PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Gastroenteritis hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab
utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan
semua kelompok usia bisa diserang oleh gastroenteritis. Menurut World Health
Organization (WHO) tahun 2009-2010 gastroenteritis merupakan penyebab
kematian nomor tiga pada bayi baik di dunia maupun di Asia Tenggara dengan
Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%.1
Berdasarkan data WHO tahun 2010 menunjukkan, derajat kesehatan
Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN
lainnya seperti Malaysia dan Singapura, dimana Angka Kematian Bayi (AKB)
dan Angka Kematian Balita (AKBA) di Malaysia sudah mencapai 8 per 1.000
kelahiran hidup sementara AKB di Singapura sudah mencapai 3 per 1.000
kelahiran hidup dan AKBA mencapai 4 per 1.000 kelahiran hidup dan yang
tertinggi dicapai oleh Myanmar yaitu 104 kematian per 1.000 kelahiran hidup
sedangkan di Indonesia 36 kematian per 1.000 kelahiran hidup.1 Kajian ARSN
(Asian Rotavirus Surveillance Networks) kedua pada tahun 2001 dilakukan di
beberapa negara di Asia (Cina, Taiwan, Hongkong, Vietnam, Myanmar, Thailand
dan Indonesia) terdapat bahwa infeksi rotavirus sebesar 45% kejadian
gastroenteritis di Asia. Hongkong merupakan daerah dengan prevalensi rotavirus
terendah (28%) sedangkan prevalensi tertinggi di Vietnam (59%).1
propinsi melaporkan terjadi KLB gastroenteritis dengan Case Fatality Rate (CFR)
sebesar 2,52% dari 10.980 kasus yang dilaporkan.3
Tujuan pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam
lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal, salah satu sasaran pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
secara bermakna umur harapan hidup, menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
menurunkan angka kematian akibat penyakit, menurunkan angka kecacatan,
meningkatkan status gizi masyarakat serta menurunkan fertilitas.2
Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa derajat kesehatan di
Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna. Peningkatan derajat
kesehatan masyarakat antara lain ditunjukkan oleh semakin meningkatnya umur
harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu dan meningkatnya status gizi
masyarakat disamping menurunnya angka kematian bayi dan balita dimana
berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997
didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) yang relatif tinggi di Indonesia yaitu
sebesar 46 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita (AKBA) sebesar
58 per 1.000 kelahiran hidup, Sementara berdasarkan hasil SDKI 2002/2003 AKB
dan AKBA sudah mengalami penurunan menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup
dan 46 per 1.000 kelahiran hidup.3
1.2.
Rumusan Masalah
Belum diketahuinya karakteristik bayi penderita gastroenteritis yang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sebagai bahan masukan kepada rumah sakit terhadap peningkatan
pelayanan dan penatalaksanaan terhadap bayi penderita gastroenteritis.