Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggungjawab
praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat. (Runjati, 2010).
Telah disadari bahwa pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan
obstetrik neonatal merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak
terpisahkan dari pelayanan kebidanan di setiap tingkat pelayanan. Bila hal
tersebut dapat diwujudkan, maka AKI dan AKB dapat diturunkan.
Berdasarkan itu, standar pelayanan kebidanan ini mencakup standar untuk
penanganan keadaan tersebut. (Karwati, 2011).
Oleh karena itu, kelompok kami akan membahas tentang standar
pelayanan kebidanan tentang standar pelayanan antenatal. Karena, pelayanan
antenatal sangat penting untuk mendeteksi sedini mungkin komplikasikomplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil selama kehamilan
sehingga dapat segera diatasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asuhan antenatal ?
2. Apa saja standar asuhan kebidanan dalam asuhan antenatal?
3. Apa saja standar alat dalam asuhan antenatal ?
4. Apa yang dimaksud dengan manajemen ibu antenatal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari asuhan antenatal
2. Untuk mengetahui standar asuhan kebidanan dalam asuhan antenatal
3. Untuk mengetahui standar alat dalam asuhan antenatal
4. Untuk mengetahui manajemen ibu antenatal

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. (Karwati, 2011).
Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan meliputi :
1. Bidan bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya.
2. Menghargai wanita sebagai individu dan melayaninya dengan rasa
3.
4.

hormat.
Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang up to date.
Mengutamakan keamanan dan kesejahteraan ibu/klien

5.

menyeluruh.
Berupaya untuk mendukung pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan

secara

pemberdayaan untuk menyatakan pilihannya (pengambilan keputusan).


(Runjati, 2010).
Dalam asuhan kebidanan ada mencakup asuhan antenatal. Asuhan
antenatal yaitu pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk
ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan

antenatal

yang

ditetapkan

dalam

Standar

Pelayanan

Kebidanan (SPK) (Depkes, 2010).


1.

Adapun pertimbangan antenatal dikomunitas, yaitu :


Pada tahap awal mengidentifikasi apakah ibu ada kontraindikasi untuk

2.

bersalin di rumah bersalin, pondok bersalin, atau dirumah.


Bidan menggunakan seluruh keterampilannya bukan hanya untuk
memberi asuhan pada keadaan fisik normal tetapi juga membantu ibu
beradaptasi dengan perubahan karena kehamilan dan kesiapan menjadi

3.

ibu.
Bidan merujuk kepada spesialis obsetri ginekologi atau dokter bila ada
komplikasi yang timbul selama kehamilan.

4.

Mendorong ibu membicarakan tentang perasaan, kecemasannya dengan

5.

suasana yang mendukung dan terjamin kerahasiannya.


Jika memungkinkan selama kehamilannya, ibu dapat bertemu dengan

1.

bidan yang akan menolongnya dikamar bersalin dan asuhan postpartum.


Berikut strandar pelayanan ANC (Antenatal Care), yaitu :
Minimal ANC 4 kali, meliputi anamnesi dan pemantauan ibu dan janin

2.

dengan seksama.
Mengenali kehamilan resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,

3.

hipertensi, IMS/ infeksi HIV.


Memberikan pelayanan imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan,

4.
5.

serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas.


Data tercatat dengan tepat pada setiap kunjungan.
Bila ditemukan kelainan, mampu mengambil tindakan diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
(Runjati, 2010).

B. Standar Asuhan Kebidanan


Standar pelayanan asuhan antenatal di komunitas merupakan bagian dari
ruang lingkup pelayanan kebidanan yaitu standar 3 8. Standar tersebut
meliputi :
1. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
secara dini dan secara teratur.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan.
b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan
kehamilan secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat
c.
2.

pemeriksaan hamil.
Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum

kehamilan 16 minggu.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pematauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus

mengenal kehamilan resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,


hipertensi, PMS/infeksi HIV. Bidan juga harus memberikan pelayanan
imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya
yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus dapat mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus
mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk
tindakan selanjutnya.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4x selama

3.

b.
c.
d.

kehamilan.
Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat.
Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan.
Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya

e.

kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan.


Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu

terjadi

kedaruratan.
Standar 5 : Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah, masuknya kepala ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik.
b. Diagnosis dini kelainan letak, dan merujuknya sesuai dengan
c.

4.

kebutuhan.
Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain, serta merujuknya

sesuai dengan kebutuhan.


Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan/atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk.
b. Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia.
c. Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR

5.

Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan


Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilandan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang

6.

memadai dan tepat waktu.


b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat preeklamsia.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami/keluarganya pada trimester III memastikan bahwa persiapan
persalinan bersih dan aman dan suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan
mengusahakan untuk melakukan kunjungan ke setiap rumah ibu hamil
untuk hal ini.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan
b.

persalinan yang bersih dan aman.


Persalinan direncanakan di tempat yang aman dan memadai dengan

c.

pertolongan bidan terampil.


Adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu bersalin jika

d.

perlu.
Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan.
(Karwati, 2011).

C. Standar Alat
Standar peralatan dalam asuhan antenatal meliputi :
1. Peralatan Tidak Steril
a. Timbangan dewasa
b. Pengukur tinggi badan
c. Sphygmomanometer (tensimeter)
d. Stetoskop
e. Funduskup
f. Termometer aksila
g. Pengukur waktu
h. Senter

2.

3.

4.

5.

i. Refleks hammer
j. Pita pengukur lingkar lengan atas
k. Pengukur Hb
l. Metline
m. Bengkok
n. Handuk kering
o. Tabung urine
p. Lampu spiritus
q. Reagen untuk pemeriksaan urine
r. Tempat sampah
Peralatan Steril
a. Bak instrumen
b. Spatel lidah
c. Sarung tangan (handscoen)
d. Spuit (jarum)
Bahan Habis Pakai
a. Kasa bersih
b. Kapas
c. Alkohol
d. Larutan klorin
Formulir yang Disediakan
a. Buku KIA
b. Kartu status
c. Formulir rujukan
d. Buku register
e. Alat tulis kantor
f. Kartu penapisan dini
g. Kohort ibu/bayi
Obat-Obatan
a. Golongan roborantia (Vitamin B6 dan B kompleks)
b. Tablet zat besi
c. Vaksin TT
d. Kapsul Yodium
e. Obat KB
(Karwati, 2011).

D. Manajemen Ibu Antenatal


Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah

secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data, diagnosa


kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Manajemen antenatal terdiri dari :
1. Pengumpulan data
a. Identitas pasien
b. Riwayat keluarga
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat obsetri
e. Riwayat kontrasepsi
f. Riwayat kehamilan saat ini
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan panggul
b. Pemeriksaan laboratorium
3. Intepretasi data dasar
4. Antisipasi masalah potensial
Kemungkinan disproporsi cephalopelvik (CPD) yang menimbulkan
5.
6.

kemungkinan tindakan seksio sesaria


Kebutuhan untuk melakukan intervensi atau konsultasi segera
Rencana penatalaksanaan
Masing-masing rencana penatalaksanaan akan berkorelasi dengan
intrepretasi data dasar dan masalah yang dapat muncul selanjutnya, atau

7.

ditandai oleh tanda obsetrik


Pelaksanaan dan evaluasi tindakan
(Karwati, 2011).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam asuhan kebidanan ada mencakup asuhan antenatal. Asuhan
antenatal yaitu pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan
2.

antenatal

yang

ditetapkan

dalam

Standar

Pelayanan Kebidanan (SPK).


Standar pelayanan asuhan antenatal di komunitas merupakan bagian dari

ruang lingkup pelayanan kebidanan yaitu :


a. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
b. Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
c. Standar 5 : Palpasi Abdominal
d. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
e. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
f. Standar 8 : Persiapan Persalinan
3. Standar peralatan dalam asuhan antenatal meliputi perlatan steril dan tidak
steril, bahan-bahan habis pakai, formulir yang disediakan dan obatobatan.
4. Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. Saran
Diharapkan para pembaca lebih memahami dan mendalami isi makalah
yang telah tertera di dalam makalah tersebut agar bisa diterapkan di
lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Karwati, dkk.2011.Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas).Jakarta:Trans


Info Media.
Runjati.2010.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai