Bab Iii Rev

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

63

4. METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kausalitas (uji pengaruh) untuk mengetahui pengaruh sikap siawa dan gaya
belajar terhadap hasil belajar ekonomi materi akuntansi siswa kelas XII di
SMA Negeri 1 Lasem tahun ajaran 2015/2016. Metode yang digunakan
dalam penelitin ini adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:14)
metode kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengmbilan sampel pada umumnya random, pengumpulan
data

menggunakan

instrumen

penelitian,

analisis

data

bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah


ditetapkan.
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan

subjek

penelitian

(Suharsimi,

2010:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS SMA
Negeri 1 Lasem adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Populasi Penelitian
No

Kelas

1
2
3
4

XII IPS 1
XII IPS 2
XII IPS 3
XII IPS 4
Jumlah

Jumlah
Siswa
29
28
28
25
110

Sumber : Daftar nama siswa kelas XII


SMA Negeri 1 Lasem
4.2.2

Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:118)

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

64

digunakan adalah probability sampling dengan proportional random


sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
member peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel.

Proportional random sampling

maksudnya pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara


acak dengan pengambilan sampel dari tiap sub populasi. Penentuan
besarnya sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus
dari Slovin yaitu sebagai berikut:
N
n=
1 + Ne2
Keterangan:
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan/pengambilan
sampel yang diinginkan.
Standar error sebesar 5% digunakan karena nilai tersebut sering
digunakan dalam penelitian kuantitafif di bidang pendidikan.
4.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 118). Variabel dalam penelitian
ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu variabel bebas (independen) dan variabel
terikat (dependen). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:
4.3.1 Variabel Bebas (x)
Variabel bebas yaitu variabel yang tidak terpengaruh/tidak terikat
oleh variabel yang lain. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel
bebas, yaitu:
a. Sikap Siswa (

X1

65

1) Afeksi
2) Kognisi
3) Konasi
X
b. Gaya Belajar ( 2 )
1)
2)
3)

Visual
Audiotorial
Kinestetik
4.3.2 Variabel Terikat (y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dengan
indikatornya nilai ekonomi materi akuntansi. Variabel-variabel bebas dan
terikat diatas, dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
Tabel 4.2 Variabel Independent/variabel bebas
No

Variabel bebas

Indikator
Afeksi
1
Sikap siswa
Kognisi
Konasi
Visual
2.
Gaya belajar
Auditorial
Kinestetik
Tabel 4.2 Variabel Dependent/variabel terikat
No

Variabel terikat Indikator


Nilai
ekonomi
Hasil belajar
akuntansi

materii

4.4 Metode Pengumpulan Data


4.4.1 Metode Angket (kuisioner)
Metode angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui (Suharsimi
Arikunto, 2010: 151). Angket atau kuesioner ini untuk mendapatkan data
mengenai pengaruh sikap siswa dan gaya belajar terhadap hasil belajar

66

siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Lasem pada pelajaran ekonomi materi
akuntansi.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa sejumlah
pernyataan tertulis yang disediakan dengan alternatif jawaban. Bentuk
angket yang digunakan adalah bentuk tertutup dengan 4 (empat) alternatif
jawaban, dimana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang
menurut responden jawaban tersebut sesuai dengan kondisi keadaan yang
dihadapi atau dialami responden.
Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi responden
dalam memberikan jawaban, dalam penghitungan menggunakan skala
likert, menurut Sugiyono (2009:134) skala likert adalah skala pengukuran
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut Mardapi (2008:
121), dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih
jawaban pada kategori 3 (tiga) untuk skala likert. Untuk mengatasi hal
tersebut skala Likert hanya menggunakan 4 (empat) pilihan, agar jelas
sikap atau minat responden, dengan skor masing-masing sebagai berikut:
Jawaban Sangat setuju (SS) dengan skor 4
Jawaban Setuju (S) dengan skor 3
Jawaban Kurang setuju (KS) dengan skor 2
Jawaban Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1
4.5 Instrumen Penelitian
4.5.1 Validitas Instrumen Penelitian
Validitas digunakan untuk melihat apakah tes yang dilakukan valid
(sahih). Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana alat

67

pengukuran itu mengukur suatu data dan tidak menyimpang dari gambaran
variabel yang dimaksud. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari setiap
variabel yang diteliti secara tepat.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
komputer. SPSS (Statistical Package for Social Science). Masing-masing item
akan dilihat nilai signifikansinya. Jika tingkat signifikansi kurang dari 5%
(0,05), maka dikatakan item kuesioner tersebut valid dan dapat digunakan,
namun apabila taraf signifikansi lebih dari 5% (0,05), maka dikatakan item
kuesioner tersebut tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.
4.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digumakan
akan memberikan hasil ukur yang sama. Reliabilitas menunjukkan pada
tingkat keterandalan suatu instrumen dalam mengumpulkan data.
Batas pengukuran daya beda yang digunakan adalah 0,70, dengan
demikian jika hasil perhitungan menunjukkan nilai alpha lebih besar dari 0,70,
maka butir pertayaan dapat dikatakan reliabel (Ghozali, 2011: 48).
4.6 Metode Analisis Data
4.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Sugiyono (2013:207) mendefinisikan statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan varibel yang ada dalam penelitian
ini agar dapat dipahami dengan lebih mudah oleh pembaca.
4.6.2 Uji Prasayarat Regresi Linier Berganda
4.6.2.1 Uji Normalitas

