Anda di halaman 1dari 7

UniSadhuGuna Business School

Ujian Tengah Semester


Semester: Ganjil 2014/2015
Mata Kuliah: Strategic Planning
Dosen: Dr. Adi Nurmahdi MBA
Hari / Tanggal: Selasa, 11 November 2014
Waktu: 13.00 15.30, Dikumpulkan Selasa 11-11-2014 jam 17.00
Sifat: Take home, Individual by Email to Lecturers
____________________________________________________________________________
Instruksi: Jawablah seluruh pertanyaan di bawah ini.

Jawaban runtut dan jelas menggunakan bahasa akademis yang baik.


Pertanyaan harus dijawab selengkap mungkin dengan mengkombinasi teori dan
praktis.
Jawaban dikirimkan via email nama file:
Nama Mahasiswa_Reg Pagi_UTS Strategic Planning

Soal 1 : Studi Kasus (50 poin)


Posted on July 4, 2014 by Ria Pratiwi
Tranformasi bisnis yang dijalankan Bank Mandiri sejak 2005 mampu membawa bank dengan
aset terbesar di Tanah Air mencapai kinerja yang cemerlang, sehingga pertumbuhan
pendapatan dan laba bersihnya selalu di atas rata-rata pertumbuhan industri. Apa saja yang
dilakukan Bank Mandiri dalam meningkatkan kinerjanya, sehingga bisa meningkatkan kekayaan
para share holder-nya? Pahala N. Mansury, Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. menuturkannya kepada Ria Efriani Pratiwi:

Apa saja yang Bank Mandiri lakukan untuk bisa meningkatkan kekayaan para
shareholder-nya?

Sebagaimana diketahui, Bank Mandiri dalam kurun waktu 8 tahun belakangan ini telah
melaksanakan strategi konsolidasi dan transformasi yang menyeluruh di seluruh aspek
organisasi. Dengan program transformasi yang dilakukan sejak tahun 2005, kami telah
bertransformasi menjadi sebuah organisasi yang bukan hanya memiliki kinerja yang baik
namun juga memiliki pondasi kuat untuk berkembang secara berkelanjutan dalam jangka
panjang.
Salah satu displin yang diterapkan adalah disiplin dalam membangun kinerja, baik itu dalam
bentuk KPI maupun memastikan bahwa unit kerja accountable untuk kinerja keuangan yang
biasa disebut sebagai contribution margin. Selain itu, proses planning juga dipastikan agar
setiap unit meningkatkan kinerja apabila mengharapkan resource, baik dalam bentuk modal,
human resources maupun capital expenditure (IT dan non IT).
Proses transformasi yang telah dilaksanakan tersebut hingga saat ini telah berhasil
mengantarkan Bank Mandiri menjadi bank terkemuka di Indonesia. Dengan kerja keras dan
kedisplinan, kami berhasil mencatat perbaikan kinerja dan meraih berbagai prestasi penting
sehingga mendapat apresiasi yang tinggi dari investor.
Beberapa indikator memperlihatkan bahwa Bank Mandiri menunjukkan progress yang baik
selama proses transformasi berjalan, yang merupakan janji kepada para stakeholders. Hal
tersebut tercermin antara lain pada nilai market capitalization Bank Mandiri yang berhasil
menembus Rp 250,8 triliun atau US$25,8 miliar pada 18 April 2013 dimana harga saham BMRI
mencapai Rp10.750.
Dengan pencapaian tersebut, saat ini Bank Mandiri berada pada urutan ke-6 sebagai Top Bank
di Kawasan ASEAN. Selain itu, sepanjang proses transformasi nilai kapitalisasi pasar Bank
Mandiri telah berhasil meningkat hampir 9 kali lipat dibandingkan pada awal transformasi.
Untuk dapat meningkatkan kekayaan para shareholders, kami secara konsisten menerapkan
strategi jangka panjang dengan tujuan agar dapat menghasilkan volume bisnis, pendapatan
(revenue), laba bersih serta peningkatan modal secara berkelanjutan.
Selain itu, untuk mengakselerasi peningkatan nilai perusahaan, Bank Mandiri tidak hanya
tumbuh sendiri. Saat ini kami telah menjelma menjadi Mandiri Group, sehingga strategi
pengembangan bisnis juga didukung oleh integrasi menyeluruh bisnis perusahaan anak melalui
6 (enam) pilar yaitu syariah banking, investment banking, asuransi, multifinance, international
banking, dan niche banking.
Bank Mandiri juga mengakselerasi pertumbuhan bisnis melalui kerjasama dengan mitra kerja
potensial (joint venture) antara lain melalui aliansi dengan pihak ketiga. Strategi lain yang
dijalankan Bank Mandiri untuk mengakselerasi pencapaian target Top 3 ASEAN pada 2020
adalah melalui merger dan akuisisi perusahaan di industri keuangan.

