koordinasi
permolekul
misalnya
1,2-diaminoetanatetraasetat
71
p.
q.
r.
s.
Rubber bulb
Spatula
Statif
Timbangan analitik
2. Bahan-bahan Prak0tikum
a. Air kran (H2O(aq))
b. Aquades (H2O(l))
c. Bubuk Na-EDTA
d. Larutan buffer (NH4OH- NH4Cl)
e. Larutan HCl : H2O (1:1)
f. Larutan indikator EBT
g. Padatan CaCO3
h. Padatan MgCl2.6H2O
D. SKEMA KERJA
1. Standarisasi Larutan Na-EDTA
2 gr Na-EDTA
+ 0,5 gr MgCl2.6H2O
Dilarutkan dalam air
Diencerkan hingga 500 mL dalam labu takar
Larutan Na-EDTA
0,4 gr CaCO3 (yang telah dikeringkan dalam oven (110C)
Dimasukkan dalam gelas kimia
+ larutan aquades:HCl (1:1) hingga jenuh
Diencerkan hingga 500 mL
Larutan CaCl2
Diambil 50 mL
Dimasukkan dalam erlenmeyer 250 mL
+ 5 mL buffer (NH4OH- NH4Cl)
+ 1 mL indikator Enrichrome Black T (EBT)
Dititrasi dengan larutan Na-EDTA hingga warnanya menjadi
biru
Hasil
2. Penentuan Kesadahan Total Air
50 ml air sampel
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL
+ 5 mL buffer (NH4OH- NH4Cl)
+ 1 mL indikator EBT
73
Hasil
Dititrasi dengan larutan Na-EDTA
Diulangi sampai tiga kali, hingga warna menjadi biru
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Perubahan Fisik yang Terjadi
Perlakuan
Hasil Pengamatan
- Larutan berwarna putih keruh
+ 1 ml indikator EBT
Dititrasi dengan larutan NaEDTA
buffer NH4Cl-NH4OH
+ 1 ml indikator EBT
Percobaan
Standarisasi larutan Na-EDTA
Hasil Pengamatan
V = 13,9 ml
74
2.
V = 4,7 ml
V = 5,2 ml
V = 5,2 ml
F. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
a. Reaksi pembuatan CaCl2
CaCO3(s) + 2HCl(aq)
MgY2- + 2H+
CaY2- + 2H+
MgIn- + H2Y2-
2. Perhitungan
a. Standarisasi Larutan Na-EDTA
Diketahui : gr CaCO3
= 4 gr
= 4 x 103 mg
Mr CaCO3
= 100 gr/mol
Mr CaCl2
= 111 gr/mol
Valensi CaCO3
=2
Volume EDTA
= 13,9 ml
Ditanya : N Na-EDTA = ...?
Penyelesaian:
ek CaCO3
= ek CaCl2
=
75
gram CaCl2
= 0,008 x 55,5
= 0,444 gram
ek EDTA
ek CaCl2
N EDTA x V EDTA =
N EDTA x V EDTA =
N EDTA
=
N EDTA
= 0,00057 N
= 5,7
10-4 N
= 5,2 mL
= 5,2
V EDTA3
Ditanya :
Kadar CaCO3
10-3 L
= 50 mL
= 50
N EDTA
10-3 L
= 5,2 mL
= 5,2
V sampel
10-3 L
10-3 L
= 0,00057 N
Penyelesaian:
76
Vtotal
=
=
=
10-3 L
= 5,03
Kadar CaCO3
=
=
=
= 129
10-4 gram/L
G. PEMBAHASAN
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah atau air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air
lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium,
penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam
bikarbonat dan sulfat. Metode paling sedrhana untuk menentukan kesadahan air adalah
dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan menghasilkan busa yang banyak. Pada air
sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara
yang lebih kompleks dengan titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm
berat per volume (w/v) dari CaCO3.
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan
kompleks. Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Titrasi kompleksometri juga
dikenal sebagai reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul
netral yang terdisosiasi dalam larutan. Selain titrasi kompleks, dikenal pula
77
warna larutan menjadi bening. Sama seperti pada percobaan pertama, penambahan
larutan buffer ditujukan agar pH larutan tetap konstan. Kemudian larutan ditambahkan
dengan larutan indikator EBT, larutan berubah menjadi ungu bening. Penambahan
indikator EBT ini berguna untuk mengidentifikasi adanya logam dalam larutan sampel.
Kemudian, larutan dititrasi dengan larutan Na-EDTA. Setelah dititrasi larutan menjadi
biru. Pada larutan sampel mengandung ion Ca2+ yang akan bereaksi terlebih dahulu dan
diikuti dengan ion Mg2+, sehingga pada titik akhir titrasi larutan berubah menjadi biru.
Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali dan didapat volume titrasi berturut-turut 4,7
ml ; 5,2 ml ; 5,2 ml. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan kadar CaCO 3 sebanyak
129 x 10-4 gram/L.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Larutan Na-EDTA dapat distandarisasi dengan larutan CaCl2 dengan volume
2.
DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT. Gramedia.
Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.
Nurullita, Ulfa, dkk. 2010. Pengaruh Lama Kontak Karbon Aktif sebagai Media Filter
terhadap Presentase Penurunan Kesadahan CaCO3 Air Sumur Artetis.
Semarang : Universitas Muhammadiyah Semarang.
Refnita, Gifyul, dkk. 2012. Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap
Kuat Tekan Mortar Semen tipe PCC serta Analisis Air Laut yang digunakan
untuk Perendaman. Sumatra Barat : Universitas Andalas.
79
Ristiana, Nana, dkk. 2009. Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit dengan Arang Aktif
dalam menurunkan Kadar Kesadahan Air Sumur di Karangtengah Weru
Kabupaten Sukoharjo. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rivai, Harizal. 2006. Asas Pemeriksaan Kuantitatif. Jakarta : UI Press.
Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
80