BAB I
PENGANTAR PENELITIAN
Penelitian bisnis sebagai penyelidikan atau investigasi yang
terkeloia, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah
terhadat) suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan
menemukan jawaban atau solusi terkait. Intinya, penelitian memberikan
informasi yang cliperlukan untuk memandu manajer mengambil
keputusan yang terinfomasi agar bisa memecahkan masalah secara
sukses. Informasi yang diperoleh bisa berasal dari analisis mendalam
terhadap yang dikumpulkan dari tangan pertama, atau data yang telah
tersedia (dalam perusahaan, industri, archive, dan seterusnya). Data bisa
kuantitatif (yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur) atau
kualitatif (yang dihasilkan dari jawahan yang luas terhadap pertanyaan
spesifik dalam wawancara, atau dari respons terhadap pertanyaan
terbuka dalam kuesioner, lewat observasi, atau dari informasi dari
berbagai sumber yang telah ada sebelumnya).
Dalam bisnis, penelitian terutama dilakukan untuk memecahkan
isu-isu
problematik
dalam,
atau
saling
terkait
di
antara
bidang akuntansi, keuangan, manajemen, dan pemasaran. Dalam
Akuntansi (Accounting), sistem, praktik, dan prosedur kendali anggaran
sering diperiksa. Metode biaya persediaan, akselerasi depresiasi,
kecenderungan pendapatan triwulan deret waktu, biaya transfer,
tingkat pemulihan kas, dan metode pajak adalah sejumlah bidang
yang sering diteliti. Dalam Keuangan (Finance), operasi institusi
keuangan, rasio keuangan optimum, merger dan akuisisi, leveraged
buyout, keuangan antar perusahaan, pendapatan hipotek, perilaku
pasar saham, dan semacamnya, menjadi fokus investigasi. Penelitian
research). Penemuan
dari
penelitian semacam
itu
berkontribusi
terhadap pengembangan pengetahuan dalam berbagai bidang
fungsional bisnis. Pengetahuan seperti itu biasanya belakangan
diterapkan dalam konteks pemecahan masalah organisasi.
MANAJER DAN PENELITIAN
Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan
dibanding manajer yang tidak memiliknya. Meskipun Kita mungkin tidak
melakukan penelitian apa pun sendiri sebagai seorang manajer, Kita
perlu memahami, memperkirakan, danmengendalikan peristiwa yang
merugikan
organisasi.
Misalnya,
sebuah
produk yang
baru
dikembangkan mungkin tidak dapat "diluncurkan," atau suatu
investasi keuangan mungkin tidak dapat "dibayar" seperti yang
diharapkan.
Fenomena
yang mengganggu
semacam
itu
perlu dipahami dan dijelaskan. Kecuali hal ini dilakukan, adalah tidak
mungkin
untuk memperkirakan masa
depan
produk
atau
prospek investasi tersebut, dan bagaimana bencana besar di masa depan
dapat dikendalikan. Penguasaan terhadap metode penelitian dapat
membuat manajer mampu untuk memahami, memperkirakan, dan
mengendalikan lingkungan mereka.
Sebuah pikiran yang mungkin terlintas dalam benak Kita adalah
bahwa, karena Kita mungkin akan menugaskan peneliti untuk
memecahkan masalah dan bukan melakukan sendiri penelitian, tidak ada
gunanya untuk bersusah-payah mempelajari penelitian. Alasan tersebut
menjadi
jelas
jika
seseorang
mempertimbangkan konsekuensi
kegagalan
ketika
melakukan
hal
tersebut.
Dengan
kerumitan
organisasi modem yang belum pemah ada
sebelumnya, dan
ketidakpastian lingkungan yang mereka hadapi, manajemen sistem
organisasi telah menjadi sebuah ,masalah konstan dalam dunia kerja.
Hal tersebut dapat membantu jika manajer dapat merasakan,
menentukan, dan menangani masalah sebelum segatanya tidak
dapat diatasi. Pengetahuan mengenai penelitian dan proses pemecahan
masalah menolong manajer mengenali situasi masalah sebelum hal
tersebut terjadi di luar kendali. Meskipun masalah kecil bisa diselesaikan
oleh manajer, masalah besar menuntut kehadiran peneliti atau konsultan
luar. Manajer yang memahami penelitian dapat berinteraksi secara efektif
dengan mereka. Pengetahuan mengenai proses penelitian, desain, dan
interpretasi data juga membantu manajer untuk membedakan
penerima temuan penelitian yang ditampilkan dan untuk menentukan
apakah solusi yang direkomendasikan tepat untuk dililpatartakan atau
tidak.
