Anda di halaman 1dari 16

Pharmaceutical Care

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. Mahardian
Ruang
:Umur
: 55 tahun
Tanggal MRS : 2 Feb 2016
Tanggal KRS : Diagnosa
: Pneumonia CAP
Farmasis
:
II. SUBYEKTIF
2.1. Keluhan Utama
Batuk berdahak, demam meriang, batuk berdahak berwarna coklat, dada kanan terasa sesak
dan susah bernafas
2.2. Keluhan Tambahan
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu
- Hipertensi
- Diabetes mellitus (10 tahun)
- PPOK (5 tahun)
2.4. Riwayat Pengobatan
- Hidroklortiazid 12,5 mg 1x sehari
- Kaptopril 25 mg 3x sehari
- Glibenklamid 5 mg 3x sehari
- Teofilin 200 mg 3x sehari
2.5. Riwayat Penyakit Keluarga
2.6. Alergi Obat
III. OBYEKTIF
3.1 Tanda Vital

Parameter
Tekanan
Darah
(mmHg)
Suhu Tubuh
(0 C)
Denyut Nadi

Harga
Normal
95-140/60-90
mmHg

Tanggal
2

150/100

145/95

150/90

140/90
Normal

130/90
Normal

36.5-37.2 C

38,2

60-72/menit

84

37,6

37,2
37,2
Normal Normal

68
64
64
Normal Normal Normal

37

66
Normal

RR

12-16
x/menit

32

28

24

24

24

Batuk

3.2.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Parameter

Nilai
Normal

Trombosit

200.000-400.000

Leukosit

4.000-10.000

HB

14-18 gr/dL

Guladarahaca
k

70-125 mg/dL

Po2

80-100 mmHg

SaturasiO2

60 mmHg

BUN

5-25 mg/dL

Scr

0,5-1,2 mg/dL

2
104.000

Tanggal
4

17.000

9.400

12
Normal
300

65

85 %

31

1,3

Normal

200

180

125

Normal

95 %
Normal

IV. ASSESMENT
Problem Medik dan Drug Related Problem Pasien
Problem Medik

Subjek / Obj
ektif

Intake dehidrasi

Rekomendasi
dokter

Terapi

NS 14 tts/m

Analisa

Larutan ini diindikasikan


untuk pencegahan
dehidrasi dan ketosis
(keseimbangan).
Ns mengandung Natrium
Klorida yang digunakan
Sebagai zat pembawa atau
pelarut untuk obat-obatan
infus. Untuk mengganti
kehilangan air dan
natrium klorida, untuk
mengganti cairan
ekstraseluler, untuk terapi
alkalosis metabolik
karena kehilangan cairan

DRP

Plan dan Monitoring

Plan: terapi dilanjutkan


Monitoring: kadar cairan
elektrolit tubuh

dan deplesi natrium


ringan.

Pneumonia

S: Dari
keluhan
pasien (batuk

Oksigen digunakan
O2 4L
Ceftriaxon 1 g gangguan klinis, baik
(iv) (1x1)
pernapasan dan

Dosis untuk remaja atau

Plan :

Dewasa menurut DIH

Direkomendasikan kepada

adalah rata-rata

dokter untuk penurunan

berdahak,

nonrespiratory; relief

2L/menit. Pemberiaan

dosis oksigen menjadi

sukar

hipoksia arteri dan

O2 overdosis

2L/menit

bernafas),

komplikasi sekunder;

O : leukosit
tinggi,
demam, RR
32 , PO2 65
, HR 84 ,
O2 saturasi
85 % , BUN
31

pengobatan hipertensi

Monitoring :

paru, polisitemia sekunder

Jumlah denyut nadi/menit,

untuk hipoksemia, negara

cara bicara terputus-putus

penyakit kronis rumit oleh

atau tidak , batuk, leukosit

anemia, kanker, sakit


kepala migrain, penyakit

Informasi : Pasien

arteri koroner, gangguan

disarankan untuk tidak

kejang, krisis sel sabit,

tidur terlentang tetapi

dan apnea tidur. (DIH,

tidur dengan bagian tubuh

2009)

atas lebih tinggi.

