Put 14 LP
Put 14 LP
LINIER PROGRAMMING
Ir. Agustina Shinta, MP
Lab of Agribusiness Analysis and Management,
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email: shint4_71ub@yahoo.com
1. Perencanaan Usahatani
2. Pengertian Linear
Programming
Pendahuluan
14
Linear
1. Perencanaan Usahatani
Perencanaan meliputi 3 langkah pokok, yaitu :
1. Menyusun rencana terperinci mengenai cabang-cabang
usaha dan metode produksi yang akan digunakan
Contoh :
- macam tanaman
- jumlah ternak yang akan diusahakan
- perincian varietas tanaman
- waktu penanaman
- macam pupuk dan obat-obatan yang dipakai
- intensitas penyiangan dll
MODUL
berarti.
3. Syarat pergiliran
(a) Urutan tanam :
Umumnya ditanam sesudah ubi rambat atau talas atau sebagai tanaman
pertama sesudah masa bera pada lahan yang kurang subur. Umumnya
disusul dengan tanaman ubi kayu atau diberakan. Tidak dianjurkan untuk
ditanam berturut-turut pada lahan yang sama.
(b) Tumpangsari :
Dapat ditanam sebagai tanaman lain bersama-sama dengan tanaman
pisang (luas efektif 33 persen).
(c) Kesuburan tanah :
Kandungan nitrogen yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan
vegetatif yang berlebihan dan produksi ubi yang rendah.
4. Penanaman
(a) Jarak tanam :
Umumnya ditanam kira-kira 1 m x 1 m (di tanam berjajar dengan
mekanisasi)
(b) Bahan tanaman :
Tumbuh sari potongan yang panjangnya kira-kira 30 cm, tiga atau empat
batang di tiap lubang. Lahan 0,05 ha akan memberikan bibit yang cukup
untuk 1 ha.
5. Masukan lainnya
Pupuk tidak digunakan. Penyemprotan obat terhadap kumbang penggerek
batang dianjurkan tetapi jarang dilakukan.
6.
Kebutuhan kerja
Pekerjaan
Menyiapkan bahan tanam
Menanam
Membuat bukit dan lubang
Menyiang setelah 1 bulan menanam
Menyiang setelah 2 bulan menanam
Menyiang setelah 3 bulan menanam
Panen
Jumlah pria/ha
60
100
100
75
55
35
345
7.
Hasil
Rata-rata : 12,5 ton/ha
8.
Kandungan gizi
Umumnya dimakan setelah direbus atau dipanggang. Mengandung 4,2 MJ/kg
bagian yang dapat dimakan, 1,5 persen protein, 1,5 persen bahan sisa.
Makanan pokok yang kurang disukai. Maksimum 35 persen energi yang
diperoleh berasal dari makanan ini. Tidak tahan lama disimpan setelah
panen.
9.
Tataniaga
Harga jual bersih di tingkat lokal $ 5,5/100 kg tahun 1974.
Sumber : Hardker (1975, halaman 18-22)
Perencanaan dengan program terhadap usahatani ditujukan untuk memilih
dan mengkombinasikan kegiatan tanam dan ternak untuk menghasilkan keadaan
yang optimum. Terdapat beberapa program yang bisa digunakan, antara lain :
1. Program sederhana (simplied programming): perhitungannya dapat
Page 3 of 12
Page 4 of 12
Metode grafis
Metode Simplex
Program computer
Page 5 of 12
Menurut Nasendi (1985), Linear Programming adalah suatu teknik analisis dari
kelompok teknik riset operasi yang memakai model matematika. Suprapto (1980),
menyatakan bahwa persoalan C pada dasarnya berkenaan dengan penentuan lokasi
yang optimal dari berbagai sumber-sumber yang langka (limited resources) untuk
memenuhi suatu tujuan (objective). Misalnya bagaimana mengkombinasikan berbagai
sumber yang terbatas seperti tenaga kerja, material, mesin, tanah, pupuk, air
sehingga diperoleh output maksimum. Masalah yang akan dipecahkan dinyatakan
dalam dua fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective function) dan fungsi batasan
(constraint function). Fungsi tujuan menggambarkan sasaran yang akan dicapai, dapat
berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal. Fungsi batasan menunjukkan
kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan ke berbagai kegiatan.
Asumsi Dasar dan Karakteristik Linear Programming
Soekartawi (1992) mengemukakan bahwa problem dalam linear programming
adalah memperhatikan penggunaan atau alokasi yang efisien dari sumberdayasumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Karakteristik Pemrograman Linier
Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa
cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik
(diagram pencar) ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas
ditunjukkan oleh adanya sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian
fungsi tujuan dan pembatas.
Sifat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan
atau penggunaan sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai
variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang
dibeli, maka sifat proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian
dalam jumlah besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi.
Jika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi,
maka sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.
Sifat additivitas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang
diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang
pada model. Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas
(kendala). Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan
langsung kontribusi masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat
additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan masing-masing
variabel keputusan. Jika dua variabel keputusan misalnya merepresentasikan dua
produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan
mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar yang sama, maka sifat
additivitas tidak terpenuhi.
Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang level
fraksional, sehingga nilai variabel keputusan non integer dimungkinkan.
Sifat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa
konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas merupakan
suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang tertentu.
Keempat asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat dipenuhi.
Untuk meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam pemrograman linier
diperlukan analisis sensitivitas terhadap solusi optimal yang diperoleh.
Kelebihan dan Kelemahan Linear Programming
Cara programasi garis lurus (linear programming) banyak dipakai kalangan
peneliti dan mahasiswa didasarkan pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
program tersebut. Linear programming banyak digunakan dalam bidang pertanian,
pengairan,
transportasi,kesehatan,
manajemen
produksi,
perencanaan
pembangunan
dan
sebagainya.
Kelebihan-kelebihan
yang
dimiliki
linear
Page 6 of 12
programming adalah :
1. Mudah dilaksanakan, apabila menggunakan alat bantu komputer.
2. Dapat menggunakan banyak variabel, sehingga berbagai kemungkinan untuk
memperoleh pemanfaatan sumberdaya yang optimum dapat dicapai.
3. Fungsi tujuan (objective function) dapat difleksiblekan (di relax) sesuai dengan
tujuan penelitian atau berdasrkan data yang tersedia. Misalnya bila ingin
meminimumkan biaya atau memaksimumkan keuntungan dangan data yang
terbatas.
Metode yang bisa digunakan :
1. Primal : metode ini digunakan untuk mencari pendapatan Gross Financial
Marginal (GFM) dengan keterbatasan sumberdaya, meminimumkan biayabiaya, risiko-risiko untuk mencari nilai pendapatan maksimum.
2. Dual : untuk sumberdaya yang langka dan pembatasan terhadap ketentuan
nilai output per unit, berapakah sebenarnya jumlah nilai-nilai tersebut per unit
sumberdaya yang langka tersebut yang dapat meminimumkan total nilai dari
penggunaan sumberdaya yaeng terbatas.
Contoh soal :
1. Petani A memiliki lahan seluas 4 hektar dengan modal yang dimiliki sebesar 240 U$
dan waktu tenaga kerja yang tersedia 120 jam/ha/bulan. Petani A berharap
memperoleh pendapatan maksimal dengan kombinasi cabang usaha tanaman
jagung (M) dan tanaman kapas (C). Jika harga jual jagung adalah 25 U$ dan kapas
adalah 40 U$, modal untuk jagung adalah 40 U$ dan kapas adalah 80 U$, jam
kerja untuk jagung adalah 40 jam/ha dan kapas adalah 15 jam/ha, maka carilah
titik optimum kombinasi antara jagung dan kapas yang dapat menghasilkan gross
financial marjinal (GFM) yang maximum.