Mereka
juga
dapatmengevaluasi
efektivitas
perubahan,
dan
memperhitungkan perubahan lebih lanjut, jika, dan ketika diperlukan.
4.
Tim intemal mungkin menelan jauh lebih sedikit biaya dibanding
tim ekstemal untuk departemen yang memerlukan bantuan dalam
pemecahan masalah, sebab mereka hanya membutuhkan sedikit
waktu untuk memahami sistem karena keterlibatan mereka yang terusmenerus dengan berbagai unit dalam organisasi. Untuk masalah yang
tidak terlalu rumit, tim intemal adalah ideal.
Kerugian Konsultan/Peneliti Intemal
Ada pula kerugian tertentu dalam menggunakan tim peneliti
intemal untuk tujuan pemecahan masalah. Empat hal yang paling kritis
adalah :
1.
Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan
intemal, tim intemal sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang
stereotip dalam melihat organisasi dan masalahnya. Hal tersebut akan
menghalangi ide dan perspektif segar yang mungkin diperlukan untuk
mengatasi masalah. Hal tersebut jelas sekali akan menjadi rintangan
bagi situasi ketika isu-isu berat dan masalah kompleks harus diinvestigasi.
2.
Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi
untukmemengaruhi tim intemal menyembunyikan, menyimpangkan,
ataumengubah fakta tertentu. Dengan kata lain, kepentingan pribadi
tertentu dapat mendominasi, terutama untuk mendapatkan porsi yang
cukup besar dari sedikit sumber daya yang tersedia.
3.
Terdapat kemungkinan bahwa, bahkan tim penelitian intemal
yang paling berkualifikasi tinggi tidak dianggap sebagai "pakar" oleh staf
dan. manajemen, dan oleh karena itu rekomendasi mereka tidak
memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian yang layak.
4.
Bias organisasi tertentu terhadap tim penelitian intemal dalam
beberapa hal dapat membuat temuan menjadi kurang objektif dan
sebagaikonsekuensinya kurang ilmiah.
Konsultan/Peneliti Ekstemal
Kerugian dari tim peneliti intemal sebaliknya merupakan
keuntungan tim ekstemal, dan keuntungan yang pertama menjadi
kerugian yang terakhir. Tetapi, keuntungan dan kerugian tim ekstemal
bisa disoroti.
Keuntungan Konsultan Ekstemal
Keuntungan tim ekstemal adalah:
1.
Tim ekstemal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang
diperoleh dari
bekerja
dengan
berbagai
tipe
organisasi
BAB 2
INVESTIGASI ILMIAH
Ciri atau karakteristik utama penelitian ilmiah dapat
didaftarkan sebagai berikut:
1.
Tujuan jelas
2.
Ke te pa ta n
3.
Dapat Diuji
4.
Dapat Ditiru
5.
Ketelitian dan Keyakinan
6.
Objektivitas
7.
Dapat Digeneralisasi
8.
Hemat
Berikut ini penjelasannya :
Tujuan jelas
Manager memulai penelitian dengan sebuah sasaran atau tujuan
yang jelas.Fokusnya adalah meningkatkan komitmen karyawan terhadap,
organisasi, di samping manfaat lain penelitian tersebut dalam banyak
bidang. Peningkatan komitmen karyawan akan terwujud dalam berkurangnya
pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan level kinerja, yang kesemuanya
tentu akan menguntungkan organisasi. Penelitian tersebut dengan demikian
mempunyai sebuah fokus tujuan yang jelas.
Ket ep a tan
Dasar teori yang baik dan desain metodologi yang tepat akan menambah
ketepatan pada sebuahstudi.dengan tujuan yang jelas. Ketepatan
mengandung arti tingat kehatian-hatian dalam investigasi penelitian.