Sejauh mana kinerja konvensional, seperti pencapaian revenue dan laba bersih
berpengaruh terhadap peningkatan kekayaan para shareholder perusahaan Anda?
Bagaimana cara mendongkrak revenue dan laba bersih ini?
Sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya, kami terus melakukan berbagai upaya untuk
dapat meningkatkan kekayaan para shareholders, dengan secara konsisten menerapkan
strategi jangka panjang dengan tujuan agar dapat menghasilkan volume bisnis, pendapatan
(revenue), laba bersih serta peningkatan modal secara berkelanjutan. Untuk itu, kami terus
memperkuat dan mempertegas proses transformasi lanjutan Bank Mandiri dengan strategi
sebagaimana yang telah kami sampaikan tadi.
Upaya yang kami lakukan memberikan hasil yang sangat menggembirakan yang mana revenue
Bank Mandiri sepanjang tahun 2009-2013 rata-rata per tahun mengalami pertumbuhan sebesar
22,1%, dari Rp22,4 triliun di tahun 2009 menjadi Rp49,9 triliun di tahun 2013, atau lebih dari
dua kali lipat revenue di tahun 2009. Pertumbuhan revenue Bank Mandiri juga lebih tinggi
dibandingkan rata-rata industri perbankan yang rata-rata per tahun pada periode yang sama
tumbuh 18,5%.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan (revenue), Laba bersih (net profit) Bank Mandiri
sepanjang tahun 2009-2013 juga terus mengalami peningkatan dari Rp7,2 triliun di tahun 2009
menjadi Rp18,2 triliun di tahun 2013, atau lebih dari dua kali lipat laba bersih tahun 2009,
dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 26,3%, atau di atas pertumbuhan laba
industri perbankan yang pada periode yang sama rata-rata per tahun tumbuh sebesar 23,9%.
Peningkatan revenue dan laba bersih Bank Mandiri telah mendorong peningkatan harga saham
Bank Mandiri, sehingga kekayaan shareholder meningkat seiring meningkatnya harga saham
Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2009-2013 harga saham Bank Mandiri telah mengalami
peningkatan dari Rp4.700 pada akhir tahun 2009 menjadi Rp7.850 pada akhir tahun 2013 atau
sepanjang kurun waktu tersebut rata-rata per tahun kekayaan shareholder meningkat sebesar
13,7%, belum termasuk dividen yang diterima yang per lembar sahamnya telah meningkat dari
sebesar Rp119 menjadi Rp234.
Tahun 2014 ini kami akan menuntaskan rencana jangka panjang yang telah kami susun untuk
tahun 2010-2014, dengan menjalankan strategi yang telah ditetapkan baik dengan melakukan
kondolidasi maupun dengan menuntaskan program transformasi lanjutan. Saat ini kami sedang
menyusun rencana jangka panjang tahun 2015-2020 dimana dengan strategi yang akan
dijalankan kedepannya diharapkan akan terus meningkatkan revenue dan laba bersih Bank
Mandiri yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan harga saham Bank Mandiri dan
kekayaan para shareholder.
Bagaimana caranya agar Total Shareholder Return (TSR) perusahaan Anda meningkat?
Untuk dapat meningkatkan TSR, terdapat dua hal yang perlu menjadi fokus perusahaan untuk
ditingkatkan. Yang pertama adalah bagaimana nilai kapitalisasi perusahaan (company value)
dapat meningkat secara berkelanjutan, yaitu melalui peningkatkan nilai saham di bursa
3

