Anda di halaman 1dari 9

NAMA: IIS ANISA

NPM: 0615104029
Jawaban soal UTS
1.
A. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan :
Pada masa lalu menurut filsuf Yunani demokrasi dipahami sebagai
suatu bentuk pemerintahan dan sistem pemerintahan atau politik.
Contoh bentuk pemerintahan secara klasik menurut Plato yaitu:
a

sebagai pemimpin tertinggi dan dijalankan untuk kepentingan


rakyat banyak

Tirani, suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang


tiran (sewenang-wenang) sehingga jauh dari cita-cita keadilan

c Aristokrasi, suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh kaum


cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan.
d Oligarki, suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
golongan hartawan.
e Demokrasi, suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
rakyat dan dijalankan untuk kepentingan rakyat
f

Mobokrasi/okhlokrasi, adalah suatu pemerintahan yang


dipegang oleh rakyat tetapi rakyat yang tidak tahu apa-apa,
rakyat yang tidak berpendidikan, tidak paham tentang
pemerintahan yang akhirnya pemerintahan yang dijalankan tidak
berhasil untuk kepentingan rakyat banyak

B. Demokrasi sebagai sistem politik :

Sistem

politik

dikatakan

demokratis apabila para pembuat keputusan kolektif yang paling


kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang bebas,
adil, jujur dan semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.
MenurutSamuel Huntington, contoh dari sistem politik dibedakan
menjadi:

a Sistem politik demokrasi, yaitu sistem pemerintahan dalam


suatu negara yang menjalankan prinsip-prinsip demokrasi
b Sistem politik non demokrasi, yaitu sistem pemerintahan dalam
suatu negara yang tidak menjalankan prinsip-prinsip demokrasi.
Sistem ini terdiri dari otoriter, totaliter, sistem diktator, rezim
militer, rezim satu partai, monarki absolut, dan sistem komunis.
C. Demokrasi sebagai sikap hidup (standar perilaku)
Dewasa ini demokrasi tidak hanya sekedar dipahami sebagai sistem
politik saja, namun demokrasi telah dapat dipahami sebagai standar
perilaku dan pandangan hidup . (way of life). Sehingga membutuhkan
usaha nyata dari setiap warga masyarakat ataupun penyelenggara
negara untuk senantiasa berprilaku demokratis, yang maksudnya
adalah dalam melakukan berbagai perbuatan senantiasa pada nilainilai demokrasi yang ada terlebih bagi kita yang hidup di negara
Indonesia yang menganut sistem demokrasi Pancasila. Contohnya
penerapan demokrasi sebagai sikap hidup adalah ketika orang tua
memberikan kesempatan anaknya untuk memilih sekolah yang
sesuai dengan minat dan bakatnya.
2. Sebagai negara yang memiliki banyak sekali kekayaan alam ,budaya
dan bahasa dalam menghadapi tantangan global seharusnya
menjadikan kita sebagai warga indonesia semakin kuat dalam menjaga
identitas nasional , dan mengembangkannya untuk lebih dikenal dunia
global, tetapi yang terjadi saat ini sebagian besar generasi muda
banyak yang menggandrungi budaya luar , menjadikan mereka
sebagai generasi muda pudar identitas nasionalnya, seharusnya kita
semakin gencar melakukan sosialisasi budaya nasional kita, lebih
mencintai tanah air karna ternyata negara kita punya banyak sekali
potensi untuk dikembangkan, dunia global yang semakin berkembang
juga dapat kita anut prinsip yang baiknya dengan tetap memegang
teguh identitas nasional
3. TIDAK DI ISI