Dapat Diuji
Perumusan teori
Yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara
yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah
dapat dikonseptualisasi dan diuji. Kerangka teoretis yang dirumuskan
sering dituntun oleh pengalaman dan intuisi. Pada langkah ini,
variabel kritis diuji kontribusi dan pengaruhnya dalam menjelaskan
mengapa masalah terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat
diselesaikan. Jaringan asosiasi yang diidentifikasi di antara variabel
kemudian akan dijalin bersama secara teoretis dengan justifikasi
alasan mengapa hal tersebut berpengaruh terhadap masalah.
P e nyu suna n hip ote sis
Penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah
perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori di antara variabel,
hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa dihasilkan.
Misalnya, pada poin ini, seseorang mungkin menyusun hipotesis bahwa
jika sejumlah item ditaruh di rak-rak, ketidakpuasan konsumen akan
sangat berkurang. Hal tersebut merupakan sebuah hipotesis
yang dapat diuji untuk menentukan apakah pemyataan tersebut akan
terbukti. Pengujian
hipotesis
disebut
penelitian
deduktif (deductive). Terkadang, hipotesis yang tidak dirumuskan secara
orisinil dihasilkan melalui prossts induksi(induction). Yaitu, setelah data
diperoleh, beberapa gagasan kreatif muncul dan berdasarkan hal
tersebut, hipotesis baru pun bisa dihasilkan untuk diuji kemudian.
Biasanya, dalam penelitian, pengujian hipotesis melalui penelitian
deduktif dan hipotesis yang dihasilkan dengan induksi keduanya adalah
lazim.
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut
Setelah menyusun hipotesis, data yang terkait dengan setiap
variabel dalamhipotesis perlu dikumpulkan. Dengan kata lain,
pengumpulan data ilmiah lebihlanjut adalah diperlukan unfuk menguji
hipotesis yang dihasilkan dalam studi.Misalnya, untuk menguji hipotesis
bahwa menyediakan item yang memadai akanmengurangi ketidakpuasan
konsumen, seseorang perlu mengukur tingkat kepuasankonsumen saat ini
dan
mengumpulkan
data
lebih
lanjut
mengenai
tingkat
kepuasankonsumen kapan pun sejumlah item yang memadai disimpan
dan tersedia bagikonsumen. Data pada setiap variabel dalam kerangka
teoretis di mana hipotesisdihasilkan juga harus dikumpulkan. Data
tersebut kemudian menjadi dasar untukanalisis data lebih lanjut.
Analisis data
Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis
secara statistik untuk melihat apakah hipotesis terbukti. Misalnya,
untuk
melihat
jika
level persediaan
memengaruhi
kepuasan
BAB 3
TEKNOLOGI DAN PENELITIAN BISNIS
Teknologi
digital
kini
banyak
tersedia
untuk
penelitian, terutama
untuk mengumpulkan,
menyimpan,
dan
menganalisis informasi. Hal tersebut termasuksemua media interaktif
elektronik seperti CD-ROM, DVD, browser, Intemet danintranet, serta
mesin
pencari (search
engine). Basis
data
komputerisasi
pada compactdisk juga tersedia, khususnya untuk pencarian dalam
bidang keuangan.
Intemet
Intemet, yang
merupakan
jaringan
komputer
global
yang menghubungkan
orang dan
informasi,
telah
membuka
kemungkinan yang sangat besar bagi kemajuan penelitian dan
memperluas
peluang bisnis
di seluruh
dunia.
Karena
Intemet menghubungkan kita dengan seluruh dunia, keperluan
penelitian apa pundapat diperoleh dari setiap negara melalui Intemet.
Misalnya, preferensi konsumententang kemasan sebuah produk dapat
ditentukan dan strategi harga di setiapnegara pun bisa diketahui.
Bila kita menginginkan informasi atau bahan publikasi mengenai
topik minat apa pun, Intemet bisa menyediakannya. Kita dapat dengan
mudah men-download datasekunder dan mencetaknya tanpa perlu
tergesa-gesa.
Surat Elektronik
Intemet
juga
memungkinkan
pertukaran
surat elektronik (electronic-mail ataucukup disingkat e-mail), yang kian
menjadi cara utama dalam komunikasi bisnis, baik di dalam dan luar
perusahaan. Akses global yang mudah ke Intemet telahmemungkinkan
semua organisasi dan banyak individu mempunyai akses ke email.Dunia ekstemal terdiri atas wilayah nasional dan global. E-mail tidak
mahal, hampir instan, dan mempunyai nilai tambah berupa jaminan
pengiriman subjek hanya kepada alamat e-mail yang tepat. E-mail
merupakan cara yang sederhana dan efektif untuk meminta dan
memperoleh data tentang berbagai topik dari dalam dan luar organisasi.