Indikasi: infeksi serius


seperti septikemia,
pneumonia, dan
meningitis.
Cefitriaxone merupakan
antibiotic spectrum luas
golongan -lactam.
Ceftriaxon : Dosis
umum : 1-2 g setiap 12-24
jam , tergantung pada
jenis dan tingkat
keparahan infeksi
Dosis 1 g sekali sehari.
(DIH 2009, Guideline
Pneumonia AAFP 2011)
PPOK

Dari riwayat
penyakit

Teofilin 200
mg 3x1

Untuk terapi obstruksi

Teofilin diberikan dengan Plan :

napas reversibel akibat

perhatian tinggi pada

asma kronis, atau

pasien dengan peptic

penyakit paru-paru kronis

ulcer . (DIH, BNF)

lainnya DIH, 2009)

Terapi diteruskan.
Monitoring :
Monitoring efek samping

teofilin seperti peptic


Dosis Dewasa 16-60

ulcer.

tahun tanpa faktor risiko


300 mg / hari dalam dosis

Informasi :

terbagi setiap 6-8 jam

pasien perlu diberi saran

selama 3 hari, kemudian

untuk menghentikan

meningkat menjadi 400

kebiasaan merokok

mg / hari dalam dosis


terbagi setiap 6-8 jam
selama 3 hari; dosis
pemeliharaan: 600 mg /
hari dalam dosis terbagi
setiap 6-8 jam
Demam dan

Keluhan

inflamasi

pasien, data
klinik suhu
tubuh pasien

(DIH, 2009)
Metamizol Na Pasien mengalami demam
1x1
Dexametazon
0,75 mg (3x1)

akibat dari adanya infeksi


bakteri (pneumonia) dan
juga diduga karena

pada MRS

adanya respon inflamasi

38,2oC

abnormal paru akibat


PPOK.

Plan : Terapi dilanjutkan


Monitoring : Suhu tubuh
pasien dan kondisi nafas
pasien
Informasi :
Obat dimimun dengan

atau setelah makan. Obat


Metamizol Na merupakan
golongan obat analgesik
antipiretik dan juga
memiliki sedikit efek
antiinflamasi. Metamizol
Na memiliki efek
samping yang cukup
serius yaitu
agranulocytosis, aplastic
anaemia dan reaksi
hipersensitivitas seperti
dapat memicu
bronkospasme atau
anafilaksis, terutama pada
pasien dengan asma
(ChEBI). Pada pasien ini
Metamizol Na digunakan
untuk membantu
menurunkan demam dan
mengobati inflamasi pada

dihentikan setelah
keadaan pasien kembali
normal (suhu tubuh dan
kondisi nafas normal).

saluran pernafasan akibat


PPOK yang diderita
pasien.
Dexametazon merupakan
antiinflamasi golongan
steroid. Dosis
Dexametazon 0,75-9
mg/hari dalam dosis
terbagi setiap 6-12 jam
(DIH, 2009). Pada pasien
ini digunakan untuk
mengobati inflamasi pada
saluran pernafasan akibat
PPOK yang diderita
Diabetes mellitus

Riwayat
penyakit

Metformin 850
mg (3x1)

dahulu
(10th y.l)
Data lab gula
darah acak

Glimepirid 1
mg (1x1)

pasien.

Metformin merupakan

Interaksi metformin

Plan: Terapi

first line untuk terapi

(antidiabetic) +

dilanjuttkan, diberi

diabetes mellitus tipe-2,

ranitidine (h2-

selang waktu dalam

penggunaan bisa

receptor antagonist)

konsumsi metformin

tunggal atau dengan

dapat mengurangi

dan ranitidine

(normal

Monitoring: kadar gula

kombinasi obat lain

klirens dari

atau dengan insulin.


