Anda di halaman 1dari 5

ACARA I

PERSEMAIAN PADI
A. Waktu Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada :
Hari
: Kamis
Tanggal : 5 November 2015
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
B. Tujuan
Mempelajari cara pembuatan persemaian padi cara basah dan kering
C. Metode Kerja
Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih (atau
bahan lain dari tanaman) menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan
penanaman hutan karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di
dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan (Anonim, 2010).
Sebelum bibit ditanam di sawah, biasanya benih disemaikan terlebih dulu di
persemaian. Bibit yang baik dan sehat mempunyai beberapa sifat yaitu
pertumbuhan dan tinggi tanamannya seragam, pelepah daun pendek, pelepah yang
panjang menunjukkan pemanjangan awal yang cepat sehingga bibit menjadi
lemah. Bibit yang daunnya panjang dan merunduk cenderung melekat di lumpur
pada waktu ditanam, bebas dari hama dan penyakit, bibit mempunyai banyak akar
dan lebih berat, serta bibit yang besar (berat) menunjukkan cukupnya jumlah
makanan yang dikumpulkan sehingga tumbuh baik waktu ditanam (pindah)
(Anonim, 2015)
Berdasarkan literature Grist (1960), padi dalam sistematika tumbuhan
diklasifiksikan ke dalam ;
Divisio
; Spermatophyta
Subdiviio
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Poales
Famili
: Graminae
Genus
: Oryza Linn
Spesies
: Oryza sativa L
1

Bagian-bagian tanaman dalam garis besarnya dibagi dalam dua bagian besar,
yaitu bagian vegetatif yang meliputi, akar yaitu kira-kira 5-6 hari setelah
berkecambah, dari batang yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang
pertama dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur dan
batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu dengan
lainnya dipisah oleh suatu buku. Ruas batang padi di dalamnya berongga dan
bentuknya bulat, dari atas ke bawah ruas batang itu makin pendek dan ketiga daun
yaitu daun yang terdiri dari helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita
dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai daun
dan upih terdapat lidah daun. Bagian generatif meliputi, malai yaitu suatu malai
terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi (spikelet) yang timbul dari buku paling
atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai,
sedangkan butir-butirnya terdapat pada cabang-cabang pertama maupun cabangcabang kedua. Berkelamin 2 jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang
sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta
mempunyai kandungan serbuk serta buah padi yaitu buah padi biasa disebut
dengan biji/butir gabah. Buah padi terjadi setelah selesai penyerbukan dan
pembuahan. Dinding bakal buah terdiri dari tiga bagian: bagian paling luar
disebut mesocarpium dan bagian dalam disebut endocarpum (Anonim, 2009)
Salah satu faktor yang menentukan untuk mendapatkan bibit yang berkualitas
baik adalah cara pembuatan persemaian. Beberapa masalah yang timbul
diantaranya yaitu masalah pertumbuhan bibit di persemaian dan masalah
kerusakan akar bibit pada waktu pencabutan bibit untuk dipindah ke lapangan
(ditanam). Syarat persemaian adalah : tanah pesemaian harus subur, terletak pada
daerah yang mudah diawasi, dekat dengan sumber pengairan, bebas hama dan
penyakit dan dekat dengan tempat penanaman (Anonim, 2015)
D. Alat dan Bahan
1. Alat
[Type text]

a. Cangkul
Page 2

b. Gembor

a.
b.
c.
d.
e.

2.
3.
4.

Benih padi
Pupuk (Urea, Kandang)
Pestisida dan fungisida
Plastik
Seresah daun

5. Bahan
6.
E. Metode Kerja
1. Membuat pesemaian padi dengan cara pesemaian basah dan kering
7. Pesemaian basah :
a. Menyiapkan lahan pesemaian dengan luas 1 x 1 m2
b. Memasukkan tanah olah ke dalam bedengan, mencampur tanah dengan
pupuk N 60 100 g, membuat bedengan setinggi 5 10 cm
c. Menabur benih di atas bedengan
d. Mengairi bedengan setinggi 5 cm setelah 5 hari menabur benih
2. Melakukan pemeliharaan (5 hari setelah menabur benih) sampai bibit siap
dicabut umur 20 - 30 hari
3. Mengamati pertumbuhannya yang meliputi tinggi bibit, jumlah dan panjang
daun, jumlah akar, bobot basah, dan bobot kering bibit.
8. Pesemaian kering :
a. Menyiapkan lahan pesemaian sama seperti cara persemaian basah
b. Menaburkan benih di atas bedengan, setiap pagi dan sore memercikkan
bedengan dengan air hingga tanah cukup lembab
c. Memelihara dan mengamati pertumbuhannya hinggaa bibit siap dicabut
sama seperti pemeliharaan cara basah.
F. Hasil dan Pembahasan
9. Tabel 1.1 Data pesemaian kering
10.
No

11.
Jenis
pengamatan

22.
1

23.
Tinggi
tanaman (cm)

30.
2

31.

