Anda di halaman 1dari 33

II 6

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

BAB II
PERSPEKTIF
KOTA SAMARINDA
2.1. Batas Administrasi
Kota

Samarinda

secara

geografis

2.2. Demografi

terletak pada posisi antara 116 0 15 36

Perkembangan

penduduk

suatu

1170 24 16 BT dan 00 21 18 10 09 16

wilayah

LS. Dalam Kapasitasnya sebagai Ibukota

dipengaruhi oleh kegiatan dan aktivitas

Propinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda

dari penduduknya. Oleh sebab itu, ditinjau

telah beberapa kali mengalami perubahan

dari

wilayah administrasi. Secara administrasi

merupakan salah satu materi pokok dalam

Kota Samarinda mempunyai batas-batas

penyusunan suatu rencana.

wilayah sebagai berikut :

Kecamatan

kota

pada

dasarnya

kependudukan/demografi

ditinjau

pada

seluruh

kecamatan, distribusi penduduk di Kota

Muara

Badak

Tenggarong,

dan

Kabupaten

Samarinda

relatif

merata

di

setiap

kecamatan dengan konsentrasi penduduk

Kutai.

terbesar di Kecamatan Samarinda Utara

Sebelah Timur :

sebesar

Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai

konsentrasi

Sebelah Selatan :

Kecamatan Palaran, yaitu 36.314 jiwa.

Kecamatan
Kecamatan

aspek

Apabila

Sebelah Utara :
Kecamatan

atau

dan

Jumlah

Kabupaten

dengan

Sanga-Sanga
Loa

Janan,

119.313

jiwa.

penduduk

penduduk ini
luas

Sedangkan
terkecil

di

dapat dikaitkan

wilayah,

yang

akan

Kutai.

menghasilkan kepadatan penduduk, baik

Sebelah Barat :

itu kepadatan penduduk kotor (Gross

Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan


Tenggarong Kabupaten Kutai.
Sedangkan Wilayah Kota Samarinda
secara administrasi dapat dilihat pada tabel
2.1.

Density) maupun kepadatan penduduk


bersih

(Nett

Density).

Kepadatan

penduduk kotor didapat dari perbandingan


jumlah penduduk dengan luas wilayah.
Sedangkan kepadatan penduduk bersih
merupakan perbandingan langsung antara
jumlah penduduk dengan luas areal yang
dimanfaatkan untuk permukiman.

DRAFT RENCANA

II 7

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

TABEL 2.1.
LUAS MASING-MASING KELURAHAN PER KECAMATAN
NO.
1.

KECAMATAN
Samarinda Seberang

KELURAHAN / DESA
1. Loa Janan Ilir
2. Sungai Keledang
3. Baqa / Rapak Dalam
4. Mesjid
5. Harapan Baru
Jumlah
1. Handil Bakti
2. Simpang Pasir
3. Rawa Makmur
4. Bukuan
5. Bantuas
Jumlah
1. Karang Mumus
2. Makroman
3. Pasar Pagi
4. Pelabuhan
5. Pulau Atas
6. Sambutan
7. Selili
8. Sidomulyo
9. Sindang Sari
10. Sungai Dama
11. Sungai Kapih
12. Sungai Pinang Luar
13. Sidodamai
Jumlah
1. Sungai Pinang Dalam
2. Temindung Permai
3. Lempake
4. Sungai Siring
5. Pelita
6. Sempaja
Jumlah

LUAS (Ha)
2.290,0
2.380,0
1.880,0
1.240,0
630,0
8.420,0
7.400,0
2.630,0
1.187,0
2.720,0
6.500,0
20.437,0
40,0
2.090,0
48,0
70,0
2.939,0
4.440,0
149,0
260,0
450,0
250,0
1.750,0
300,0
287,0
13.073,0
1.980,0
570,0
1.070,0
8.670,0
130,0
8.067,0
20.487,0

2.

Palaran

3.

Samarinda Ilir

4.

Samarinda Utara

5.

Samarinda Ulu

1. Teluk Lerong Ilir


2. Jawa
3. Bugis
4. Sidodadi
5. Air Putih
6. Dadi Mulya
7. Gunung Kelua
8. Air Hitam
Jumlah

68,0
76,0
58,0
700,0
1.300,0
287,0
168,0
330,0
2.987,0

6.

Sungai Kunjang

1. Loa Buah
2. Loa Bakung
3. Karang asam
4. Lok Bahu
5. Teluk Lerong Ulu
Jumlah

1.270,0
1.660,0
718,0
2.510,0
241,0
6.399,0

Jumlah Total

71.803,0

Sumber : PEMDES Kota Samarinda Tahun 2000

DRAFT RENCANA

II 8

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Distribusi

Penduduk

di

Kota

berkisar

antara

1-3

dengan

Samarinda dapat pula ditinjau menurut

ketinggian 5-20 meter dpl, disusun oleh

kota-desa. Persentase penduduk perkotaan

litologi

(urban population) dapat dijadikan indikasi

aluvial.

seberapa besar tingkat urbanisasi yang

yang

terdiri

atas

endapan

2. Satuan Morfologi Dataran Perbukitan

terjadi di Kota Samarida, karena arus

Bergelombang

Lemah,

menempati

urbanisasi ini berpengaruh besar terhadap

sebagian besar daerah Samarinda,

perkembangan dan pertumbuhan kota.

kemiringan lereng berkisar antara 3-10

Data-data penduduk Kota Samarinda,

% dengan ketinggian 20-50 meter,

selanjutnya dapat dilihat pada tabel 2.2 dan

setempat mencapai 70 meter dpl.

2.3

Litologi yang menyusun daerah satuan

2.3. Gambaran Fisik Dasar

ini terdiri atas Formasi Kampung Baru

Tinjauan gambaran fisik dasar dalam


perencanaan

ini

meliputi

Morfologi,

dan Formasi Balikpapan.


3. Satuan

Morfofologi

Perbukitan

Geologi, Jenis Tanah, Kemampuan Tanah

Bergelombang

dan Keadaan Iklim dan Hidrologi.

mempunyai kemiringan lereng lebih

2.3.1. Morfologi

besar dari 10% dengan ketinggian

Morfologi
menunjukkan

digunakan

berdasarkan

pembentukannya.
sebagai

bumi

penyusunnya berupa satuan batu pasir

dan

proses

dan batu gamping Formasi Pulau

Proses

ini

dianggap

ciri

suatu

faktor

pemberi

satuan

yang

terdapat

Alluvium

untuk

serta

Formasi Kampung Baru

perencanaan

Formasi Balikpapan

pengembangan daerah. Ditinjau dari ciri

Formasi Pulau Balang

Formasi Bebuluh

memudahkan
morfologinya,

dalam
wilayah

Kota

Samarinda

dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) satuan


morfologi, yaitu :
1. Satuan Morfologi Dataran Aluvial, yakni
daerah dataran yang terbentuk dengan
proses pengendapan di bagian hilir

di

Kota

Samarinda adalah sebagai berikut :

berdasarkan ciri morfologinya dimaksudkan


gambaran

Litologi

2.3.2. Geologi
Litologi

memberikan

dpl.

Balang.

morfologi.
Pembagian bentuk permukaan bumi

meter

Kuat,

lebih

permukaan

50

untuk

bentuk

dari

Sedang

Alluvium, terdiri dari sedimen lepas


berukuran kerikil, pasir (dominan) dan
lumpur, terendapkan dalam lingkungan
sungai, rawa, delta, dan pantai.

daerah aliran sungai. Kemiringan lereng


DRAFT RENCANA

II 9

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

TABEL 2,2
JUMLAH PENDUDUK KOTA SAMARINDA TAHUN 1997-2000

NO KELURAHAN/DESA
L
Loa Janan Ilir
8.312
Sungai Keledang
4.588
Baqa/Rapak Dalam
8.434
Mesjid
10.447
Harapan Baru
3.562
Jumlah
35.343
NO KELURAHAN/DESA
1 Handil Bakti
2.259
2 Simpang Pasir
1.973
3 Rawa Makmur
5.713
4 Bukuan
5.493
5 Bantuas
876
Jumlah
16.314
NO KELURAHAN/DESA
1 Karang Mumus
4.319
2 Makroman
2.404
3 Pasar Pagi
2.532
4 Pelabuhan
4.124
5 Pulau Atas
818
6 Sambutan
1.916
7 Selili
5.361
8 Sidomulyo
7.473
9 Sindang Sari
973
10 Sungai Dama
4.827
11 Sungai Kapih
2.079
12 Sungai Pinang Luar
7.803
13 Sidodamai
5.673
Jumlah
50.302
NO KELURAHAN/DESA
1 Sungai Pinang Dalam 15.782
2 Temindung Permai
8.578
3 Lempake
7.104
4 Sungai Siring
1.904
5 Pelita
14.167
6 Sempaja
10.258
Jumlah
57.793
NO KELURAHAN/DESA
1 Teluk Lerong Ilir
5.081
2 Jawa
5.449
3 Bugis
2.752
4 Sidodadi
8.690
5 Air Putih
4.518
6 Dadimulyo
5.582
7 Gunung Kelua
5.054
8 Air Hitam
9.204
Jumlah
46.330
NO KELURAHAN/DESA
1 Teluk Lerong Ulu
11.990
2 Karang Asam
9.398
3 Loa Buah
2.177
4 Loa Bakung
4.781
5 Lok Bahu
3.868
Jumlah
32.214
Jumlah Total
238.296
1
2
3
4
5

JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)


1997
1998
1999
2000
P
JUMLAH
L
P
JUMLAH
L
P
JUMLAH
L
P
8.331
16.643
10.339
9.318
19.657
10.340
9.246
19.586
10.362
9.288
4.258
8.846
4.675
4.357
9.032
4.736
4.410
9.146
4.831
4.625
8.091
16.525
8.435
8.107
16.542
8.534
8.191
16.725
8.557
8.232
9.209
19.656
8.357
8.354
16.711
8.300
8.352
16.652
8.321
8.392
3.521
7.083
4.799
4.711
9.510
4.806
4.720
9.526
4.850
4.750
33.410
68.753
36.605
34.847
71.452
36.716
34.919
71.635
36.921
35.287
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA PALARAN (JIWA)
2.130
4.389
2.545
2.530
5.075
2.531
2.519
5.050
2.531
2.519
1.826
3.799
1.968
1.811
3.779
1.773
1.813
3.586
1.949
1.812
4.610
10.323
5.108
6.097
11.205
5.215
6.316
11.531
5.324
6.542
6.414
11.907
6.914
7.495
14.409
5.564
5.179
10.743
6.603
6.665
810
1.686
933
856
1.789
1.121
958
2.079
1.223
1.146
15.790
32.104
17.468
18.789
36.257
16.204
16.785
32.989
17.630
18.684
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA ILIR (JIWA)
4.019
8.338
4.413
4.003
8.416
4.299
3.911
8.210
3.529
3.457
2.379
4.783
2.405
2.379
4.784
2.418
2.394
4.812
2.431
2.409
2.540
5.072
2.499
2.544
5.043
2.516
2.585
5.101
2.533
2.626
4.196
8.320
4.161
4.239
8.400
4.213
4.296
8.509
4.265
4.353
723
1.541
835
746
1.581
858
760
1.618
881
774
1.780
3.696
2.013
1.887
3.900
2.442
2.287
4.729
2.871
2.687
5.445
10.806
5.311
5.407
10.718
5.255
5.377
10.632
5.278
5.421
7.160
14.633
7.491
7.204
14.695
7.713
7.242
14.955
7.582
7.339
944
1.917
989
961
1.950
1.048
1.013
2.061
1.107
1.065
4.548
9.375
4.670
4.416
9.086
4.652
4.398
9.050
4.629
4.396
2.056
4.135
2.120
2.080
4.200
3.019
2.829
5.848
3.079
2.873
7.742
15.545
7.835
7.850
15.685
7.847
7.906
15.753
7.859
7.962
5.274
10.947
5.635
5.266
10.901
5.647
5.322
10.969
5.159
5.003
48.806
99.108
50.377
48.982
99.359
51.927
50.320 102.247
51.203
50.365
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA UTARA (JIWA)
16.624
32.406
17.584
16.704
34.288
17.642
16.612
34.254
17.700
16.692
8.190
16.768
8.512
8.151
16.663
8.587
8.218
16.805
8.662
8.285
6.356
13.460
7.121
6.370
13.491
7.111
6.418
13.529
7.118
6.466
1.668
3.572
1.914
1.680
3.594
1.924
1.692
3.616
1.934
1.074
13.237
27.404
14.142
13.286
27.428
14.266
13.385
27.661
14.391
13.505
9.757
20.015
11.541
10.448
21.989
11.843
10.675
22.518
12.060
10.795
55.832 113.625
60.814
56.639 117.453
61.373
57.000 118.383
61.865
56.817
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA ULU (JIWA)
4.732
9.813
5.039
4.743
9.782
5.131
4.965
10.096
5.145
4.998
5.562
11.011
5.488
5.663
11.151
5.638
5.530
11.168
5.664
5.569
2.651
5.403
3.743
3.216
6.959
3.776
3.250
7.026
3.770
3.244
8.817
17.507
8.706
8.662
17.368
8.682
8.709
17.391
8.680
8.711
4.282
8.800
8.777
9.653
18.430
9.453
9.119
18.572
9.470
9.142
4.882
10.464
5.569
4.852
10.421
5.568
4.822
10.390
5.897
5.063
4.688
9.742
5.097
4.738
9.835
5.067
4.724
9.791
5.511
4.761
8.855
18.059
4.885
4.665
9.550
4.839
4.747
9.586
4.837
4.752
44.469
90.799
47.304
46.192
93.496
48.154
45.866
94.020
48.974
46.240
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SUNGAI KUNJANG (JIWA)
11.456
23.446
14.215
13.117
27.332
14.329
13.217
27.546
14.379
13.303
9.017
18.415
12.473
11.772
24.245
12.449
11.756
24.205
12.425
11.740
2.368
4.545
4.259
3.861
8.120
2.431
2.394
4.825
1.388
1.484
4.907
9.688
6.891
5.820
12.711
7.096
5.989
13.085
7.135
6.031
3.652
7.520
3.875
3.668
7.543
4.316
3.877
8.193
4.309
3.876
31.400
63.614
41.713
38.238
79.951
40.621
37.233
77.854
39.636
36.434
229.707 468.003 254.281 243.687 497.968 254.995
242.123 497.128 256.229 243.827