(menghasilkan capital gain bagi shareholders), yang kedua adalah bagaimana kinerja
perusahaan dapat terus meningkat sehingga dapat menghasilkan return yang lebih baik (seiring
dengan peningkatan company value), yang pada akhirnya dapat dinikmati kembali oleh para
shareholder melalui dividen yang diterima.
Lalu, untuk dapat meningkatkan kapitalisasi pasar maka perusahaan perlu menjaga kinerja
perusahaan agar dapat tumbuh secara berkesinambungan, yang dapat dilakukan antara lain
melalui penyusunan strategi jangka panjang agar dapat menjamin bahwa pertumbuhan bisnis
secara jangka panjang dapat dikawal dan dimonitoring dengan lebih baik, sehingga pada
akhirnya akan dapat meningkatkan harga saham perusahaan (dan company value) secara
keseluruhan, yang merupakan cerminan prospek (expected value) perusahaan di masa
mendatang.
Bagaimana caranya agar harga saham perusahaan Anda terjaga, bahkan meningkat, dan
mampu memberikan capital gain? Apa kaitannya dengan image perusahaan dan
bagaimana mengelolanya?
Melalui pencapaian kinerja yang solid dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang
(sustainable), kami menjaga nilai perusahaan agar tetap meningkat dan memberikan capital
gain bagi pemegang saham kami. Untuk dapat mencapai pertumbuhan bisnis dan kinerja yang
solid secara berkesinambungan, kami melakukan serangkaian strategi jangka panjang yang
dilakukan melalui program transformasi untuk dapat meletakkan dasar/pondasi yang kuat bagi
bisnis kami agar dapat tumbuh berkesinambungan.
Kami menetapkan strategi konsolidasi dan transformasi yang menyeluruh di seluruh aspek
organisasi, dimana melalui program transformasi Bank Mandiri mampu bertransformasi menjadi
sebuah organisasi yang bukan hanya memiliki kinerja yang baik, namun juga memiliki pondasi
kuat untuk berkembang secara berkelanjutan dalam jangka panjang (sustainable). Upaya
membangun dan memperkuat pondasi tersebut kami lakukan dengan memperkuat budaya
perusahaan (corporate culture), meningkatkan kualitas layanan, mengembangkan risk
management serta manajemen yang transparan dan profesional berdasarkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG).
Selain itu terkait dengan image perusahaan, kami senantiasa mengelola ekspektasi para
investor kami sehingga mereka tetap optimis terhadap masa depan Bank Mandiri. Untuk itu,
kami memiliki satu unit kerja khusus yang bertanggung jawab mengelola ekspektasi investor,
yaitu Investor Relations (IR) Group.
Tugas Utama dari IR Group adalah menjaga agar para investor dan investor potensial
senantiasa memiliki ekspektasi yang kredibel dan konsisten atas strategi, kinerja operasional
dan pencapaian finansial perseroan melalui penyampaian informasi yang cepat dan akurat.
Untuk itu, IR Group senantiasa berupaya memastikan agar para investor dapat memperoleh
informasi mengenai kinerja Bank Mandiri secara tepat waktu dan akurat.
4