Total panjang
akar (cm)

12.

Persemaian kering

13.
Rat
a rata
(cm)

16.
Tan 1

17.
Tan 2

18.
Tan 3

19.
Tan 4

20.
Tan 5

24.
18

25.
19

26.
15

27.
15

28.
16,1

29.

32.
21

33.
16,8

34.
8,7

35.
23,4

36.
13,5

37.

16,
62
16,
68

38.
3

39.

Jumlah akar

40.
13

41.
9

42.
6

43.
9

44.
7

45.

46.

47.

Jumlah daun

48.

49.

50.

51.

52.

53.

[Type text]

Page 3

(helai)

4
55.
Total

54.

56.

45,
9

57.
58. Tabel 1.2 Data pesemaian basah
59.
No

60.
Jenis
pengamatan

71.
1

72.
Tinggi
tanaman (cm)

79.
2
87.
3
95.
4

80.

61.

Total panjang
akar (cm)

Persemaian basah

62.
Rat
a- rata
(cm)

65.
Tan 1

66.
Tan 2

67.
Tan 3

68.
Tan 4

69.
Tan 5

73.
10,9

74.
15

75.
18,5

76.
15

77.
14

78.

81.
13,2

82.
15,5

83.
36,9

84.
10,5

85.
12,2

86.

14,
68
17,
66

88.

Jumlah akar

89.
5

90.
7

91.
11

92.
2

93.
8

94.

96.

Jumlah daun
(helai)

97.
2

98.
3

99.
3

100.
4

101.
3

102.

104.
Total

103.

105.

41,
34

106.
107.

Berdasarkan data dan praktikum yang telah didapatkan data pada

persemaian kering rata-rata tinggi tanaman yaitu sebesar 16,62 cm, rata-rata total
panjang akar adalah 16,68 cm, rata-raata jumlah akar yaitu 9 buah dan rata-rata
jumlah daun adalah 4 helai. Pada tabel persemaian basah dapat dikatakan bahwa
rata-rata tinggi tanaman sebesar 14,68 cm, rata-rata total panjang akar yaitu 17,66
cm, rata-rata jumlah akarnya yaitu 6 buah serta rata-rata jumlah daun 3 helai. Dari
dua macam persemaian ini menurut data dan hasil pengamatan yang telah
dilakukan lebih bagus persemaian kering dibanding dengan persemaian basah.
Hal ini terjadi karena pada persemaian basah tanaman padi terlalu banyak
terendam air yang menyebabkan tanaman padi tidak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil

[Type text]

Page 4

pada persemaian kering yaitu seresah, seresah yang digunakan saat praktikum
adalah seresah daun pisang, kemungkinan seresah yang digunakan tidak tertutup
penuh sehingga sinar matahari dapat masuk dan dapat menghambat
perkecambahan. Selain itu pertumbuhan bibit kurang baik yang disebabkan terjadi
kerusakan akar pada saat pencabutan bibit untuk dipindah ke lapangan sehingga
menyebabkan petumbuhan, perkembangan tanaman padi dan penyerapan unsur
haranya tidak optimal.
G. Kesimpulan
108. Berdasarkan data dan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ada dua cara peremaian padi, yaitu persemaian basah dan
persemaian kering. Berdasarkan teori persemaian basah seharusnya lebih bagus
dibanding dengan persemaian kering karena tanaman padi lebih tumbuh dan
berkembang baik dalam keadaan tanah yang tergenang, namun hasil data yang
ada menunjukkan lebih bagus di persemaian kering.
109.
H. Daftar Pustaka
110. Anonim.2009. Morfologi Tanaman Padi. http://hirupbagja.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 29 Mei 2015 pukul 20.14 WIB
111.
112. Anonim.2010. Pengertian Persemaian Padi. www.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 29 Mei 2015 pukul 20.54 WIB
113. Anonim. 2015. Pengantar Praktikum Budidaya Tanaman Semusim.
Yogyakarta. Laboratorium Teknologi Budidaya Tanaman Prodi
Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta
114.
115.
Grist. 1960. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta
116.

[Type text]

Page 5

Anda mungkin juga menyukai