Bab V (Analisis)
Bab V (Analisis)
ANALISIS
melebihi standar kepuasan. Namun hal ini tidak mutlak harus diwujudkan, karena
customer requirement ini termasuk kategori attractive dimana pengguna tidak
akan merasa kecewa pada LSB hasil pengembangan jika tidak dipenuhi.
Kemudian dari ketiga customer requirement yang termasuk ke dalam kategori one
dimensional, dua diantaranya memiliki jumlah kategori one dimensional dan
attractive yang sama banyak. Namun pada akhirnya kedua customer requirement
ini digolongkan ke dalam kategori one dimensional dengan alasan jika customer
requirement yang termasuk kategori ini terpenuhi maka kepuasan pengguna bisa
meningkat melebihi standar kepuasan sementara jika tidak terpenuhi pengguna
akan merasa kecewa dan tidak puas. Perannya yang sangat penting dalam
menentukan kepuasan pengguna ini menjadikan kategori one dimensional harus
lebih diprioritaskan jika dibandingkan dengan kategori attractive dan must-be.
Customer requirement yang termasuk ke dalam kategori ini adalah penyangga
samping pada papan LSB, kunci ganda pada katup tali pengikat serta harga
seperangkat LSB yang terjangkau. Hal ini menunjukkan bahwa aspek harga
merupakan aspek yang paling penting dalam pengembangan desain karena
kepuasan yang diperoleh pengguna sangat bergantung kepada terpenuhinya
customer requirement yang termasuk ke dalam aspek ini dalam LSB hasil
pengembangan.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien kepuasan dan ketidakpuasan
pengguna maka dapat dianalisis bahwa customer requirement yang berpengaruh
penting dalam pengembangan desain LSB adalah papan LSB datar, tidak licin,
dan mampu menahan beban tubuh korban; papan LSB, tali pengikat penahan leher
dan penahan kepala terbuat dari material yang keropos dan kuat; serta papan LSB,
tali pengikat, penahan leher dan penahan kepala tahan terhadap air dan sinar
matahari. Ketiga customer requirement ini memiliki nilai koefisien kepuasan yang
lebih mendekati nilai 1 sekaligus nilai koefisien ketidakpuasan yang lebih
mendekati nilai -1 jika dibandingkan dengan customer requirement lainnya. Hal
ini sesuai pendapat Qiting et al. (2013) dimana customer requirement yang nilai
koefisien kepuasannya semakin mendekati angka 1 akan memiliki pengaruh yang
lebih besar terhadap kepuasan pengguna sementara customer requirement yang
87
88
kurang. Hal ini dapat dilihat dari nilai tingkat kepuasan atas customer requirement
tersebut yang rata-rata berada dibawah 4, dimana nilai yang berada di bawah 4
hanya bisa digolongkan ke dalam level tidak puas, kurang puas dan cukup puas.
Selain itu juga dapat dilihat bahwa customer requirement yang telah memberi
kepuasan kepada pengguna di urutan pertama adalah papan LSB datar, tidak licin
dan mampu menahan beban tubuh korban sementara customer requirement yang
paling sedikit memberikan kepuasan kepada pengguna adalah sisi penyangga
samping pada papan LSB yang dialasi material lembut serta anti slip untuk
pegangan bagi orang yang mengevakuasi.
Berdasarkan penentuan hubungan antar karakteristik teknis maka dapat
dianalisis bahwa ada satu hubungan karakteristik teknis yang bernilai positif
lemah yaitu antara karakteristik teknis penambahan fitur yang dipasang secara
semi permanen pada papan LSB dengan karakteristik teknis pemberian variasi
warna pada papan LSB dan fitur tambahannya. Semakin baik variasi warna pada
fitur tambahan akan membuat fitur tambahan menjadi semakin menarik. Selain itu
ada tujuh hubungan karakteristik teknis yang bernilai positif secara kuat. Ketujuh
hubungan itu adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara karakteristik teknis modifikasi bentuk rancangan yang
ergonomis pada papan LSB dan fitur tambahannya dengan karakteristik
teknis pemilihan sistem engsel pada rancangan papan LSB. Sebagaimana
diketahui pemilihan sistem engsel akan sangat berpengaruh pada kekuatan
papan LSB. Semakin kuat papan LSB maka aspek ergonomi seperti
keamanan korban akan semakin terjamin, sehingga dapat ditetapkan
bahwa kedua karakteristik teknis ini memiliki hubungan positif yang kuat.
2. Hubungan antara karakteristik teknis modifikasi bentuk rancangan yang
ergonomis pada papan LSB dan fitur tambahannya dengan karakteristik
teknis penambahan fitur alas dan bantalan papan LSB serta tali pengikat,
penahan kepala dan penahan leher yang dipasang secara semi permanen
pada papan LSB. Fitur ini ditambahkan dengan tujuan untuk meningkatkan
keamanan dan kenyamanan korban ketika menggunakan LSB. Semakin
baik fitur yang ditambahkan maka akan tercipta modifikasi bentuk
89
rancangan LSB yang lebih ergonomis. Oleh sebab itu dapat ditetapkan
bahwa kedua karakteristik teknis ini memiliki hubungan positif yang kuat.
3. Hubungan antara karakteristik teknis modifikasi bentuk rancangan yang
ergonomis pada papan LSB dan fitur tambahannya dengan karakteristik
teknis pemilihan jenis material yang berkualitas untuk papan LSB dan fitur
tambahannya. Penggunaan material yang berkualitas tentunya menjamin
terciptanya LSB yang lebih aman untuk digunakan karena biasanya
material berkualitas memiliki daya tahan yang lebih tinggi. Artinya
semakin berkualitas material yang digunakan maka akan semakin
terbentuk rancangan papan LSB yang lebih ergonomis. Oleh sebab itu
dapat ditetapkan bahwa kedua karakteristik teknis ini memiliki hubungan
positif yang kuat.
4. Hubungan antara karakteristik teknis pemilihan sistem engsel pada
rancangan papan LSB dan fitur tambahannya dengan karakteristik teknis
pemilihan jenis material yang berkualitas untuk papan LSB dan fitur
tambahannya. Sistem engsel merupakan bagian dari papan LSB yang akan
sangat mempengaruhi kekuatan papan LSB. Oleh sebab itu sistem engsel
yang dipakai harusnya memiliki daya tahan yang lebih tinggi dan biasanya
semakin berkualitas suatu material, daya tahannya akan semakin bagus.
Oleh sebab itu dapat ditetapkan bahwa kedua karakteristik teknis ini
memiliki hubungan positif yang kuat.
5. Hubungan antara karakteristik teknis penambahan fitur alas dan bantalan
papan LSB serta tali pengikat, penahan kepala dan penahan leher yang
dipasang secara semi permanen pada papan LSB dengan karakteristik
teknis pemilihan jenis material yang berkualitas untuk papan LSB dan fitur
tambahannya.
Fitur
tersebut
ditambahkan
dengan
tujuan
untuk
Penentuan
Solusi
untuk
Karakteristik
Teknis
yang
91
Berdasarkan matriks HoQ maka dapat dilihat bahwa ada lima hubungan
karakteristik teknis yang berkontradiksi. Karakteristik teknis yang berkontradiksi
akan mengalami trade-off dimana bila salah satunya dipenuhi atau dibuat menjadi
lebih baik maka yang lainnya terancam tidak bisa dipenuhi atau menjadi lebih
buruk. Agar kedua karakteristik teknis ini tetap dapat dipenuhi maka dilakukan
pencarian solusi spesifik untuk menggantikan karakteristik teknis tersebut dengan
metode TRIZ. Berikut uraian penentuan solusi kelima hubungan karakteristik
teknis yang berkontradiksi:
1. Kontradiksi antara karakteristik teknis modifikasi bentuk rancangan
ergonomis pada papan LSB dan fitur tambahannya dengan karakteristik
teknis pemilihan metode manufaktur yang mudah untuk papan LSB dan
fitur tambahannya. Alasan hubungan kedua karakteristik ini ditetapkan
sebagai kontradiksi adalah karena modifikasi pada bentuk rancangan yang
ergonomis dilakukan dengan menambahkan fitur yang dipasang secara
semi permanen pada papan LSB. Tujuan penambahan fitur ini adalah
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemakaian, namun
konsekuensi dari penambahan fitur tersebut adalah meningkatnya kesulitan
dalam proses pembuatan LSB.
LSB hasil pengembangan nantinya diharapkan memiliki efektivitas dan
efisiensi pemakaian yang lebih baik, oleh sebab itu karakteristik teknis
modifikasi bentuk rancangan ergonomis pada papan LSB dan fitur
tambahannya digolongkan ke dalam parameter yang ingin ditingkatkan
(improving parameter). Parameter teknis dalam matriks kontradiksi TRIZ
yang sesuai dengan karakteristik teknis ini adalah produktivitas (39).
