Anda di halaman 1dari 31

Kepribadian Menurut Freud

dan Ericson
Puspita Herdiyaningsih
07310197

Struktur Kepribadian
Freud

Menurut teori psikoanalitik Sigmund


Freud, kepribadian terdiri dari tiga
elemen.
Ketiga unsur kepribadian itu dikenal
sebagai id, ego dan superego yang
bekerja sama untuk menciptakan perilaku
manusia yang kompleks.

ID
Id

adalah
satu-satunya
komponen
kepribadian yang hadir sejak lahir.

Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan

termasuk
primitif.

dari

perilaku

naluriah

dan

Menurut Freud, id adalah sumber segala

energi psikis, sehingga komponen utama


kepribadian.

Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang

bertanggung jawab
dengan realitas.

untuk

menangani

Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas,

yang berusaha untuk memuaskan keinginan


id dengan cara-cara yang realistis dan sosial
yang sesuai.

SUPER EGO
Superego adalah aspek kepribadian yang

menampung semua standar internalisasi


moral dan cita-cita yang kita peroleh dari
kedua orang tua dan masyarakat mana yang
dirasa benar dan salah.

Superego

memberikan
membuat penilaian.

pedoman

untuk

Karakteristik Sisitem
Kepribadian Menurut Freud
ID

EGO

SUPER EGO

Sistem asli (the


true
psychic),
bersifat subjektif
(tidak mengenal
dunia
objektif),
yang terdiri dari
insting-insting
dan gudangnya
(reservoir)
energy
psikis
yang digunakan
ketiga
system
kepribadian.

Berkembang
untuk memenuhi
kebutuhan
id
yang
terkait
dengan
dunia
nyata.
Memperoleh
energy dari id.
Mengetahui
dunia
subjektif
dan
objektif
(dunia nyata).

Komponen moral
kepribadian,
terdiri dari dua
subsistem : kata
hati
(yang
menghukum
tingkah
laku
yang salah) dan
ego ideal (yang
mengganjar
tingkh laku yang
baik).

DINAMIKA KEPRIBADIAN
Freud

memandang organisme manusia


sebagai sistem energi yang kompleks.

Freud berpendapat bahwa apabila energy

digunakan dalam kegiatan psikologis


seperti
berfikir,
maka
energi
itu
merupakan energi psikis.

1. Instink
Instink merupakan kumpulan hasrat atau keinginan

(wishes).

Tujuan dari instink-instink adalah mereduksi


ketegangan (tension reduction) yang dialami sebagai
suatu kesenangan.
Sumber dan tujuan instink bersifat tetap, sedangkan
objek dan penggerak sering berubah-berubah.
Apabila energi instink digunakan untuk mensubstitusi
objek yang tidak asli, maka tingkah laku yang
dihasilkannya disebut instink derivative.

a. Instink Hidup

Instink hidup merupakan motif dasar manusia


yang mendorongnya untuk bertingkah laku
secara positif atau konstruktif, berfungsi untuk
melayani tujuan manusia agar tetap hidup dan
mengembangkan rasanya.
b.Instink Mati

Instink ini merupakan motifasi dasar manusia


yang mendorongnya untuk bertingkah laku
yang bersifat negative atau destruktif.

Instink

mempunyai
karakteristik, yaitu :

empat

macam

(a) sumber (source):

kondisi rangsangan jasmaniah atau needs,


(b) tujuan (aim):
menghilangkan rangsangan jasmaniah atau
mereduksi ketegangan, sehingga mencapai
kesenangan dan terhindar dari rasa sakit,
(c) objek (object):
meliputi benda atau keadaan yang berada di
lingkungan yang dapat memuaskan kebutuhan,
termasuk kegiatan untuk memperoleh objek
tersebut,
(d) mendorong/pergerakan (impetus):
kekuatan yang bergantung pada intensitas
(besar- kecilnya) kebutuhan.

2. Pendistribusian dan
penggunaan Energi Psikis.
Id

menggunakan
energi
ini
untuk
memperoleh kenikmatan (pleasure principle)
melalui
(1) gerakan refleksi dan
(2)
proses
primer
(menghayal
atau
berfantasi).
Mekanisme atau proses pengalihan energi
dari id ke ego atau dari id ke superego
disebut identifikasi.

Ego menggunakan energi untuk keperluan :

(1) memuaskan dorongan atau instink


melalui
proses sekunder,
(2) meningkatkan perkembangan aspekaspek psikologi,
(3) mengekang menangkal id agar tidak
bertindak impulsive atau irasional dan
(4) menciptakan integrasi di antara ketiga
sistem
kepribadian
dengan
tujuan
terciptanya
keharmonisan
dalam
kepribadian, sehingga
dapat melakukan
transaksi dengan dunia
luar secara
efektif.

a. Konflik
Freud berasumsi bahwa tingkah laku
manusia merupakan hasil dari rentetan
konflik internal yang terus menerus.
Konflik

(peperangan) antara id, ego,


superego adalah hal yang biasa (rutin).

b. Kecemasan
Kecemasan mempunyai peranan sentral
dalam teori psikoanalisis, kecemasan
digunakan oleh ego sebagai isyarat
adanya bahaya yang mengancam
3 Tipe kecemasan

a. Realistik
b. Neurotik
c. Moral

3. Mekanisme pertahanan ego


Mekanisme pertahanan ego merupakan proses

mental yang bertujuan untuk mengurangi


kecemasan
dan
dilakukan
melalui
dua
karakteristik khusus yaitu :
(1) tidak disadari dan
(2)menolak,
memalsukan
atau
mendistorsi
(mengubah) kenyataan.
Mekanisme pertahanan ini
sebagai reaksi-reaksi yang
upaya melindungi diri dari
yang menyakitkan seperti
bersalah

dapat juga diartikan


tidak disadari dalam
emosi atau perasaan
cemas dan perasaan

1. Represi
2. Proyeksi
3. Pembentukan Reaksi (reaction
4.
5.
6.
7.
8.
9.

formation)
Pemindahan Objek (displacement)
Fiksasi
Regresi
Rasionalisasi
Sublimasi
Identifikasi

4. Perkembangan
kepribadian

Dalam teori Freud setiap manusia harus

melewati
serangkaian
tahap
perkembangan dalam proses menjadi
dewasa.