JUMLAH
19.650
9.456
16.789
16.713
9.600
72.208
5.050
3.761
11.866
13.268
2.369
36.314
6.986
4.840
5.159
8.618
1.655
5.558
10.699
14.921
2.172
9.025
5.952
15.821
10.192
101.598
34.392
16.947
13.584
3.638
27.896
22.855
119.312
10.143
11.233
7.014
17.391
18.612
10.960
10.272
9.589
95.214
27.682
24.165
2.872
13.166
8.185
76.070
500.716

Sumber : Data Monografi Kelurahan

NO KELURAHAN / DESA
1
2
3
4

Loa Janan Ilir


Sungai Keledang
Baqa/Rapak Dalam
Mesjid

TABEL 2,3,
JUMLAH PENDUDUK KOTA SAMARINDA MENURUT AGAMA TAHUN 2000
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)
ISLAM
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
LAIN-LAIN
17.534
1.410
651
35
20
9.158
198
68
9
23
16.415
272
64
25
13
14.504
1.887
306
10
6
-

JUMLAH
19.650
9.456
16.789
16.713

DRAFT RENCANA

II 10

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

5 Harapan Baru
Jumlah
NO KELURAHAN/DESA

9.369
124
97
5
5
66.980
3.891
1.186
84
67
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)

1
2
3
4
5

Handil Bakti
Simpang Pasir
Rawa Makmur
Bukuan
Bantuas
Jumlah
NO KELURAHAN/DESA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Karang Mumus
Makroman
Pasar Pagi
Pelabuhan
Pulau Atas
Sambutan
Selili
Sidomulyo
Sindang Sari
Sungai Dama
Sungai Kapih
Sungai Pinang Luar
Sidodamai
Jumlah
NO KELURAHAN/DESA
1
2
3
4
5
6

Sungai Pinang Dalam


Temindung Permai
Lempake
Sungai Siring
Pelita
Sempaja
Jumlah
NO KELURAHAN/DESA
1
2
3
4
5
6
7
8

Teluk Lerong Ilir


Jawa
Bugis
Sidodadi
Air Putih
Dadimulyo
Gunung Kelua
Air Hitam
Jumlah
NO KELURAHAN/DESA

9.600
72.208
JUMLAH

ISLAM
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
LAIN-LAIN
4.217
392
412
29
3.470
175
99
14
3
8.512
2.016
1.102
201
35
10.273
2.110
700
105
80
2.347
22
28.819
4.715
2.313
349
118
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)

5.050
3.761
11.866
13.268
2.369
36.314
JUMLAH

ISLAM
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
LAIN-LAIN
5.081
809
187
22
887
4.709
131
3.792
117
98
827
325
6.262
704
505
47
1.100
1.542
78
35
5.423
81
33
8
13
9.076
981
595
29
18
14.287
410
121
13
90
2.131
41
8.483
351
93
17
81
5.839
27
82
4
14.263
808
344
61
345
9.810
144
25
19
194
90.698
4.682
2.118
216
3.559
325
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)

6.986
4.840
5.159
8.618
1.655
5.558
10.699
14.921
2.172
9.025
5.952
15.821
10.192
101.598
JUMLAH

ISLAM
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
LAIN-LAIN
29.203
2.437
2.076
133
543
14.938
1.117
818
34
40
12.969
407
155
6
11
36
2.654
792
193
25.594
1.244
677
6
375
17.671
2.549
2.398
92
145
103.029
8.546
6.317
271
1.114
36
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)

34.392
16.947
13.584
3.639
27.896
22.855
119.313
JUMLAH

ISLAM
KRISTEN
KATHOLIK
HINDU
BUDHA
LAIN-LAIN
9.377
372
337
16
41
9.113
965
1.105
40
10
6.518
164
244
3
85
15.218
1.047
935
88
103
17.050
462
350
400
350
10.357
405
152
25
21
8.786
1.115
305
35
31
8.901
472
182
26
8
85.320
5.002
3.610
633
649
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (JIWA)

10.143
11.233
7.014
17.391
18.612
10.960
10.272
9.589
95.214
JUMLAH

ISLAM
Teluk Lerong Ulu
27.304
Karang Asam
18.708
Loa Buah
2.550
Loa Bakung
12.557
Lok Bahu
7.683
Jumlah
68.802
Jumlah Total
443.648
Sumber : Data Monografi Kelurahan
1
2
3
4
5

Penyebarannya

di

KRISTEN
171
2.993
44
407
231
3.846
30.682

sekitar

KATHOLIK
135
2.056
242
155
271
2.859
18.403

Sungai

Mahakam.
Formasi Kampung Baru, terdiri dari
batu pasir kuarsa dengan sisipan lempung,
serpih, lanau dan lignit, pada umumnya
lunak dan mudah hancur.

HINDU
41
87
24
152
1.705

BUDHA
31
321
12
11
375
5.882

Formasi
perselingan

LAIN-LAIN
36
36
397

Balikpapan,
batu

pasir

27.682
24.165
2.872
13.166
8.185
76.070
500.717

merupakan

dan

lempung

dengan sisipan batu lanau, serpih, batu


gamping dan batu bara.
Formasi Pulau Balang, terdiri dari
perselingan antara greywacke dan batu
DRAFT RENCANA

II 11

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

pasir kuarsa dengan sisipan batu gamping ,

daerah ini cukup dengan curah hujan

batu lempung, batu bara, dan tuf dasit.

tinggi.

Formasi

Bebuluh,

berupa

batu

gamping terumbu dengan sisipan batu


gamping pasiran dan serpih.
Kota

Samarinda

sebagian

besar

terletak pada Formasi Balikpapan dan

Tabel 2.5.
Luas Jenis Tanah Kota Samarinda
No.
1.
2.
3.
4.

Luas
(Ha)
3.453
16.299
8.266
30.010
58.023

Jenis Tanah
Alluvial
Alluvial/Gambut
Podsolik/Litosol
Podsolik
Jumlah

(%)
5,232
24,68
12,52
57,57
100

Formasi Pulau Balang, mempunyai struktur

Sumber : Data Pokok Pembangunan,Tahun 1998/1999

geologi antiklin, sinklin, sesar naik dan

2.3.4. Kemampuan Tanah

sesar mendatar. Sumbu lipatan berarah

Kemampuan tanah dapat diartikan

Timur Laut-Barat Daya dimana kemiringan

sebagai kapasitas tanah untuk berproduksi

perlapisan di sebelah Tenggara lebih besar

tanpa

dari pada sebelah Barat Laut. Pembagian

jangka waktu yang panjang. Kemampuan

formasi Geologi di Kota Samarinda dapat

tanah

dilihat pada tabel 2.4.

pengklasifikasian

TABEL 2.4.
PEMBAGIAN FORMASI GEOLOGI DAN LUASNYA
DI KOTA SAMARINDA
LUAS
NO FORMASI GEOLOGI
(Ha)
%
1
Kampung Baru Beds
7.409,4 10,319
2
Balikpapan Beds
33.718,6 46,960
3
Pulau Balang Beds
27.222,0 37,912
4
Pamaluan Beds
21,5
0,030
5
Alluvium Beds
3.431,5
4,779
Jumlah
71.803,0
100
Sumber : Kanwil DESDM Propinsi Kaltim, 2000

faktor-faktor

2.3.3. Jenis Tanah

pengembangan wilayah, khususnya untuk

Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kota

menimbulkan
dapat

kerusakan
juga

tanah

penghambat

dalam
diartikan

berdasarkan
kerusakan

tanah, yaitu faktor fisik yang bersifat


permanen dan sulit diubah oleh campur
tangan manusia seperti kemiringan tanah,
kedalaman tanah, tekstur tanah, drainase,
tingkat erosi serta faktor-faktor lainnya.
Berkaitan
budidaya

dengan

pertanian,

rencana

faktor-faktor

fisik

Samarinda adalah Ultisol, Entisol, Hitosol,

penentu

Inceptisol, dan Monollisol atau Podsolik,

diklasifikasikan sebagai berikut :

Alluvial, dan Organisol.

Kemiringan lereng tanah, terbagi atas 4

Tanah Podsolik (Ultisol) merupakan


jenis tanah yang paling banyak terdapat di
Samarinda

dan

masih

tersedia

kemampuan

tanah

(empat) kelas : < 2 %, 2-15 %, 15-40


%, dan > 40 %

untuk

Kedalaman tanah, terdiri dari 4 (empat)

dikembangkan sebagai daerah pertanian,

kelas : < 30 cm, 30-60 cm, 60-90 cm,

yang mmungkinkan produksi yang baik

dan > 90 cm dari permukaan tanah

pada beberapa tahun awal selama unsur-

mineral.

unsur hara di permukaan melalui proses


biocycle belum habis. Persediaan air di
DRAFT RENCANA

II 12

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Tekstur tanah, terbagi atas 3 (tiga)


kelompok, yaitu halus, sedang, kasar.
Drainase tanah, terdiri dari 3 (tiga)
kelas : tidak pernah tergenang periodik,
tergenang

periodik,

dan

tergenang

sepanjang tahun.
Tingkat erosi, terbagi atas erosi dan
tidak erosi.
Faktor

pembatas

ditentukan

oleh

fisik

a. Tidak
pernah
tergenang
0
0
b. Tergenang
periodik
46.994
71,18
c. Tergenang
sepanjang tahun
16.711
25,31
d. Sungai
2.318
3,51
Jumlah
66.023
100
4. EROSI
a. Erosi
41,43
65,03
b. Tidak Erosi
22,28
34,97
Jumlah
63.710
100
Sumber : Kanwil BPN Propinsi Kalimantan Timur

lainnya,

faktor-faktor

khusus

yang mengurangi produktifitas tanah


yang terdapat pada tanah setempat.
Pembagian luas kemampuan tanah dan
faktor-faktor
Samarinda

penentunya
selanjutnya

di

Kota

dapat

dilihat

pada tabel 2.6.

2.3.5. Keadaan Iklim dan Hidrologi


Tabel 2.6.
Luas Kemampuan Tanah Berdasarkan
Faktor Fisik Penentunya
No.
1.

2.

3.

