Percobaan 1 Fix Pebri Yeni S
Percobaan 1 Fix Pebri Yeni S
KARAKTERISTIK DIODA
1.1 Tujuan Percobaan
1. Memeriksa kondisi dioda.
2. Mempelajari karakteristik I = f (V), reverse bias dan forward bias.
1.2 Tinjauan Pustaka
1.2.1 Pengertian Dioda
Dioda adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya, selain itu dioda memiliki
fungsi sebagai berikut: Untuk penyerah arus, sebagai catu daya, sebagai
penyaring atau pendeteksi dan untuk stabilisator tegangan, sebagai pengganda
tegangan, dll.
Karena
fungsinya
sebagai
penyearah
arus
maka,
dioda
sering
Resistansi Bulk =
Vd
Id
....(1.1)
1.2.2
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa,
Prinsip
Kerja
dioda merupakan salah satu alat yang sangat unik karena mampu memanipulasi
muatan hingga menjadi muatan yang searah atau DC. Sambungan antara
muatan anoda (P) dengan muatan katoda (N) dinamakan sebagai depletion layer
Karakteristik Dioda
Untuk mengetahui karakteristik dioda dapat dilakukan dengan cara
memasang dioda seri dengan sebuah catu daya DC dan sebuah resistor. Dari
rangkaian percobaan dioda tersebut dapat diukur tegangan dioda dengan variasi
sumber tegangan yang diberikan. Dari rangkaian pengujian tersebut dapat dibuat
kurva karakteristik dioda yang merupakan fungsi dari arus I D, arus yang melalui
dioda, terhadap tegangan VD, beda tegangan antara titik a dan b.
kemiringan (1/RL). Garis ini disebut garis beban (load line) seperti gambar
berikut. :
Gambar 1.5 merupakan gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias
maju. Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai
lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini terjadi proses keseimbangan
hole dan electron. Secara sederhana cara kerja dioda pada saat diberi bias maju
adalah sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka electron akan
bergerak dari terminal negative baterai menuju terminal positive baterai
(berkebalikan dengan arah arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda
(sisi N dioda) akan membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak
menuju anoda dan membuat depletion layer akan terisi penuh oleh electron,
sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.
2. Bias Mundur Dioda
Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak
dari terminal negative baterai menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini
potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron pada
katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi pengosongan
pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini
dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh
pada dioda akan sama dengan tegangan supply.
1.2.5
Jenis-Jenis Dioda
1. Dioda Silikon (Si)
Disamping oksigen, silikon adalah elemen yang banyak dalam dunia.
Satu
dari
masalah
tersebut
terselesaikan,
keuntungan
silikon
segera
I (arus)
V(tegangan)
0,7 V
Gambar 1.7 Grafik Karakteristik Dioda Silikon
(Sumber: Bagas, 2013)
3. Dioda Zener
Phenomena tegangan breakdown dioda ini mengilhami pembuatan
komponen elektronika lainnya yang dinamakan zener. Sebenarnya tidak ada
perbedaan sruktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi
dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N,
ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda
biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada zener yang
memiliki tegangan Vz sebesar 1,5 Volt, 3,5 Volt dan sebagainya.
4. LED
LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen
dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah
dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi
panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan
cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang
dipakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda
menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna
merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya
semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak
efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi dayanya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga
bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED terbuat dari
berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya gallium
arsenida fosfida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium arsenida
(GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran maju, pertemuannya
mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung pada jenis dan kadar
material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus dengan arus maju
yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan maju pada LED merah
adalah 1,6 sampai 2,2 Volt, LED kuning 2,4 Volt, LED hijau 2,7 Volt. Sedangkan
tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada LED merah adalah 3 Volt,
LED kuning 5 Volt, LED hijau 5 Volt. LED mengkonsumsi arus sangat kecil, awet
dan kecil bentuknya (tidak makan tempat), selain itu terdapat keistimewaan
tersendiri dari LED itu sendiri yaitu dapat memancarkan cahaya serta tidak
memancarkan sinar infra merah (terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti
itu). Cara pengoperasian LED yaitu :
7. Dioda Penyearah
Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang
diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga
menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki.
Gunakan alat ukur multimeter untuk memeriksa dioda dioda yang ada.