Survei pendek pun dapat dilakukan via e-mail.
Intranet
Intranet berkaitan dengan sistem intemal organisasi, sedangkan
Intemet
dengan
lingkungan
ekstemalnva:
Yaitu,
intranet
menghubungkan
jaringan
data
intemal perusahaan,
tetapi
mencegah
akses
hagi
pihak
luar
perusahaan.
Intranet
juga memfasilitasi pencarian data dari dalam perusahaan;
misalnya, survei dapat dengan mudah dilakukan melalui intranet
untuk menilai semangat karyawan atau popularitas . paket . tunjangan.
Intranet dapat digunakan secara kreatif. Cronin (1998)
mengatakan bahwa kesuksesan intranet Ford begitu spektakuler
sehingga
sites
Web in-houseprodusen mobil
.tersebut
dapat
menghemat miliaran dolar dan memenuhi keinginan membuat mobil
yang sesuai permintaan.
Browser
Penggunaan luas Intemet tidak akan berlangsung tanpa
fitur browser yangmemungkinkan hal tersebut, yang membuka jalan
bagi situs dan aplikasi Web.Peranti lunak browser (seperti Microsoft's
Explorer dan Netscape) memungkinkanpengguna nonteknis untuk
mengakses dan mengarungi Web dengan mudah. Tanpabrowser, Intemet
akan terus menjadi sesuatu asing yang terbatas pada sekelompokpengguna
teknik tinggi. Bisa dikatakan, browser memicu "revolusi Intemet."
Situs Web
Organisasi membuat situs Web untuk mempromosikan citra mereka,
berkomunikasi dengan pelanggan, membangun hubungan, membagi
informasi, memberi penawaran menarik kepada calon konsumen, dan
memastikan bahwa mereka tetap memperoleh laba. Dalam kasus tertentu,
tertentu bahkan memungkinkan pembelian online oleh konsumen,
melampaui saluran penjualan tradisional. Kapabilitas audit dan
teknologi
tombol built-in (menggunakan cookies untuk
menelusuri detail situs yang dikunjungi) juga memberi umpan balik
BAB 4
PROSES PENELITIAN
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan
dan fokus pada situasi yang dibahas dalam Bab 2. Ingat kembali bahwa
bidang masalah yang luasmengacu pada (1) seluruh situasi di mana
seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang
perlu diselesaikan, (2) bidang yang seorang manajer yakini perlu
ditingkatkan dalam organisasi, (3) persoalan konseptual atau
teoretis yang perlu dipersempit bagi peneliti dasar untuk memahami
fenomena tertentu, dan (4) beberapa pertanyaan penelitian yang seorang
peneliti dasar ingin jawab secara empiris.
Contoh bidang masalah luas yang seorang manajer bisa amati di
tempat kerja adalah sebagai berikut:
1.
Program pelatihan mungkin tidak seefektif seperti yang
diharapkan.
2.
Volume penjualan sebuah produk tidak juga meningkat.
3.
Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak meningkat
dalam karier mereka.
4.
Penyeimbangan harian dari pencatatan buku besar terus-menerus
menjadimasalah.
5.
Sistem informasi yang bam di-install tidak dimanfaatkan oleh para
manajer yang menjadi sasaran utama sistem tersebut.
6.
Penerapan jam kerja fleksibel telah menimbulkan lebih banyak
persoalandibanding yang dipecahkan dalam banyak organisasi.
7.
Hasil yang diharapkan dari merger Baru-baru ini belum juga
tampak.
8.
Pengendalian persediaan tidak efektif.
9.
Instalasi sebuah SIM masih belum berhasil.
Peran dan posisi dalam organisasi dan jumlah karyawan pada setiap
levelpekerjaan.
2.
Tingkat spesialisasi.
3.
Saluran komunikasi.
4.
S i s t e m ke n d a l i .
5.
Koordinasi dan rentang kendali.
6.
Sis te m pe ngha rgaa n.
