Anda di halaman 1dari 3

SARS

Abstrak
Severe acute respiratory syndrome (SARS) disebabkan oleh virus yang
muncul di tahun 2003. Kasus suspect SARS menurut WHO adalah
mereka yang menderita panas > 38 C dengan gejala respiratorik, seperti
batuk, sesak napas, atau kesulitan bernapas, dengan riwayat kunjungan
ke affected area, atau ada kontak erat dengan penderita SARS.
Pendahuluan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) disebabkan oleh infeksi virus
dan hadir dengan gejala-gejala seperti flu (demam, sakit kepala,
menggigil, sakit otot) dan kesulitan bernafas, yang dapat menjadi lebih
parah. Infeksi tersebut dapat berakibat fatal.
Tujuan
Kajian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
seputar penyakit SARS beserta penatalaksanaan dari penyakit ini.
Pembahasan
Pengertian
SARS adalah penyakit pernapasan virus yang disebabkan oleh
coronavirus - SARS terkait coronavirus yang dapat mengancam kehidupan
hospes.
Epidemiologi
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selama wabah SARS 2003
total 8,098 orang di seluruh dunia menderita SARS dan 774 meninggal.
Secara keseluruhan kasus kematian sekitar 10% dan 50% pada mereka
merupakan usia 60 tahun ke atas.
Etiologi
SARS disebabkan oleh virus yang tergolong ke dalam Genus Coronavirus
(CoV) yang berasal dari ordo Nidovirales, yaitu golongan virus yang
memiliki selubung kapsul dan genom RNA tunggal. SARS menyebar dari
hubungan tatap muka, kemungkinan dengan menghirup percikan bersin
atau batuknya penderita. Hal tersebut bisa juga menyebar dengan terkena
saliva orang yang tertular dan kemudian memegang hidung, mulut, atau
mata. Virus juga terdapat di tinja penderita, yang memungkinkan ditularkan
kepada orang yang sehat, setelah terkena langsung dengan persediaan
air yang tercemari oleh kotoran.

Patogenesis

Diagnosis
http://www.cdc.gov/sars/clinical/fig2.html
Penatalaksanaan

Kesimpulan
SARS adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari corona virus.
SARS menyebar dari hubungan tatap muka, kemungkinan dengan
menghirup percikan bersin atau batuk orang yang tertular. Hal tersebut
bisa juga menyebar dengan terkena saliva orang yang tertular dan
kemudian memegang hidung, mulut, atau mata. Tata laksana dari penyakit
ini berupa terapi suportif dan pemberian antibiotik.
Daftar pustaka
http://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji/article/viewFile/173/171
http://www.spesialis.info/?penyebab-severe-acute-respiratory-syndrome(sars),283

https://id-spring-2012-c.wikispaces.com/SARS
http://www.cdc.gov/sars/clinical/fig2.html
Setiati, Siti dkk. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Ed.6.
Jakarta : Interna Publishing

Penjelasan pathogenesis
Virion berikatan dengan reseptor spesifik, glikoprotein atau glikan melalui
protein duri. Penetrasi dan pelepasan selubung terjadi melalui fusi yang
diperantarai protein S antara selubung virus dengan membrane plasma
atau membrane endosomal. Gen 1 RNA genom virus ditranslasi menjadi
lipoprotein yang diproses sehingga mengeluarkan kompleks transcriptasereplikase. RNA genomic digunakan sebagai cetakan untuk membentuk
RNA beruntai negative yang digunakan untuk membentuk RNA genomik
dengan panjang utuh dan mRNA subgenomik. Tiap mRNA ditranslasi
sehingga hanya menghasilkan protein yang disandi oleh ujung 5 mRNA,
termasuk protein nonstruktural. Protein N dan RNA genomic yang baru
disintesis dirakit membentuk nukleokapsid helical. Glikoprotein membrane
M disisipkan dalam reticulum endoplasma dan tertambat pada apparatus
golgi Nukleokapsid (N plus RNA genomik) berikatan dengan protein M di
kompartemen pertunasan (ERGIC). Protein E dan M berinteraksi untuk
mencetuskan pertunasan virion, menyelubungi nukleokapsid. Glikoprotein
S dan HE terglikosilasi dan tertrimerisasi bergabung dengan protein M,
dan menyatu ke dalam partikel virus yang sedang mengalami
pematangan. Virion dilepaskan melalui fusi mirip eksositosis antara
vesikel-vesikel dengan membrane plasma. Virion dapat tetap teradsorpsi
ke membrane plasma sel yang terinfeksi. Seluruh siklus replikasi
coronavirus terjadi di sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai