Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

: D611 15 309

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 01

No. Peraga

: 668

Family

: Epithyrisidae

Genus

: Epithyris

Spesies

: Epithyris maxillata

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Permineralisasi

: Bivalvia

Komposisi Kimia

: CaCO3

Umur

: Jurassic Tengah

Keterangan

: Fosil ini merupakan dari organisme Family


Epithyrisidae, Genus Epithyris, Spesies Epithyris
maxillata.
Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam


batuan sedimen serta tidak mudah mengalami
proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

bersama

yang

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring

berjalannya waktu, material sedimen semakin


banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan


proses

sementasi.

Setelah

proses

perekatan

tersebut dilanjutkan oleh proses litifikasi atau


pemadatan

yang

diakhiri

dengan

proses

petrifikasi menjadi batu.


Fosil ini memiliki bentuk Bivalvia yaitu terdiri dari
2 bagian yang saling menutupi. Pada bagian ini
pula

dapat

dilihat

bagian

keseluruhan

permukaannya (Test).
Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
terjadi reaksi

berupa

gelembung

yang

menandakan fosil ini mengandung komposisi


kimia

berupa

CaCO3

yang

menandakan

lingkungan pengendapannya di laut dangkal.


Umur dari fosil ini juga berkisar

176-160

juta

tahun lalu tepatnya pada kala Jurassic Tengah.


Fosil

ini

terangkat

dan

tersingkapkan

ke

permukaan akibat dari pergerakan tektonik.


Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama

fosil

pengendapannya
kimianya.

tersebut

serta

lingkungan

sesuai

dengan

komposisi

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

: D611 15 309

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 02

No. Peraga

: 805

Family

: Zonophyllumidae

Genus

: Zonophyllum

Spesies

: Zonophyllum pyriforme

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Permineralisasi

: Conical

Komposisi Kimia

: SiO2

Umur

: Devonian Tengah

Keterangan

: Fosil ini merupakan dari organisme Family


Zonophyllumidae, Genus Zonophyllum, Spesies
Zonophyllum pyriforme.

Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam


batuan sedimen serta tidak mudah mengalami
proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

yang

bersama

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring


berjalannya waktu, material sedimen semakin
banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan


proses sementasi. Mineral yang mendominasi di
lingkungan

pengendapannya

pun

masuk

ke

dalam tubuh organisme melalui lubang ataupun


pori-pori yang ada pada organisme tersebut.
Setelah proses perekatan tersebut dilanjutkan
oleh proses litifikasi atau pemadatan.
Fosil ini memiliki bentuk Conical yaitu berbentuk
menyerupai kerucut. Pada bagian ini pula dapat
dilihat bagian keseluruhan permukaannya (Test),
jaringan

luar

organisme

(Ektoderm),

serta

jaringan dalam organisme (Endoderm).


Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
tidak terjadi reaksi yang mengindikasikan fosil ini
mengandung komposisi kimia berupa SiO2 yang
menandakan lingkungan pengendapannya di laut
dalam. Umur dari fosil ini juga berkisar 370-360
juta tahun lalu tepatnya pada kala Devonian
Tengah. Fosil ini terangkat dan tersingkapkan ke
permukaan akibat dari pergerakan tektonik.
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan

bersama

fosil

tersebut

serta

lingkungan

sesuai

dengan

komposisi

pengendapannya
kimianya.

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 03

No. Peraga

: 172

Family

: Calymenenidae

: D611 15 309

Genus

: Calymene

Spesies

: Calymene blumenbachi

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Cast

: Umbilicoconvex

Komposisi Kimia

: SiO2

Umur

: Silurian Tengah

Keterangan

: Fosil ini merupakan dari organisme Family


Calymenenidae,

Genus

Calymene,

Spesies

Calymene blumenbachi.
Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam


batuan sedimen serta tidak mudah mengalami
proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

yang

bersama

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring


berjalannya waktu, material sedimen semakin
banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan


proses

sementasi.

mengalami

Tubuh

pelarutan

organisme

sehingga

ini

hanya

memberikan jejak fisik dari organisme tersebut.


Mineral

yang

mendominasi

di

lingkungan

pengendapannya pun masuk ke dalam tubuh


organisme

melalui

lubang

yang

ada

pada

organisme tersebut. Setelah proses perekatan


tersebut dilanjutkan oleh proses litifikasi atau
pemadatan.
Fosil ini memiliki bentuk Umbilicoconvex yaitu
berbentuk cembung pada bagian depan (ventral).

Pada

bagian

ini

pula

dapat

dilihat

bagian

keseluruhan permukaannya (Test).


Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
tidak terjadi reaksi yang mengindikasikan fosil ini
mengandung komposisi kimia berupa SiO2 yang
menandakan lingkungan pengendapannya di laut
dalam. Umur dari fosil ini juga berkisar 423 juta
tahun lalu tepatnya pada kala Silurian Tengah.
Fosil

ini

terangkat

dan

tersingkapkan

ke

permukaan akibat dari pergerakan tektonik.


Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama

fosil

pengendapannya

tersebut

serta

lingkungan

sesuai

dengan

komposisi

kimianya.

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

: D611 15 309

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 04

No. Peraga

: 691

Family

: Mimagoniatitesidae

Genus

: Mimagoniatites

Spesies

: Mimagoniatites fidelis

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Rekristalisasi

: Blumbilicate

Komposisi Kimia

: SiO2

Umur

: Devonian Bawah

Keterangan

Fosil

ini

merupakan

Mimagoniatitesidae,

organisme

Genus

Family

Mimagoniatites,

Spesies Mimagoniatites fidelis.


Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam


batuan sedimen serta tidak mudah mengalami
proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

bersama

yang

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring


berjalannya waktu, material sedimen semakin

banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan


proses

sementasi.

proses

Organisme

rekristalisasi

pada

ini

mengalami

saat

mengalami

pengangkatan ke permukaan menjadi mineralmineral SiO2... Setelah proses perekatan tersebut


dilanjutkan oleh proses litifikasi atau pemadatan.
Fosil

ini

memiliki

bentuk

Blumbilicate

yaitu

berbentuk berkelok dan memiliki 2 umbilikus.


Pada

bagian

ini

pula

dapat

dilihat

bagian

keseluruhan permukaannya (Test).


Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
tidak terjadi reaksi yang mengindikasikan fosil ini
mengandung komposisi kimia berupa SiO2 yang
menandakan lingkungan pengendapannya di laut
dalam. Umur dari fosil ini juga berkisar 395-370
juta tahun lalu tepatnya pada kala Devonian
Bawah. Fosil ini terangkat dan tersingkapkan ke
permukaan akibat dari pergerakan tektonik.
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama

fosil

pengendapannya
kimianya.

tersebut

serta

lingkungan

sesuai

dengan

komposisi

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

: D611 15 309

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 05

No. Peraga

: 377

Family

: Treveropygenidae

Genus

: Treveropyge

Spesies

: Treveropyge rotundifrons

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Permineralisasi

: Bifurcating

Komposisi Kimia

: CaCO3

Umur

: Devonian Bawah

Keterangan

Fosil

ini

merupakan

organisme

Family

Treveropygenidae, Genus Treveropyge, Spesies


Treveropyge rotundifrons.
Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam

batuan sedimen serta tidak mudah mengalami


proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

yang

bersama

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

mengalami

ataupun

es

pengendapan

yang
di

selanjutnya

cekungan

yang

relatif stabil. Seiring berjalannya waktu, material


sedimen

semakin

banyak

terendapkan

di

cekungan tersebut sehingga terjadi kompaksi


yang

menyebabkan

proses

sementasi

atau

perekatan yang dibarengi dengan masuknya


mineral baru ke tubuh organisme seperti SiO2,
CaCO3, dan lainnya yang kemudian dilanjutkan
oleh

proses

litifikasi

atau

pemadatan

yang

diakhiri dengan proses petrifikasi menjadi batu.


Fosil ini memiliki bentuk Branching yaitu memiliki
bentuk

bercabang.

Fosil

ini

dapat

dilihat

keseluruhan bagiannya (Test).


Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
terjadi reaksi

berupa

gelembung

yang

menandakan fosil ini mengandung komposisi


kimia

berupa

CaCO3

yang

menandakan

lingkungan pengendapannya di laut dangkal.


Umur dari fosil ini juga berkisar

395-370

juta

tahun lalu tepatnya pada kala Devonian Bawah.


Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama

fosil

pengendapannya
kimianya.

tersebut

serta

lingkungan

sesuai

dengan

komposisi

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 06

No. Peraga

: 1721

Family

: Verruculinanidae

Genus

: Verruculina

Spesies

: Verruculina tenuis

: D611 15 309

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Permineralisasi

: Plate

Komposisi Kimia

: CaCO3

Umur

: Cretaceous Atas

Keterangan

: Fosil ini merupakan dari organisme Family


Verruculinanidae,

Genus

Verruculina,

Spesies

Verruculina tenuis.
Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam


batuan sedimen terhitung waktu geologi (minimal
500.000 tahun) serta tidak mudah mengalami
proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

yang

bersama

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring


berjalannya waktu, material sedimen semakin
banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan


proses
sedimen

sementasi
dengan

atau
sisa

perekatan
organisme

material
tersebut..

Setelah proses perekatan, dilanjutkan oleh proses


litifikasi atau pemadatan yang diakhiri dengan
proses petrifikasi menjadi batu.
Fosil ini memiliki bentuk Plate yaitu menyerupai
bentuk piringan. Pada bagian ini pula dapat
dilihat bagian keseluruhan permukaannya (Test),
bagian jaringan luar (Ektoderm), serta jaringan
dalam (Endoderm).
Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
terjadi reaksi

berupa

gelembung

yang

menandakan fosil ini mengandung komposisi


kimia

berupa

CaCO3

yang

menandakan

lingkungan pengendapannya di laut dangkal.