Dalam kurun waktu panjang, harga saham Bank Mandiri secara akurat akan mencerminkan
prospek perseroan ke depan, berdasarkan underlying risk-adjusted value yang dapat
dibandingkan dengan perbankan lain maupun industri keuangan secara keseluruhan.
Di samping itu, pada akhirnya harga saham perseroan dalam jangka panjang akan
mencerminkan penilaian pasar terhadap kredibilitas manajemen, kualitas strategi bisnis, dan
kemampuan perusahaan dalam mengeksekusi strategi tersebut. Dengan memberikan informasi
yang akurat dan kredibel, maka investor diharapkan akan memiliki pandangan yang jelas dan
luas mengenai prospek Bank Mandiri sehingga dapat mendorong terciptanya kepercayaan dan
optimisme tentang masa depan perusahaan.
Bagaimana cara Bank Mandiri mengelola cost of equity (biaya modal) agar efisien?
Bank Mandiri senantiasa mengelola permodalannya secara optimal melalui strategi capital
structure management and budgeting yang tepat. Pengelolaan modal yang optimal dilakukan
melalui pemupukan laba ditahan, penerbitan pinjaman subordinasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan market timing, serta corporate action rights issue apabila diperlukan.
Bagaimana kita menurunkan cost of equity juga dengan memastikan bahwa business risk serta
balance sheet kita terus membaik. Sebagai contoh, NPL Bank Mandiri terus membaik dan saat
ini sudah di bawah 2%, lebih rendah dari rata-rata industri. Hal ini tentu memperbaiki cost of
equity dengan memperhitungkan risk factor yang dipersepsikan oleh pasar.
Kapan sebaiknya memilih menggunakan modal sendiri, dan kapan menggunakan utang?
Apa yang harus diperhatikan dalam cost structuring?
Sebelumnya perlu kami sampaikan terlebih dahulu terkait konteks bisnis perbankan
bahwasannya kegiatan utama bisnis perbankan adalah untuk menjalankan fungsi intermediasi
sehingga dalam hal ini bisnis kami banyak me-leverage fungsi hutang/liabilities dari pihak
ketiga, khususnya Dana Masyarakat (Dana Pihak Ketiga/DPK). Selain Dana Masyarakat, kami
juga me-leverage bisnis kami (penyaluran kredit,dsb) dengan menggunakan utang jangka
pendek/menengah (debt) baik yang bersifat senior seperti penerbitan surat berharga dan fund
borrowing, maupun yang dapat diperhitungkan sebagai modal (equity) seperti penerbitan
pinjaman subordinasi.
Sementara penggunaan modal lebih diarahkan kepada pengeluaran-pengeluaran yang bersifat
capital expenditure atau belanja modal untuk keperluan pengembangan infrastruktur bank,
pengembangan IT, pengembangan SDM, pembangunan jaringan distribusi kantor cabang, dsb.
yang bersifat strategis dan jangka panjang serta memberikan manfaat bagi pemegang saham
dalam bentuk peningkatan company value di masa mendatang.
Selain itu, penggunaan modal juga perlu mempertimbangkan ketentuan/regulasi yang berlaku
dari regulator (OJK/Bank Indonesia) terkait permodalan agar bank tetap dapat melakukan
kegiatan usahanya sesuai yang direncanakan. Ketentuan yang terkait permodalan antara lain
5

pemenuhan modal minimum bagi bank (KPMM/CAR) dan comply with ketentuan dalam Basel II
dan Basel III yang perlu diimplementasikan oleh perbankan.
Dengan adanya berbagai aspek yang akan mempengaruhi modal, termasuk rencana ekspansi
bisnis, pengeluaran belanja modal, pembagian deviden dan pemenuhan ketentuan dari
regulator, maka bank perlu memperhatikan struktur permodalannya sekaligus pemenuhan
kecukupannya agar dapat menjalankan bisnis dengan lebih optimal.
Bagaimana memilih investasi/portofolio proyek yang berpengaruh bagus bagi
perusahaan dan juga peningkatan kekayaan pemegang saham? Bagaimana sebaiknya
pembiayaan proyek/investasi ini, terutama untuk capital expenditure (pengeluaran
barang modal) agar justru tidak menurunkan kinerja WAI perusahaan?
Dalam melakukan investasi proyek, kami memiliki strategi untuk fokus pada proyek-proyek yang
memberikan impact kepada pencapaian target bisnis secara signifikan dan efektif sehingga
eksekusi rencana kerja dapat dilakukan oleh masing-masing unit kerja di awal tahun secara
lebih disiplin dan efektif. Hal ini tentunya akan dapat memberikan dampak serta hasil yang
signifikan bagi kami secara keseluruhan di tahun tersebut maupun tahun-tahun mendatang.
Selain itu, kami juga memastikan bahwa infrastruktur pendukung telah kami siapkan dengan
lebih baik agar setiap rencana kerja dapat dieksekusi dengan optimal serta dimonitor
pencapaiannya, baik di unit bisnis maupun unit supporting.
Di Bank Mandiri, kami menjalankan 2 jenis proyek yaitu proyek IT dan Non IT. Untuk proyek IT,
kami melakukan prioritisasi proyek secara ketat melalui IT Steering Committee sehingga proyek
yang mendapat prioritas merupakan proyek yang secara langsung berpengaruh dan
memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian target bisnis dan pelaksanaan inisiatif
strategis. Inisiatif strategis IT harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan customer dan
memenangkan persaingan bisnis. Hasil dari implementasi inisiatif strategis IT dimaksud harus
menghasilkan keunikan (diferensiasi) yang benar-benar dibutuhkan nasabah.
Inisiatif strategis IT juga harus untuk memenuhi ketentuan Regulator. Inisiatif ini perlu dilakukan
agar aktivitas yang ada di Bank Mandiri selalu comply dengan peraturan yang ada serta untuk
melakukan mitigasi risiko-risiko transaksi yang berpotensi terjadi sebagai akibat dari
pertumbuhan bisnis yang semakin pesat dan transaksi yang semakin kompleks.
Untuk itu, inisiatif strategis IT yang akan dikembangkan agar memperhatikan kesiapan teknis
detail requirement dan penyelesaian/pending inisiatif strategis IT tahun berjalan. Setiap unit
kerja yang akan mengusulkan inisiatif strategis IT dimintakan agar melakukan prioritisasi
terlebih dahulu secara self assessment serta inisiatif strategis IT yang akan dikembangkan agar
mengacu kepada IT Strategic Plan serta Corporate Plan Bank Mandiri.
Terkait dengan proyek Non IT, kami juga memberikan perhatian khusus pada belanja CAPEX
non IT khususnya untuk pengembangan cabang serta fasilitas pengembangan SDM. Hal ini
terkait dengan total kebutuhan anggaran multi years untuk pembangunan infrastruktur kami
6