7.
Sistem arus kerja dan semacamnya.
Adalah mungkin bahwa persepsi responden mengenai variabelvariabel struktural tidak sama dengan kebijakan dan prosedur struktural
resmi organisasi. Bila hal tersebut terjadi, adalah relevan untuk
melakukan wawancara terstruktur dan tidakterstruktur yang lebih lanjut
dengan berbagai level karyawan dalam organisasi.
1.
menelusuri
buku,
jumal,
surat
kabar,
majalah,
laporan
konferensi, disertasi doktoral, tesis master, publikasi pemerintah,
laporan keuangan, pemasaran, dan lainnya, untuk menemukan
informasi yang terkait dengan topik penelitian mereka. Dengan basis
data komputerisasi yang kini tersedia dan dapat diakses, pencarian
literatur pun menjadi sangat cepat dan mudah, dan bisa dilakukan
tanpa harus memasuki pintu gerbang sebuah gedung perpustakaan.
Survei literatur tidak saja menolong peneliti untuk menyertakan
semua variabel yang relevan ke dalam proyek penelitian, tapi juga
memfasilitasi penggabungan kreatif dari informasi yang diperoleh
melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan apa yang
ditemukan dalam studi sebelumnya..Dengan kata lain, hal tersebut
memberikan kerangka dasar yang baik untuk diproses lebih
lanjut dengan investigasi. Survei literatur yang baik dengan demikian
menyediakan
dasar untuk
menyusun
kerangka
teoretis
yang
komprehensif di mana hipotesis dapat dibuat untuk diuji. Penyusunan
kerangka teoretis dan hipotesis akan dibahas dalam bab selanjutnya.
Dengan demikian, survei literatur merriastikan bahwa:
1.
Variabel penting yang kemungkinan besar memengaruhi situasi
masalah tidak terlewatkan dalam studi.
2.
Gagasan yang lebih jelas akan muncul, misalnya variabel apa
yang paling penting untuk dipertimbangkan (sifat hemat), mengapa
variabel tersebut dianggap penting, dan bagaimana variabel
diinvestigasi untuk memecahkan masalah. Dengan demikian, survei
literatur membantu penyusunan kerangka teoretis dan hipotesis untuk
pengujian.
3.
Pemyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
4.
Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat
inimeningkat.
5.
Peneliti tidak mengalami risiko "menemukan kembali roda"
yangmemboroskan usaha dengan mencoba menemukan kembali
sesuatu yang sudah diketahui.
6.
Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai
relevan dan penting.
Pada dasamya, ada tiga basis data yang dapat digunakan ketika
meninjau literatur, seperti ditunjukkan di bawah ini.
1.
Basis data bibliografi (bibliographic data bases), yang hanya
menampilkan kutipan bibliografi, yaitu nama penulis, judul artikel (atau
buku), sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah halaman. Hal tersebut
memuat informasi yang sama seperti, yang ditemukan dalam Indeks
Bibliografi
buku-buku di
perpustakaan,
yang
secara
periodik
BAB 5
PROSES PENELITIAN:
KERANGKA TEORETIS PENYUSUNAN HIPOTESIS
Setelah melakukan wawancara, menyelesaikan survei literatur, dan
mendefinisikan masalah, kita telah siap untuk membuat kerangka
teoretis. Kerangka teoretis adalah model konseptual yang berkaitan
dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan
secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah.
Teori
tersebut
mengalir
secara
logis
dari
dokumentasi
penelitian sebelumnya dalam bidang masalah. Menggabungkan
keyakinan logis seseorang dengan penelitian yang dipublikasikan,
mempertimbangkan keterbatasan dan hambatan situasi, adalah
sangat penti-ng dalam membangun dasar ilmiah untuk meneliti
masalah penelitian.