Umur dari fosil ini berkisar

100-65 juta tahun

lalu tepatnya pada kala Cretaceous Atas. Akibat


dari pergerakan tektonik maka fosil ini terangkat
dan tersingkapkan ke permukaan.
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama

fosil

tersebut

serta

lingkungan

pengendapannya sesuai dengan komposisi kimia


fosil.

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

: D611 15 309

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 07

No. Peraga

: 1497

Family

: Acrosalenianidae

Genus

: Acrosalenia

Spesies

: Acrosalenia lycetti

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Permineralisasi

: Hemispherical

Komposisi Kimia

: CaCO3

Umur

: Jurassic Tengah

Keterangan

: Fosil ini merupakan dari organisme Family


Acrosalenianidae,

Genus

Acrosalenia,

Spesies

Acrosalenia lycetti.
Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai tubuh yang keras, terawetkan dalam


batuan sedimen terhitung waktu geologi (minimal
500.000 tahun) serta tidak mudah mengalami
proses pelarutan dan proses kimia seperti reduksi
dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

bersama

yang

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring


berjalannya waktu, material sedimen semakin
banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan

proses

sementasi

atau

perekatan

material

sedimen dengan sisa organisme tersebut. Setelah


proses perekatan, dilanjutkan oleh proses litifikasi
atau pemadatan dan pembatuan.
Fosil ini memiliki bentuk Hemispherical yaitu
menyerupai bentuk setengah bola. Pada bagian
ini

pula

dapat

dilihat

bagian

keseluruhan

permukaannya (Test) dan bagian jaringan luar


(Ektoderm).
Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
terjadi reaksi

berupa

gelembung

yang

menandakan fosil ini mengandung komposisi


kimia

berupa

CaCO3

yang

menandakan

lingkungan pengendapannya di laut dangkal.


Umur dari fosil ini berkisar

176-160 juta tahun

lalu tepatnya pada kala Jurassic Tengah. Akibat


dari gaya tektonik maka fosil ini terangkat dan
tersingkapkan di permukaan.
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama

fosil

tersebut

serta

lingkungan

pengendapannya sesuai dengan komposisi kimia


fosil.

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL
BURHAN

: Senin / 7 Maret 2016

NAMA: MOH. JUNAEDY

ACARA

: Fosil dan Fosilisasi

NIM

: D611 15 309

Keterangan :
1.
2.
3.

No. Sampel

: 08

No. Peraga

: 1079

Family

: Diplotmemanidae

Genus

: Diplotmema

Spesies

: Diplotmema adianthoides

Proses Pemfosilan
Bentuk

: Impresi

: Palmate

Komposisi Kimia

: SiO2

Umur

: Carboniferous Atas

Keterangan

: Fosil ini merupakan dari organisme Family


Diplotmemanidae, Genus Diplotmema, Spesies
Diplotmema adianthoides.
Organisme

ini

dapat

menjadi

fosil

karena

mempunyai jejak-jejak organisme, terawetkan


dalam batuan sedimen terhitung waktu geologi
(minimal 500.000 tahun) serta tidak mudah

mengalami proses pelarutan dan proses kimia


seperti reduksi dan oksidasi.
Proses pemfosilan organisme ini dimulai dari
sejak

organisme

tertransportasi

ini

mati

bersama

yang

kemudian

material-material

sedimen yang terbawa oleh media geologi seperti


air,

angin,

ataupun

es

yang

selanjutnya

mengalami pengendapan di cekungan. Seiring


berjalannya waktu, material sedimen semakin
banyak

terendapkan

di

cekungan

tersebut

sehingga terjadi kompaksi yang menyebabkan


proses

sementasi

atau

perekatan

material

sedimen. Akibat dari tekanan sehingga tubuh dari


organisme tersebut mengalami pelarutan dan
hanya meninggalkan cetakan atau bekas dari
bentuk organisme tersebut.
Fosil ini memiliki bentuk Palmate yaitu berbentuk
daun. Pada bagian ini pula dapat dilihat bentuk
dari jejak organisme tersebut.
Ketika fosil ini ditetesi dengan larutan HCl 0,1M,
tidak terjadi reaksi yang mengindikasikan fosil ini
mengandung komposisi kimia berupa SiO2 yang
menandakan

lingkungan

pengendapannya

di

permukaan baik itu di sungai ataupun cekungan


yang ada di permukaan. Umur dari fosil ini
berkisar 290-260 juta tahun lalu tepatnya pada
kala Carboniferous Atas.
Kegunaan dari fosil ini sebagai penentu umur
relatif lapisan batuan sedimen yang terendapkan
bersama jejak fosil tersebut serta lingkungan
pengendapannya sesuai dengan komposisi kimia
fosil.

Anda mungkin juga menyukai