Faktor Penentu
KELAS LERENG
a. 0 2 %
b. 2 14.5 %
c. 15 39 %
d. 40 60 %
e. > 60 %
Jumlah
KELAS KEDALAMAN
a. > 90 cm
b. 60 90 cm
c. 30 60 cm
d. < 30 cm
Jumlah
DRAINASE

Luas
(ha)

20.211
18.276
15.540
7.209
2.469
63.705

31,72
28,69
24,39
11,32
3,88
100

46.197
14.295
2.979
234
63.705

72,51
22,44
4,68
0,37
100

Secara umum keadaan iklim di Kota


Samarinda
geografisnya,

dipengaruhi

oleh

sebagaimana

letak
daerah-

daerah yang terletak di daerah beriklim


hutan tropika humida dengan suhu udara
rata-rata 290 Celsius (suhu terendah 220
Celsius

dan

tertinggi

360

Celsius).

Perbedaan suhu antara siang dan malam


adalah 50 70 Celsius. Kelembaban udara
dan

temperatur

Kota

Samarinda

selanjutnya seperti pada tabel 2.7.

DRAFT RENCANA

II 13

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Musim kemarau terjadi pada bulan Mei


sampai dengan bulan Oktober dan musim
penghujan terjadi pada bulan Nopember
sampai

dengan

April.

Keadaan

ini

Sungai Loa Buah, dan beberapa sungai


kecil lainnya.
Apabila ditinjau dari catchment area
(daerah

tangkapan

hujan),

terbagi

berlangsung setiap tahun yang diselingi

Samarinda

dengan musim peralihan pada bulan-bulan

Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub

tertentu. Selain itu karena letaknya di

Daerah Aliran Sungai (Sub DAS). Kondisi

daerah katulistiwa maka iklim di Kota

topografi

Samarinda sangat dipengaruhi oleh angin

mengakibatkan Kota Samarinda memiliki

Muson, yaitu angin Muson Barat (bulan

daerah-daerah

Nopember sampai bulan April) dan angin

tergenang, rawa serta daerah-daerah yang

Muson Timur (bulan Mei sampai Oktober).

pada waktu tertentu mengalami banjir,

Kota

dalam

Kota

beberapa

Samarinda
yang

juga

kadang-kadang

Jumlah curah hujan yang terjadi di

terutama di musim penghujan. Untuk

Kota Samarinda berkisar antara 2.000

mengetahui luas masing-masing DAS /

3.000

Sub DAS yang ada di Kota Samarinda,

mm/tahun.

Data

selengkapnya

tentang curah hujan di Kota Samarinda

dapat dilihat pada tabel 2.9.

adalah seperti tertera pada tabel 2.8.


Secara hidrologis dan sesuai dengan
keadaan

wilayah

Kota

sungai,

yang

dengan penggunaan tanah/lahan adalah

digolongkan menjadi sungai besar dan

merupakan gambaran ruang dari hasil

sungai kecil. Sungai besar yang membelah

jenis usaha dan tingkat teknologi di suatu

Kota Samarinda menjadi 2 (dua) bagian

wilayah, sejauh mana aktifitas manusia

kota adalah Sungai Mahakam dengan lebar

dalam memanfaatkan sumber daya tanah,

badan sungai mencapai antara 300 500

baik yang dilaksanakan oleh pemerintah,

meter lebih. Sedangkan sungai-sungai kecil

swasta

yang melewati Kota Samarinda antara lain

mencapai kesejahteraan hidup. Secara

Sungai Karang Mumus, Sungai Kerbau,

umum pola penggunaan lahan di wilayah

Samarinda

morfologinya

2.4. Penggunaan Tanah / Lahan

dilalui

oleh

Pada

prinsipnya

maupun

yang

dimaksud

masyarakat,

untuk

TABEL 2,7,
TEMPERATUR UDARA DAN KELEMBABAN UDARA DI KOTA SAMARINDA TAHUN 1996 - 1998

NO

BULAN

1 Januari
2 Februari
3 Maret

1996
1997
MIN MAKS KELEMBABAN MIN MAKS KELEMBABAN
(C) (C)
(%)
(C) (C)
(%)
22,6 30,9
86,0 21,8 31,5
83,0
22,8 31,2
85,0 23,0 31,4
86,0
23,6 32,7
81,0 22,9 32,4
83,0

1998
MIN MAKS KELEMBABAN
(C) (C)
(%)
23,2 34,1
73,0
24,1 34,9
71,0
24,4 35,5
67,0

DRAFT RENCANA

II 14

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

4 April
23,6 32,6
84,0 23,7 32,1
5 Mei
23,6 32,2
85,0 23,4 32,6
6 Juni
23,6 31,5
87,0 22,7 32,6
7 Juli
22,9 31,6
84,0 23,3 32,0
8 Agustus
22,9 31,6
85,0 22,1 33,1
9 September
23,0 31,8
82,0 22,5 33,3
10 Oktober
23,2 31,7
85,0 23,1 33,4
11 Nopember
23,4 32,7
81,0 23,6 32,7
12 Desember
23,1 32,1
82,0 23,3 33,2
Jumlah
278,3 382,6
1007,0 275,4 390,3
Rata-rata
23,2 31,9
83,9 23,0 32,5
Sumber : Samarinda Dalam Angka, tahun 1996 - 1998

84,0
82,0
80,0
80,0
76,0
76,0
80,0
82,0
80,0
972,0
81,0

25,5 35,4
24,8 33,8
23,7 32,7
23,7 32,2
23,3 30,5
23,5 32,3
23,5 32,5
23,4 32,4
22,8 31,8
285,9 398,1
23,8 33,2

68,0
80,0
82,0
83,0
84,0
82,0
83,0
82,0
84,0
939,0
78,3

TABEL 2.8.
DATA CURAH HUJAN DI KOTA SAMARINDA TAHUN 1990 1999
JUMLAH CURAH HUJAN PER BULAN (mm)
NO
BULAN
1990
1991
1992 1993 1994
1995
1996
1997
1998
1999
1 Januari
252,5 151,2
42,4 21,8 319,9 195,3 240,0 319,8
15,3
222,1
2 Februari
99,3 159,0
42,8 23,0 215,4
93,2 275,0 412,8
2,5
392,2
3 Maret
115,4 236,6
22,6 22,9 279,8 139,5 126,1 179,4
0,0
218,5
4 April
73,8 122,5 127,9 23,7 237,4 295,5 152,1 147,2 105,5
180,7
5 Mei
402,8 319,4 213,6 23,4 226,3 177,8 252,7 105,5
76,2
170,5
6 Juni
157,5
112,8 202,4 22,7 321,7 331,3 227,9
75,7 363,1
121,3
7 Juli
145,8
18,2 153,0 23,3
75,6 164,8
91,6
46,6 191,8
129,8
8 Agustus
121,7
47,9
91,7 22,1
45,0 161,6 258,7
8,0 182,2
203,7
9 September
221,2
28,2 220,6 22,5
42,0 220,0 159,0
4,0 122,3
226,3
10 Oktober
214,3
80,9 165,3 23,1 139,2 153,7 251,1
56,5 241,2
317,6
11 Nopember
144,1 281,9 149,4 23,6 100,0 234,0 243,8 135,5 213,8
255,1
12 Desember
165,0 193,1 133,8 23,3 312,8 217,3 290,7 187,6 338,0
264,2
Jumlah
2113,4 1751,7 1565,5 275,4 2315,1 2384,0 2568,7 1678,6 1851,9 2702,0
Rata-rata
176,1 146,0 130,5 23,0 192,9 198,7 214,1 139,9 154,3
225,2
Sumber : Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, tahun 2000

Tabel 2.9.
Luas Masing-Masing DAS / Sub DAS
Di Kota Samarinda
No.
1
2
3
4
5
6
7

DAS / SUB DAS


Loa Buah
Loa Bakung
Loa Bahu
Teluk Dalam
Karang Asam
Sei Kapih
Sambutan

Luas
(Ha)
823
155
113
142
2.493
650
402

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Pulau Atas
Makroman
Sengkotek
Loa Janan
Rapak Dalam
Mangku Jenang
Palaran
Bukuan
Bantuas
Sakatiga
Sentosa
Jumlah

955
304
412
133
184
781
679
225
262
106
690
9.509

Sumber : Data Pokok Pembangunan, 1998/1999

DRAFT RENCANA

II 15

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Kota Samarinda mengikuti pola penyebaran

untuk

penduduk yang ada, dimana akumulasi

kesehatan

penduduk sebagian besar terdapat pada

berfungsi

lokasi-lokasi

perkembangan/pertumbuhan

yang

dikembangkan

pelayanan

dan

peningkatan

masyarakat,
pula

akan

untuk

tetapi

mengendalikan
penduduk.

pemerintah, misalnya pusat perdagangan,

Penyebaran fasilitas kesehatan menurut

industri dan lokasi transmigrasi yang sudah

tingkat kecamatan dalam Kota Samarinda,

dilengkapi dengan sarana dan prasarana

dapat dilihat pada tabel 2.10.

penunjang yang memadai.


Total keseluruhan Kota Samarinda
seluas

71.800

hektar

atas

Keadaan fasilitas pendidikan suatu

beberapa jenis penggunaan lahan, yaitu

daerah dapat menunjukkan bagaimana

permukiman,

jasa,

kualitas dasar penduduknya untuk dapat

perkantoran, pendidikan, industri, hutan,

menerima teknologi dan usaha kemajuan

rawa, semak, dan daerah pertanian, dimana

kesejahteraan.

termasuk di dalamnya sawah, perkebunan

terjadi di Kota Samarinda adalah tentang

serta ladang/tegalan.

keadaan fasilitas pendidikan yang letaknya

2.5. Sebaran Fasilitas

jauh dari aglomerasi penduduk, terutama

perdagangan

terbagi

2.5.2. Fasilitas Pendidikan

dan

Sebaran fasilitas yang dimaksud di sini

yang

berada

Masalah

di

umum

pinggiran

yang

kota

dan

adalah sebaran fasilitas utama pelayanan

minimnya fasilitas pendidikan yang lebih

sosial kemasyarakatan, yaitu fasilitas :

tinggi (SMTA yang hanya terdapat di

kesehatan, pendidikan, peribadatan, serta

ibukota kecamatan).

perdagangan dan jasa.

Selengkapnya fasilitas pendidikan di


Kota Samarinda seperti pada tabel 2.11.

2.5.1. Fasilitas Kesehatan


Fasilitas kesehatan berupa sarana dan
prasarana kesehatan, tidak saja penting
TABEL 2.10
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA TAHUN 2000

1 Loa Janan Ilir


2 Sungai Keledang
3 Baqa / Rapak Dalam
4 Mesjid

1
1

JUMLAH

APOTIK

KESEHATAN

LABORATORIUM

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS
10
-

PRAKTEK DOKTER

JUMLAH FASILITAS KESEHATAN


KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (BUAH)

KELURAHAN
BALAI PENGOBATAN

NO

2
-

12
1
1

DRAFT RENCANA

II 16

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

5 Harapan Baru
Jumlah

10

NO
KELURAHAN
1 Handil Bakti
2 Simpang Pasir
3 Rawa Makmur
4 Bukuan
5 Bantuas
Jumlah

NO
KELURAHAN
1 Karang Mumus
2 Makroman
3 Pasar Pagi
4 Pelabuhan
5 Pulau Atas
6 Sambutan
7 Selili
8 Sidomulyo
9 Sindang Sari
10 Sungai Dama
11 Sungai Kapih
12 Sungai Pinang Luar
13 Sidodamai
Jumlah

2
2
4

NO
KELURAHAN
1 Sungai Pinang Dalam
2 Temindung Permai
3 Lempake
4 Sungai Siring
5 Pelita
6 Sempaja
Jumlah

4
3
7
3
17

2
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN
KECAMATAN PALARAN (BUAH)
2
2
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN
KECAMATAN SAMARINDA ILIR (BUAH)
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
9
3
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN
KECAMATAN SAMARINDA UTARA (BUAH)
14
1
6
16
5
12
3
56
1
-

1
3

1
1
2

6
26
1
1
34

1
1

1
15
JUMLAH
2
2
JUMLAH
6
1
30
1
1
3
1
5
1
1
2
52
JUMLAH

TABEL 2,11
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN KOTA SAMARINDA TAHUN 2000
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN
NO
KELURAHAN / DESA
KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (BUAH)
TK
SD
SLTP
SLTA
1 Loa Janan Ilir
3
8
3
3
2 Sungai Keledang
3
4
1
2
3 Baqa / Rapak Dalam
4
11
6
2
4 Mesjid
6
8
1
5 Harapan Baru
4
5
8
2
Jumlah
20
36
19
9
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN
NO
KELURAHAN
KECAMATAN PALARAN (BUAH)
TK
SD
SLTP
SLTA
1 Handil Bakti
12
2 Simpang Pasir
3 Rawa Makmur
4
8
5
1
4 Bukuan
5 Bantuas
Jumlah
4
20
5
1
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN

20
9
23
5
15
3
75

JUMLAH
PT
2
2

17
12
23
15
19
86
JUMLAH

PT
-

12
18
30

DRAFT RENCANA

II 17

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

NO

KELURAHAN
TK

1 Karang Mumus
2 Makroman
3 Pasar Pagi
4 Pelabuhan
5 Pulau Atas
6 Sambutan
7 Selili
8 Sidomulyo
9 Sindang Sari
10 Sungai Dama
11 Sungai Kapih
12 Sungai Pinang Luar
13 Sidodamai
Jumlah
NO

3
2
2
1
3
1
2
1
3
18

KELURAHAN
TK

1 Sungai Pinang Dalam


2 Temindung Permai
3 Lempake
4 Sungai Siring
5 Pelita
6 Sempaja
Jumlah
NO

4
3
7
3
6
23

KELURAHAN
TK

1 Teluk Lerong Ilir


2 Jawa
3 Bugis
4 Sidodadi
5 Air Putih
6 Dadimulya
7 Gunung Kelua
8 Air Hitam
Jumlah
NO

2
2
1
2
3
3
3
16

KELURAHAN
TK

1 Teluk Lerong Ulu


2 Karang Asam
3 Loa Buah
4 Loa Bakung
5 Lok Bahu
Jumlah
Jumlah Total
Sumber : Data Monografi
Kelurahan

3
4
1
2
1
11
92

KECAMATAN SAMARINDA ILIR (BUAH)


SD
SLTP
SLTA
3
4
1
1
3
1
1
5
1
1
2
2
2
2
2
4
4
5
1
1
1
1
1
1
4
1
13
9
6
6
53
19
17
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN
KECAMATAN SAMARINDA UTARA (BUAH)
SD
SLTP
SLTA
10
4
5
6
11
5
1
4
1
6
6
1
6
3
3
43
19
10
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN
KECAMATAN SAMARINDA ULU (BUAH)
SD
SLTP
SLTA
6
1
2
3
1
4
5
1
4
1
3
3
3
8
1
1
4
7
7
4
7
7
36
25
22
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN
KECAMATAN SUNGAI KUNJANG (BUAH)
SD
SLTP
SLTA
12
5
1
1
2
2
3
1
5
1
27
5
1
215
92
60

2.5.3. Fasilitas Peribadatan

Fasilitas

Agama yang dianut penduduk di Kota

dibedakan

JUMLAH
PT
-

6
6
7
9
4
6
9
10
2
5
6
31
6
107
JUMLAH

PT
1
1
2

24
9
24
5
16
19
97
JUMLAH

PT
1
1
3
3
8

11
6
10
7
11
14
24
24
107
JUMLAH

PT
2
2
14

17
11
5
6
7
46
473

perdagangan
kegiatannya,

yaitu

berlangsung

Protestan, Katholik, Hindu dan Budha.

hukum, berupa pedagang grosir, toko

Keadaan
Samarinda

pada

formal

yang

Samarinda meliputi : agama Islam, Kristen


fasilitas

secara

dapat
(berbadan

peribadatan

di

Kota

besar/swalayan, perusahaan dagang, dan

tahun

menurut

sebagainya) dan informal (tidak berbadan

2000

agama masing-masing seperti disajikan

hukum,

berupa

pedagang

asongan,

pada tabel 2.12.

pedagang kaki lima, dan sebagainya).

2.5.4. Fasilitas Perdagangan dan Jasa

2.6. Utilitas
DRAFT RENCANA

II 18

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

2.6.1. Struktur Jaringan Jalan

Jalan Bhayangkara (sekitar SLTPN I)

Struktur jaringan jalan yang ada pada


saat ini merupakan sistem jalan kota yang
belum

memadai

untuk

mengantisipasi

pertumbuhan lalu lintas di dalam kota.


Ketidakjelasan sistem jaringan jalan kota
dan

kurangnya

prasarana

jalan

mengakibatkan arus kendaraan dari segala


jurusan memenuhi daerah pusat kota,
sehingga

menimbulkan

terjadinya

pembauran antara lalu lintas regional dan


lalu

lintas

lokal,

yang

mengakibatkan

kemacetan arus lalu lintas terutama pada


titik

Jl. Cipto Mangunkusumo (sekitar Pasar


Harapan Baru)
Jl. Lambung Mangkurat (sekitar pasar
Rahmat)
Jl. Dr. Soetomo
Jl. KH. Khalid
Jl. Sebatik (sekitar Bank BNI 46)
Jl. Imam Bonjol (sekitar Anna Super
Market)
Jl.

S.

Parman

(sekitar

Mall

Lembuswana)

jam sibuk (peak hour).


Beberapa

Jalan P. Hidayatullah

rawan

Di samping hal tersebut di atas, juga

kemacetan,

terutama terjadi pada jam-jam puncak

menjadi masalah utama jalan dalam Kota


Samarinda

(peak hour), yaitu :


Jl. Untung Suropati, Jl. Slamet Riyadi, Jl.
RE. Martadinata, Jl. Gajah Mada, dan Jl.
Yos Sudarso yang terletak di sepanjang
tepian Sungai Mahakam.

adalah

tidak

berfungsinya

beberapa ruas jalan secara maksimal


karena lebar dan kondisi permukaan yang
tidak memenuhi syarat serta kurangnya
pemeliharaan berkala.

Perempatan Jl. KH. Ahmad Dahlan-Jl.


Arif Rahman Hakim Jl. Basuki Rahmat
Jl. Imam Bonjol

NO

KELURAHAN / DESA

1 Loa Janan Ilir


2 Sungai Keledang
3 Baqa / Rapak Dalam
4 Mesjid
5 Harapan Baru
Jumlah
NO

TABEL 2.12.
JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN KOTA SAMARINDA TAHUN 2000
JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN
KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG (BUAH)
Mesjid
Langgar
Gereja
Vihara

8
7
5
4
1
25

3
2
3
2
10

JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN


KECAMATAN PALARAN (BUAH)
Langgar
Gereja
Vihara

KELURAHAN
Mesjid

1 Handil Bakti
2 Simpang Pasir
3 Rawa Makmur
4 Bukuan
5 Bantuas
Jumlah

8
10
11
4
8
41

3
5
8

4
21
25

2
2
4

JUMLAH
Pura

19
17
18
11
11
76
JUMLAH

Pura

1
1

9
29
38

JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN

DRAFT RENCANA

II 19

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

NO

KELURAHAN
Mesjid

3
3
5
3
5
1
1
2
1
24

1 Karang Mumus
2 Makroman
3 Pasar Pagi
4 Pelabuhan
5 Pulau Atas
6 Sambutan
7 Selili
8 Sidomulyo
9 Sindang Sari
10 Sungai Dama
11 Sungai Kapih
12 Sungai Pinang Luar
13 Sidodamai
Jumlah
NO

KELURAHAN
Mesjid

4
3
7
3
13
30

1 Sungai Pinang Dalam


2 Temindung Permai
3 Lempake
4 Sungai Siring
5 Pelita
6 Sempaja
Jumlah
NO

KELURAHAN
Mesjid

1
3
1
6
8
4
8
7
38

1 Teluk Lerong Ilir


2 Jawa
3 Bugis
4 Sidodadi
5 Air Putih
6 Dadimulya
7 Gunung Kelua
8 Air Hitam
Jumlah
NO

KELURAHAN
Mesjid

1 Teluk Lerong Ulu


2 Karang Asam
3 Loa Buah
4 Loa Bakung
5 Lok Bahu
Jumlah
Jumlah Total
Sumber : Data Monografi Kelurahan

7
6
5
4
7
29
154

KECAMATAN SAMARINDA ILIR (BUAH)


Langgar
Gereja
Vihara

9
8
8
8
7
7
10
7
6
70

5
2
1
1
9

JUMLAH
Pura

2
1
3

JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN


KECAMATAN SAMARINDA UTARA (BUAH)
Langgar
Gereja
Vihara

10
6
11
4
6
33
70

4
5
1
6
2
18

JUMLAH
Pura

5
1
1
1
8

1
1

JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN


KECAMATAN SAMARINDA ULU (BUAH)
Langgar
Gereja
Vihara

6
5
8
6
10
10
6
4
55

2
1
3

JUMLAH

1
2
3
47

24
9
24
5
16
49
127

Pura

JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN


KECAMATAN SUNGAI KUNJANG (BUAH)
Langgar
Gereja
Vihara

16
10
4
10
9
49
310

19
10
3
13
12
13
9
11
9
7
106

7
10
10
12
18
14
14
11
96
JUMLAH

Pura

11

23
17
11
14
16
81
524

Sasaran program pembangunan jalan di


Kota Samarinda diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan jangka menengah (5 tahun)
dengan

tetap

kecenderungan
masa

memperhitungkan

perkembangan

mendatang.

Sasaran

kota

2.6.2. Jaringan Listrik


Penyediaan kebutuhan listrik pada
prinsipnya diperuntukkan bagi pemenuhan

di

kebutuhan rumah tangga / penduduk,

program

sektor ekonomi (misalnya industri dan

pembangunan jalan di Kota Samarinda

perdagangan

diarahkan

kebutuhan

pelayanan umum seperti penerangan jalan

jangka menengah (5 tahun) dengan tetap

kota. Perkembangan KWH terjual dan

memperhitungkan

terpasang dapat dilihat pada tabel 2.13.

untuk

memenuhi

kecenderungan

perkembangan kota di masa mendatang.

jasa)

serta

fasilitas

2.6.3. Jaringan Telepon


DRAFT RENCANA

II 20

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Penyediaan
dasarnya

jaringan

adalah

telepon

untuk

pada

memenuhi

Berdasarkan kondisi topografi, Kota


Samarinda

memerlukan

perencanaan

kebutuhan penduduk Kota Samarinda dan

jaringan drainase yang baik. Pada daerah

sekitarnya dalam komunikasi serta untuk

perkotaan

fasilitas pelayanan umum termasuk juga

sumber Peta Rupa Bumi Bakosurtanal

kebutuhan

tahun 1989, wilayah terendah mempunyai

di

sektor

sosial-politik

dan

Samarinda,

berdasarkan

ketinggian 1 meter di atas permukaan

ekonomi.

laut,
2.6.4. Jaringan Drainase

yaitu

di

sekitar

Terminal

Bus

Kelurahan Baka Kecamatan Samarinda


Seberang.
TABEL 2.13

PERKEMBANGAN KWH TERJUAL DAN KVA TERSAMBUNG DI PLN WILAYAH IV SAMARINDA


MENURUT JENIS PELANGGAN TAHUN 1996/1997 S.D. 1998/1999
NO

JENIS
PELANGGAN

Rumah Tangga
dan Sosial
Komersial/Usaha
Umum
Industri
Jumlah

PERKEMBANGAN

KWH
(KWH)
1997/1998

1996/1997

2
3
4

TERJUAL

PERKEMBANGAN
KVA
TESAMBUNG (KVA)
1996/1997
1997/1998
1998/1999

1998/1999

116.959

128.816

138.649

69.630

76.116

79.671

28.357
16.155
102.357
263.828

34.084
16.438
127.733
307.071

39.638
17.198
119.453
314.938

20.548
9.906
41.877
141.961

26.046
9.719
43.324
155.205

29.821
9.453
42.698
161.643

Sumber : Samarinda Dalam Angka, 1998

Selama

ini,

sebagai

sarana

kotor. Di samping itu banjir musiman yang

pembuangan akhir drainase kota adalah

melanda

beberapa sungai yang mengalir membelah

disebabkan antara lain karena intensitas

Kota

curah

Samarinda,

dimana

semuanya

bermuara di Sungai Mahakam.


Di

sebagian

Kota

hujan

naiknya
Samarinda

Kota

air

Samarinda

dan

ini

bersamaan

permukaan

laut

juga

dengan
(Sungai

Mahakan dan Sungai Karang Mumus)

mempunyai daerah-daerah yang secara

sebagai

teratur mengalami banjir yang disebabkan

terjadinya

karena

sungai alam serta banyaknya bangunan /

perubahan

guna

lahan

yang

tempat

tiang pancang

dan

sungai.

kemampuan

sistem

pengendalian banjir serta pembuangan air

kerusakan

akhir,

pendangkalan/penyempitan

berkaitan erat dengan proteksi air sungai


kurangnya

pembuangan

yang dibangun di atas

Banjir
material

ini

mengakibatkan
yang

besar

dan

DRAFT RENCANA

II 21

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

persoalan

kesehatan

lingkungan

masyarakat.
Data

Namun saat ini persawahan

yang ada

belum secara keseluruhan terairi secara


di

lapangan

menunjukkan

teknis. Persawahan yang sudah memakai

daerah-daerah

genangan

yang

sistem irigasi teknis adalah yang terletak di

sering

terkena banjir di Kota Samarinda meliputi :

Lempake dan Handil Sambutan.