Pada saat pengukuran R maju, gunakan range yang paling kecil () dan range
yang besar untuk R mundur (10 K), untuk multimeter analog. Pada multimeter
digital, gunakan range untuk mengukur. Catat hasil pengukuran anda pada tabel
1.1.
Tabel 1.1 Pemeriksaan Baik Buruknya Dioda
Multimete
dioda
Dioda
1
penyeara
h
Dioda
1.4.2
4002
Ge
IN34
Forwar
Revers
Keadaan
Dioda
Buru
Baik
k
Ket
Analog
Analog
5,1 V
Analog
9V
Analog
Red
Analog
zener 1
W
IN
Resistansi Dioda
LED
Gree
Dioda
n
MV
varaktor
2209
Analog
Analog
Bias Forward Vd
V0 (V)
I0 (mA)
Dioda Penyearah
IN 4002
GE IN34
LED
Red
Gree
n
Dioda Zener
5,1 V
9V
0,0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2,0
Bias Reverse Vd
V0 (V)
I0 (mA)
Dioda Penyearah
IN 4002
0,0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2,0
GE IN34
LED
Red
Gree
n
Dioda Zener
5,1 V
9V
Penyeara
h
Dioda
Analog
6,5
Analog
6,5
5,1 V
Analog
9V
Analog
7,5
Red
Analog
42
65
Analog
34
Analog
6,8
r
IN
4002
Ge
IN34
LED
Gree
n
Dioda
Buru
Baik
k
Revers
Zener 1
W
Keadaan
Forwar
Dioda
Dioda
Multimete
Resistansi Dioda
Dioda
MV
Varaktor
2209
Ket
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Kondisi Bias
Forward
Vs
(V)
0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2,0
Dioda Penyearah
IN 4002
GE IN 34
ID
VD
ID
VD
Bias Forward Vd
LED
RED
GREEN
ID
VD
ID
VD
Dioda Zener
5.1 V
9V
ID
VD
ID
VD
mA
mA
mA
mA
mA
mA
0
0
0
0
28,32
51,2
106,9
0
0,1
0,2
0,5
0,7
0,7
0,8
0
0
0
0,61
27,50
67
112,2
0
0,1
0,2
0,5
0,7
0,7
0,7
0
0
0
0
0
0
14,08
0
0,1
0,2
0,5
0,9
1,5
1,8
0
0
0
0
0
0
6,4
0
0,1
0,2
0,5
0,9
1,5
1,9
0
0
0
0
24
60
102,3
0
0,1
0,2
0,5
0,7
0,8
0,9
0
0
0
0,01
20,7
68,5
105,5
0
0,1
0,2
0,5
0,8
0,8
0,8
Tabel 1.6 Pengukuran Dioda pada Karakteristik dengan Multimeter Kondisi Bias Reverse
Bias Reverse Vd
LED
RED
GREEN
VD
ID
VD
Vs
Dioda Penyearah
IN 4002
GE IN 34
ID
VD
ID
VD
Dioda Zener
5.1 V
9V
ID
VD
ID
VD
ID
(V)
mA
mA
mA
mA
mA
mA
0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2,0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0,1
-0,2
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0,1
-0,2
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0,1
-0,2
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0,1
-0,2
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0,1
-0,2
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
0
0
0
0
0
0
0
0
-0,1
-0,2
-0,5
-1,0
-1,5
-2,0
Mutimeter
Dioda
Range Resistansi
Reverse
Forward
Resistansi Pengukuran
Reverse
Forward
IN 4002
Analog
2-20
6,5
Ge IN 54
Analog
2-20
6,5
Keadaan Dioda
Baik
Buruk
Dari data tabel 1.7 diatas dapat diketahui bahwa dioda penyearah IN 4002
dan Ge IN 54 yang diukur dalam keadaan baik karena resistansi pada forward
bias tidak melewati range resistansi forward bias dioda penyearah.
B. Dioda Zener
Tabel 1.8 Pemeriksaan Baik Buruknya Dioda Zener
Tipe
Mutimete
Dioda
5,1 V
9V
Range Resistansi
Revers
Forwar
Resistansi Pengukuran
Reverse
Forward
2-20
2-20
7,5
Analog
Analog
Keadaan Dioda
Baik
Buruk
-
Dari data tabel 1.8 diatas dapat diketahui bahwa dioda zener 5,1 V dan 9
V yang diukur dalam keadaan baik karena resistansi pada forward bias tidak
melewati range resistansi forward bias dioda zener secara teori.
