesamaan antara proposal satu
dengan yang lainnya sehingga tidak memberikan informasi yang berarti.
Dokumentasi dan Pembimbingan tidak perlu dibahas dalam Metodologi
Pelaksanaan karena itu bukan bagian bahasan teknis proses Konsep ke Alat.
Jadi kita tothe-point saja ke langkah-langkah yang akan dilalui sejak dari
Konsep sampai terealisirnya Alat.

Perbedaan Bahasan Perancangan di


Metodologi (Proposal) dan di Laporan Akhir
Perancangan di Metodologi menceritakan tentang RENCANA
Perancangan.
Sedangkan Perancangan di Laporan Akhir menceritakan tentang
PELAKSANAAN Perancangan.
Sehingga Bab Metodologi membahas tentang Rencana Perancangan,
Rencana Realisasi, Rencana Pengujian, Rencana Analisa dan Rencana
Evaluasi.
Perhatikan baik-baik bahwa, bagian-bagian tsb ternyata adalah apa
yang memang AKAN kita tulis di Bab-bab Laporan Akhir (Bab
Perancangan, Bab Realisasi, Bab Pengujian, Bab Analisa dan Bab
Evaluasi) namun dalam bentuk ringkasan.

Apa Yang Harus Dituliskan Pada Bab


Metodologi Pelaksanaan
Perancangan (Rencana)
Realisasi (Rencana)
Pengujian (Rencana)
Analisa (Rencana)
Evaluasi (Rencana)
Gaya penulisan biasanya banyak menggunakan kata: rencana,
akan, diharapkan, dan sejenisnya.

Bagaimana Membahas SubBab Metodologi


Perancangan
Bahas RENCANA kalian, mulai dari Blok Diagram, Algoritma, dll seperti yang
diusulkan di Bab Konsep Sistem, sampai dapat menghasilkan skema, gambar teknis,
gambar kerja, flowchart lengkap, dan sejenisnya.
Perhatikan bahwa: skema, gambar teknis, gambar kerja, flowchart, dan sejenisnya
adalah batas akhir suatu Perancangan dimana pada titik ini tidak ada lagi yang perlu
didetilkan di atas kertas.

Realisasi
Bahas bagaimana RENCANA kalian memproses skema, gambar teknis, gambar kerja,
flowchart, dan sejenisnya tsb menjadi alat.

Pengujian
Bahas bagaimana RENCANA kalian menguji alat tsb.

Analisa
Bahas bagaimana RENCANA kalian menganalisa hasil pengujian.

Evaluasi
Bahas bagaimana RENCANA kalian menentukan kinerja alat dari hasil analisa.

Penulisan Metodologi Yang Tidak Benar


Ingat: pembahasan subbab Metodologi harus spesifik terhadap konsep sistem
kita saja. Jangan membahasnya secara umum sehingga orang lain pun bisa
membahasnya/menuliskannya/menirukannya dengan cara yang sama.
Bila kita membahas yang hanya terkait dengan sistem kita secara spesifik maka
orang lain tidak mungkin bisa menuliskan hal yang sama untuk konsep mereka.
Misalnya pada subbab Pengujian isinya dibunyikan sbb: Pada tahap ini akan
dilakukan pengukuran parameter-parameter sistem.
Berbeda bila kita menuliskan sbb: Pengujian dilakukan dengan mengukur pada
Kolektor Transistor Penguat Daya menggunakan Spektrum Analyser untuk melihat
apakah Frekuensi yang dihasilkan murni pada 433 MHz.
Pada slide berikut diberikan contoh Penulisan Metodologi Yang Tidak Benar

Contoh Penulisan
Metodologi Yang Tidak Benar
Metodologi bukan berisi definisi
seperti pada gambar di samping.
Penulisan seperti ini sangat miskin
akan informasi, tidak spesifik dan
tidak unik karena orang lain bisa
menuliskan hal yang sama tanpa
ada effort khusus.
Penulisan Metodologi seperti itu
akan memberikan penilaian bahwa
pengetahuan pengusul tentang apa
yang diusulkan sangat dangkal dan
berdampak pada ditolaknya
proposal.

