KARBOHIDRAT
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Untuk mempelajari isolasi amilum dari umbi / biji-bijian.
b. Mempelajari
identifikasi
karbohidrat
(monosakarida,
disakarida,
dan
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquadest(H2O)(l)
b. HCl Encer
c. Indikator Amilum 1%
d. Larutan alkohol (etanol) 95%
e. Larutan -naftol 10%
f. Larutan Benedict
g. Larutan fruktosa 1%
h. Larutan glukosa 1%
i. Larutan H2SO4 pekat
j. Larutan Iodin
k. Reagen Saliwanoff
D. SKEMA KERJA
1.
Filtrat
Endapan
Didiamkan 20 menit
Didekantasi
Endapan
Didekantasi
Endapan
Filtrat
Filtrat
+ 100 ml etanol 95 %
Larutan campuran
Disaring dengan corong buchner
Pati
Filtrat
Hasil
Glukosa
2mL glukosa
+ 2 tetes 10% -naftol
Larutan
+ 2 mL H2SO4 pekat perlahan-lahan melalui dinding tabung
Hasil
Fruktosa
2 mL fruktosa
Glukosa
Hasil
2 mL Larutan Glukosa 1 %
Fruktosa
1 ml amilum
Hasil
Tabung reaksi
dalam penangas air (1menit) atau sampai terbentuk warna merah tua di bebe
Hasil
Fruktosa
Tabung reaksi
dalam penangas air (1 menit) atau sampai terbentuk warna merah tua di bebe
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
1.
Perlakuan
Hasil
o
1
100 gram ubi kayu + 200 mL aquades lalu Warna awal aquades = putih. Terbentuk
diblender 30 detik
Filtrat
berwarna
kuning
dengan
Larutan
campuran
disaring
buchner
Glukosa
Perlakuan
o
1
Hasil
butiran-butiran
ungu
berwarna
bening
keruh,
lapisan
Fruktosa
Perlakuan
o
1
Hasil
awal
fruktosa
bening
butiran-butiran
ungu
reaksi
terasa
panas
dan
lapisan atas
dan
jelas,
berwarna bening
lapisan
bawah
Perlakuan
o
1
Glukosa
Hasil
Terbentuk
larutan
dan
endapan
Fruktosa
Perlakuan
Hasil
o
1
awal
kekuningan.
fruktosa
Warna
bening
awal
reagen
Terbentuk
larutan
dan
endapan
Perlakuan
o
1
Hasil
Perlakuan
o
1
Hasil
Larutan
tetap
berwarna
bening
Untuk Fruktosa
Perlakuan
Hasil
o
1
F. ANALISIS DATA
1. Perhitungan
Kadar amilum dalam 100 gram singkong
massa amilum kering
amilum=
100
massa singkong
14,31
100
=
100
=14,31 %
2. Persamaan reaksi
a. Reaksi Molisch
OH OH OH H
CH2OH C
H
C
H
C
H
+ H2SO4
+
OH
furfural
pentosa
alfa naftol
OH OH OH H
CH2OH C
H
C
H
C
H
+ H2SO4
H3C
5-hidroksi furfural
OH
b. Reaksi Benedict
O
R C
OH
2+
Cu
2O H
O CH 2
Cu 2O
O
c. Reaksi iodine
Iodium
m e ra h b a ta
Amilum
SO3H
H3C
OH
G. PEMBAHASAN
Karbohidrat atau polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari
kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris,
yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon hidrat, dan memiliki
nisbah karbon terhadap hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1:2:1. Karbohidrat
dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total yang dikonsumsi
manusia dan bagi kebanyakan kehidupan hewan, seperti juga bagi berbagai
mikroorganisme (Lehninger, 1982 : 313). Salah satu contoh karbohidrat adalah pati.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintetis) dalam
jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda.
