TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
KERANGKA TEORI
Berbagai teori dan pendapat pernah dikemukakan
A. DEFINISI
Kata katarak berasal dari bahasa Latin, cataracta, atau dalam bahasa Yunani,
kataraktes, yang artinya terjun seperti air. Kata ini ditafsirkan dari buku-buku Arab
Nuzul EL Ma yang berarti air terjun. Istilah ini dipakai oleh orang Arab sebab
orang-orang dengan kelainan ini mempunyai penglihatan yang seolah-olah terhalang
oleh air terjun. Oleh Constantin Africanus seorang biarawan Chartago (tahun 1018
1085) yang mengajar di Sarlemo. Sampai saat ini kata katarak digunakan dan berarti
sesuatu kekeruhan yang terjadi pada lensa mata.10
B.
ANATOMI
Lensa kristalin adalah struktur transparan, bikonveks yang berfungsi untuk :
Merefraksikan cahaya
Untuk akomodasi
Lensa tidak mempunyai suplai darah atau inervasi setelahperkembangan
fetal,
dan ini semua tergantung sepenuhnya pada humor akuos untuk fungsi
metabolisme dan pembuangan. Lensa terletak dibelakang iris dan dianterior dari
korpus vitreous. Lensa ditopang oleh zonula Zinii, yang terdiri atas serabut-serabut
kuat yang melekat ke korpus siliaris. Bagian lensa terdiri atas kapsul, epithelium
lensa, korteks dan nukleus. 11
Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 35% protein (kandungan
protein tertinggi diantara jaringan-jaringan tubuh), dan sedikit sekali mineral yang
biasa ada di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada
di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk
teroksidasi maupun tereduksi.12
Secara fisiologik lensa mempunyai sifat tertentu yaitu :
Kenyal atau atau lentur karena memegang peranan penting dalam akomodasi
untuk menjadi cembung
Terletak ditempatnya
Tidak berada pada tempatnya atau apa yang disebut subluksasi dan
dislokasi.3,12,13
C. FAKTOR RESIKO
Katarak umumnya terjadi karena faktor usia, meskipun etiopatogenesis
belum jelas, namun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya katarak
senilis adalah : 14
1. Herediter.
Cukup berperan dalam indsidensi, onset dan kematangan katarak senilis pada
keluarga yang berbeda.
2. Sinar ultraviolet.
Bila lebih banyak terekspos dengan sinar ultraviolet dari matahari maka akan
berpengaruh pada onset dan kematangan katarak.
3. Nutrisi.
Defisiensi nutrisi seperti protein, asam amino, vitamin (riboflavin, vitamin E,
vitamin C) dan elemen penting lainnya mengakibatkan katarak senilis lebih cepat
timbul dan lebih cepat matur.
4. Dehidrasi.
Terjadinya malnutrisi, dehidrasi dan perubahan ion tubuh juga akan
mempengaruhi katarak.
5. Perokok
Merokok menyebabkan akumulasi molekul pigmen 3 hydroxykynurinine dan
kromofor, yang menyebabkan warna kekuningan pada lensa. Cyanates pada rokok
menyebabkan denaturasi protein.
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya katarak presenile atau katarak yang timbul
sebelum usia 50 tahun adalah :
1. Herediter.
Seperti yang telah disebutkan diatas, keturunan dapat mempengaruhi perubahan
kataraktous yang terjadi pada usia muda.
2. Diabetes mellitus.
Katarak terkait usia dapat terjadi lebih cepat pada penderita diabetes.
Katarak nuklear lebih sering dan cenderung progresif.
3. Miotonik distrofi.
Berhubungan dengan tipe subkapsular posterior dari katarak presenilis.
4. Dermatitis atopic.
Terjadi katarak presenilis pada 10% kasus. 14
Duke Elder mencoba membuat ikhtisar dari penyebab-penyebab yang dapat
menimbulkan katarak sebagai berikut:9
1. Sebab-sebab biologik :
a. Karena usia.
Seperti juga pada seluruh makhluk hidup maka lensa pun mangalami proses
tua dimana dalam keadaan ini ia menjadi katarak.
b. Pengaruh genetik.
Pengaruh genetik dikatakan berhubungan dengan proses degenerasi yang
timbul pada lensa.
2. Sebab-sebab imunologik:
Badan manusia mempunyai kemampuan membentuk antibody spesifik terhadap
salah satu dari protein-protein lensa. Oleh sebab-sebab tertentu dapat terjadi
sensitisasi secara tidak disengaja oleh protein lensa yang menyebabkan
terbentuknya antibody tersebut. Bila hal ini terjadi maka dapat menimbulkan
katarak.
3. Sebab-sebab fungsional:
Akomodasi yang sangat kuat mempunyai efek yang buruk terhadap serabutserabut lensa dan cenderung memudahkan terjadinya kekeruhan pada lensa. Ini
dapat terlihat pada keadaan seperti intoksikasi ergot, keadaan tetani dan
apathyroidisme.
barat, timur dan utaranya dibatasi dengan Samudera Indonesia, Selat Malaka, dan
Teluk Benggala, yang memisahkannya dengan Pulau Weh, tempat di mana Kota
Sabang berada. Pulau-pulau utamanya adalah:
hulu aliran Sungai Krueng Aceh. Saat ini kondisi tutupan lahan (land cover) adalah
62,5% (menurut data citra landsat tahun 2007).
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang merupakan bandara
internasional dan menjadi salah satu pintu gerbang untuk masuk ke Provinsi Aceh
berada di wilayah kabupaten ini.
Kecamatan-kecamatan di Aceh Besar
Sebelah selatan
Sebelah timur
kabupaten Pidie
Sebelah barat
samudera Indonesia
Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah penduduk 88.175 jiwa memiliki luas
wilayah 2.686 km2 dengan angkatan kerja 53.700 orang, dengan pertumbuhan
ekonomi yang relative baik. Pada tahun 1999 daerah ini memiliki pertumbuhan
ekonomi rata-rata 0,38 % dan pada tahun 2001 meningkat menjadi 1,89 %.