Nyeri adalah suatu rasa yang tidak menyenangkan yang melibatkan emosional dan
berhubungan dengan kerusakan jaringan. Nyeri akut dapat merupakan bagian dari
kerusakan jaringan atau inflamasi yang dapat disebabkan oleh operasi, luka bakar
ataupun trauma. Pada beberapa penelitian menyatakan nyeri post operasi 4-54%
bahkan ada yang menyatakan sampai dengan 80%. Penanganan nyeri paska bedah
yang efektif sangatlah penting. Penanganan nyeri yang efektif dengan sedikit efek
samping akan mempercepat pemulihan dan kepulangan pasien dari rumah sakit.
Pemberian analgesi post operasi yang adekwat menjadi prioritas.
Terdapat beberapa golongan obat yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri
post operasi seperti golongan non opioid (parasetamol), NSAID, opioid lemah (kodein,
tramadol), opioid kuat (morphine), dan adjuvant (ketamin dan klonidine). Analgesi
setelah pembedahan dapat dicapai dengan menggunakan beragam opioid dengan
rentang sifat farmakodinamik dan farmakokinetik yang luas. Efektifitas pemakain
opioid sebagai analgesi paska bedah sudah diakui namun memiliki efek samping.
Morfin sering dipergunakan untuk mengontrol nyeri pascaoperasi pada nyeri sedang
sampai berat. Pemberian morfin secara intravena (iv) memungkinkan penanganan
nyeri yang cepat dan membatasi risiko overdosis.
Walaupun morfin sering menimbulkan efek mual dan muntah, tetapi morfin
tetap menjadi pilihan utama dalam mengatasi nyeri hebat.
1.
Efek euforia : rasa puas yang berlebihan, mungkin disebabkan oleh stimulasi
tegmentum ventral
2.
3.
4.
bekerja
menghilangkan
langsung
sakit.
pada
Morphin
sistem
dan
saraf
pusat
kongenernya
untuk
menunjukkan
Karena
Efek
pada
sistem
pernafasan
berupa
depresi
Penelitian
yang
dilakukan
berupa
satu
jenis
operasi
yaitu
efek
samping
morphin
bisa
diberikan
2.
3.
Penyakit jantung
4.
5.
6.
Penyakit epilepsi
7.
Kelemahan otot
8.
9.
DAFTAR PUSTAKA
Uwe Rinner and Tomas Hudlicky, 2011. Synthesis of Morphine
Alkaloids and
Hengki
Irawan,dkk.,
Meningkatkan
Anestesi
Derivatives
2014.
Pemberian
Magnesium
Sulfat
Intravena
Irvan Setiawan, dkk., 2014. Perbandingan Pemulihan Bising Usus pada Pasien
Pascaoperasi Histerektomi per Laparotomi Menggunakan Analgetik Kombinasi
Ketamin-Morfin dengan Morfin Intravena
Alfiani Sofia Qudsi, 2014. Prevalensi Kejadian Ponv Pada pemberian Morfin Sebagai
Analgetik Pasca Operasi Penderita Tumor Payudara Dengan Anastesi Umum
RSUP Dr. Kariadi Semarang