Pada praktikum karbohidrat ini memiliki tujuan untuk mempelajari isolasi
amilum dari umbi / biji-bijian dan mempelajari identifikasi karbohidrat (monosakarida,
disakarida dan polisakarida) dengan cara mengetahui sifat-sifat reaksi dan perubahan
warnanya. Terdapat dua percobaan dalam praktikum ini yaitu isolasi amilum dari
umbi/biji-bijian dan uji kualitatif karbohidrat. Uji kualitatif karbohidrat terdiri dari uji
Molisch, uji Benedict, uji Iodine dan uji Saliwanoff.
Percobaan pertama yaitu isolasi amilum dari umbi/biji-bijian. Dalam hal ini ubi
kayu atau singkong digunakan sebagai bahan baku utama dalam percobaan ini, karena
singkong merupakan salah satu umbi-umbian yang mengandung amilum. Pertama-tama
singkong dikupas dan dipotong kecil-kecil, dicuci, dan di blender. Didapatkan larutan
kental berwarna kuning muda yang kemudian disaring sehingga didapatkan endapan
berwana kuning dan filtrat yang berwarna kuning pula. Selanjutnya, filtrat ditambahkan
aquades dan didiamkan 20 menit yang kemudian didekantasi. Didapatkan endapan
berwarna putih dan filtrat berwarna kuning. Endapan yang didapatkan ditambahkan
aquades, larutan berwarna putih keruh dan didekantasi kembali. Didapatkan filtrat
berwarna putih keruh dan endapan berwarna putih. Tujuan dari dekantasi sebanyak dua
kedua
yaitu
uji
benedict
bertujuan
untuk
mengetahui
adanya
gula pereduksi. Dimana gula pereduksi adalah gula yang memiliki gugus karbonil bebas
berupa gugus aldehid atau gugus keton yang bisa mereduksi ion logam yang memiliki
muatan. Prinsip dari uji Benedict ini adalah berdasarkan adanya gugus karbonil bebas
yang mereduksi Cu2+ dalam kondisi basa membentuk Cu2O (endapan warna merah bata
atau kuning kehijauan). Pada uji kedua ini, kedua sampel (glukosa dan fruktosa)
masing-masing ditambahkan reagen benedict. Didapatkan larutan berwarna biru muda
dan kemudian larutan di panaskan dalam penangas air. Pada sampel glukosa didapatkan
larutan berwarna merah bata gelap dan pada fruktosa didapatkan larutan berwarna
merah bata terang. Perubahan warna pada glukosa terbentuk lebih lama dibandingkan
pada fruktosa. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa glukosa termasuk gula
pereduksi, sedangkan fruktosa bukanlah termasuk gula pereduksi. Hal ini dikarenakan
fruktosa memiliki gugus alpha hidroksi keton, sehingga fruktosa akan berubah menjadi
glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif pada uji
benedict. Perbedaan warna yang terjadi pada kedua sampel dikarenakan kadar gula
pereduksi yang dimiliki oleh masing-masing sampel berbeda.
Yang ketiga adalah uji Iodine, uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya pati
(suatu polisakarida). Pertama-tama amilum yang bening keruh setelah diasamkan
dengan HCl encer didapatkan larutan berwarna bening. Selanjutnya ditambahkan
larutan iodin dan diapatkan hasil larutan berwarna biru keunguan. Warna yang terbentuk
menandakan adanya ikatan kompleks yang terjadi antara pati dan iod. Struktur amilum
berupa heliks akan membuat iod terperangkap atau terikat dalam molekul spiral amilum.
Penambahan HCl encer akan memberikan suasana asam sehingga
amilum dapat
mengalami transformasi menjadi ketosa. Dengan demikian aldosa akan bereaksi negatif
pada uji Seliwanoff. Maka hasil dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa fruktosa mengandung gula ketosa dan glukosa mengandung gula aldosa.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam mengisolasi amilum dari singkong dapat dilakukan dengan mengendapkan,
mendekantasi
filtrat
singkong
yang
kemudian
ditambahkan
etanol
untuk
DAFTAR PUSTAKA