Efek samping

metformin, selain itu

darah dan adanya

memungkinkan

interaksi obat

200 , (4/2)

Metformin: anorexia,

terjadinya asidosis

180, (5/2)

mual, muntah, diare,

laktat (moderate,

125

nyeri abdominal,

menunjukkan

asidosis laktat,

gula darah

menurunkan absorbsi

(antidiabetes) +

pasien

vitamin B12, erithema,

dexamethasone

pruritus, urticaria.
Dosis Metformin:

(kortikosteroid,

<180) (2/2)
300 , (3/2)

melebihi
normal (DM
type 2)

www. Drugs.com)
Interaksi metformin

bekerja dengan

500 mg tablet : satu tablet

glukortikoid)

/ hari dengan interval

kortikosteroid

mingguan.

menghalangi aktivitas

850 mg tablet : satu

penurunan gula darah

tablet/ hari setiap minggu.

oleh antidiabet.

Larutan oral : 500 mg dua

Hiperglikemi yang

kali sehari setiap minggu.

signifikan ditunjukkan

Dosis sampai 2000

dengan kortikosteroid

mg/hari dapat diberikan

sistemik dan potensi

dua kali sehari. Jika dosis

semakin tinggi dengan

> 2000 mg/hari

kortikosteroid bentuk

diperlukan , mungkin

inhalasi (moderate)

lebih baik ditoleransi

(DIH, 2009.)
Mengurangi efek

dalam tiga dosis terbagi.


Maksimum
direkomendasikan dosis
2550 mg/hari .

Efek samping
Glimepirid
(sulfonylurea) : --sama
seperti metformin
menyebabkan
konstipasi juga.

Dosis glimeripid: 5 g
sehari setelah sarapan,
dosis dapat di adjust
tergantung respon.
Maksimal 15 mg sehari.

metformin dengan
adanya efek
berlawanan

Hipertensi

TD
(150/100)

Valsartan
80mg 1x1

Valsartan merupakan obat

Valsartan dengan

Plan :

golongan reseptor

Captropil dan

antagonis angiostensin II.

Metamizol (NSAID):

Digunakan untuk

dapat meningkatkan

Monitoring :

menurunkan tekanan

resiko seperti tekanan

Monitoring kadar

darah dan meningkatkan

darah rendah, gangguan

elektrolit pasien (calcium,

aliran darah. Valsartan :

fungsi ginjal, dan

phosphate, magnesium,

Terapi dilanjutkan

Awal : 80 mg atau 160 mg hiperkalemia. Dalam

potassium)

sekali sehari; dosis dapat

beberapa kasus, dapat

Monitoring tekanan darah

ditingkatkan untuk

menyebabkan gagal

pasien

mencapai efek yang

ginjal, paralisis otot,

diinginkan ; dosis yang

irama jantung tidak

Informasi :

dianjurkan maksimum :

teratur, dan serangan

Pasien perlu diberi

320 mg / hari.

jantung (DIH, 2009)

informasi untuk

Valsartan dengan

menghindari konsumsi

Dexametazon:

makanan yang

Dapat menurunkan

mengandung kalium dan

efektivitas dari valsartan

garam yang tinggi.

dalam menurunkan
tekanan darah, interaksi

ini paling mungkin


terjadi ketika dexa
digunakan untuk lebih
dari seminggu, karena
penggunaan jangka
panjang dapat
menyebabkan retensi air
dan natrium ( DIH,
Profilaksis stress

Rekomendasi

ulcer

dokter

Ranitidine
3x1 iv

Menghambat kerja
histamin secara
kompetitif pada reseptor
H2 dan mengurangi
sekresi asam lambung.