Singkatnya, kerangka teoretis membahas saling ketergantungan
antarvariabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi
yang sec-tang diteliti. Penyusunan kerangka konseptual tersehut
membantu kita untuk mencialilkan atau menghipotesiskan dan menguji
hubungan tertentu, dan dengan demiki.an, meningkatkan pemahaman
kita mengenai dinamika situasi. Dengan demikian, dari kerangka
teoretis bisa disusun hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui
apakah teori yang dirumuskan valid atau tidak. Hubungan
yangdihipotesiskan tersehut kemudian dapat diuji dengan analisis
statistik yang tepat.Dengan menguji dan mengulangi temuan, kita juga
akan mempunyai keyakinanyang lebih kuat mengenai ketepatan
penelitian. jadi, seluruh penelitian bergantungpada dasar kerangka
teoretis. Bahkan, jika hipotesis yang dapat diuji tidak perlu disusun
(seperti dalam sejumlah proyek penelitian terapan), penyusunan
kerangkateoretis yang baik adalah hal utama untuk mendalami
masalah yang sedangditeliti.
Karena kerangka teoretis memberikan dasar konseptual bagi
penelitian,
dankarena
kerangka
teoretis
tidak
lain
adalah
mengidentifikasi jaringan hubunganantarvariabel yang dianggap penting
bagi studi terhadap situasi masalah apa pun,sangat penting untuk
memahami apa arti variabel dan apa saja jenis Variabel yangada.
Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau
membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu
untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk
objek atau orang yang berbeda.
Jenis Variabel
Empat jenis variabel utama dibahas dalam bab
1.
Variabel terikat (dependent variablel disebut juga variabel
kriteriacriterion variable).
2.
Variabel bebas (independent variable, disebut juga variabel
predictor/predictor variable)
3.
Variabel moderator (moderating variable).
4.
Variabel antara (intervening variable).
Berikut ini penjelasnnya :
Variabel Terikat
merupakan
variabel
yang
menjadi
perhatian
utama
peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel
terikat, menjelaskanvariabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata
lain, variabel terikat merupakanvariabel utama yang menjadi faktor yang
berlaku dalam investigasi. Melalui analisisterhadap variabel terikat
(yaitu, menemukan variabel yang memengaruhinya),adalah mungkin
untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah.
Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel
terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat variabel
bebas, variabel terikat juga hadir.
Variabel Moderator
Variabel moderator (moderating variable) adalah variabel yang
mempunyaipengaruh
ketergantungan (contingent
effect) yang kuat
dengan hubungan variableterikat dan variabel bebas. Yaitu, kehadiran
variabel ketiga (variabel moderator)mengubah hubungan awal antara
variabel bebas dan terikat.
Variabel Antara
Variabel antara (intervening variable) adalah
variabel
yang
mengemukaantara waktu variabel bebas mulai bekerja memengaruhi
variabel terikat, dan waktupengaruh variabel bebas terasa pada
variabel terikat. Dengan demikian, terdapatkualitas temporal atau
dimensi waktu pada variabel antara. Variabel antara.mengemuka
sebagai sebuah fungsi variabel bebas yang berlaku dalam situasi
apapun, serta membantu mengonsepkan dan menjelaskan pengaruh
variabel bebasterhadap variabel terikat.
PENYUSUNAN HIPOTESIS
Setelah kita mengidentifikasi variabel penting dalam suatu situasi
dan menetapkan hubungan antarvariabel melalui pemikiran logis dalam
BAB 6
PROSES PENELITIAN:
UNSUR-UNSUR DESAIN PENELITIAN
DESAN PENELIMN
Setelah mengidentifikasi variabel dalam suatu situasi masalah dan
mengembangkan kerangka teoretis, langkah berikut adalah mendesain
BAB 7
DESAIN EKSPERIMEN
Dalam rangka menguji pengaruh kausal dari variabel bebas
terhadap variabel terikat, diperlukan manipulasi tertentu. Manipulasi
secara sederhana berarti bahwa kita membuat tingkat yang berbeda pada
variabel bebas untuk menilai dampak pada variabel terikat.
MENGONTROL VARIABEL PENGGANGGU YANG MENCEMARI
Memadankan Kelompok
Satu
cara
untuk
mengontrol
variabel
"pengganggu" (nuisance) atau
yangmencemari
adalah
dengan
memadankan atau menjodohkan (matching) berbagai kelompok dengan
memilih
karakteristik
yang
mengacaukan
dan
secara
sengajamenyebarkannya ke semua kelompok.
Randomisasi
Cara lain untuk mengontrol variabel pencemar adalah
menempatkan 60 anggota secara acak (yaitu, tanpa penentuan
sebelumnya) ke dalam empat kelompok. Yaitu, setiap anggota akan