Sementara karakteristik teknis pemilihan metode manufaktur yang mudah
untuk papan LSB dan fitur tambahannya digolongkan ke dalam parameter
yang mengalami dampak buruk (worsening parameter). Parameter teknis
dalam matriks kontradiksi TRIZ yang sesuai dengan karakteristik teknis ini
adalah kemudahan manufaktur (32). Prinsip 28 yaitu penggantian
mekanika menjadi prinsip inventif yang lebih tepat dipilih daripada
mengubah parameter rancangan yang ergonomis (prinsip 35), membuang
modifikasi rancangan ergonomis (prinsip 2) atau menggunakan perantara
92
(14).
Sementara
karakteristik
teknis
pemilihan
metode
teknis pemilihan metode manufaktur yang mudah untuk papan LSB dan
fitur tambahannya. Alasan kedua hubungan karakteristik ini ditetapkan
sebagai kontradiksi adalah semakin bagus fitur yang ditambahkan dengan
tujuan agar kemudahan dalam penggunaan LSB dapat meningkat, akan
berakibat semakin sulitnya proses pembuatan LSB karena jumlah operasi
pada proses tersebut akan menjadi lebih banyak.
LSB hasil pengembangan nantinya diharapkan memiliki kemudahan
dalam penggunaan yang lebih baik, oleh sebab itu karakteristik teknis
penambahan fitur digolongkan ke dalam parameter yang ingin
ditingkatkan (improving parameter). Parameter teknis dalam matriks
kontradiksi TRIZ yang sesuai dengan karakteristik teknis ini adalah
kemudahan operasi (33). Sementara karakteristik teknis pemilihan metode
manufaktur yang mudah untuk papan LSB dan fitur tambahannya
digolongkan ke dalam parameter yang mengalami dampak buruk
(worsening parameter). Parameter teknis dalam matriks kontradiksi TRIZ
yang sesuai dengan karakteristik teknis ini adalah kemudahan manufaktur
(32). Prinsip 5 yaitu penyatuan metode manufaktur untuk papan LSB dan
fitur tambahannya menjadi prinsip inventif yang lebih tepat dipilih
daripada membuang fitur tambahan (prinsip 2) atau menyamakan potensi
seluruh bagian papan LSB (prinsip 12).
4. Kontradiksi antara karakteristik teknis pemilihan jenis material yang
berkualitas untuk papan LSB dan fitur tambahannya dengan karakteristik
teknis pemilihan jenis material yang harganya murah untuk papan LSB
dan fitur tambahannya. Alasan kedua hubungan karakteristik ini ditetapkan
sebagai kontradiksi adalah semakin berkualitas material yang digunakan
dengan tujuan untuk meningkatkan kehandalan LSB, akan berakibat pada
semakin mahalnya harga material tersebut. Sementara jika digunakan
material
yang murah
biasanya
daya
tahannya
kurang sehingga
94
95
96
dilakukannya
pengembangan
desain
LSB
adalah
untuk
menentukan persyaratan desain LSB yang lebih baik daripada produk LSB yang
biasa digunakan serta produk LSB hasil pengembangan sebelumnya. Berdasarkan
hasil perbandingan persyaratan desain pada Tabel 4.30 maka dapat dianalisis
bahwa dari segi ergonomi persyaratan desain LSB hasil pengembangan ini telah
memenuhi syarat ergonomi. Syarat ergonomi tersebut ditinjau dari kenyamanan
dan keamanan korban dan evakuator dalam menggunakan LSB hasil
pengembangan. Hal ini dapat dilihat bahwa pada LSB hasil pengembangan
terdapat penyangga samping LSB yang dapat dijadikan sebagai pegangan
97
evakuator selama proses evakuasi. Bentuk pegangan yang vertikal ini tentunya
lebih nyaman bagi evakuator daripada pegangan yang hanya berupa rongga
tempat tali pengikat seperti yang terdapat pada LSB yang biasa digunakan dan
LSB hasil rancangan Putra (2014).
Selain itu LSB hasil pengembangan dibuat dari fiberglass yang jauh lebih
tahan air dan panas dan jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan LSB yang
biasa digunakan atau LSB hasil rancangan Putra (2014) yang material dasarnya
terbuat dari HDPE. Hal ini merupakan nilai tambah bagi LSB hasil
pengembangan karena bobotnya yang ringan akan membuat daya apungnya
meningkat dan dapat mengurangi nyeri pada tangan evakuator selama
pengangkatan korban. Bahan fiberglass ini juga tidak licin, mampu ditembus sinar
X dan tetap mudah dibersihkan seperti HDPE sehingga korban masih bisa tetap
berada diatas LSB ketika proses rontgent dilakukan.