68

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model


regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2011:160). Model uji normalitas dapat menggunakan
histogram,

normal

problability

plot

dan

uji

Kolmogorov-

Smirnov.Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis statistik


Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data terdistribusi dengan normal
H1 : Data tidak terdistribusi dengan normal
Apabila hasil nilai Kolmogorof-Smirnov mempunyai Sig <
(0,05) maka H0 ditolak, ini berarti data tidak terdistribusi dengan
normal. Sebaliknya jika Sig > (0,05) maka H0 diterima yang berarti
data terdistribusi dengan normal. Uji normalitas data digunakan untuk
mengetahui normal tidaknya masing-masing variabel penelitian.
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji One Sample
Kolmogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05.
Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari
0,05 atau 5%.
4.6.2.2 Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak dan dengan uji linieritas akan
diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat atau
kubik (Ghozali, 2011:166). Suatu model regresi dikatakan linier apabila
nilai Sig. Liniearity lebih kecil dari 0,05 dan nilai Sig. Deviation from
Linearity lebih besar dari 0,05.
4.6.2.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas

69

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model


regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel
bebas (gaya belajar dan sikap siswa). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Ghozali
(2011:105), mengemukakan uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
yang tinggi atau sempurna antar variabel independen.
Uji multikolinearitas dapat diketahui melalaui

nilai

tolerance dan lawannya yaitu nilai variance inflation factor (VIF).


Apabila nilai tolerance > 0,10 maka bisa dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas serius. Nilai VIF < 10 menunjukkan tidak ada
multikolinearitas serius antar variabel independen.
2. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139) uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi
4.6.3

Heteroskedastisistas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda menurut Gujarati (Ghozali, 2011: 95)

digunakan untuk mengetahui ketergantungan variabel terikat dengan lebih dari


satu variabel bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi nilai
rata-rata variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang diketahui.

70

Y = + 1 X1 + 2 X2 + e

Keterangan :
Y : variabel dependen (nilai yang diprediksi)
: konstanta
1 : koefisien variabel gaya belajar
2 : koefisien variabel sikap siswa
X1 : gaya belajar
X2 : sikap siswa
e : error
4.6.4 Uji Hipotesis Penelitian
4.6.4.1 Uji Simultan
Uji simultan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2011:98). Pada konteks penelitian ini berarti Uji F digunakan untuk
menguji apakah gaya belajar dan sikap siswa berpengaruh terhadap hasil
belajar kompetensi keahlian akuntansi.
Apabila nilai Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha1 diterima yang
berarti semua variabel bebas secara simultan dapat menjelaskan variabel
terikat secara signifikan. Sebaliknya, apabila nilai Sig > 0,05 maka H 0
diterima, ini berarti semua variabel bebas secara simultan tidak mampu
menjelaskan variabel terikat secara signifikan.
4.6.4.2 Uji Parsial
Uji parsial dengan menggunakan uji t pada dasarnya digunakan untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas dalam penelitian ini
gaya belajar dan sikap siswa secara individual dalam menerangkan variabel
terikat yaitu hasil belajar kompetensi kehalian akuntansi. Apabila hasil dari
SPSS menunjukkan suatu variabel bebas mempunyai nilai Sig <0,05 maka
variabel bebas tersebut secara individu mampu menjelaskan dengan signifikan
variabel terikat. Sebaliknya, ketika nilai Sig dari suatu variabel bebas >0,05

71

maka variabel bebas tersebut tidak mampu menjelaskan secara signifikan


variabel terikat.
4.6.5 Koefisien Determinasi
4.6.5.1 Analisis Koefeisien Determinasi Simultan (R2)
Dalam uji regresi liner berganda dianalisis pula besarnya koefisien
regresi (R2) keseluruhan. Nilai R2 adalah antara nol dan satu. R2 mendekati 1
(satu) maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam
model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikat. Sebaliknya jika R 2
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi
variabel terikatnya.
4.6.5.2 Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui kontribusi
masing-masing variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Besarnya r 2
dihitung dari mengkuadratkan nilai Correlation Partial yang muncul dari
output SPSS. Nilai r2 sebesar 0,X menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut
secara individu mampu menjelaskan variabel terikat sebesar X%, sedangkan
sisanya (100%-X%) dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Anda mungkin juga menyukai