2009., )
Ranitidin dan antagonis Plan :
reseptor H2 lainnya

Terapi dilanjutkan, apabila

berpotensi

pneumonia semakin parah

meningkatkan resiko

maka penggunaan

Pada pemberian i.m./i.v.

infeksi pneumonia pada Ranitidine di hentikan

kadar dalam serum yang

komunitas pneumonia

Monitoring clirens

diperlukan untuk
menghambat 50%

Monitoring :

Ranitidin +metformin

Creatinin pasien dan

perangsangan sekresi

ranitidin akan

keparahan pneumonia

asam lambung adalah 36

meningkatkan tingkat

Informasi :

94 mg/mL. Kadar tersebut

atau efek metformin

Pasien perlu diberi


informasi untuk

bertahan selama 68 jam.

dengan mengurangi

menghindari konsumsi

Ranitidine diabsorpsi

klirens ginjal. Potensi

makanan yang

50% setelah pemberian

interaksi berbahaya.

mengandung kafein

oral. Konsentrasi puncak

Gunakan dengan hati-

seperti teh dan kopi

plasma dicapai 23 jam

hati dan memantau

karena dapat

setelah pemberian dosis

erat.

menstimulansi asam

150 mg. Absorpsi tidak

lambung, konstituen teh

dipengaruhi secara nyata

atau kopi decaffeinated,

oleh makanan dan

caffeine-free carbonated

antasida.

beverage, bir, dan anggur

Menurut

Cook

dkk.

juga bertanggung jawab

Lambung adalah reservoir

untuk meningkatkan

utama

pengeluaran asam

kolonisasi

dan

aspirasi mikroorganisme.
Hal ini dapat dipengaruhi
oleh

beberapa

faktor

seperti pemakaian obat


yang memicu kolonisasi
bakteri (antibiotika dan
pencegah

stress

ulcer),

lambung.

posisi pasien yang datar,


pemberian nutrisi enteral,
dan

derajat

keparahan

penyakit pasien.
Dosis : Intermittent
bolus : 50 mg (2 mL) tiap
6 8 jam. Encerkan
injeksi 50 mg dalam
larutan NaCl 0,9% atau
larutan injeksi i.v. lain
yang cocok sampai
diperoleh konsentrasi
tidak lebih dari 2,5
mg/mL (total volume 20
mL). Kecepatan injeksi
tidak lebih dari 4
mL/menit (dengan waktu
5 menit).

Anemia

trombosit

sohobion

Sohobion dan Bio ATP

sebagai multivitain
(1x1)
Bio ATP (1x1)

Plan :
Terapi dilanjutkan
Monitoring :
Monitoring kadar
elektrolit pasien (calcium,
phosphate, magnesium,
potassium), trombosit dan
tekanan darah pasien

DAFTAR PUSTAKA
American Pharmacist Association. 2011. Drug Information Handbook A Comprehensive
Resource for all Clinicians and Healthcare Proffesionals. Lexicomp. USA.
Bederson, J.B., et.al. 2009. Guideline for the Management of Aneurysmal Subarachnoid
Hemorrhage : A Statement for Healthcare Professional From A Special Writing
Group of the Stroke Council, American Heart Association. Stroke The Journal of
American Heart Association. 40 : 994-1025.
Cook,DJ.; Reeve,BK.; Guyatt,GH.; Heyland,DK.; Griffith,LE.; Buckingham,L.; et al.
1996. Strees Ulcer Prophylaxis in Critically Ill Patients. Resolving Discordant
Meta analyes. JAMA; 275(4) : 308-314.
Koda-Kimble, M.A., dkk. 2009, ApliedTheraupeticsthe Clinical Use of Drugs, 9th
edition Lipincot William & Wikins
Naidech, A.M., et.al. 2005. Phenyton Exposure Is Associated With Functional and
Cognitive Disability After Subarachnoid Hemorrhage Stroke The Journal of
American Heart Association. 36 : 583-587

Anda mungkin juga menyukai