Setiap bagian pada LSB hasil pengembangan dialasi material yang cukup
lembut yang bentuk dan ukurannya disesuaikan agar tidak mengubah posisi tubuh
korban selama proses evakuasi. Hal ini juga merupakan nilai tambah karena pada
LSB yang biasa digunakan dan LSB hasil rancangan Putra (2014), papan LSB
tidak diberi alas sehingga korban yang berada diatas LSB bisa merasa tidak
nyaman karena tubuh korban langsung bersentuhan dengan bahan HDPE yang
keras. Begitu juga dengan evakuator yang tangannya bisa nyeri karena selama
proses evakuasi tangannya langsung bersentuhan dengan bahan HDPE.
Penahan kepala, penahan leher, tali pengikat serta bantalan tulang
belakang pada LSB hasil pengembangan dibuat adjustable mengikuti ukuran
tubuh korban dan bisa dipasang pada papan LSB secara semi permanen. Artinya
fleksibilitas LSB hasil pengembangan lebih baik daripada LSB yang biasa
digunakan dimana penahan lehernya dipasang terpisah dengan pemasangan LSB
atau bila dibandingkan dengan LSB hasil rancangan Putra (2014) yang tidak
disertai dengan penahan leher. Penahan kepala, penahan leher, tali pengikat serta
bantalan tulang belakang pada LSB hasil pengembangan juga bisa dipasang
dengan kondisi korban telah berada diatas papan LSB. Hal ini tentunya akan
98
menghemat waktu setup pemasangan LSB selama proses evakuasi. Selain itu
korban akan merasa nyaman karena posisinya yang telah berada di atas papan
LSB tidak perlu diubah untuk pemasangan perangkat tersebut dan perangkat
tersebut dapat melekat pas sesuai ukuran tubuhnya sehingga fiksasi korban jadi
lebih optimal.
Sementara jika ditinjau dari sisi harga LSB hasil pengembangan memiliki
harga yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan harga satuan papan
LSB yang biasa digunakan atau LSB hasil rancangan Putra (2014). Hal ini karena
material dasar pembuatan LSB hasil pengembangan merupakan material komposit
yang meski mudah didapatkan di pasaran namun harganya sedikit lebih mahal
daripada HDPE. Namun hal ini dapat diatasi dengan mengurangi ketebalan papan
LSB jika dibandingkan dengan ketebalan papan LSB yang biasa digunakan atau
LSB hasil rancangan Putra (2014) sehingga material yang digunakan menjadi
lebih sedikit. Pengurangan ketebalan ini tentunya dilakukan dengan tetap
memperhatikan ketahanan LSB. Namun karena material komposit merupakan
material yang kuat, pengurangan ketebalan ini tentunya tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketahanan LSB. Material lain yang digunakan pada LSB hasil
pengembangan merupakan material yang tergolong murah, mudah didapatkan dan
memiliki daya tahan yang baik seperti velcro hook dan loop tape, busa lapis,
polyethylene dan tali webbing. Material-material tersebut telah biasa digunakan
pada produk LSB yang ada saat ini sehingga tidak masalah bila diterapkan pada
LSB hasil pengembangan. Karena LSB hasil pengembangan merupakan satu set
papan LSB beserta perangkat tambahannya maka jika dibandingkan dengan biaya
manufaktur untuk LSB hasil pengembangan akan lebih kecil bila dibandingkan
dengan biaya manufaktur LSB yang biasa digunakan beserta perangkat
tambahannya yang terpisah. Hal ini merupakan nilai tambah bagi LSB hasil
pengembangan karena selain biaya manufakturnya lebih kecil, performansinya
lebih bagus, memenuhi syarat ergonomi serta sesuai dengan keinginan pengguna
yaitu LSB hasil pengembangan bisa tersedia dalam satu set papan LSB dan
perangkat tambahannya.
99
5.6 Analisis
Pengembangan
Model
Terintegrasi
untuk
Proses
langkah-langkah
penentuan
customer
requirement
yang
berpengaruh kepada kepuasan pengguna lewat model Kano. Selain itu hasil
pengembangan model ini dapat diaplikasikan sebagai panduan dalam penelitian
pengembangan desain lainnya untuk memperoleh desain produk yang ergonomis,
sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna namun minim kegagalan.
100