Anda di halaman 1dari 20

ANTI CACING

(ANTHELMINTIKA)

Irma Abriantika N.
13334602

Mengenal Penyakit
Cacing
Penyakit cacing dalam darah atau yang dikenal dengan istilah
demam keong ini disebabkan oleh sejenis cacing yang masuk ke
dalam darah melalui kulit setelah mandi, berendam ataupun
berenang di air yang telah terkontaminasi. Penyakit ini dapat
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit
dan

terhambatnya

tumbuh

kembang

anak,

karena

cacing

mengambil sari makanan yang penting bagi tubuh, misalnya


protein, karbohidrat dan zat besi yang dapat menyebabkan

Penggolongan
Cacing

Nematoda

Nematode adalah cacing bulat panjang yang mempunyai system pencernaan


yang baik, termasuk mulut dan anus. Cacing ini menyebabkan infeksi pada anus,
darah dan jaringan.

Trematoda
Trematoda merupakan cacing pipih berbentuk daun, digolongkan sesuai jaringan
yang diinfeksi. Misalnya sebagi cacing isap hati, paru, usus, atau darah. Biasanya
juga disebut dengan skistosoma. Schistosoma merupakan penyebab penyakit
bilharziasis, suatu penyakit yang luas penyebarannya dibagian dunia yang beriklim
panas.
Cestoda
Taenia atau Cestoda atau cacing pita, betubuh pipih, bersegmen dan melekat
pada usu hospes. Sama dengan trematoda, cacing pita tidak mempunyai mulut
dan usus selama siklusnya.

Jenis Cacing berdasarkan Golongannya


A. Golongan Nematoda
Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Cacing Cambuk (Trichuris trichiura).
Cacing Kremi (Enterobius vermicularis atau
Oxyuris vermicularis)
Cacing Tambang (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale)
Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti)
Cacing Daging (Trichinella spirallis)

B. Golongan Trematoda
Schistosoma haematobium
Schistosoma mansoni
Schistosoma japonicum

C. Golongan Cestoda
Cacing Pita Sapi (Taenia saginata)
Cacing Pita Babi (Taenia solium)
Cacing Pita Ikan (Didhyllobothrium
latum)

1. Cacing Gelang

(Ascaris Lumbricoides)

Penularan : melalui telur matang yang


tertelan pada makanan/minuman
Gejala Penyakit

gu a n
g
n
a
g
(
t
u
r
e
p
a
d
pa
Rasa tidak enak
lambung)
n diare
a
g
n
e
d
i
g
n
li
e
is
d
Kejang perut,
dan.
a
b
t
a
r
e
b
n
a
g
n
a
Kehil
Demam

2. Cacing Cambuk

(Trichuris trichiura)

Penularan : mirip dengan


cacing gelang tanpa melalui
paru-paru dan tenggorokan
Gejala Penyakit
Nyeri di ulu hati
Kehilangan napsu makan
Diane
Anemia

Penularan : telur yang tertelan melalui


tangan setelah memegang benda yang
terkontaminasi telur cacing kremi
Gejala Penyakit
Gatal disekitar dubur terutama pada
malam hari pada saat cacing betina
meletakkan telurnya
Gelisah dan sukar tidur.

3. Cacing Kremi (Enterobius


vermicularis)

4. Cacing Tambang
duodenale)

(Ancylostoma

Penularan :
telur cacing pada tanah
yang menempel pada kaki
(jari-jari) dan menembus
kulit
Gejala Penyakit :
Gangguan pencernaan berupa
mual, muntah, diare dan nyeri di
ulu hati.
Pusing, nyeri kepala.
Lemas dan lelah.
Anemia.

5. Trematoda

Gejala penyakit trematoda


Menurunnya nafsu makan
Diare
Edema
Pembesaran Hati
Keganasan Hati

Pencegahan Penyakit
Cacingan
Menggunakan sumber air yang bersih
Menyimpan air di tempat yang bersih dan
tertutup
Memasak air minum sampai mendidih
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah makan, sebelum dan sesudah buang air
besar dan setelah bermain di luar rumah
Mencuci sayuran yang akan dimakan mentah
Hindari anak bermain tanah
Selalu menggunakan alas kaki ketika keluar
rumah

Pengobatan
Cacingan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pirantel pamoat
Tiabendazol
Mebendazol
Ivermektin
Pirvinium pamoat
Prazikuantel

1. Pirantel Pamoat
Pirantel pamoat
menimbulkan
depolarisasi pada otot
cacing dan
meningkatkan
frekuensi implus,
sehingga cacing mati

2. Tiabendazol
Zat ini merupakan antelmentik
spectrum luas, disamping dipakai
untuk penanganan askariasis dan
enterobiasis juga merupakan obat
pilihan terhadap Strongyloides
dan Trichinella serta terhadap
Trichuris.

3. Mebendazol
Mebendazol menyebabkan
kerusakan struktur subselular
dan menghambat sekresi
asetilkolinesterase cacing.
Obat ini menimbulkan sterilitas
pada telur cacing T.trichiura,
cacing tambang, dan askaris
sehingga telur gagal
berkembang menjadi larva.

4.

Ivermektin
Cara kerja obat ini
dengan
memperkuat
peranan GABA
pada proses
transmisi di saraf
tepi, sehingga
cacing mati pada

5. Pirvinium
Pamoat
Merupakan zat yang dapat
ditolerasikan juga dengan
baik dan sangat berkhasiat
sebagai obat Oksiuris.
Kerjanya berdasarkan
hambatan enzim untuk
metabolism karbohidrat
dalam oksiuris.

6. Prazikuantel
prazikuantel diambil
secara cepat dan
reversible oleh cacing
tetapi
tidak dimetabolisme
mekanisme
pertahanan
tubuh hospes dipacu
dan terjadi kehancuran
cacing.

Kesimpulan
Cacingan merupakan salah satu masalah utama kesehatan
anak di Indonesia. Sanitasi yang buruk dan masih kurangnya
kesadaran pola hidup bersih merupakan penyebab utama
tingginya jumlah penderita penyakit ini.
Walaupun tidak menyebabkan kematian, penyakit cacingan
perlu ditangani dengan serius karena dapat mengakibatkan
menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit dan
terhambatnya tumbuh kembang anak, karena cacing
mengambil nutrisi yang penting bagi tubuh
Bagaimanapun juga, upaya pencegahan lebih baik daripada
pengobatan setelah terjangkitnya penyakit cacing dalam

Anda mungkin juga menyukai