Sekitar Jl. Basuki Rahmat, Jl. Barito, Jl.


Musi, Jl. Berantas
Jl.

Cendrawasih,

Jl.

Belatuk,

Jl.

Pemuda, Jl. Remaja dan sekitarnya.

2.6.6. Sistem Pengelolaan Sampah

Jl. Kebaktian, Komplek Sungai Pinang

Kegiatan pengelolaan persampahan

Dalam I, dan perempatan Jl. Lambung

ditujukan

Mangkurat.

pengumpulan

Komplek Sungai Pinang Dalam II dan

penumpukan sampah untuk menghasilkan

sekitarnya.

lingkungan yang bersih, sehat dan aman.

Jl.

Tengiri

Sungai

Dama

dan

untuk

Kegiatan

mengendalikan

dan

pembuangan

pengelolaan

persampahan

sekitarnya.

diantaranya

Sekitar Jl. Antasari dan Pondok Wira.

persampahan

Sekitar Jl. Ir. H. Juanda (Komplek

perdagangan dan jasa, pendidikan dan

Perumnas dan Kampus Untag).

sarana umum serta industri, pengelolaan

Sekitar Jl. Cendana.

Pembuangan

Komplek Vorvo dan sekitarnya.

pembuangan terbuka terkendali (controlled

Sebagian jalan sepanjang tepian Sungai

landfill)

gali

urug

Mahakam.

landfill)

dan

peningkatan

Akibat sistem drainase yang kurang


baik,

maka

sekitar

daerah

peningkatan

di

daerah

Akhir

penanganan
permukiman,

Sampah
terkendali

melalui
(sanitary

pengelolaan

persampahan.

genangan

Sistem pembuangan akhir sampah

tersebut di atas apabila mengalami hujan

Kota Samarinda berlokasi di Bukit Pinang

selama beberapa jam saja sudah tergenang

Kelurahan Air Putih seluas 10 Ha. Dari

air.

program Kalimantan Urban Development


Project Loan IBRD No. 3854 Ind, dalam

2.6.5. Jaringan Irigasi


Pertanian

rangka

memang

penggunaan

lahan

Samarinda,

namun

yang

bukan

jenis

dominan

meningkatkan

pelayanan

persampahan telah diidentifikasikan lokasi

di

alternatif Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

untuk

di 2 (dua) lokasi yaitu Sambutan dan

meningkatkan hasil pertanian yang ada

Simpang Pasir (Palaran) yang masing-

diperlukan sistem irigasi yang baik pula.

masing

demikian

dengan

daerah

pelayanan

DRAFT RENCANA

II 22

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Samarinda

Utara,

Samarinda

Ilir,

dan

Tetapi dari segi kualitas, pada saat-saat

Samarinda Seberang serta Palaran. TPA Air

tertentu

Putih dikhususkan untuk melayani Sungai

Mahakam mengalami intrusi air laut yang

Kunjang dan Samarinda Ulu saja. Produksi

menyebabkan naiknya kadar garam yang

Sampah Kota Samarinda dalam satu hari

melebihi batas ambang kadar garam yang

seperti pada tabel 2.14.

dapat ditoleransi adalah 250 ppm untuk


dapat

2.6.7. Air Bersih


warga Kota Samarinda memiliki 3 sumber
air, yaitu :
Sistem perpipaan, yang dikelola oleh
Air

Permukaan,

dari

Sungai

Apabila

kadar

biasanya dilakukan penyetopan produksi


PDAM.
sambungan

yang

sudah

dilayani oleh PDAM sejak tahun 1987 rata% per tahun. Meskipun demikian masih
diperlukan peningkatan pelayanan karena

Air tanah, terutama melalui sumur


dangkal.

belum semua masyarakat dapat terlayani


oleh air bersih sehingga masih diperlukan
peningkatan

PDAM Samarinda melayani sekitar 58


% penduduk, baik melalui sambungan
langsung

Sungai

rata mempunyai peningkatan sebesar 15.1

Mahakan dan sungai lainnya.


3.

dikonsumsi.

Jumlah

PDAM.
2.

kemarau)

garamnya melebihi batas tersebut maka

Dalam memenuhi kebutuhan airnya

1.

(musim

kerumah

maupun

kapasitas

dan

jaringan

distribusinya.
Untuk sumber air baku yang selama

yang

ini didapat dari Mahakam, perlu dicarikan

memanfaatkan hidran umum. Penyediaan

alternatif sumber air baku yang lain karena

air bersih oleh PDAM ini terdiri dari 5 sistem

intrusi air laut yang terjadi diSungai

utama yaitu :

Mahakam akan mempengaruhi produksi

1. I P A Cendana

air bersih. Walaupun ada kendala biaya,

2. I P A Tirta Kencana

akan tetapi mulai sekarang hendaknya

3. I P A Seberang

sudah diantisipasi kebutuhan ruang bagi

4. I P A Palaran

penyaluran air tersebut dari Separi.

5. I P A Selili
Kelima

Sampai dengan tahun 1999 ada


instalasi

ini

mempunyai

program yang diarahkan untuk mencapai

efektivitas yang cukup tinggi karena pada

sasaran pelayanan seperti yang telah

kenyataannya mempunyai kapasitas 88 %

ditetapkan. Program tersebut adalah :

dari kapasitas desain. Sumber air bakunya

Peningkatan kapasitas produksi dari

diambil dari Sungai Mahakam yang tidak

IPA yang sudah ada.

mempunyai masalah dalam segi kuantitas.


DRAFT RENCANA

II 23

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

Peningkatan kapasitas intake yang ada.


Penempatan

reservoir

pada

N
O

JENIS KONSUMEN

BANYAKNYA AIR MIMUM (m3)

1996

daerah

distribusi sehingga mengurangi beban


pipa distribusi.

1
2
3
4
5
6
7

Penambahan sambungan.
Banyaknya air minum yang disalurkan
oleh PDAM Kota Samarinda pada tahun
1998 selengkapnya dapat dilihat pada tabel

Rumah tempat tinggal


Hotel/Objek Wisata
Badan sosial, tempat
ibadah & Rumah Sakit
Umum / MCK
Pertokoan & Industri
Instansi pemerintah
Pelabuhan

1997
46.812
10
366

47.964
11
371

329
2.343
141
4

313
2.293
701
3

327
2.389
133
3

45.612

50.498

51.198

JUMLAH
Sumber : Samarinda Dalam Angka, 1998

2.7.

Kebijaksanaan

2.15., sedangkan jumlah pelanggan air

Dalam

minum

Konstelasi

PDAM dapat dilihat pada tabel

2.16.

1998

42.421
13
361

Pemerintah

Tata

Ruang

Kota

Samarinda
2.7.1.

TABEL 2.14.
PRODUKSI TIMBUNAN SAMPAH
KOTA SAMARINDA

Rencana

Kota
Samarinda
Prakarsa

TIMBUNAN
SAMPAH
(m3/Hari)

NO.

KECAMATAN

1
2
3
4
5
6

Samarinda Seberang
Palaran
Samarinda Ilir
Samarinda Utara
Samarinda Ulu
Sungai Kunjang
Jumlah

179.760
89.950
300.000
298.810
239.820
200.600
1.305.940

Sumber : DKPP Kota Samarinda, Tahun 2000

Konsepsual

perencanaan

Kota

Samarinda tidak dapat dilakukan atas


urutan berpikir yang mendasarkan hanya
pada

linieritas

perkembangan

kecenderungan

konvensional,

yang

umumnya membawa pada konsekwensikonsekwensi perluasan build up area


(kawasan terbangun) secara kontinyu. Hal
ini dikarenakan Kota Samarinda memiliki

TABEL 2.15.
BANYAKNYA AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM
DI KOTA SAMARINDA TAHUN 1996 1998
N
O

JENIS KONSUMEN

BANYAKNYA AIR MIMUM (m3)

1996
1
2
3
4
5
6
7
8

Rumah tempat tinggal


Hotel/Objek Wisata
Badan sosial, tempat
ibadah & Rumah Sakit
Umum / MCK
Pertokoan & Industri
Instansi pemerintah
Pelabuhan
Tangki Air

1997

1998

13.442.161
148.698

11.771.012
74.545

10.326.993
50.823

397.003
440.913
1.544.691
276.165
12.883
3.241

380.111
329.704
1.120.254
257.899
3.087
3.825

352.057
229.611
786.161
212.944
1.196
3.049

16.265.755

13.940.437

11.962.834

JUMLAH
Sumber : Samarinda Dalam Angka, 1998

TABEL 2.16.
JUMLAH PELANGGAN AIR BERSIH PDAM
DI KOTA SAMARINDA TAHUN 1996-1998

sejumlah

kekhasan

karakter,

yang

tentunya harus diakomodasikan dengan


baik

agar

momentum

faktor-faktor

perubahan / transformasi menghasilkan


perpaduan

yang

optimal

bagi

perkembangan wilayah Samarinda.


Salah satu faktor penting adalah
pengaruh desentralisasi (otonomi daerah
dan perimbangan keuangan pusat-daerah)
bagi ibukota sebuah propinsi yang relatif
mempunyai kekayaan sumber daya alam
paling melimpah. Hal yang patut disikapi
DRAFT RENCANA

II 24

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

adalah lonjakan tingkat ekonomi wilayah di

Kota yang terdiri dari multikultur, yang

masa mendatang, yang pada gilirannya

dapat dijadikan aset pembangunan.

akan menghasilkan inmigration (migrasi

Sebagai ibukota propinsi, Samarinda

masuk) yang pesat. Kebutuhan mendasar

juga memiliki potensi alam yang belum

untuk

dieksploitasi

ini

tentunya

adalah

perlu

sehingga

memerlukan

disiapkannya sebuah struktur ruang wilayah

penataan

yang diharapkan mampu berperan sebagai

seimbang dan berkelanjutan sesuai

wadah

dengan kebutuhan dan kemampuan

bagi

perubahan-perubahan

signifikan tersebut.
yang

yang

serasi,

daya dukung kota. Hal ini menandakan

Elemen-elemen
lainnya

ruang

karakter

menjadi

spesifik

bahwa Samarinda memiliki fungsi lokal

utama

dan regional yang sangat penting.

karakter

pembentuk kota, diantaranya adalah :

Selain

Kota Samarinda sebagai kota tepian

perdagangan

sebagai
dan

titik

simpul

simpul

distribusi

sungai, tidak lepas dari keberadaan

hasil pertanian dan hasil vegetasi

sungai-sungai besar (Sungai Mahakam

heterogen

dan Karang Mumus) yang membelah

serta

wilayah Samarinda menjadi dua bagian

masyarakat

di

pedalaman,

Kota

yaitu

Samarinda

juga

merupakan

pusat

Samarinda

Seberang

dan

Samarinda Ilir.
Keadaan

morfologi
lain

sebagai

daerah

pedalaman

pemasok

kebutuhan

kegiatan pemerintahan di Kalimantan


Kota

Samarinda

Timur.

sangat sensitif untuk dikembangkan,


antara

dari

utara

merupakan suatu kota yang utuh dan

merupakan daerah yang bergelombang

tunggal tetapi dalam perencanaan ini, Kota

dan

Samarinda

juga

daerah
merupakan

bagian

Kota Samarinda secara administratif

resapan

air

sebagai

sistem

perkotaan,

sedangkan untuk wilayah bagian selatan

yang tidak bisa dipandang sebagai suatu

cenderung berbukit dan banyak terdapat

kota yang utuh atau individual secara

daerah patahan, maka tidak mudah

masif

untuk menetapkan daerah-daerah layak

karena selain banyak aglomerasi dan

bangun untuk dikembangkan di Kota

pemusatan

Samarinda,

daerah administrasi Kota Samarinda yang

konsep-konsep

sehingga

diperlukan

perencanaan

dengan

(terbangun

semuanya).