seperti pembangunan Mandiri University, Gedung Kantor/Cabang, pengembangan jaringan


distribusi pendukung, pengembangan SDM, dsb. Hal ini merupakan komitmen kami untuk
memperkuat infrastruktur dalam rangka mendukung pengembangan bisnis secara
berkelanjutan.
Inisiatif proyek, baik proyek IT dan non IT perlu dieksekusi secara disiplin sebagai
dasar/pondasi dalam proses transformasi Bank Mandiri. Penyelesaian inisiatif-inisiatif strategis
di suatu tahun tertentu pastinya akan sangat menentukan kapasitas penyelesaian inisiatif dan
pengembangan bisnis di tahun-tahun berikutnya.
Untuk itu, agar realiasi inisiatif proyek IT dan Non IT dapat berjalan sesuai dengan yang
direncanakan dan anggarannya, maka kami menerapkan project management untuk
menghindari terjadinya pemborosan dari aspek proses, waktu, anggaran maupun pencapaian
target implementasi. Untuk itu, berbagai unit kerja terkait seperti Unit IT, Unit Procurement
maupun owner atau user melakukan koordinasi dan melakukan percepatan implementasi
inisiatif dengan kerangka project management yang lebih baik.
Selain itu, kami juga memperhatikan aspek substansi dari setiap inisiatif. Tidak cukup bagi kami
hanya sekedar menyelesaikan proyek. Yang lebih penting adalah tercapainya tujuan dari
proyek, khususnya terkait dengan implikasi pengembangan bisnis. Penyelesaian proyek bagi
kami bukan hanya sekedar menjadi tick-mark sekedar selesai, namun harus diyakinkan
bahwa tujuan dari proyek tercapai. (***)
Pertanyaan:
1. Strategi apa yang dilakukan Bank Mandiri untuk meningkatkan kekayaan
shareholdersnya? (10)
2. Apa yang dimaksud dengan transformasi manajemen di Bank Mandiri? (10)
3. Analisa market capitalization Bank Mandiri? (10)
4. Apa hubungan antara image perusahaan dan capital gain? (10)
5. Bagaimana GCG dilakukan di Bank Mandiri? (10)
6. Mana yang lebih baik untuk permodalan biaya sendiri atau hutang? (10)
7. Jabarkan proyek IT plan untuk Bank Mandiri? (10)
8. Jabarkan SDM strategi Bank Mandiri? (10)
9. Apa yang menjadi KSF bagi Bank Mandiri? (10)
10. Bila Bank Mandiri dibanding dengan Bank BCA mana yang lebih baik kinerjanya? (10)

Total mark: 100

Good Luck!

Anda mungkin juga menyukai