C. LED
Tabel 1.9 Pemeriksaan Baik Buruknya LED
Tipe
Mutimete
Dioda
RED
Green
Range Resistansi
Revers
Forwar
Resistansi Pengukuran
Reverse
Forward
35-45
65
34
50-70
7,5
Analog
Analog
Keadaan Dioda
Baik
Buruk
-
Dari data tabel 1.9 diatas dapat diketahui bahwa LED merah dan LED
hijau yang diukur dalam keadaan baik karena resistansi pada forward bias tidak
melewati range resistansi forward bias LED secara teori, dan pada LED tipe
dioda RED pada reverse bias didapatkan hasil pengukuran resistansinya sebesar
65 .
D. Dioda Varaktor
Tabel 1.10 Pemeriksaan Baik Buruknya Dioda Varaktor
Tipe
Dioda
MV
2209
Mutimeter
Range Resistansi
Reverse
Forward
Analog
5-10
Resistansi Pengukuran
Reverse
Forward
6,8
Keadaan Dioda
Baik
Buruk
Dari data tabel 1.10 diatas dapat diketahui bahwa dioda Varaktor MV 2209
yang diukur dalam keadaan baik karena resistasi pada forward bias tidak
melewati range resistansi forward bias dioda penyearah.
1.6.2
dilihat pada gambar 1.14. Pada rangkaian tersebut dapat diketahui bahwa pada
saat tegangan VS 0, maka nilai arus yang mengalir pada rangkaian adalah 0.
Karena sifat dari dioda, bila pada keadaan itu maka dioda mengalami reverse
bias, sehingga pada dioda akan berlaku hubungan terbuka. Untuk lebih telitinya,
maka dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pada saat reverse bias ( VS 0):
=
Untuk nilai Vs 0 berarti tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian
(I=0) sehingga :
Vs VR V D 0
Vs 0 VD 0
Vs V D
Persamaan ini berlaku untuk semua jenis dioda baik itu jenis Si maupun
Ge. Selama perhitungan, walaupun tegangan diubah-ubah, selama VS lebih kecil
dari 0 maka Vd = Vs.
I D =I R=I
ini:
V S =V R +V D =IR+V D
I
Vs V D
R
Kondisi Bias
Forward
Vs
(V)
0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2,0
Dioda Penyearah
IN 4002
GE IN 34
ID
VD
ID
VD
Bias Forward Vd
LED
RED
GREEN
ID
VD
ID
VD
Dioda Zener
5.1 V
9V
ID
VD
ID
VD
mA
mA
mA
mA
mA
mA
0
0
0
0
28,32
51,2
106,9
0
0,1
0,2
0,5
0,7
0,7
0,8
0
0
0
0,61
27,50
67
112,2
0
0,1
0,2
0,5
0,7
0,7
0,7
0
0
0
0
0
0
14,08
0
0,1
0,2
0,5
0,9
1,5
1,8
0
0
0
0
0
0
6,4
0
0,1
0,2
0,5
0,9
1,5
1,9
0
0
0
0
24
60
102,3
0
0,1
0,2
0,5
0,7
0,8
0.9
0
0
0
0,01
20,7
68,5
105,5
0
0,1
0,2
0,5
0,8
0,8
0,8
Tabel 1.12 Pengukuran Dioda pada Karakteristik dengan Multimeter Kondisi Bias
Reverse
Dari data tabel 1.12 diatas, dapat dibuat gambar grafik karakteristik dioda
forward bias dan reverse bias sebagai berikut :
A. Dioda Penyearah IN 4002
IN 4002
150
100
Id (mA)
REVERSE
FORWARD
50
-3
-2
-1
0
0
Vd (V)
Gambar 1.15 Grafik Karakteristik Dioda Penyearah IN 4002 Forward dan Reverse
Pada gambar 1.15 di atas terlihat bahwa dioda akan mengalirkan arus
listrik pada saat diberikan tegangan 0,5 Volt atau lebih saat forward bias. Pada
reverse bias arus tidak akan mengalir sehingga arus yang mengalir ke rangkaian
sama dengan 0 V.
