LATAR BELAKANG
Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk periode
2015 2019 adalah penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer.
Prioritas ini didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti
angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta
angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan
primer. Penguatan yankes primer mencakup tiga hal: Fisik (pembenahan
infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan Sumber Daya Manusia
(penguatan tenaga kesehatan).
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan
tersebut. Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang
diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan.
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer adalah garda terdepan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan dan melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan,
konseling serta skrining (penapisan).
TUJUAN
Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan
kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan dasar di DTPK dan DBK juga mempunyai tujuan menjaga
keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan
masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas
di DTPK. Program ini merupakan program lintas unit utama di Kemenkes
yang fokus tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan
SEKILAS PROGRAM
Program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis
tim, dilakukan berdasarkan hasil kajian terhadap distribusi tenaga
kesehatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun
2012. Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan bahwa penempatan
tenaga kesehatan untuk daerah tertentu lebih baik jika dilakukan
berbasis tim. Kajian tersebut ditindaklanjuti dengan uji coba penempatan
tenaga kesehatan berbasis tim pada tahun 2014 di 4 Puskesmas pada 4
kabupaten di 4 Propinsi (Prop. Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Maluku
dan Papua) dan berhasil meningkatkan kunjungan Puskesmas serta
Upaya Kesehatan Masyarakat. Dari segi tenaga kesehatan mereka merasa
lebih nyaman karena ditempatkan dan bekerja dalam satu tim. Pada tahun
2015 telah ditempatkan Tim Nusantara Sehat Periode I sebanyak 142
orang di 20 puskesmas pada bulan Mei 2015 dan Tim Nusantara Sehat
Periode II sebanyak 552 orang di 100 puskesmas pada bulan Desember
2015.
PENDEKATAN
Pendekatan yang dilakukan program Nusantara Sehat bersifat
komprehensif dengan melibatkan anggota tim dengan berbagai jenis
tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli
teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Jumlah capaian
: 70 Puskesmas
Jumlah capaian
: 60 Puskesmas
PESERTA
Peserta program adalah para tenaga profesional kesehatan yang terdiri
dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik,
tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian, dengan persyaratan usia maksimal
35 tahun untuk dokter dan dokter gigi dan 30 tahun untuk tenaga
kesehatan lainnya serta bersedia mengabdikan dirinya untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai kebutuhan Kementerian
Kesehatan.
Peserta Tim Nusantara Sehat melalui proses seleksi administrasi dan
seleksi psikologi (test psikologi, FGD, dan wawancara). Peserta yang lolos
seleksi adalah peserta yang memperlihatkan kemampuan sosialisasi dan
berkomunikasi yang baik, memperlihatkan inisiatif dan pengambilan
keputusan yang baik, serta berkomitmen terhadap tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
Kemenkes senantiasa mendorong seluruh tenaga kesehatan profesional
untuk ikut serta dalam program Nusantara Sehat dengan mendaftarkan
diri baik secara online melalui situs resmi Nusantara
Sehat : www.nusantarasehat.kemkes.go.id
PROSES IMPLEMENTASI
Latar belakang
Masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial, akan menjadi individu
yang produktif sehingga akan berkontribusi positif terhadap
pembangunan bangsa. Kesehatan memiliki daya ungkit yang dapat
mendukung aspek-aspek pembangunan lainnya, sehingga indikatorindikator kesehatan seringkali digunakan sebagai ukuran kemajuan
pembangunan. Upaya penurunan kemiskinan pun dipengaruhi oleh
kebijakan kesehatan yang diberlakukan, seperti universal health coverage,
atau perlindungan kesehatan menyeluruh. Agar dapat mencapai
perlindungan kesehatan yang ideal tersebut, diperlukan sebuah sistem
pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif. Sistem ini mencakup akses
terhadap pusat layanan kesehatan, obat-obatan, tenaga kesehatan yang
kompeten, serta tata kelola yang baik.
Dengan diterapkannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) pada tahun 2014, Indonesia telah
menunjukkan komitmennya terhadap perbaikan kualitas kesehatan
rakyatnya. Hal ini perlu diikuti dengan penguatan sistem layanan
kesehatan primer, dimana penguatan layanan primer menjadi vital dalam
perannya sebagai garda terdepan menjaga kesehatan masyarakat dalam
melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling serta
skrining/penapisan. Kuatnya sistem pelayanan kesehatan primer akan
memperluas jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Kondisi geografis Indonesia yang berupa daratan, lautan, pegunungan,
dan banyaknya pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke, menyebabkan akses pelayanan kesehatan untuk daerah
tertentu sangat sulit dijangkau. Situasi di daerah tertinggal, perbatasan
dan kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) sangat
berbeda dengan daerah lainnya. Ketersediaan tenaga kesehatan dan
sarana-prasarana merupakan masalah utama yang terjadi di lapangan.
