Nama Anggota :
Riska Oktavia (8105110047)
Desta Dwi Putranto (8105112236)
Finsa Hardiyanti (8105110329)
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI REGULER
2013
otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan tingkat perbedaan pendapatan yang
sangat timpang maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi.
Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang
pendapayannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya
rendah. Asalkan tidsak salah saasaran dalam pengalikaasiannya. Pajak yang telah dipungut
apalagi menggunakan sistem tariff progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi
prosentase tarifnya) oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi
dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi [roses redistribusi pendapatan yang akan
mengurangi terjadinya ketimpangan.
Tinggi produk domestic bruto (PDB) suatu Negara belum tentu mencerminkan meratanya
terhadap distribusi pendapatan. Kenyataan menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat tidak
selalu merata, bahkan kecenderungan yang terjadi justru sebaliknya. Distribusi pendapatan
yang tidak merata akan mengakibatkan terjadinya disparitas. Semakin besar perbedaan
pembagian kue pembangunan, semakin besar pula disparitas distribusi pendapatan yang
terjadi. Indonesia yang tergolong dalam Negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari
permasalahan ini.
Kurva Lorenz
Sumbu horinzontal menyatakan jumlah penerimaan pendapatan dalam persentase
kumulatif. Misalnya, pada titik 20 kita mendapati populasi atau kelompok terendah
(penduduk yang paling miskin) yang jumlahnya meliputi 20 persen dari jumlah total
penduduk. Pada titik 60 terdapat 60 persen kelompok bawah, demikian seterusnya sampai
pada sumbu yang paling ujung yang meliputi 100 persen atau seluruh populasi atau jumlah
penduduk.
Sumbu vertical menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing
persentase jumlah (kelompok) penduduk tersebut. Sumbu tersebut juga berakhir pada titik
100 persen sehingga kedua sumbu (vertical dan horizontal) sama panjangnya.
Setiap titik yang terdapat pada garis diagonal melambangkan persentase jumlah penerimanya
(persentase penduduk yang menerima pendapatan itu terdapat total penduduk atau populasi).
Sebagai contoh, titik tengah garis diagonal melambangkan 50 persen pendapatan yang tepat
didistribusikan untuk 50 persen dari jumlah penduduk.
Titik yang terletak pada posisi tiga perempat garis diagonal melambnagkan 75 persen dari
jumlah penduduk.
Garis diagonal merupakan garis pemerataan sempurna (perfect equality) dalam distribusi
ukuran pendapatan.
Kemiskinan
Menurut esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumbersumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan
umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
layak.
Menurut basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keaadaan serba
kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papa, pekerjaan,
pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Menurut badan pusat statistic (2000) kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang
setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedasaan dan 480 kg/kapita/tahun didaerah
perkotaan.
kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi
miskin.
b.
c.
d.
e.
kekurangan dalam kehidupan social yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan social,
ketersisihan dalam proses politik, dan kualitas pendidik yang rendah.
Masalah kemiskinan juga menyangkut tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bermartabat. Pemecahan masalah
kemiskinan perlu didasarkan pada pemahaman suara masyarakat miskin dan adanya
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka yaitu hak social, budaya,
ekonomi dan politik.
2. Ukuran kemiskinan
1. Kemiskinan Absolute
konsep kemiskinan pada umumnya sekaku dikaitkan dengan pendapatan dan kebutuhan,
kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar (basic need).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2. Kemiskinan Relative
menurut kincad (1975) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin
maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin.
KESIMPULAN
Kami menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara struktur produksi, pendapatan nasional,
distribusi pendapatan nasional dan kemiskinan. Bila diperhatikan, setiap manusia pendapatan
nasionalnya berbeda begitu pula dengan struktur produksinya, bila pendapatan nasional yang
didapat semakin meningkat, akan diikutinya dengan struktur produksi yang semakin
meningkat. Lalu dalam distribusi pendapatan nasional yang cukup berkembang didalam
Negara-negara berkembang seperti Indonesia salah satu contohnya, yang dimana
pertumbuhan ekonomi yang tinggi diikutinya pula dengan kemiskinan yang cukup tinggi pula
di Indonesia, tetapi semakin kesini, banyaknya pembangunan ekonomi diindonesia yang
akhirnya hasil dari pembangunan ekonomi tersebut dapat mengurangi tingkat kesenjangan
ekonomi dan jumlah kemiskinan yang tinggi diindonesia walaupun masih banyak
permasalahan kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya kebutuhan fisik dan
pendidikan yang tinggi.