B. Dioda Penyearah GE IN 34
GE IN 34
150
100
Id (mA)
REVERSE
FORWARD
50
0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1
Vd (V)
Pada gambar 1.16 di atas terlihat bahwa dioda akan mengalirkan arus
listrik pada saat diberikan tegangan 0,5 V atau lebih saat forward bias. Pada
reverse bias arus tidak akan mengalir sehingga arus yang mengalir ke rangkaian
sama dengan 0 V.
C. LED Red
RED
15
10
Id (mA)
REVERSE
FORWARD
5
0
-3
-2
-1
Vd (V)
Pada gambar 1.17 di atas terlihat bahwa LED merah akan mengalirkan
arus listrik atau akan memancarkan cahaya pada saat diberikan tegangan 1,5
Volt atau lebih saat forward bias. Pada reverse bias arus tidak akan mengalir
sehingga arus yang mengalir ke LED sama dengan 0 V atau LED tidak
memancarkan cahaya.
D. LED Green
GREEN
8
6
REVERSE
Id (mA)
FORWARD
2
0
-3
-2
-1
Vd (V)
Pada gambar 1.18 di atas terlihat bahwa LED merah akan mengalirkan
arus listrik atau akan memancarkan cahaya pada saat diberikan tegangan 1,5
Volt atau lebih saat forward bias. Pada reverse bias arus tidak akan mengalir
sehingga arus yang mengalir ke LED sama dengan 0 V atau LED tidak
memancarkan cahaya.
E. Dioda Zener 5.1 V
5.1 V
150
100
Id (mA)
RESEVES
FORWARD
50
0
-3
-2
-1
Vd (V)
Gambar 1.19 Grafik Karakteristik Dioda Zener 5.1V Forward dan Reverse
Pada gambar 1.19 di atas terlihat bahwa dioda zener akan mengalirkan
arus listrik pada saat diberikan tegangan 0,5 V atau lebih sampai tegangan
9V
150
100
Id (mA)
REVERSE
FORWARD
50
0
-3
-2
-1
Vd (V)
Pada gambar 1.20 di atas terlihat bahwa dioda zener akan mengalirkan
arus listrik pada saat diberikan tegangan 0,5 V atau lebih sampai tegangan
maksimal yaitu 5,1 V saat forward bias. Pada reverse bias
V SV D
(1.2)
R
0,5 0,5
10
= 0 mA
2. Pada VS = 1 V
I
1 0,5
10
= 50 mA
3. Pada VS = 1,5 V
I
1,5 0,5
10
= 100 mA
4.
Pada VS = 2 V
I
2 0,5
10
= 150 mA
B. Tegangan Kerja 0,7 Volt
Untuk tegangan kerja 0,7 Volt, maka dioda akan mengalirkan arus atau
terbuka pada tegangan 0,7 Volt ke atas, maka dapat dihitung arus dioda dari VS
sebesar 0,5 sampai 2 V sebagai berikut.
1.
Pada VS = 1 V
I=
1 0,7
10
= 30 mA
2.
Pada VS = 1,5 V
I=
1,5 0,7
10
= 80 mA
3.
Pada VS = 2 V
I=
2 0,7
10
= 130 mA
C. Pada LED
Untuk LED tegangan kerja normalnya adalah 1,5 Volt, maka dioda akan
mengalirkan arus atau menyala pada tegangan 1,5 Volt ke atas, maka dapat
dihitung arus dioda dari VS sebesar 1,5 sampai 2 V sebagai berikut.
1.
Pada VS = 1,5 V
I=
1,5 1,5
10
= 0 mA
2. Pada VS = 2 V
I=
21,5
10
= 50 mA
I pengukuranI teori
I teori
x 100%
|000|x 100
=0%
2. Dioda IN 4002 VS = 1 V
Kesalahan relatif % =
|28,3250
|x 100
50
= 43,36 %
VS
(V)
0,5
1,0
1,5
2,0
ITeori
(mA)
0
50
100
150
Dioda IN 4002
Kesalaha
IPengukuran
n
(mA)
Relatif
0
0
28,32
43,36 %
51,2
48,8 %
106,9
28,73 %
Dioda Ge IN 34
Kesalaha
ITeori
IPengukuran
n
(mA)
(mA)
Relatif
0
0,61
50
27,50
45 %
100
67
33 %
150
112,2
25,2 %
200
150
Id (mA) 100
Arus Teori
Arus IN 4002
50
0
0.5
Arus Ge IN 34
1
1.5
Vd (V)
Dari gambar 1.21 diatas dapat dilihat terjadi perbedaan antara arus dioda
penyearah secara teori dengan arus dioda hasil praktikum. Hal tersebut dapat
dilihat dari penyimpangan garis pada gambar 1.21.