4. - Ciri Negara hukum :


a. HAM terjamin oleh undang-undang
b. Supremasi hukum
c. Pembagian kekuasaan ( Trias Politika) demi kepastian hukum
d. Kesamaan kedudukan di depan hukum
e. Peradilan administrasi dalam perselisihan
f. Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi
g. Pemilihan umum yang bebas
h. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
- Ruang lingkup HAM antara lain :
a) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan hak miliknya.
b) Setiap orang berhak atas pengakuan didepan hukum sebagai
manusia pribadi dimana saja ia berada.
c) Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta
perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
d) Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang
berkaitan dengan kehidupan pribadi didalam tempat
kediamannya.
e) Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan
komunikasi melalui sarana elektronik tidak
boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang
sah sesuai dengan Undang-undang.
f) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman
atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi,
penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.
h) Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditek,an disiksa, dikucilkan,
diasingkan, atau dibuang secara
sewenang-wenang.
i) Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan
kenegaraan yang damai, aman dan tenteram. yang menghormati,

melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia dan


kewajiban dasar manusia sebagaimana di atur dalam Undang-undang.
- bentuk pelanggaran HAM yang berat dan pernah terjadi di Indonesia:
1. Kasus Pembunuhan Munir
Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis HAM yang
pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di
Malang, 8 Desember 1965. Munir pernah menangani kasus
pelanggaran HAM di Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah,
kasus Timor-Timur dan masih banyak lagi. Munir meninggal pada
tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika
ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa
Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan
diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal
karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minumannya saat
di dalam pesawat.
2. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah
Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra
Surya (CPS) yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah
muncul ketika Marsinah bersama dengan teman-teman sesama buruh
dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan
upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk
rasa buruh. Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak
diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993
Marsinah ditemukan meninggal dunia.
3. Penculikan Aktivis 1997/1998

Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus penculikan


aktivis 1997/1998. Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara
paksa (penculikan) terhadap para aktivis yang menurut catatan
Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13
orang lainnya masih hilang).
4. Penembakan Mahasiswa Trisakti
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan
puluhan lainnya luka-luka). Kasus penembakan mahasiswa Trisakti
merupakan salah satu kasus penembakan kepada para mahasiswa
Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan
militer.
5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili
Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia,
yaitu pembantaian yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI
dengan menembak warga sipil di Pemakaman Santa Cruz, Dili, TimorTimur pada tanggal 12 November 1991.
6. Peristiwa Tanjung Priok
Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar
Tanjung Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan
yang mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan
anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.
7. Pembantaiaan Rawagede
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan
beserta pembunuhan terhadap penduduk kampung Rawagede
(sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh
tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan
dilakukannya Agresi Militer Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh

oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang


jelas.
8. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga
sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam
peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan
korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.
9. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT
Catur Putera Surya Porong, Jatim (1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak
pekerja di PT Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal
secara mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM
berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.
10. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum
bernas (1996)
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang
wartawan dari harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang
tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah tewas.
11. Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan
korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak
berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik dimana
terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.
12. Peristiwa Semanggi (1998)
Tragedi Semanggi menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat
terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa yang

mengakibatkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal


dengan Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, masa
pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan tewasnya 17 warga
sipil. Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada
24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa
dan sebelas orang lainnya di seluruh jakarta serta menyebabkan 217
korban luka - luka.
- korelasi antara penegakan hukum (law enforcement) dengan
pemenuhan HAM :
Penegakan hukum (law enforcement) merupakan pondasi utama dalam
kehidupan bernegara, guna terciptanya ketertiban dan ketentraman,
sehingga tidak heran jika banyak negara di dunia menjadikan
penegakan hukum sebagai prioritas kebijakan dan pembaharuan,
termasuk Indonesia yang ditandai dengan mulai berbenah dan
dilengkapinya segala bentuk infrastuktur lembaga-lembaga baik itu
dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yudikatif maupun lembagalembaga pengawas independen yang bertugas melakukan pengawalan
terhadap terealisasinya jaminan penegakan hukum.
Terwujudnya penegakan hukum berkolerasi dengan pemenuhan hak
asasi manusia yang dirumuskan pada Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia. Hak asasi manusia dalam konteks nasional di Indonesia telah
diatur secara tegas pada konstitusi negara, selain itu juga dituangkan
pada Undang-undang No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
serta sejumlah peraturan perundang-udangan lainnya.
5. Sikap saya sebagai mahasiswa sangatlah menentang tipikor
,masyarakat harus sadar bahwa uang yang dikorupsi oleh para
koruptor merupakan uang rakyat. Uang rakyat tersebut seharusnya
mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat, membiayai pendidikan,