Penyelesaian:
Fungsi tujuan: petani berharap memperoleh pendapatan maksimum
Persamaannya:
Maksimum GFM = 25 M (Maize) + 40 C (Cotton)
(1)
Persamaan perubahan sumberdaya (sumberdaya terbatas) :
Lahan : M + C = 4
(2)
Modal : 40 M + 80 C = 240
(3)
Tenaga kerja : 40 M + 15 C = 120
(4)
Ketidaksamaan :
Maksimum GFM = 25 M (Maize) + 40 C (Cotton)
(5)
M,C 0 GFM dapat diperoleh maksimum bila asa usaha jagung
dan kapas
(6)
M + C 4 ; bila tanah untuk keduanya lebih dari 4 ha
(7)
40 M + 80 C 240
(8)
40 M + 15 C 120
(9)
Metode Grafis
Page 7 of 12
ha Jagung
5
4
3 A
Iso Kapital
Iso Lahan
1
0
4
ha Kapas
M+C=4M=4C
40 M + 15 C = 120
40 ( 4 C ) + 15 C = 120
160 40 C + 15 C = 120
25 C = 40
C = 1,6
M= 2,4
GFM = 2,4 (25) + 1,6 (40) = 124 U$
2. Carilah titik kombinasi antara cabai dan tomat yang dapat menghasilkan GFM
maximum dengan harga jual dan sumberdaya yang tersedia sebagai berikut:
Tanaman
X1 (cabai)
X2 (tomat)
Keterbatasan petani
Penyelesaian :
(1) GM = 3000 X1 + 3000 X2 GM = 3 X1 + 3X2
(2) 2X1 + X2 3 30
2X1 + 3X2 60
4X1 + 3X2 72
X1 0
X2 0
Metode Grafis
Page 8 of 12
Harga Jual
3000
3000
tomat (X2)
30
20
B (6,16)
10
Iso Kapital
D
0
10
20
Cabai (X1)
30
CjXj..........(1)
j 1
aijXj bi.........(2)
j 1
Xj 0...................(3)
Dimana:
Cj
=
Xj
=
aij
=
bi
=
Z
=
b1
Hektar
Biaya pupuk
a2.1
a2.2
a2.3
b2
Rupiah
Biaya tenaga kerja
a3.1
a3.2
a3.3
b3
Rupiah
Biaya-biaya lain
a4.1
a4.2
a4.3
b4
Rupiah
Tenaga kerja pria
a5.1
a5.2
a5.3
b5
HOK
Tenaga kerja wanita
a6.1
a6.2
a6.3
b6
HOK
Tabel Matrik dasar linier programming untuk usahatani strata 4
Aktivitas
Produksi
RHS
B
Maksimum
Fungsi tujuan
X1
X2
Kendala
Lahan
a1.1
a1.2
b1
Biaya pupuk
a2.1
a2.2
b2
Biaya tenaga kerja
a3.1
a3.2
b3
Biaya-biaya lain
a4.1
a4.2
b4
Tenaga kerja pria
a5.1
a5.2
b5
Tenaga kerja wanita
a6.1
a6.2
b6
Dimana :
RHS
C
B
HOK
=
=
=
=
Satuan
Hektar
Rupiah
Rupiah
Rupiah
HOK
HOK
=
=
=
=
=
=
Lahan
Biaya pupuk
Biaya tenaga kerja
Biaya-biaya lain
Tenaga kerja pria
Tenaga kerja wanita
Pengukuran variabel
Variabel yang digunakan dalam mencari optimalisasi alokasi faktor-faktor produksi
asalah sebagai berikut :
1. Pembatas lahan
Ditentukan oleh luas lahan yang digunakan oleh petani yang mengembangkan
usahatani strata 1,2,3,4 dan 5. Unit analisis lahan dinyatakan dalam hektar.
2. Pembatas tenaga kerja
Pekerjaan dalam aktivitas usahatani meliputi pengolahan lahan sampai panen.
Untuk memperhitungkan penyediaan tenaga kerja ditentukan oleh jumlah tenaga
kerja produktif yang bisa disediakan oleh petani dalam satu kali proses produksi
dalam satuan HOK.
3. Harga input-output
Harga input meliputi biaya masing-masing variabel dengan unit analisis rupiah per
unit. Sedangkan harga output meliputi harga jual masing-masing produksi per
unit sengan satuan rupiah.
REFERENSI
Siringoringo, Hotniar. Seri Teknik Riset Operasional. Pemrograman Linear. Penerbit
Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.
PROPAGASI
TUGAS PEMBELAJARAN MODUL 6
1. Seorang peternak memiliki 200 kambing yang mengkonsumsi 90 kg pakan khusus
setiap harinya. Pakan tersebut disiapkan menggunakan campuran jagung dan
bungkil kedelai dengan komposisi sebagai berikut:
Bahan
Kg per kg bahan
Jagung
Kalsium
Protein
Serat
Biaya (Rp/kg)
0.001
0.09
0.02
2000
Bungkil kedelai
0.002
0.60
0.06
5500
Kebutuhan pakan kambing setiap harinya adalah paling banyak 1% kalsium, paling
Page 11 of 12
Page 12 of 12