Anda di halaman 1dari 7

NY. SAADAH/60 th/ BED 13/DPJP dr.

Untung
Kronologis: 4 hari SMRS pasien sedang sarapan, pasien kemudian tersedak lalu sempat tidak
sadarkan diri, lalu sadar kembali namun pasien diam tidak mau bicara. Akhirnya pasien dibawa
ke RSMS. Sampai di RSMS pasien sudah sadar namun tidak bisa bicara, diajak komunikasi
kadang nyambung kadang tidak, namun selama 4 hr dirawat pasien sudah bisa diajak komunikasi
dengan baik. Pasien dan keluarga jg mengeluhkan adanya kelemahan anggota gerak kiri. Riw
HT + obat rutin menggunakan captopril, riw penyakit jantung +(jantung bengkak), riw DM S: lemah anggota gerak kiri, bicaara pelo, nyeri kepala cekot-cekot, batuk berdahak
O: ku/kes : sedang/ CM
TD: 130/90
N: 88
RR: 20
S: 36
St. General
Mata : ca-/- RC +/+
Leher: kk
Cor: s1> s2 m+ gPulmo: sdves +/+ rbk +/+
Abd: datar, supel, NT
Ekstr: edema -/- AH +/+
St. Neuro
n. cranial: parese n. Vii dextra sentral (tidak begitu nyata), parese n xii dextra sentral
sensibilitas: dbn
Motorik
Superior
Inferior
gerak
B/T
B/T
KM
5/4
5/4
Tonus
N/N
N/N
Trofi
eu/eu
eu/eu
Rf
+/+
+/+
Rp
-/-/Klonus
-/-/St. Veg
BAB BAK +
Ass
DK: Hemiparese sinistra, disartria, cephalgia, leukositosis, HT kronik
DT : hemisfere cerebri sinistra
DE: Stroke non hemoragik
Th/
O2 4lpm
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 2x50 mg
Po amlodipin 1x10 mg
Po aspilet 1x80 mg
PP
Hasil lab : leukositosis (13.010)
Ctscan : infark di corona radiata sinistra, tak tampak gambaran inflamasi maupun infeksi pada
sinus paranasal, oss cranii intak

Anamnesis tambahan
- Onset
- Kronologis serangan stroke terjadi saat aktivitas apa?
- Gejala dan tanda yang dialami (lemah anggota gerak, bicara pelo, muka merot, sulit
berjalan, nyeri kepala, mual, muntah, kejang, pandangan kabur, sulit menelan, kehilangan
suara, tersedak, nyeri dan kaku tengkuk, progresisifitas keluhan)
- Riw. Penkes?
- HT
- DM
- Kolesterol tinggi
- Merokok
- Riw. stroke sebelumnya
- Alkohol
- Penykit. Jantung (CHF, AF, aritmi)
- Pola diet sehari-hari
- Olahrga
Pf
- Pf umum : pupil, RCL RCTL, suara jantung , batas jantung, suara paru, kaku kuduk,
edem ekst
- Pf neuro: n.vii, n.xii, KK, KM, tonus, trofi, Rf, Rp, klonus patela dan pedis,
PP
- EKG
- Ctscan
- Darah lengkap (hb, ht,erit, leu, trombo)
- Ur., cr
- Elektrolit

Saturasi oksigen

Managemen
- Stabilisasi ABC
- 5B (breathing, blood, brain, bladder, bowel)
- Turunkan TD jika sistol >220 diastol> 120 protap ada di perdossi
- rtPA jika onset <3-4.5 jam
- stabilkan GD < 140 g/dl
- Antikoagulan
- antiplatelet
- Analgetik
- Neuroprotektif (citicolin/piracetam)
- Jika pasien sdh stabilco RM utk fisioterapi
DD
- TIA
- RIND
- Stroke in evolution
- Competed stroke
- SH

Ny. Derah/ 68th/bed 11

(bed 11 yg ke kiri terus)


Kronologi pasien datang dengan keluhan penurunan kesadarantiba-tiba saat setelah
wudhu 1 hari yang lalu kemudian diikuti dengan bicara pelo, tangan dan kaki kiri
lemas, muntah (+) 2x, nyeri kepala sebelah kanan , leher kanan terasa sakit
shingga pasien selalu memposisikan kepalanya menghadap kiri, nyeri bertambah
jika digerakan, sulit diajak bicara, tidak mau buka mata, mulut mencong kekanan,
pasien punya riwayat HT tidak terkontrol sejak 2 th,

O: ku/kes : lemas/ E2M5V3


TD: 120/60
N: 96
RR: 24
S: 36,5
St. General
Mata : ca-/- RC +/+
Leher: kk
Cor: s1> s2 m- gPulmo: sdves +/+ rh -/- wz -/Abd: datar, supel, NT
Ekstr: edema -/- AH +/+
St. Neuro
n. cranial: parese n. Vii dextra
sensibilitas: dbn
Motorik
Superior
Inferior
gerak
B/T
B/T
KM
5/2
5/2

Tonus
N/N
N/N
Trofi
eu/eu
eu/eu
Rf
+/+
+/+
Rp
+/+
+/+
Klonus
-/-/St. Veg
BAB BAK +
Ass
DK: penurunan kesadaran, Hemiparese sinistra, disartria, cephalgia, leukositosis,
DT : hemisfere cerebri dextra
DE: Stroke hemoragik
Th/
O2 4-6 lpm
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 1x2 gr
Inj ranitidin 2x1 amp
Inj kalnex 4x500mg
Inf manitol 4x125
Mecobalamin 1 ampul drip

PP
Hasil lab : normal
Ctscan :

Ekspertise nggak ada

1. Diagnosis

2. Pemeriksaan penunjang
a. CT scan atau MRI
b. Darah: DL, gula darah, elektrolit, tes fungsi ginjal,
c. EKG
d. AGD dan elektrolit
3. Terapi
Pengelolaan umum (5B)
a. Breathing
b. Blood
Tekanan darah diturunkan pada keadaan sistolik >220mmHg dan diastol
>120mmHg pada stroke iskemik, dan sistolik >180mmHg diastol
>100mmHg pada stroke hemoragik
Keseimbangan cairan dan elektrolit diawasi
c. Brain
Bila ada peningkatan TIK diberi manitol 20% 1-1,5 gr/ KgBB dilanjutkan
dengan 6x100cc (0,5 gr/KgBB)
Bila kejang berikan diazepam iv
d. Bladder kateter
e. Bowel pasang NGT
(Perdarahan Intracerebral)
a. Vitamin K 10 mg IV diberikan pada penderita dengan peningkatan INR
dan diberikan dalam waktu yang sma dengan terapi yang lain karena
efek akan timbul 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian

b. FFP 2-6 unit diberikan untuk mengoreksi defisiensi factor pembekuan


darah bila ditemukan sehingga dengan cepat memperbaiki INR atau
aPTT
Prosedur/ Operasi
Pasien dengan perdarahan serebral yang mengalami perburukan
neurologis, atau yang terdapat kompresi batang otak, dan atau
hidrosefalus akibat obstruksi ventirkel sebaiknya menjalani operasi
evakuasi bekuan darah secepatnnya. Pada pasien dengan bekuan darah di
lobus > 30 ml dan terdapat di 1 cm dari permukaan, evakuasi perdarahan
intrakranial supratentorial dengan kraniotomi standar dapat
dipertimbangkan
DD penkes
S: sistemik
E: ensefalitis
M: metabolik
E: elektrolit
N: neoplasma
I: intoksikasi
T: trauma
E: epilepsi

Anda mungkin juga menyukai