Namun demikian, pelayanan kesehatan kepada masyarakat wajib
dilaksanakan dan tidak dapat ditunda. Oleh sebab itu diperlukan kebijakan
khusus penempatan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
yang disesuaikan dengan karakteristik daerah dan tidak menyamaratakan
kebijakan tersebut untuk seluruh wilayah Indonesia.
Untuk Periode I tahun 2016 akan direkrut sebanyak 70 tim dan pada
periode II tahun 2016 akan direkrut sebanyak 60 tim. Perekrutan
dilakukan secara online melalui (www.nusantarasehat.kemkes.go.id) dan
seleksi dilakukan secara bertahap meliputi seleksi administrasi dan seleksi
psikologi (Tes Psikologi, FGD, dan Wawancara). Pelaksanaan seleksi
dilakukan secara regional di beberapa kota yang didukung oleh lembaga
asesmen yang terpercaya.
Pembekalan:
Untuk meningkatkan kompetensi Tenaga Kesehatan yang akan bertugas
sebagai Tim Nusantara Sehat dilakukan pembekalan sebelum
penempatan, yang meliputi : Bela Negara, Teknis Medis dan Nonmedis,
serta pengetahuan tentang program program kesehatan yang
dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.
Penempatan:
Tim Nusantara Sehat akan ditempatkan untuk mendukung pelaksanaan
program kesehatan di Puskesmas terutama sangat terpencil di Kabupaten
DTPK dan DBK.
Pemantauan & Evaluasi:
Untuk memantau dan mengevaluasi kinerja tim di lapangan,
dikembangkan suatu sistem monitoring internal dan eksternal.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk memantau dampak dari
penempatan tim terhadap manajemen Puskesmas, perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan, dan peningkatan cakupan program puskesmas
serta manfaat yang dirasakan oleh masyarakat terhadap keberadaan Tim
Nusantara Sehat di Puskesmas.
Tujuan Umum
Meningkatnya penyelenggaraan tugas dan fungsi Puskesmas dalam rangka upaya
kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat di Daerah tertinggal,
Perbatasan, Kepulauan dan Daerah Bermasalah Kesehatan.
Tujuan Khusus
1. meningkatnya capaian target program puskesmas
2. meningkatnya akses pelayanan kesehatan puskesmas
3. meningkatnya penanganan permasalahan kesehatan lokal daerah
4. tercapainya pemenuhan tenaga kesehatan sesuai dengan standar
5. meningkatnya retensi tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas
6. terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi
POLA PENEMPATAN
1. Penempatan tenaga kesehatan di puskesmas harus merupakan satu tim minimal
5 (lima) sampai 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan (dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan,
ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian) yang
disesuaikan dengan pemetaan (mapping) ketenagaan yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan dalam formasi Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Berbasis Tim (Team Based) Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat.
2. Masa penempatan tenaga kesehatan penugasan khusus berbasis tim(team
based) Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat adalah 2(dua) tahun.
3. Pemerintah daerah dapat memberdayakan tenaga kesehatan pasca penugasan
khusus berbasis tim (team based) Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat
berdasarkan kompetensi, standar ketenagaan, dan kebutuhan daerah sehingga
tercapai kemandirian pemenuhan tenaga kesehatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2)
Usia maksimal 35 (tiga puluh lima) tahun untuk dokter umum dan
dokter gigi dan untuk tenaga kesehatan lainnya usia maksimal 30 ( tiga
puluh) tahun
3)
6)
Bebas narkoba
7)
Berkelakuan Baik
8)
Kesehatan
Kesehatan akan mengirimkan sebanyak 960 orang tenaga kesehatan yang dibagi dalam
dua tahap. Mereka akan menempati 120 Puskesmas yang berada di.wilayah DTPK dan
Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Tidak semua tenaga kesehatan yang mendaftar bisa langsung dikirim karena ada proses
seleksi terlebih dahulu untuk melihat kesiapan baik secara fisik maupun mental mengingat
masa tugas yang akan mereka jalani selama dua tahun. Bagi tenaga kesehatan yang lolos
seleksi akan mendapatkan pembekalan berupa keahlian medis dan non-medis yang
mencakup pelatihan kepemimpinan, manajerial, dan komunikasi, serta pemahaman
terhadap budaya-budaya lokal.
Kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.
Untuk mewujudkannya maka diperlukan penguatan akses pelayanan kesehatan di
daerah. Kementerian Kesehatan mengajak para generasi muda untuk berperan serta
Referensi Ayuningtyas,
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/saputri/critical-reviewprogram-nusantara-sehat-2015_55785bbd2f97731d599dc7e7