kegiatan

tertentu

Hal

ini

dalam

besar juga karena kondisi fisik lingkungan

memperhatikan kondisi-kondisi seperti

di

wilayah

tersebut di atas.

mendukung.
Sebagai

Samarinda
suatu

sistem

yang

tidak

perkotaan,

berarti Samarinda tidak terdiri dari satu


DRAFT RENCANA

II 25

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

kota saja namun memiliki lebih dari satu

potensi ekspor yang dapat mempengaruhi

kota dengan fungsi kota yang berbeda satu

bentuk dan struktur kota. Sektor basis

sama lainnya dan harus saling melengkapi.

baru

Konsekwensi yang dapat diambil adalah,

kemampuan ekspor (dalam arti luas) yang

bahwa

Kota

tinggi. Sektor basis ini dapat berupa

Samarinda tidak mengembangkan kota

industri, wisata non lokal (inter-regional),

lama, sehingga harus mengembangkan

pendidikan,

kota-kota

pusat

Sebagai inputnya adalah sumber daya

pengembangan baru yang terpisah dengan

alam berupa bahan galian, pertanian serta

kota induk (kota lama). Pengembangan

bahan baku import. Untuk sektor industri,

kota baru tersebut diarahkan terjadi secara

selain

menyebar (melebar) secara kontinyu dan

diperhatikan juga adalah demand side

batas antara kota-kota baru itu merupakan

(prilaku pasar) yang berkaitan dengan

zona-zona penyangga (buffer zone) yang

skala

terdiri dari kawasan tidak terbangun dengan

Bentuk

fungsi pertanian kota dan tata hijau lainnya.

kegiatan industri dalam jumlah banyak

dalam

Dari

mengembangkan

baru

uraian

RDTRK

dengan

tersebut,

Kota

maka

Samarinda

pada
konsep

pengembangan yang diambil sebagai tema


perencanaan

adalah

Ekopolitan

eksisting

yang

bila

mempunyai

perdagangan

tersebut

di

industrinya

atas,

yang

(kawasan

prasyaratnya
akses

dan

(jalan

harus

industri).

adalah
dan

jasa.

ruang

informasi),

infrastruktur dalam hal ini logistik air dan


listrik.
2.7.2. Rencana Struktur Wilayah

terutama

Berdasarkan parameter yang ada

daerah-daerah konservasi seperti vegetasi

pada struktur ruang Kota Samarinda,

heterogen

direncanakan

yang

tangkapan

air

berfungsi

untuk

ada

(area),

berarti

ini

dimaksudkan selain untuk mempertahankan


kondisi

bisa

dilindungi,

dan

daerah

untuk

adanya

sebagainya

juga

pengembangan titik-titik pertumbuhan baru

mengembangkan

Kota

dengan membatasi perkembangan kota

Samarinda dengan memperhatikan segi-

baik

segi lingkungan hidupnya.

pengembangan

Pandangan bahwa kota yang baik

dengan

jalan

ataupun

kawasan

dengan

penyangga

(buffer zone).

adalah kota yang besar perlu direvisi

Upaya pengembangan kutub-kutub

menjadi paradigma baru yang memandang

pengembangan ini selain ditujukan untuk

bahwa kota yang baik itu adalah kota yang

fungsi lokal, juga dimungkinkan untuk

produktif. Untuk itu syarat utama yang

penggunaan

harus dipenuhi adalah memiliki satu atau

Rencana pengembangan titik-titik kutub

lebih sektor basis yaitu sektor yang memiliki

terdiri dari empat bagian dengan fungsi

fungsi

regional

(wilayah).

DRAFT RENCANA

II 26

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

yang

berbeda.

Pertimbangan

rencana

akan dilaksanakan nantinya. Berdasarkan

pengembangan ini adalah pertimbangan

pembagian

ekonomi, lingkungan dan administrasi.

berjumlah 9 (sembilan) yaitu 4 di pusat

1. Samarinda Seberang sebagai pusat

kota dan 5 di pinggiran kota. BWK yang

pemerintahan

kota

dan

pendidikan

tinggi.

kota

yang

ada

saat

ini

ada kurang bisa mengoptimalkan aktivitasaktivitas penduduk di BWK-BWK tersebut

2. Palaran sebagai kota baru (New Town)


berbasis industri.
3. Makroman

rencana pengembangan kota nantinya

sebagai

pemerintahan

sehingga tidak dapat mendukung dengan

pusat

Propinsi

kota

selain itu juga agar fungsi-fungsi daerah

Kalimantan

lainnya dapat lebih fungsional dan lebih

Timur.

spesifik dalam pemanfaatannya.

4. Lempake sebagai kawasan pariwisata


dan Fungsi Lindung.

Daerah terbangun Kota Samarinda


dalam Rencana Tata Ruang Kota telah

5. Samarinda Ilir sebagai Central Bussines


Distrik (CBD).

terbagi

menjadi

10

(sepuluh)

Bagian

Wilayah Kota dengan karakteristik dan

Masing-masing

kota

dihubungkan

dengan struktur jaringan jalan darat, berupa


jalan raya dan jalan rel kereta api yag

fungsi yang berbeda-beda, yaitu :


1.

BWK I
BWK ini terletak di sebagian

dihubungkan dengan jembatan Mahakam I

wilayah Samarida Utara (Kelurahan

dan Mahakam II. Khusus untuk jalan baja

Sempaja,

diorietasikan

panjang

Kelurahan

Sungai

sehingga pembangunannya tidak harus

Samarinda

Ulu

terjadi sekaligus dalam jangka pendek atau

Hitam).

menengah.

Untuk

14.596,94 Ha.

pembangunan

jalan

untuk

jangka

kepentingan
baja

tersebut

Desa

dan

Siring)

dan

(Kelurahan

Dengan

Titik

Lempake

berat

luas

Air

wilayah

pengembangan

dipersiapkan terlebih dahulu space atau

dan pembangunan di BWK I adalah

ruangan

yang

dibutuhkan.

Selain

sebagai

kawasan

transportasi darat juga terdapat transportasi

kawasan

udara

kawasan bandar udara. Hal ini

dan

air

yang

menghubungkan

wilayah Samarinda dengan wilayah luar.


Sedangkan untuk rencana pembagian

wisata

konservasi,

dan

rencana

dikarenakan daerahnya sebagian


besar merupakan daerah berbukit

wilayah mempunyai tujuan dan sasaran

dan

adalah untuk mencapai efisiensi kinerja

tersedianya kawasan lindung yang

kota

dimanfaatkan

serta

upaya

mengoptimalkan

jangkauan pelayanan kegiatan kota yang

bergelombang,
sebagai

masih
daerah

tangkapan air (catchment area) dan


DRAFT RENCANA

II 27

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

selanjutnya

dipergunakan sebagai

Gunung Kelua) dan Kecamatan

suplai air untuk Kota Samarinda,

Samarinda

serta adanya kampung penduduk

Pelabuhan), dengan luas BWK II

asli Kalimantan (Dayak) tepatnya di

adalah 7.050,76 Ha.

desa Pampang.
Arahan

dalam

kebijakan

pengembangan

spatial

BWK

II merupakan bagian dari

wilayah perkotaan dengan fungsi

pengembangannya

dititikberatkan

pada permukiman dan pendidikan.

yang

Perkembangan BWK

secara

ekonomi

dapat

II seiring

dimanfaatkan untuk perkebunan dan

dengan perkembangan pusat kota

secara lingkungan harus dilindungi,

Samarinda yang semakin melebar.

wisata

di

Lempake,

pengembangan

lapangan

baru

direncanakan

yang

terbang

Tindakan

untuk

yang

di

adalah

kawasan

konservasi

kawasan pendidikan yang dapat


Propinsi

Kalimantan Timur pada umumnya

kawasan

dan

pemantapan

terhadap

dan

Kota

Samarinda

pada

khususnya, serta pengembangan

sebagai

pemeliharaan

pengawasan

kebutuhan

dilakukan

permukiman

kawasan vegetasi heterogen yang


dilindungi,

II adalah : pengembangan

menopang

mempertahankan

konservasi

Arahan kebijakan pengembangan


BWK

Kelurahan Karang Mumus.

(Kelurahan

adalah : kawasan konservasi aktif

kawasan

2.

BWK

Ilir

yang

berwawasan

lingkungan.

kawasan

Tindakan pengembangan kawasan


pendidikan

di

BWK

II

diperketat, serta penentuan kawasan

pengembangan

penyangga

antara

kuantitas perguruan tinggi seperti

kawasan vegetasi heterogen yang

pembukaan jurusan Teknik Industri,

dilindungi

Teknik

(buffer
dengan

zone)
kawasan

budi

kualitas

adalah

Elektro,

Teknik

dan

Mesin,

daya antara lain kawasan lapangan

Kedokteran.

terbang baru, kawasan wisata, dan

pendidikan

perkampungan tradisional Dayak.

tersebut harus ditunjang dengan

BWK II

peningkatan kualitas dan kuantitas

BWK

II

Kecamatan
(Kelurahan
Kecamatan

berada

di

Samarinda
Temindung
Samarinda

sebagian
Utara
Permai),
Ulu

(Kelurahan Air Putih, Air Hitam, dan

Pengembangan
perguruan

tinggi

SLTA dan SLTP.

Arahan

tindakan

kawasan
berwawasan

pengembangan

permukiman
lingkungan

yang
yaitu

kawasan permukiman yang ada


DRAFT RENCANA

II 28

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

maupun yang direncanakan harus

berbasis

memperhatikan

dan

yang dimaksud adalah pertanian

lingkungan. Karena pengembangan

agroindustri dan agrobisnis. Adapun

pada

jenis tanaman yang dikembangkan

estetika

kawasan

tersebut

memperhatikan

kurang

lingkungan,

dalam

kota

tersebut

adalah tanaman pangan, tanaman

dan banjir akibat hujan. Oleh sebab

hias, perkebunan (buah-buahan),

itu

dan lain sebagainya.

perlu

adanya

penanganan

Arahan

kebijakan

dan pengadaan jaringan drainase

pengembangan

serta penataan ruang terbuka hijau.

BWK

BWK III

lingkungan, terutama permukiman

Wilayah BWK III sebagian

III

permukiman

harus

di

berwawasan

di kawasan industri yang telah ada

berada di Samarinda Ulu (Air Putih)

dan

dan

Kunjang

usahanya masih berlaku. Kawasan

(Kelurahan Lok Bahu, Kelurahan Loa

industri yang dimaksud adalah Loa

Bakung

Janan, Lok Bahu, Sungai Kunjang

Kecamatan
dan

Sungai

Kelurahan

Karang

Asam, Loa Buah). Dengan luas


wilayah BWK III adalah 12.748,808
Ha.

dari

dipertahankan

selama

ijin

dan Selili.
4.

BWK IV
Luas

yang

untuk

daerah

berada di daerah Samarinda Utara

non-build

up

area

BWK

IV

direncanakan

BWK III sebagian besar terdiri

7.849,176

(daerah tidak terbangun). Ditinjau

(Kelurahan

dari kondisi fisiologisnya, sebagian

Sungai Pinang Dalam).

besar

merupakan

daerah

Sungai

Fungsi

Siring

Utama

dan
IV

adalah

15-40 %. Terdapat rawa dan dam.

kepadatan rendah karena untuk

Sehingga

lebih

arahan

beratkan

pada

BWK

fungsi
III

memaksimalkan

pertanian

yang

ada.

dengan
kawasan
Kawasan

sektor

pertanian yang diarahkan di wilayah

ekonomi pertanian, pariwisata dan

BWK ini yaitu pertanian sawah,

permukiman.

perkebunan

Arahan

kegiatan

dititik

permukiman

BWK

Ha,

bergelombang, dengan kelerengan

pengembangan

pertanian

Pertanian

sehingga sering terjadi genangan air

jaringan drainase berupa perbaikan

3.

geoteknologi.

kebijakan

spasial

BWK III adalah sektor pertanian kota


yang berbasis teknologi modern atau

rakyat

dan

perternakan.

Tindakan

pengembangan

permukiman tetap memperhatikan


DRAFT RENCANA

II 29

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

lingkungan, karena pada kawasan


BWK

IV,

merupakan

bergelombang,

pengembangan

BWK

patahan. Areanya sebagian besar

salah satu kutub pertumbuhan baru,

berada pada kelerengan 15-40 %

sehingga dengan adanya kawasan

dan > 40%. Sehingga perlu adanya

perkantoran

kebijakan

dapat

aktif

namun

bernilai

di

pada

adalah

pemerintahan karena merupakan

kawasan

diarahkan

area

pemantapan

lebih

spatial

terdapat

serta

kawasan

wilayah

memicu

tersebut

perkembangan

kegiatan lain yang ada di wilayah

ekonomis. Sehingga selain berfungsi

tersebut

seperti

lindung, juga berfungsi komersial.

industri.

Untuk

Seperti arahan pengembangan jalan

terhadap pengembangan kawasan

baru menuju ke arah Badak, yang

perkantoran yaitu dengan adanya

pemanfaatan

untuk

intensitas bangunan yang seimbang

tanaman pohon keras dan buah-

dengan bangunan lainnya, adanya

buah

permukiman yang aksesnya mudah

hutan

lahannya
yang

ada

di

Kota

pertanian
arahan

dan

tindakan

Samarinda.

ditempuh oleh para pegawai dan

BWK V

kawasan

BWK V terletak di Samarinda Ilir

mengoptimalkan

(Kelurahan Karang Mumus, Selili,

masyarakat

Sungai Dama, Sungai Kapih, Desa

dengan kegiatan propinsi.

Pulau Atas, Desa Makroman, Desa

kebijakan

dan

konservasi

area

Arahan

berombak

berbukit,

5.

perkantoran

yang

kebutuhan

yang

berhubungan

Arahan kebijakan pengembangan

Sindangsari) dengan rencana luas

kawasan industri yang sudah ada di

wilayah 8.860,479 ha.

wilayah

BWK V sebagian besar terdiri dari

keberadaannya

daerah non-build up area (daerah

berwawasan

tidak terbangun). Ditinjau dari kondisi

jenis industrinya besar dan bersifat

fisioligis, sebagian besar merupakan

polutan

daerah datar, dengan kelerengan 0-2

tinggi terhadap Sungai Mahakan

% dan 2-5%. Di daerah tersebut

sehingga letaknya di sepanjang tepi

terdapat

arahan

sungai dengan jarak sekitar 500

fungsi pengembangan BWK III dititik

meter dari pinggir sungai. Melihat

beratkan

pada

kondisi yang ada maka diperlukan

ekonomi

pertanian,

rawa,

sehingga
kegiatan

sektor

perkantoran,

pemerintahan, dan permukiman.

tersebut

serta

penanganan
terhadap

dibiarkan
dan

lingkungan,

lebih
karena

ketergantungannya

yang

kawasan

lebih

serius

ini,

karena

DRAFT RENCANA

II 30

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

letaknya yang berdekatan dengan

aktif

rencana kawasan perkantoran maka

seperti dengan menetapkan jenis

diperlukan ketegasan pembatasan

tanaman pekarangan untuk lebih

terhadap perluasan lokasi industri

menanam tanaman yang produktif

tersebut.

untuk

misal buah-buahan, tanaman hias

perluasan kawasan industri yang

dan lain sebagainya. Selain itu

sudah ada tidak diperluas lagi hanya

memberikan ruang terbuka hijau

dipertahankan selama ijin usahanya

pasif yaitu ruang terbuka hijau

masih berlaku. Dilihat dari aspek

tanpa

lokasinya yang berada di sepanjang

manusia

seperti

kebun

tepi Sungai Mahakam, maka dibuat

maupun

sawah

dan

jalan masuk menuju pabrik dan

heterogen berupa buah-buahan di

menuju

antara kawasan perkantoran dan

Untuk

Oleh

permukiman
meredam

itu

karyawan.

kebisingan

dan

pabrik-pabrik

tersebut.

ketebalan

ada

green
100

berfungsi

belt

meter,

sebagai

ekonomis

kegiatan-kegiatan
rakyat
vegetasi

permukiman serta dengan kawasan


industri

yang

bernilai

adanya

polusi udara yang diakibatkan oleh


semacam

sebab

namun

dibuat
dengan

yang

ada

di

wilayah

itu

untuk

akses

bagi

Selain

mempermudah

sekaligus

permukiman

kawasan

belakang

yang

atau

terletak

sekitar

kawasan

pembatas antara lokasi kawasan

industri,

industri dengan lokasi permukiman

masuk setiap 500 meter sehingga

karyawan industri.

penghuni

Tindakan

pengembangan

BWK V, merupakan area yang lebih

dibuat

permukiman

jalan

tersebut

tidak terlalu jauh untuk mencapai

permukiman tetap memperhatikan


lingkungan, karena pada kawasan

sebaiknya

di

jalan.
6.

BWK VI

BWK VI berlokasi di Kecamatan

banyak datar dengan kelerengan

Samarinda

rata-rata 0-2% dan 2-15% sehingga

Pelabuhan, Kelurahan Pasar Pagi,

wilayah

dominan

dan Kelurahan Sungai Pinang Luar,

merupakan kawasan pertanian. Oleh

dengan luas wilayah perencanaan

sebab itu perlu adanya kebijakan

769,337 Ha.

permukiman

tersebut

harus

tetap

Ilir

yaitu

Kelurahan

BWK VI merupaka pusat Kota

memperhatikan kawasan pertanian

Samarinda Lama, karena lokasinya

yang ada yaitu dengan mengadakan

yang cukup strategis wilayah ini

pemantapan

mempunyai kelengkapan fasilitas,

kawasan

konservasi

DRAFT RENCANA

II 31

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

baik untuk fasilitas tingkat regional

daerah

Samarinda

maupun lokal.

terdapat

Politeknik

Arahan kebijakan spatial terhadap

Mulawarman sehingga pendidikan

BWK

menengah yang ada menunjang

VI

wilayah

7.

yaitu
ini

mengembangkan

menjadi

CBD

Kota

tinggi

berupa

ekonomi

dan

jasa

tersebut

seperti

sehingga

jurusan

pendidikan

seperti pertokoan dan perbankan

menengah yang seharusnya ada

swasta, serta menjadi pusat kegiatan

yaitu

perekonomian Kota Samarinda.

berkaitan dengan jurusan ekonomi.

BWK VII

Untuk arahan kebijakan terhadap

Luas yang akan direncanakan untuk

perkantoran

yaitu

BWK VII 2.892,822 Ha, berlokasi di

memindahkan

atau

sebagian

perkantoran

Kecamatan

Samarinda

sekolah

kejuruan

yang

dengan
mendirikan

pemerintah

yang

Seberang yaitu Kelurahan Masjig,

kegiatannya mengikuti konsumen

Kelurahan

seperti

Baka

dan

Kelurahan

SAMSAT,

Sungai Keledang.

Kantor

BWK VII masih memiliki karakter

sebagainya.

perkotaan seperti layaknya karakter

Kantor

Pos,

dan

lain

Pegadaian

Sedangkan

arahan

tindakan

yangada di Samarinda Bagian Utara.

terhadap

Sehingga arahan kebijakan spatial

dengan

pengembangan fungsi utama BWK

fisiografi wilayah yang berombak

ini

dengan kelerengan sebagian besar

dititikberatkan

pengambangan

pada
perumahan,

Upaya

pengembangan

dimaksudkan
ketergantungan

untuk

ini

ekonomis
lingkungan

Samarinda Bagian Utara khususnya


kebijakan terhadap pendidikan yaitu
dengan
yang

mengusulkan
saling

pendidikan

menunjang

sehingga

kondisi

harus

tetap

daerah-daerah

konservasi dengan lebih konservatif

di

Kecamatan Samarinda Ilir. Arahan

adalan

memperhatikan

mempertahankan

mengurangi

kegiatan

permukiman

15-40%,

pendidikan dan perkantoran.

Universitas

jurusan yang ada di perguruan

Samarinda dengan fokus kegiatan


perdagangan

Seberang

dan

berwawasan

untuk

mencegah

terjadinya erosi.
8.

BWK VIII

BWK

VIII

terletak

di

sebagian

Samarinda Seberang (Desa Loa

antara

Janan) dan Kecamatan Palaran

pendidikan perguruan tinggi dengan

(Kelurahan Simpang Pasir). Untuk

pendidikan menengah. Misalnya di


DRAFT RENCANA

II 32

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

luas

wilayah

perencanaan

ini

Kelurahan

Sebagai salah satu koridor masuk

perencanaan 6.283,936 ha. Berada

menuju Kota Samarinda, BWK ini

di

harus

Mahakam yang menjadi urat nadi

lebih

ditekankan

pada

design (desain kota). Upaya

ini

sepanjang

pinggir

Sungai

transportasi air di Kota Samarinda.

BWK

ini

memiliki

potensi

pengembangan industri baik skala

dimaksudkan selain untuk keindahan

lokal,

(estetika

dapat

internasional, selain itu juga untuk

memperkenalkan adat istiadat serta

permukiman karyawan dan fasilitas

kebudayaan yang ada di Samarinda.

penunjang

Sehingga nantinya ada semacam

pengembangan kawasan industri di

kenangan tersendiri bagi pendatang

BWK ini tidak bisa dikembangkan

untuk tetap selalu mengingat Kota

secara konvensional maka harus

Samarinda.

ditunjang

kota)

Arahan

juga

kebijakan

kawasan

wisata

lapangan

pengembangan
adalah

adanya

golf

yang

pengembangannya
berwawasan

dan

Kelurahan Bantuas, dengan luas

khususnya ditinjau dari sisi urban

9.

Bakti

2.892,822 ha.

pembenahan dan perbaikan jalan

Handil

karena

maupun

lainnya.

dengan

kemudahan

Untuk

kemudahan-

seperti

pemberian

insentif:

lebih

lingkungan,

regional

Berupa pemberian /
pengembangan infrastruktur.

Peminjaman

lahan

kondisi areanya berada pada daerah

jangka panjang ataupun hibah

bergelombang

dengan syarat aktifitas yang ada

dan

berada

pada

kelerengan antara 15-40%. Konsep

mempunyai

dasar

eksport

pengembangan

pariwisata

pangsa

seperti

pasar

industri

adalah ecotourism. Maksudnya agar

otomotif, industri tekstil, industri

kondisi lingkungan tetap terpelihara,

rokok.

namun dari segi komersialnya masih

asembling

dapat digali dengan memanfaatkan

industri

yang

kondisi yang ada dengan sedikit

pangsa

pasar

sentuhan alami yang menarik minat

orientasi

eksport

pengunjung.

substitusi

import,

BWK IX

industri

minuman

Untuk

BWK

Kecamatan

IX

Palaran

berlokasi
tepatnya

di

kecantikan

dan

(perakitan)

dan

mempunyai
jelas

baik

maupun
seperti

kaleng,

industri peralatan rumah tangga

di
DRAFT RENCANA

II 33

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

(sabun,

makanan

dan

sebagainya).
10.

2.7.3. Rencana Struktur Kota

BWK X

BWK

Rencana
ini

berada

di

Kecamatan

Palaran

tepatnya

di

Kelurahan

Bukuan

dan

Rawa

kota

di

Kota

Samarinda adalah :
1. Dalam

struktur

direncanakan

Kota

adanya

Makroman
alokasi

dan

Makmur dengan luas perencanaan

pembangunan

7.854,92 ha.

perkantoran pemerintahan pada suatu

Arahan kebijakan spatial BWK ini

kawasan

adalah untuk permukiman, kawasan

memudahkan pencapaian dan urusan

konservasi

pengembangan

administrasi. Fasilitas perkantoran ini

menuju

diharapkan

dan

alternaif

Kelurahan

struktur

jalan

Kota

fasilitas-fasilitas

khusus

dapat

yang

dapat

menarik

dan

Balikpapan.

mengembangkan kawasan ini guna

Tindakan terhadap pengembangan

mengurangi kesenjangan yang terjadi

permukiman di daerah tersebut yaitu

dan mengurangi beban yang diemban

dengan memperhatikan kondisi fisik

Kota

wilayah

beberapa

selama ini penduduk terus berorientasi

fasilitas yang menunjang kelancaran

ke Kota Samarinda untuk mengurus

lalu

keperluan administrasi baik di kota

dan

lintas

tersebut

membuat
yang

seperti

melewati
pom

jalan
bensin,

penginapan dan beberapa tempat


istirahat

berupa

pertokoan

dan

Samarinda

karena

mungkin

maupun propinsi.
2. Alternatif kegiatan perkantoran yang
mampu

menarik

dan

mampu

warung. Sedangkan arahan untuk

mengembangkan Samarinda Seberang

pengembangan jalan tersebut yaitu

antara lain ialah : perkantoran Pemda

ditanamnya

vegetasi

Tingkat I, perkantoran Pemda Tingkat II

heterogen seperti tanaman keras

yang bersifat otonom (antara lain :

dan

Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama,

beberapa

buah-buahan

yang

ada

di

daerah kawasan lindung.

