Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasien yang datang ke dokter gigi seringkali datang dengan keluhan
beragam seperti nyeri pada satu atau beberapa gigi, nyeri karena ada luka kecil
pada dinding pipi atau bibir, bercak kemerahan hingga warna gusi yang
menghitam, kegoyangan gigi, lidah yang terasa kaku hingga kesulitan menelan.
Namun apakah keseluruhan keluhan pasien merupakan penyakit yang umumnya
terjadi di rongga mulut secara primer ataukah merupakan keadaan sekunder dari
penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut. Hal inilah yang harus
dimengerti oleh seorang dokter gigi sehingga rencana perawatan dan terapi dapat
dilakukan dengan tepat (Sharma U, dkk; 2011).
Penting untuk menggali riwayat penyakit pasien, terutama bila ditemukan
berbagai lesi oral atau infeksi hebat dari jamur atau bakteri karena dapat
merupakan tanda klinis dari penyakit yang sedang berkembang di organ dalam
atau penyakit sistemik yang mempunyai tanda klinis di rongga mulut. Keadaankeadaan diabetikum, defisiensi nutrisi, HIV/ AIDS, keganasan/ malignasi, serta
riwayat pengggunaan antibiotik spektrum luas dan obat- obatan imunosupresan
hanyalah sedikit contoh dari keadaan yang dapat menimbulkan lesi- lesi oral,
leukoplakia, dan peradangan mukosa bahkan terkadang tampak jelas dalam
gambaran radiografi sebagai kerusakan pada tulang kortikal (Sharma U, dkk;
2011).
Penyakit- penyakit infeksi sistemik baik oleh bakteri, virus, maupun jamur
yeast dan mould dapat tertransmisi ke regio oral melalui sistem sirkulasi maupun
getah bening. Kuman patogen kemudian mendapatkan lingkungan yang sesuai di
sana dan mulai berkoloni untuk memulai proses patologis pada jaringan lunak
maupun jaringan keras di rongga mulut. Seorang dokter gigi mungkin akan
membuat sebuah diagnosa kerja tentang penyakit umum di rongga mulut menurut
kesesuaian tanda- tanda klinis yang ditemukan, akan tetapi dua atau lebih penyakit
sistemik dapat menunjukkan manifestasi yang dekat sekali kesamaannya pada
regio oral. Melacak kaitan penyakit mulut dengan infeksi sistemik yang sedang

berkembang di tubuh pasien akan memerlukan berbagai pemeriksaan penunjang


lanjutan yang mungkin panjang (Mulliken, dkk; 2009).
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit endokrin yang dapat
menunjukkan gejala di ronga mulut seperti gigi goyah hingga keadaan kerusakan
periodontal yang berdampak pada gigi geligi. Beberapa penyakit gangguan
endokrin lain seperti hipertiroid dan hipotiroidisme juga dapat menunjukkan
manifestasi klinis di rongga mulut meskipun tidak sebesar keadaan hiperglikosis
(Jones, 1990).
Dari berbagai temuan dan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penyakit- penyakit sistemik, baik yang infeksius maupun tidak, dapat
bermanifestasi sebagai tanda- tanda klinis di rongga mulut. Berikut akan kami
ulas lebih lanjut tentang manifestasi penyakit-penyakit sistemik, terutama yang
bersifat infeksius, di rongga mulut tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit endokrin?
2. Apakah yang dimaksud dengan penyakit kardiovaskuler?
3. Bagaimanakah dampak penyakit endokrin dan kardiovaskuler pada
rongga mulut?
4. Bagaimanakah penatalaksanaan pasien dengan penyakit endokrin dan
kardiovaskuler oleh dokter gigi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hal- hal tentang penyakit endokrin dan kardiovaskuler.
2. Mengetahui dampak penyakit endokrin dan kardiovaskuler pada
rongga mulut.
3. Mengetahui penatalaksanaan pasien dengan penyakit endokrin dan
kardiovaskuler oleh dokter gigi.
1.4 Hipotesa
Manifestasi oral pada kelainan endokrin dan kardiovaskuler dapat
mempengaruhi diagnosa dan terapi yang dilakukan dalam praktik kedokteran gigi.

Anda mungkin juga menyukai