Tahap-tahap ini sangat penting bagi

pembentukan sifat-sifat
yang bersifat menetap.

kepribadian

Tahapan Perkembangan
1. Tahap Oral
Sumber kenikmatan pokok yang berasal
dari mulut adalah makan. Dua macam
aktivitas oral ini, yaitu menelan makanan
dan mengigit, merupakan prototipe bagi
banyak ciri karakter yang berkembang di
kemudian hari.

2. Tahap Anal
Setelah makanan dicernakan, maka
sisa makanan menumpuk di ujung
bawah dari usus dan secara reflex akan
dilepaskan keluar apabila tekanan pada
otot lingkar dubur mencapai taraf
tertentu.

3. Tahap Phalik

Selama
tahap
perkembangan
kepribadian ini yang menjadi pusat
dinamika adalah perasaan-perasaan
seksual dan agresif berkaitan dengan
mulai
berfungsinya
organ-organ
genetikal.

4. Tahap Latensi (6-12th)


Masa ini adalah periode tertahannya
dorongan-dorongan seks agresif.
Selama masa ini anak mengembangkan
kemampuannya bersublimasi

5. Tahap Genital
Kateksis-kateksis
dari
masa-masa
pragenital bersifat narsisistik.
Hal
ini
berarti
bahwa
individu
mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan
manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan
orang-orang lain dikateksis hanya karena
membantu memberikan bentuk-bentuk
tambahan kenikmatan tubuh bagi anak

Teori Psikososial
erikson

Erikson menerima dan mengikuti teori


Freud
tentang
struktur
psikologis,
kesadaran
dan
ketidaksadaran,
dorongan
(drive),
tahap-tahap
perkembangan
psikoseksual,
dan
metodologi psikoanalisis.

Namun, erikson menambahkan ke teori-

teori
Freud
tersebut
8
perkembangan psiko-sosial .

tahap

Trust vs Mistrust (kepercayaan


ketidakpercayaan) usia 1-2th

vs

Kepercayaan
dasar
yg
paling
awal
terbentuk selama tahap sensorik-oral dan
ditunjukan bayi lewat kapasitasnya untuk
tidur dengan tenang, menyantap makanan
dengan nyaman, dan membuang kotoran
dengan santai

Autonomy vs Shame, Doubt (otonomi vs


rasa malu dan keragu-raguan) usia 2-4th
Otonomi bagi usia ini bukan berarti bahwa
mereka dapat mengambil inisiatif sendiri
dan mampu melakukan semuanya sendiri,
namun
lebih
kepada
kemampuan
menunjukkan
keinginannya
sendiri,
menolak sesuatu yang tidak dikehendaki,
dan mencoba sesuatu yang diinginkan .

Inisiative vs Guilt (prakarsa vs rasa


bersalah) usia 3-5th
Selama tahap ini anak-anak yang berkembang
secara sehat akan belajar :
Berimajinasi

untuk memperluas
termasuk dalam bermain
Bekerja sama dengan orang lain
Memimpin dan dipimpin

keterampilannya

Anak-anak yang kurang dapat berkembang

secara sehat akan mengalami :

Ketakutan
Kurang dapat bergabung dalam kelompok
Lebih tergantung pada orang dewasa
Terhambat perkembangan imajinasi dan

bermainnya

perilaku

Industry vs Inferiority (tekun vs rasa


rendah diri) usia 6-12th
Pada tahap ini anak-anak mempelajari
keterampilan yang lebih formal, seperti :
Berhubungan dengan teman sebaya berdasar

pada aturan-aturan terterntu


Berkembang dari pola bermain yang bebas
menuju permainan yang menggunakan aturan
dan memerlukan kerja sama kelompok dan
Menguasai materi pelajaran sosial, membaca
dan matematika .

Identity

and
Repudiation
vs
Identity
Diffusion (identitas vs kekaburan identitas) usia
13- 20th
Erikson percaya bahwa ketika individu berhasil
melalui masa remaja awal, kematangan diri
tercapai.
Pada
kondisi
ini,
individu
mencapai
keyakinandirinya.
Remaja mencoba mencari
model ( seseorang yang dapat dijadikan contoh )
dan secara bertahap mengembangkan nilai-nilai
ideal bagi kehidupannya .

Intimacy and Solidarity vs Isolation (keintiman

dan solidaritas vs isolasi) usia dewasa awal


Pada tahap dewasa awal, individu mulai
mengembangkan
hubungan
sosial
yang
mengarah kepada ikatan perkawinan atau
hubungan persahabatan yang erat dan bertahan
dalam waktu yang panjang

Generativity vs Self-absorption (kebangkkitan vs

kemandegan)
Individu di tuntut mampu menempatkan peran
dirinya
secara
tepat,
baik
dalam
kerangka
perkawinan dan pengasuhan anak, maupun dalam
dunia kerja agar lebih kreatif dan produktif, dan juga
dalam peran di lingkungan sosial sebagai bagian dari
lingkungan kemasyarakatan .

Integrity vs Despair (integritas vs kekecewaan)

Apabila tujuh tahap sebelumnya dapat


dilalui dengan berhasil oleh individu maka
individu
akan
mencapai
penilaian
tertinggi : integritas.

Anda mungkin juga menyukai