Bab - Ii Af
Bab - Ii Af
TINJAUAN PUSTAKA
Konduksi ke
ventrikel dibatasi oleh periode refrakter dari nodus AV dan terjadi tanpa
diduga
sehingga
4,11
ireguler.
menimbulkan
respon
ventrikel
yang
sangat
12
13
12
14
16
Sedangkan prosentase
stroke yang berasal dari atrial fibrilasi berkisar 6-24% dari semua
stroke iskemik, sedangkan 3-11% dari pasien yang secara struktural
terdiagnosis atrial fibrilasi memiliki jantung yang normal.
13
17
Tetapi, banyak
12,18
1
0
2,19
20
11
2.1.1.
keperpustakaan
tertulis
ada
beberapa
sistem
1
2
22
AF
kronik
atau
permanen
bila
atrial
fibrilasi
Gambar 2. Skema
klasifikasi AF menurut
AHA.
1
3
Disamping
klasifikasi
menurut
AHA (American
Heart
22
21
1
4
2,22
2
Kelainan pengisian dan pengosongan ruang
atrium
3
Hipertrofi jantung
Kardiomiopati
Hipertensi
pulmo
(chronic
obstructive
Tumor intracardiac
3. Proses Infeksi
1
1
5
4. Kelainan Endokrin
1
Hipertiroid, Feokromotisoma
5. Neurogenik
1
6. Iskemik Atrium
1
Infark miocardial
7. Obat-obatan
1
Alkohol, Kafein
7,22
1
6
pada adanya fokus ektopik seperti pada proses aktivasi fokal, tetapi
lebih tergantung pada sedikit banyaknya sinyal elektrik yang
mempengaruhi depolarisasi. Timbulnya gelombang yang menetap dari
depolarisasi atrial atau wavelet yang dipicu oleh depolarisasi atrial
prematur atau aktivas aritmogenik dari fokus yang tercetus secara
cepat. Pada multiple wavelet reentry, sedikit banyaknya sinyal elektrik
dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu periode refractory, besarnya ruang
atrium dan kecepatan konduksi. Hal ini bisa dianalogikan, bahwa pada
pembesaran atrium biasanya akan disertai dengan pemendekan periode
refractory dan terjadi penurunan kecepatan konduksi. Ketiga faktor
tersebut yang akan meningkatkan sinyal elektrik dan menimbulkan
peningkatan
fibrilasi.
depolarisasi
serta
mencetuskan
terjadinya
atrial
7,22
1
7
23
23
18
1
9
pusing, kelemahan, kelelahan, sesak nafas dan nyeri dada. Akan tetapi,
lebih dari 90% episode dari atrial fibrilasi tidak menimbulkan gejalagejala tersebut.
13,24
25
Palpitasi merupakan salah satu gejala yang sering muncul pada pasien
4
13,16
13,16
2
0
fibrilasi. Usia merupakan salah satu faktor terkuat dalam kejadian atrial
fibrilasi.
Sebuah
studi
di
Framingham
menyebutkan
bahwa
2,13
Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati Hipertrofik
Perikarditis
Diabetes militus
Hipertiroidisme
2
1
1,7,19
Hipertensi
tekanan
darah
di
arteri
meningkat.
Peningkatan
ini
darah
melalui
pembuluh
darah. Tekanan
darah
7,9
sekunder.
2
2
Berdasarkan penyebab
Hipertensi dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer
2
3
18
Berdasarkan bentuk
Hipertensi ada berbagai macam bentuk yaitu hipertensi sistolik,
18
15,20
24
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
< 120
<80
Prehipertensi
120-139
80-89
Derajat 1
140-159
90-99
Derajat 2
160
100
Hipertensi
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Optimal
<120
<80
Normal
<130
<85
Normal-Tinggi
130-139
85-89
Derajat
1 140-159
90-99
Derajat
2 160-169
100-109
Derajat
3 180
110
Hipertensi
(ringan)
Hipertensi
(sedang)
Hipertensi
(berat)
2
5
18
18
apabila
terdapat
peningkatan
volume
plasma
yang
18
2
6
sekuncup.
Mekanisme
yang
mengontrol
konnstriksi
dan
relaksasi
2
7
26
26
2
8
Konsekuensinya,
aorta
dan
arteri
besar
berkurang
capek, sesak nafas, sakit dada (iskemia miokard atau diseksi aorta),
bengkak kedua kaki atau perut. Gangguan vaskular lainnya adalah
epistaksis, hematuria, pandangan kabur karena perdarahan retina,
transient serebral ischemic,
3
2
9
30
3
1
18
3
2
3
3
3
4
3
5
27
27
Jantung
15,20
3
6
37
Menurut
merupakan
studi
factor
Framingham,
resiko
hipertrofi
independent
ventrikel
terhadap
kiri
peningkatan
20,27