Kantor Pos, Pegadaian, KPKN, BPN),

Pembagian Bagian Wilayah Kota (BWK) ini

hotel, pom bensin, perkantoran swasta,

didasari oleh pertimbangan-pertimbangan

perbankan,

antara lain :

pendidikan, pasar tradisional, Polres,

Batas fisik berupa jalan, sungai.

SAMSAT, tempat ibadah.

Karakteristik wilayah.

Batasan administrasi (kelurahan).

3. Lempake
kawasan

Rumah

Sakit

direncanakan
wisata

Swasta,

sebagai
yang

tetapmemperhatikan fungsi lingkungan


DRAFT RENCANA

II 34

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

yaitu

dengan

tetap

mempertahankan

dan

berupaya

menanamkan

memanfaatkan

modalnya

di

sini

sehingga akan menambah pendapatan

vegetasi heterogen yang dilindungi yang

daerah

dan

juga

meningkatkan

ada sebagai catchment area (daerah

kesejahteraan penduduk khususnya,

tangkapan air) dan juga sebagai fungsi

Alternatif

pariwisata alam, Dasar pengembangan

direncanakan pada kawasasn industri

ini adalah wilayah Samarinda Utara

baru di Palaran antara lain perbankan,

termasuk dataran tinggi dengan masih

industri

tersedianya vegetasi heterogen yang

pemukiman industri.

kegiatan

industri

makanan

dan

yang

minuman,

dilindungi sebagai menangkap iar hujan


sebagai suplai air Kota Samarinda.

2.7.4.

Sedangkan

Kota

fungsi

ditunjukkan

untuk

tempat-tempat

pariwisata
pengembangan

peristirahatan

Rencana Penggunaan Lahan


Samarinda

dengan

Pola penggunaan lahan di Kota

tidak mengubah begitu banyak kondisi

Samarinda sebagian besar atau 80 %

fisik dan lingkungan yang ada, misalnya

merupakan

dengan

bangun.

adanya

rawa-rawa

dan

lapangan golf, taman wisata

tanah

lahan

yang

Penggunaan

tidak
lahan

layak
yang

dimaksud antara lain ialah pertanian yaitu

merah dan melestarikan perkampungan

52,84

adat yang ada.

pertambangan batubara sebesar 14,56 %

4. Palaran mengemban fungsi ekonomis,

dari

luas

keseluruhan,

dari luas keseluruhan, dan areal vegetasi

yaitu sebagai kawasan pengembangan

heterogen

industri. Dimana karena letaknya yang

perbukitan seluas 10,67 % dari luas

cukup strategis dalam peta rencana

keseluruhan.

pengembangan Kapet Sasamba juga

mempengaruhi

telah

yang

tanah pada masa yang akan datang.

cukup dan masih banyaknya lahan

Sehingga lahan yang layak dimanfaatkan

kosong yang tersedia. Dengan adanya

sebagai kawasan terbangun adalah 20

industri

%.

tersedianya

ini

aksesibilitas

diharapkan

Palaran

khususnya dan Samarinda Seberang


umumnya

dapat

berkembang

dan

yang

berlokasi

Kondisi

di

tersebut

rencana

daerah
yang

penggunaan

Rencana penggunaan lahan di Kota


Samarinda

yang

akan

dikembangkan

menikmati pembangunan tanpa harus

adalah lahan kosong layak bangun seluas

pergi ke Kota Samarinda. Industri ini

10.780,4 ha. Rencana pengembangan

juga diharapkan dapat menarik investor

tersebut

dalam

keseimbangan ruang antar pusat-pusat

maupun

luar

negeri

untuk

diarahkan

untuk

mencapai

DRAFT RENCANA

II 35

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

permukiman

atau

pusat-pusat

dilakukan agar pengembangan kota yang

pertumbuhan. Arahan rencana penggunaan

ada sekarang tidak melebar sampai ke

lahan

adalah

arah kawasan konservasi, sehingga perlu

pengembangan Kota Samarinda Lama, dan

adanya batas real, yaitu adanya green belt

pengembangan

yang

di

Kota

Samarinda

kota-kota

baru

yang

berfungsi sebagai : kawasan civic center

Rencana

terbesar

kota

Adapun kegiatan penggunaan lahan


yang ada diarahkan untuk kota Samarinda

penggunaan

Samarinda,

pengembangan

Samarinda Lama.

(pusat pemerintahan), kawasan industri,


peristirahatan (pariwisata).

membatasi

lahan

adalah

Kota

rencana

lama

adalah

diarahkan

untuk

sebagai

Samarinda

daerah

Ilir

pertanian

penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian

tanaman pangan dan perkebunan buah-

sawah dan pertanian terpadu yaitu 45,48 %

buahan,

dari

pengembangannya

luas

wilayah

seluruhnya.

namun

pada

saat

terancam

dengan

Pengembangan kegiatan pertanian tersebut

adanya

antara lain : pertanian lahan basah (sawah),

Samarinda Ulu diarahkan sebagai kota

perkebunan, perikanan dan peternakan.

pemerintahan,

Potensi

lainnya yang mendukung.

sumber

Samarinda

daya

lainnya

pertambangan

batu

alam

di

adalah
bara

Kota

penggunaan

dengan

Samarinda

adalah

lahan

menjadikan

pendidikan,

Sedangkan
dan

sektor

daerah
luas

areanya adalah 9000 ha (12,53 %). Arahan


rencana

permukiman.

ini

2.7.4.2. Rencana

Penggunaan Lahan

di

Kota

Kota Civic Center

Kota

Rencana pengembangan kota baru di

Samarinda sebagai Kawasan Budidaya

Kota

Non Kehutanan, diharapkan seluruh lahan

aktivitas

dapat

penggunaannya

Samarinda tidak terpusat, seperti yang

sebagai kawasan budidaya dengan tetap

terjadi pada saat ini. Rencana Lokasi

memperhatikan faktor lingkungan.

pemerintahan

dioptimalkan

Samarinda
dan

dimaksudkan

agar

perkembangan

kota

ini

fungsinya

untuk

menyeimbangkan keadaan struktur ruang


yang ada agar tidak memusat di suatu
2.7.4.1. Rencana

Penggunaan Lahan

di Kota Samarinda Lama


Rencana penggunaan lahan di Kota
Samarinda Lama, tepatnya di Samarinda Ilir

wilayah saja yaitu di Samarinda Ilir. Fungsi


utama

kota

baru

yang

berlokasi

di

Makroman adalah kegiatan pemerintahan


khususnya pemerintahan propinsi.

dan Ulu. Rencana untuk Kota Samarinda

Konsep pengembangan kota baru

Lama dibatasi pengembangannya. Hal ini

untuk pengembangan pemerintah (CBD)


DRAFT RENCANA

II 36

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

yang akan direncanakan di Kota Samarinda

diperluas

adalah :

dipertahankan

Pengembangan

Pemerintahan

selama

inin

hanya
usahanya

masih berlaku. Untuk industri kecil yang


mempunyai

ini kegiatan pemerintahan merupakan

Samarinda dan jenis industri tersebut tidak

fungsi utama kegiatan daerah tersebut.

memerlukan lahan yang luas (0,10-0,50

Pengembangan

dengan

ha) perlu dibuatkan kawasan tersendiri

sarana

yang cukup dekat dengan pusat kota agar

permukiman

sedang

dan

wilayah

pemasaran

di

prasarana penunjangnya.

akses ke pangsa pasarnya menjadi lebih

Beberapa fasilitas perdagangan dan

tinggi.
Luas

jasa dengan skala pelayanan kota.


Kawasan industri kecil.

Kawasan ruang hijau atau buffering


sebagai kawasan penyangga.

2.7.4.3. Rencana Penggunaan Lahan di


Kota Industri
Sesuai dengan program pemerintah di
industri,

antara

lain

bahwa

perkembangan industri yang begitu cepat di


masa datang dan kemungkinan dampak
lingkungan

yang

ditimbulkannya

maka

pembangunan industri berprinsip kepada


pembangunan
lingkungan.

yang
Sehubungan

berwawasan
dengan

hal

tersebut maka untuk daerah Samarinda


industri

yang

bersifat

polutan

besar

dipusatkan di Kawasan Industri Palaran dan


diperluas pengembangannya memanjang
ke dalam dan tidak

kota

pengembangan

industri

yaitu

seluas

4281,65 ha dan jenis industri yang ada


yaitu untuk industri berskala besar serta
bersifat polutan seperti kayu sekunder

Kawasan pertanian.

bidang

wilayah

kawasan

melainkan

Tingkat I Kalimantan Timur. Dalam hal

kepadatan

pusat

lagi

melebar sepanjang

tepian Sungai Mahakam dan di daerah


Pangkalan (Pulau Atas). Sedangkan untuk
kawasan industri yangada di Loa Janan,
Loa Buah, Sungai Kunjang dan Selili tidak

(yang memakai bahan baku dari industri


kayu primer), pulp, kertas dan industri
hasil

vegetasi

Sedangkan
(pulau

heterogen

untuk

Atas)

daerah

seluas

200

lainnya.
Pangkalan
ha.

Untuk

meredam kebisingan dan juga polusi


udara yang ditimbulkan dibuat green belt
selebar 25 meter.
Adapun konsep pengembangan yang
dilakukan di daerah kota industri ini yaitu :
Pengembangan kawasan pusat industri
yang

terdiri

dari

perkantoran

dan

beberapa fasilitas pendukung kota


Permukiman

untuk karyawan

serta

sarana dan prasarananya


Permukiman penduduk non karyawan
serta sarana dan prasarananya
Kawasan daerah industri yang berupa
pabrik dan pergudangan
DRAFT RENCANA

II 37

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

2.7.4.4. Rencana Penggunaan Lahan di


Daerah Wisata

hanya memusat di Samarinda Lama dan


diharapkan

Adanya konsep pengembangan kota


baru yang berfungsi sebagai dormitory town

agar

menyebar

secara

perkembangannya
merata

di

Kota

Samarinda.

ini karena Kota Samarinda itu nantinya

Konsep pengembangan Samarinda

akan berkembang sebagai kota simpul

Seberang

diarahkan

perdagangan, sehingga masyarakat yang

tinggi

ada nantinya berasal dari luar daerah Kota

pemerintahan Kota

Samarinda yang ada sudah mencapai pada

Untuk

dan

untuk

pemerintahan

perguruan
khususnya
Samarinda.

memacu

tingkat kejenuhan sehingga diperlukannya


tempat-tempat peristirahatan yang jauh dari
kesibukan

kota,

oleh

karena

itu

direncanakannya suatu daerah wisata yang


sekaligus menjadi kota peristirahatan.
Adapun rencana luas kota tersebut
yaitu

2305,5

permukiman

Ha,
bukan

dan

dalam

hal

merupakan

ini

fungsi

utama kawasan ini karena kegiatannya di


titikberatkan pada pengembangan potensi
wisata yang ada di kawasan ini.
Konsep

pengembangan

kawasan

wisata ini diuraikan sebagai berikut :

pengembangan daerah wisata

sarana
pendukung

dan

prasarana

kegiatan

wisata

tersebut

perumahan peristirahatan

permukiman penduduk

2.7.4.5.

Rencana Penggunaan Lahan di


perkembangan

Samarinda Seberang
Pengembangan kota di Samarinda
Seberang

di

menyeimbangkan

arahkan

untuk

pertumbuhan

kota

Samarinda agar perkembanganya tidak

Samarinda

Seberang

maka dialokasikan beberapa fasilitas yang


bersifat otonom atau yang mampu menarik
masyarakat, yaitu : Penempatan Kantor
Pos pusat, yang mulanya berada di
Kecamatan Samarinda Ilir, Kantor Polisi
DRAFT RENCANA

II 38

Rencana Detail Tata Ruang Kota Samarinda

(POLRES);
maupun
Beberapa

Rumah
daerah;
jasa

Sakit

baik

Kantor

perbankan

swasta

pegadaian;
baik

bank

pemerintah yaitu swasta yaitu BNI, BRI, dan


BCA;

Kantor

Telkom

serta

beberapa

fasilitas penunjang lainnya seperti pom


bensin, terminal, pendidikan menengah,
sub terminal, dan lain sebagainya.

DRAFT RENCANA

Anda mungkin juga menyukai