Lempeng Tektonik Malang
Lempeng Tektonik Malang
Disusun Oleh:
Fitri Wahyuni
115040213111050
Kelas C
Jika dua buah lempeng benua dan samudra saling bertubrukan maka lempeng samudra
yang lebih berat akan menunjam (menyusup) ke bawah benua yang lebih ringan. Pada bidang
per temuannya (zone subduksi), terjadi gejala alam antara lain sebagai berikut.
1. Proses pelipatan dan patahan lempeng benua, mengakibatkan terbentuk jalur pegunungan
lipatan dan patahan, seperti pegunungan Sirkum Mediterania sebagai akibat pertemuan
lempeng Eurasia dan Indo-Australia.
2. Penyusupan lempeng samudra, terbentuk palung laut yang sangat dalam.
3. Sepanjang bidang gesek pertemuan kedua lempeng litosfer tersebut merupakan jalur
pusat gempa (hiposentrum).
4. Penyusupan lempeng samudra ke dalam astenosfer yang bersuhu tinggi mengakibatkan
pencairan massa litosfer yang menimbulkan aktivitas gunungapi (vulkanisme).
Jika lempeng benua dan benua yang relatif sama berat jenisnya saling bertubrukan, pada
daerah pertemuannya akan terbentuk pelipatan litosfer arah ke atas sehingga membentuk
pegunungan lipatan yang tinggi. Contohnya adalah rantai Pegu nungan Himalaya sebagai
akibat tumbukan antara lempeng Benua Eurasia dengan Subbenua India.
Jika lempeng samudra dengan samudra saling menjauh pada zone pemisahannya akan
keluar magma basaltis yang kaya akan mineral besi dan magnesium. Akibat proses
pendinginan oleh air laut lava basaltis tersebut akan membeku membentuk litosfer baru.
Wilayah perekahan (zone divergen), ditandai dengan:
1. Pematang tengah samudra (oceanic ridge), seperti pematang tengah Samudra Pasik dan
Atlantik;
2. Lava bantal (pillow lava) yang bersifat basaltis.
Jika dua buah lempeng litosfer saling bergesekan, pada bidang geseknya akan terbentuk
sesar mendatar, misalnya Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di Amerika Serikat.
C. GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam
bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempenglempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang
gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Parameter Gempabumi
Karakteristik Gempabumi
Likuifaksi ( liquifaction)
Longsoran Tanah
Tsunami
Kekuatan gempabumi
Kedalaman gempabumi
Kondisi bangunan
Vulkanis
Secara umum tanah yang berkembang di wilayah Malang berkembang dari bahan
vulkanik hasil gunung api, yang dipengaruhi oleh Gunung Arjuno dan Anjasmoro di bagian
utara, dan Gunung Panderman di bagian selatan. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Malang,
formasi geologi yang dijumpai di kawasan Kab. Malang terutama sekitar DAS Brantas ada
lima, berturut-turut dari yang paling luas yaitu: 1) Qvaw (Batuan Gunungapi Arjuna
Welirang), 2) Qpat (Batuan Gunungapi Anjasmara Tua), 3) Qvp (Batuan Gunungapi
Panderman), 4) Qpvkb (Batuan Gunungapi Kawi-Butak) dan 5) Qpva (Batuan Gunungapi
Tektonik
Pengaruh tektonik Kabupaten Malang sangat dipengaruhi oleh lempeng tektonik Indo
Australia di selatan Kabupaten Malang dan juga dipengaruhi oleh lempeng Eurasia yang ada
di sebelah utara jawa timur. Sistem dataran dijumpai di bagian tengah, merupakan dataran
vulkanik antar pegunungan yang terbentuk oleh berbagai bahan hasil letusan dan atau
sedimentasi hasil erosi dan atau longsor dari kawasan perbukitan/ pegunungan di atasnya.
Berdasarkan atas posisi dan proses pegikisan yang dapat dibagi lagi ke beberapa subsistem,
yaitu:
1. Dataran bagian bawah (Pl)
2. Bagian tengah (Pm)
3. Bagian atas (Pu)
4. Dataran yang tertoreh (Pd)
5. Bagian dataran yang mengalami erosi berlebihan (Ps).
Gunung api yang berpengaruh secara vulkanik pada Kabupaten Malang diantaranya
adalah:
Gunung Semeru, gunung yang masih aktif sampai sekarang dan terletak di ujung selatan
massif vulkanik yang membentang utara ke Tengger kaldera.
Gunung Bromo
Gunung Kawi-Butak
Kawi-Butak adalah massif vulkanik yang luas dengan 2 ventilasi.