Perlunya Segmenting adalah pada dasarnya pasar memiliki sifat yang heterogen dan sangat luas
yang mempunyai berbagai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Perusahaan tidak bisa
menawarkan suatu jenis produk untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bermacammacam. Artinya satu jenis produk hanya diperlukan kelompok pasar tertentu saja. Untuk itu
perusahaan perlu mengadakan pemilahan atau pengelompokan pasar yang sangat luas sehingga
produk yang ditawarkan benar-benar dapat memuaskan kelompok pasar yang dituju atau sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga erusahaan dapat lebih fokus berkonsentrasi
hanya pada segmen yang benar-benar cocok dengan kemampuan perusahaan sehingga dapat
meningkatkan posisi kompetitif konsumen dan melayani kebutuhan konsumen dengan lebih baik
Dasar segmentasi
1. Faktor demografis geografis, yaitu populasi, jaringan transportasi, iklim, tipe, komersial,
pendirian ritel, media, persaingan, pola pertumbuhan, peraturan, biaya hidup. Segmentasi geografis
ini membagi-bagi pasar berdasar unit-unit geografis, misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah
tertentu dan tidak akan dijual di wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja.
2. Faktor demografis pribadi, yaitu umur, jenis kelamin, mobilitas, penghasilan, pekerjaan, status
perkawinan, besarnya rumah tangga, agama, kesukuan, dan pendidikan.Segmentasi demografis ini
memisahkan pasar ke dalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel tersebut,
misal pemasar perlu memperhatikan faktor demografi pribadi dengan kriteria umur dan jenis kelamin
untuk memasarkan produk baju dan sepatu.
3. Faktor psikografis dan keperilakuan, yaitu kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan,
persepsi, loyalitas merek, pengalaman menggunakan produk, tingkat penggunaan produk, struktur
pembelian (informal ke formal, otonomi ke bersama), daur hidup keluarga, kelas sosial, keinovatifan,
kepemimpinan opini, dan kepentingan membeli.
4.
Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi
segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya, para
konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
5.
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya
menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen
telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan
keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6.
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut
karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan
tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai
berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7.
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh
kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.
8.
Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting
bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa
baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam
golongan produk yang sama.
9.
Segmentasi Gabungan
Karena keputusan pemasaran pada customer oriented dan value oriented lebih
dapat diperhatikan dalam menerobos pasar baru era sekarang ini
(mempertahankan pelanggan loyalitas pelanggan).
Metode Riset
Keberhasilan riset pasar bergantung pada kesesuaian metode yang digunakan.
Empat metode dasar riset pasar yaitu:
Observasi, teknik riset pemasaran yang dilakukan dengan melihat dan mencatat
perilaku konsumen.
Survey (Survei), teknik riset pemasaran dengan menggunakan kuisioner yang
dikirimkan kepada perseorangan ataupun digunakan sebagai dasar wawancara.
Focus Kelompok (Kelompok Fokus), teknik riset pemasaran dengan sekelompok
individu yang berkumpul disuatu tempat, mengemukakan permasalahan dan
diminta untuk membahasnya
Experimentation (Percobaan), teknik riset pemasaran yang mencoba untuk
membandingkan tanggapan individu yang sama pada situasi yang berbeda.