kesehatan, membuka lapangan pekerjaan dan pembangunan


infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, air dan lain-lain.
Masyarakat harus mengetahui besarnya akibat yang ditimbulkan dari
perbuatan korupsi tersebut, pendidikan menjadi mahal, begitu juga
dengan pelayanan kesehatan, transportasi menjadi tidak aman,
rusaknya infrastruktur dan yang paling berbahaya adalah
meningkatnya angka pengangguran sehingga berkolerasi kepada
angka kriminalitas. Dalam menghadapi tipikor upaya paling
sedderhana yang dapat dilakukan adalah pada diri sendiri kita harus
bersikap jujur dan memegang amanah dengan baik
6. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa

dalam

menegakkan hak asasi manusia sebagai agent of change antara lain


sebagai berikut. :
a.
Mengecam tindakan-tindakan yang merupakan pelanggaran
terhadap hak asasi manusia. Misalnya dalam bentuk tulisan yang
dipublikasikan melalui majalah kampus, surat kabar, dan bisa dikirim
ke lembaga pemerintah atau pihak-pihak terkait. Bisa juga ditulis
dalam bentuk poster dan demonstrasi secara tertib.
b.
Mendukung upaya lembaga yang berwenang untuk menindak
secara tegas pelaku pelanggaran HAM. Misalnya mendukung upaya
negara untuk menindak tegas para pelakunya dengan menggelar
peradilan HAM dan mendukung upaya penyelesaian melalui lembaga
peradilan HAM internasional, apabila peradilan HAM yang dilakukan
suatu negara mengalami jalan buntu.
c.
Mendukung dan ikut serta dalam setiap upaya yang dilakukan
pemerintah dan masyarakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Bantuan kemanusiaan itu bisa berbentuk makanan, pakaian, obatobatan atau tenaga medis. Partisipasi bisa berwujud dalam usaha
menggalang

pengumpulan

dan

penyaluran

berbagai

bantuan

kemanusiaan.
d.
Mendukung upaya terwujudnya jaminan restitusi, kompensasi,
dan rehabilitasi bagi para korban. Restitusi merupakan ganti rugi yang

dibebankan bagi para pelaku baik untuk korban atau keluarganya. Jika
restitusi dianggap tidak mencukupi, maka harus diberikan kompensasi,
yaitu kewajiban negara untuk memberikan ganti rugi bagi para korban
atau keluarganya. Di samping restitusi dan kompensasi, korban juga
berhak mendapat rehabilitasi. Rehabilitasi bisa bersifat psikologis,
medis, dan fisik. Rehabilitasi psikologis, misalnya berupa pembinaan
kesehatan mental untuk terbebas dari trauma, stres, dan gangguan
mental yang lain. Rehabilitasi medis yaitu berupa jaminan pelayanan
kesehatan. Sedangkan rehabilitasi fisik dapat berupa pembangunan
kembali sarana dan prasarana, seperti perumahan, air minum,
perbaikan jalan, dan lain-lain.
e. Menggunakan parlemen jalanan sebagai sebuah taktik gerakan
ketika pelanggaran HAM terjadi. Demonstrasi dapat menjadi pilihan
sejauh ditempuh dengan cara-cara damai dan beradab. Sebagai
bagian dari HAM, demonstrasi merupakan ekspresi ketidakpuasan
warga yang harus dihormati Negara. Namun pembatasan atas
pelaksanaan hak dan kebebasan berekspresitermasuk demonstrasi
diijinkan.

Anda mungkin juga menyukai