B.
LED
VS
(V)
1,5
2,0
ITeori
(mA)
0
50
LED RED
IPengukuran
(mA)
0
14,08
Kesalaha
ITeori
n
0
71,84 %
(mA)
0
50
LED Green
IPengukuran
(mA)
0
6,4
Kesalahan
0
87,2 %
60
50
40
id (mA) 30
20
Arus Teori
LED RED
LED GREEN
10
0
1.5
2
Vd (V)
Gambar 1.22 Grafik Perbandingan Arus pada LED Merah dan Hijau
Dari gambar 1.22 diatas dapat dilihat terjadi perbedaan yang besar antara
arus LED secara teori dengan arus LED merah dan hijau hasil praktikum. Hal
tersebut dapat dilihat dari penyimpangan garis pada gambar 1.22.
C.
Dioda Zener
VS
(V)
1,0
1,5
2,0
Dioda Zener 9 V
ITeori
IPengukuran
Kesalahan
(mA)
(mA)
Relatif
30
80
180
20,7
68,5
105,5
31 %
14,38 %
41,4 %
140
120
100
80
Id (mA)
Arus Teori
60
Zener 5,1 V
40
Zener 9 V
20
0
1.5
Vd (V)
Dari gambar 1.23 diatas dapat dilihat terjadi perbedaan antara arus dioda
zener 5,1 Volt dan 9 Volt secara teori dengan arus dioda zener 5,1 V dan 9 V
hasil praktikum. Hal tersebut dapat dilihat dari penyimpangan garis pada gambar
1.23.
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N.
Karenanya ini mengingatkan kita pada arus konvensional, dimana arus
mudah mengalir dari sisi P ke sisi N.
3. Jenis-jenis Dioda :
a. Dioda standar, biasanya digunakan sebagai penyearah sinyal AC,
pemotong level, sensor suhu, penurun tegangan, pengaman polaritas
terbalik pada DC input.
yang dipakai untuk transmisi pada system remote control dan opto
sensor juga laser dioda yang dipakai untuk optical pick-up pada
system CD. Dioda jenis ini di bias maju.
e. Dioda varactor, dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada
sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti
pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini
adalah dengan sistem PLL (Phase Lock Loop), yaitu mengoreksi
osilator
dengan
membaca
penyimpangan
frekuensinya
untuk
1.8 Kesimpulan
Dari percobaan karakteristik dioda, maka dapat ditarik
kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dioda merupakan suatu komponen elektronika yang memiliki fungsi
sebagai penyearah dan penstabil tegangan.
2. Dari percobaan yang telah dilakukan pada saat praktikum maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Apabila terdapat atau terbaca suatu nilai pada salah satu resistansi dioda
yaitu pada saat bias maju saja atau pada saat bias mundur saja maka dapat
dipastikan bahwa dioda tersebut dalam keadaan baik sehingga dapat digunakan.
Namun apabila terdapat nilai saat bias maju dan saat bias mundur atau tidak
terdapat nilai sama sekali pada saat kedua resistansi (reverse dan forward) maka
dioda akan berkondisi buruk dan tidak dapat di gunakan lagi.
Pada percobaan yang memakai 2 dioda yang dipasang pada polaritas
positif dan negatif terjadi kesalahan pengukuran yang diakibatkan karena
polaritas positif dan negatif pada rangkaian sama-sama diberi dioda ,saat diukur
seakan-akan rangkaian short/dihubung singkat sehingga hasil pengukuran
tegangan menjadi 0. Ini mengakibatkan resistor menjadi panas.
Pada saat mengukur Vd tidak ada tegangan negatif, karena Vd merupakan
tegangan AC, tegangan AC tidak memiliki nilai minus/negatif.