Contoh Penulisan
Metodologi Yang Tidak Benar
Metodologi bukan Program, jadi
jangan direpresentasikan secara
Flow Chart karena sangat miskin
akan informasi, tidak spesifik dan
tidak unik karena orang lain bisa
menuliskan hal yang sama tanpa
ada effort khusus.
Penulisan Metodologi seperti ini
akan berdampak pada ditolaknya
proposal.

Latihan Membuat Metodologi Dengan Contoh


Kasus
Diketahui pada pembahasan Bab Konsep Sistem telah dihasilkan Blok
Diagram Penerima RF sbb:

Tuliskan Bab Metodologi Pelaksanaan untuk contoh kasus di atas:

Metodologi Pelaksanaan
Perancangan
Untuk merancang blok diagram pada konsep menjadi skema lengkap maka akan
digunakan skema dasar penerima Heterodin yang banyak dijumpai di buku ataupun
Internet yang bekerja pada frekuensi 27 MHz. Untuk meningkatkan sensitifitas dan
selektifitas akan dimodiikasi bagian Penguat RF dan Oscilatornya. Pada bagian
Penguat RF akan digunakan Transistor frekuensi tinggi dengan penguatan dan S/N
rasio yang cukup tinggi dan untuk Osilator akan digunakan oscilator kristal dengan
selisih frekuensi 455 KHz. Dst..dst..

Realisasi
Skema lengkap yang di dapat akan di Lay-out menggunakan Altium versi 6 secara 2layer agar dimensi PCB yang dihasilkan cukup kecil. Bagian penguat RF dan oscilator
akan di lay-out sedekat mungkin komponennya dan membentuk blok masing-masing
agar bebas dari noise dan interferensi. Bagian Penguat Amplifier akan di buatkan PCB
tersendiri dan ditumpuk di bawah bagian Bagian RF. Komponen yang akan digunakan
jenis SMD agar dimensi kecil. Beberapa komponen seperti XXXX sangat sulit di dapat
sehingga akan melalui pemesanan ke luar negeri. Dst...dst...

Pengujian
Parameter yang akan diuji adalah Sensitivitas dan Selektivitas menggunakan
Osciloscope Hameg 2x100 MHz untuk mengukur Sensitivitasnya dan Spektrum
Analyser 100 MHz untuk mengukur Selektivitasnya. Sebuah Frekuensi Generator
pada rentang frekuensi 0 sampai dengan 50 Mhz akan diumpankan ke bagian antena
dari penguat RF. Dst..dst..

Analisa
Sensitivitas dan Selektifitas yang dihasilkan akan direpresentasikan dalam bentuk
grafik yang dapat dianalisa untuk mendapatkan perbandingan antara hasil teori dan
praktek. Dst..dst..

Evaluasi
Diharapkan akan dihasilkan Sensitivitas X dan Selektifitas Y dengan tingkat kesalahan
10% dari nilai yang di dapat pada perhitungan teori. Dst..dst..

Tugas
Perbaiki Proposal yang telah dibuat bagian Metodologi
Pelaksanaannya
Kumpulkan minggu depan per masing2 mahasiswa.
Mahasiswa hanya mengumpulkan lembar Metodologinya saja.
Berikan cover depan (halaman judul dari proposal)
Tugas harus mengikuti kaidah yang diajarkan.

Latihan Membuat Metodologi Dengan Contoh


Kasus 1
Kita ingin membuat sebuah Pemancar Radio 1 tingkat pada Frekuensi
27 MHz. Setelah dilakukan Studi Literatur maka didapatkan Blok
Diagram sbb:
Buatlah Metodologi Pelaksanaannya.

Latihan Membuat Metodologi Dengan Contoh


Kasus 2
Kita ingin membuat sebuah Alarm Peka Cahaya. Setelah dilakukan
Disain Awal dan Tinjauan Pustaka yang diperlukan maka didapatkan
Blok Diagram sbb:
Buatlah Metodologi Pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai