Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja
Oleh:
LINDA CHIUMAN
060100112
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Oleh:
LINDA CHIUMAN
NIM: 060100112
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan terhadap
Infeksi Menular Seksual
: 060100112
__________________________________________________________________
Pembimbing
Penguji
ABSTRAK
Sampai saat ini, infeksi menular seksual masih menjadi masalah
kesehatan, sosial maupun ekonomi di berbagai negara. Di beberapa negara
disebutkan bahwa pelaksanaan program penyuluhan yang intensif akan
menurunkan insidens infeksi menular seksual atau paling tidak insidensnya relatif
tetap. Namun demikian, di sebagian besar negara insidens infeksi menular seksual
relatif masih tinggi. Kebanyakan penderita infeksi menular seksual adalah remaja
usia 15-29 tahun, tetapi ada juga bayi yang tertular karena tertular dari ibunya.
Tingginya kasus penyakit infeksi menular seksual, khususnya pada kelompok usia
remaja, salah satu penyebabnya adalah tingkat pengetahuan remaja yang relatif
masih rendah. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi sikap remaja terhadap
infeksi menular seksual.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap
siswa/i SMA Wiyata Dharma Medan terhadap infeksi menular seksual. Penelitian
yang dilakukan bersifat deskriptif dan dilakukan dengan metode survei dengan
pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa/i SMA
Wiyata Dharma Medan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 orang
dengan tingat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel kemudian didistribusikan
secara proposional berdasarkan tingkatan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan angket dan analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
deskriptif.
Hasil uji tingkat pengetahuan dan sikap siswa/i SMA Wiyata Dharma
Medan terhadap infeksi menular seksual menunjukkan bahwa sebagian besar
pengetahuan siswa/i SMA Wiyata Dharma Medan berada dalam kategori kurang
baik (52,4%) dan sikap siswa/i tersebut termasuk dalam kategori cukup baik
(57,1%).
Dari hasil penelitian tersebut diharapkan pihak sekolah maupun luar
sekolah dapat memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan
pendidikan seks kepada siswa/i tersebut.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Remaja, Infeksi menular seksual
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
ABSTRACT
Sexually Transmitted Infections (STIs) remains as a current health
problem, affecting both social and economic sectors in various countries. It is
mentioned that intensive health education programmes in some places have
indeed lowered the STIs incidents occurrence level, or at least preventing it from
increasing. Nonetheless, in most countries, STIs incidents level is relatively still
high. Youth, aged 15-29, forms the biggest population of STIs patients, followed
by infants that vertically infected by the mothers. One of probable cause of high
STIs incidents level among teenagers is the poor level of knowledge about STIs.
This hence affects to the behavior of teenagers towards STIs.
This research aimed to find out the level of knowledge and attitude of
students of SMA Wiyata Dharma Medan towards STIs. The research was a
descriptive study and was conducted with cross-sectional approach survey
method. The research population was the entire students of SMA Wiyata Dharma
Medan. A total of 84 samples were collected with relatively accuracy (d) of 0,1.
Sampling was conducted through stratified random sampling technique.
Subsequently, the samples were distributed proportionally based on class level.
Data was collected using questionnaires and then analyzed by using descriptive
statistic method.
The result of the study shows that the level of knowledge for most of the
students in SMA Wiyata Dharma Medan towards STIs is categorized as
insufficient (52,4%). However, on the other hand, the attitude of the students
towards STIs is categorized as sufficient (57,1%).
Therefore, as shown in the result of the study, it is strongly recommended
that both the school administers and family members could work together in
educating the students regarding health reproduction issue as well as sex
education concurrently.
Key Words: Knowledge, Attitude, Teenagers, Sexual Transmitted Infections
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan
sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Karya tulis ilmiah ini berjudul Gambaran Pengetahuan dan Sikap
Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual.
Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak dr. Kristo A. Nababan, Sp.KK dan dr. Rina Amelia, MARS, selaku
Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan masukan
kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
3. Bapak Drs. Satria Kamal, selaku Kepala Sekola SMA Wiyata Dharma
Medan, yang telah memberikan izin dan banyak bantuan kepada penulis
dalam melakukan proses pengumpulan data di lokasi penelitian.
4. Seluruh staf SMA Wiyata Dharma Medan yang telah membantu
administrasi perizinan untuk melakukan penelitian.
5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
6. Terima kasih yang tiada tara penulis persembahkan kepada Ayahanda
tercinta, Irwanto, dan Ibunda tercinta, Rita Hamdani, yang telah
membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya
mendoakan
serta
memberikan
semangat
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan pendidikan.
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Linda Chiuman
060100112
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN....
ABSTRAK
ABSTRACT.
KATA PENGANTAR.....
DAFTAR ISI....
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN.....
DAFTAR LAMPIRAN...
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB 1 PENDAHULUAN.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Latar Belakang..
Rumusan Masalah.
Tujuan Penelitian..
Manfaat Penelitian
1
3
3
3
6
7
7
8
9
9
10
11
11
12
13
4
5
5
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
13
13
15
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
Jenis Penelitian.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Metode Pengumpulan Data..
4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas...
4.5. Metode Analisis Data...
15
15
15
16
16
17
18
18
18
18
19
19
21
24
24
26
29
6.1. Kesimpulan...
6.2. Saran.
29
29
DAFTAR PUSTAKA......
30
LAMPIRAN
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
DAFTAR TABEL
Nomor
4.1.
5.1.
Judul
Halaman
17
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
DAFTAR SINGKATAN
AAFP
AIDS
BKKBN
Depkes RI
Dinkes
Dinas Kesehatan
ICA
IMS
IUD
K.I.E.
KRR
SMA
SMP
SPSS
WHO
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Angket Penelitian
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Menurut WHO (2009), terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba
(bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea, chlamydia,
syphilis,
trichomoniasis,
chancroid,
herpes
genitalis,
infeksi
human
Rumusan Masalah
Masalah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini adalah bahwa
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja SMA Wiyata
Dharma Medan terhadap infeksi menular seksual.
Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Memperoleh informasi tentang pengetahuan remaja SMA Wiyata
Dharma Medan tentang infeksi menular seksual.
2. Memperoleh informasi tentang sikap remaja SMA Wiyata Dharma
Medan terhadap infeksi menular seksual.
1.4.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan mengenai
gambaran pengetahuan dan sikap remaja terhadap infeksi menular
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
seksual
sehingga
dapat
direncanakan
suatu
strategi
untuk
menindaklanjutinya.
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam memberikan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada kalangan remaja.
3. Sebagai bahan masukan bagi orang tua dalam upaya merangsang
kepedulian orang tua terhadap pendidikan seksual anak yang dimulai
pada usia remaja.
4. Sebagai bahan masukan bagi remaja dalam menyikapi hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatan reproduksi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.1.1.
melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara
genito-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital, sehingga
kelainan yang timbul akibat penyakit ini tidak terbatas pada daerah kelamin
(genital) saja, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ekstragenital. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin, karena
ada beberapa yang dapat juga ditularkan melalui kontak langsung dengan alat-alat,
handuk, thermometer, dan ada juga yang dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya
yang ada di dalam kandungan (Daili, 2007).
Infeksi menular seksual didapatkan akibat berhubungan seksual dengan
orang yang telah terinfeksi sebelumnya. Setiap orang yang sudah melakukan
hubungan seksual, mempunyai risiko untuk terkena infeksi menular seksual.
Risiko akan semakin tinggi apabila seseorang berhubungan seksual dengan
banyak pasangan yang berbeda, atau pasanganya mempunyai banyak partner
yang berbeda ataupun melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
(AAFP, 2007).
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
2.1.2.
Chlamydia
Calymmatobacterium
trachomatis,
granulomatis,
Haemophilus
Ureaplasma
ducreyi,
urealyticum,
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
2.1.3.
2.1.4.
pria maupun pada wanita. Beberapa infeksi menular seksual baru menunjukkan
gejalanya berminggu-minggu, berbulan-bulan, maupun bertahun-tahun setelah
terinfeksi (Lestari, 2008). Mayoritas infeksi menular seksual tidak memberikan
gejala (asimptomtik) pada perempuan (60-70% dari infeksi gonore dan klamidia).
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Pada perempuan, konsekuensi infeksi menular seksual sangat serius dan kadangkadang bersifat fatal (misalnya kanker serviks, kehamilan ektopik dan sepsis).
Konsekuensi juga terjadi pada bayi yang dikandung jika perempuan terinfeksi
pada saat hamil (bayi lahir mati, kebutaan) (Kesrepro, 2007).
Gejala infeksi menular seksual bisa berupa gatal dan adanya sekret di
sekitar alat kelamin, bejolan atau lecet di sekitar alat kelamin, bengkak di sekitar
alat kelamin, buang air kecil yang lebih sering dari biasanya, demam, lemah, kulit
menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh, kehilangan berat badan, diare, keringat
malam, pada wanita bisa keluar darah di luar masa menstruasi, rasa panas seperti
terbakar atau sakit saat buang air kecil, kemerahan di sekitar alat kelamin, rasa
sakit di bawah perut pada wanita di luar masa menstruasi, dan bercak darah
setelah berhubungan seksual (Lestari, 2008; Murtiastutik, 2008). Menurut
American Academy of Family Physician (2007), selain gejala-gejala diatas, juga
dijumpai gejala berupa sakit tenggorokan pada orang yang melakukan hubungan
seks secara oro-genital dan sakit di sekitar anus pada orang yang melakukan
hubungan seks ano-genital.
Diagnosa infeksi menular seksual dilakukan melalui proses anamnesa,
diikuti pemeriksaan fisik dan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium (Daili, 2007; Murtiastutik, 2008). Untuk menegakkan diagnosa
infeksi menular seksual, diperlukan anamnesa yang akurat mengenai riwayat
sosial dan seksual seseorang, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi
seksualitas, seperti penyalahgunaan obat-obatan (Handsfield, 2001).
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
seksual
2.1.6.
transfusi
darah
yang
belum
diperiksa
kebersihannya
dari
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
2.1.7.
berdasarkan
mikroorganisme
penyebabnya.
Namun,
dalam kenyataannya
2.2.
2.2.1.
Pengetahuan
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior). Menurut Rogers (1974) dalam Soekidjo (2007),
sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri
orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui ada stimulus (objek) terlebih dahulu,
b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus,
c. Evaluation, yakni sikap responden menimbang-nimbang apakah
stimulus tersebut baik atau tidak terhadap dirinya,
d. Trial, yakni orang mulai mencoba perilaku baru,
e. Adoption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan
bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas. Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden
(Notoatmodjo, 2007).
2.2.2.
Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu
stimulus atau objek. Dari berbagai batasan tentang sikap, dapat disimpulkan
bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus sosial. Menurut Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial,
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
jawaban
apabila
ditanya,
mengerjakan,
dan
3. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden
terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataanpernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (sangat setuju,
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju) (Notoatmodjo, 2007).
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
2.3.
Remaja
2.3.1.
Definisi Remaja
Ada beberapa definisi mengenai remaja. Menurut Hurlock (1993), masa
remaja adalah masa yang penuh kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan
merupakan periode yang paling berat. Remaja adalah masa peralihan, yang
ditempuh oleh seseorang dari anak-anak menuju dewasa, meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa (Darajad,
1990). Menurut Darajad (1995) dalam bukunya yang lain, mendefinisikan remaja
sebagai tahap umur yang datang setelah masa anak-anak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik yang cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan membawa
akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan, serta kepribadian
remaja. Bisri (1995), mengartikan remaja adalah mereka yang telah meninggalkan
masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa
pembentukan tanggung jawab.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Calon (1953) dalam Monks (2002),
masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan
karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi tidak lagi memiliki status
anak-anak. Perkembangan fisik dan psikis menimbulkan kebingungan dikalangan
remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat sebagai periode sturm und
drung dan akan membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,
kesehatan, serta kepribadian remaja (Monks, 2002).
Lebih jelas pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja
secara lebih konseptual, yakni remaja adalah suatu masa dimana individu
berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Individu mengalami
perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2001).
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Kaplan & Sadock (2007), menyatakan bahwa fase remaja terdiri atas fase
remaja awal (12-14 tahun), fase remaja pertengahan (14-16 tahun), dan fase
remaja akhir (17-19) tahun.
2.3.2.
seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk
tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah
laku berkencan, bercumbu dan bersenggama. Objek seksual dapat berupa orang,
baik sejenis maupun lawan jenis, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian
tingkah laku ini memang tidak memiliki dampak terutama bila tidak menimbulkan
dampak fisik bagi orang yang bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi
sebagian perilaku seksual yang dilakukan sebelum waktunya justru dapat
memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi,
marah dan agresi (Reiss, 2006).
Selama
masa
remaja,
seksualitas
dan
masalah-masalah
seksual
diperkirakan sebagai masalah yang sangat penting bagi sebagian remaja, dan pada
masa ini, banyak remaja yang sudah aktif secara seksual (Goodenov et al., 2008).
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
Pengetahuan
Linda Chiuman : Gambaran
Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Remaja
Menular Seksual, 2009.
jawaban responden salah diberi nilai 0. Dengan demikian, skor tertinggi adalah 9.
Pengukuran
tingkat
pengetahuan
responden
dilakukan
dengan
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang
informasi mengenai pengetahuan dan sikap remaja SMA Wiyata Dharma Medan
terhadap infeksi menular seksual. Pendekatan yang digunakan pada desain
penelitian ini adalah cross sectional study dimana data dikumpulkan pada satu
waktu tertentu.
4.2.
4.3.
Medan. Populasi penelitian terdiri dari 446 orang. Sampel pada penelitian ini
adalah sebagian dari siswa/i SMA Wiyata Dharma Medan. Dalam menentukan
besarnya sampel, dilakukan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus
(Notoatmodjo, 2005):
n=
N
1 + N (d2)
N= besar populasi
n= jumlah sampel
d= tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan.
Dengan tingkat ketepatan relatif 10%, maka jumlah sampel yang diperoleh
dari rumus di atas berjumlah sekitar 84 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian di
distribusikan merata pada siswa/i di SMA tersebut:
: 28 orang
: 28 orang
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
4.4.
: 28 orang
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari responden dimana pengumpulan data dilakukan dengan
metode angket yang dibagikan kepada responden untuk mendapatkan jawaban
pertanyaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak
sekolah yang berhubungan dengan jumlah dan karakteristik siswa/i di SMA
Wiyata Dharma Medan.
Alpha
Status
0,735
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Sikap
4.5.
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
0,551
0,538
0,567
0,446
0,666
0,534
0,584
0,507
0,582
0,534
0,857
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,647
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
BAB 5
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Perempuan
Jumlah
40
84
47,6
100
Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar responden adalah lakilaki yaitu sebanyak 44 orang (52,4%) dan terendah adalah kelompok perempuan
yaitu sebanyak 40 orang (47,6%).
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pertanyaan
Pengertian infeksi menular seksual
Jenis infeksi menular seksual
Penyebab infeksi menular seksual
Cara penularan infeksi menular seksual
Gejala infeksi menular seksual
Pencegahan infeksi menular seksual
Pengobatan infeksi menular seksual
Komplikasi infeksi menular seksual
Faktor resiko infeksi menular seksual
Jawaban Responden
Benar
Salah
n
%
n
%
16
19
68
81
82 97,6
2
2,4
33 39,3 51 60,7
50 59,5 34 40,5
51 60,7 33 39,3
31 36,9 53 63,1
45 53,6 39 46,4
53 63,1 31 36,9
72 85,7 12 14,3
5.1.3.2. Sikap
Hasil uji sikap terhadap infeksi menular seksual yang dilakukan dengan
menggunakan angket dapat dilihat pada tabel 5.7.
Persentase(%)
6
57,1
36,9
0
100
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap infeksi
menular seksual paling banyak berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 48
orang (57,1%), diikuti dengan sikap kurang sebanyak 31 orang (36,9%), dan sikap
baik sebanyak 5 orang (6%). Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden
pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 5.8.
Total
22
38
24
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Total
48
57,1
31
36,9
84
Dari tabel di atas dapat dilihat pada kelompok responden usia 15 tahun
yang mempunyai sikap yang baik sebanyak 1 orang (4,5%), sikap cukup sebanyak
13 orang (59,1%), dan sikap kurang sebanyak 8 orang (36,4%). Pada kelompok
responden usia 16 tahun yang mempunyai sikap baik sebanyak 3 orang (7,9%),
sikap cukup sebanyak 23 orang (60,5%), dan sikap kurang sebanyak 12 orang
(31,6%), dan pada kelompok responden usia 17 tahun yang mempunyai sikap baik
sebanyak 1 orang (4,2%), sikap cukup sebanyak 12 orang (50%), dan sikap
kurang sebanyak 11 orang (45,8%). Data lengkap distribusi frekuensi hasil uji
sikap berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan jenis kelamin
Sikap
Jenis
Baik
Cukup
Kurang
Total
Kelamin
n
%
n
%
n
%
Laki-laki
0
0
29
65,9
15
34,1
44
Perempuan
5
12,5
19
47,5
16
40
40
Total
5
6
48
57,1
31
36,9
84
Dari tabel di atas dapat dilihat pada kelompok respoden laki-laki yang
mempunyai sikap cukup sebanyak 29 orang (65,9%), sikap kurang sebanyak 15
orang (34,1%) dan pada kelompok responden perempuan yang mempunyai sikap
baik sebanyak 5 orang (12,5%), sikap cukup sebanyak 19 orang (47,5%), dan
sikap kurang sebanyak 16 orang (40%). Data lengkap distribusi frekuensi hasil uji
sikap berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.11.
Total
4
28
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Kurang
Buruk
Total
2
0
5
4,5
0
6
22
6
48
50
75
57,1
20
2
31
45,5
25
36,9
44
8
84
5.2. Pembahasan
5.2.1. Tingkat Pengetahuan
Dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan siswa/i
SMA Wiyata Dharma Medan mengenai infeksi menular seksual berada dalam
kategori kurang baik. Pada penelitian ini memperlihatkan bahwa kebanyakan
responden mengetahui jenis-jenis infeksi menular. Ini dikarenakan jenis-jenis
infeksi menular seksual sudah terdapat dalam kurikulum pembelajaran responden
yaitu dalam mata pelajaran biologi dalam topik sistem reproduksi manusia sejak
SMP. Pada penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kebanyakan responden
tidak mengerti secara konkrit pengertian dan cara penularan infeksi menular
seksual. Para responden hanya mempunyai pengetahuan mengenai pengertian
infeksi menular seksual secara etimologis, yaitu pengertian bahwa infeksi menular
seksual adalah infeksi yang hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual,
padahal sebenarnya infeksi menular seksual bisa ditularkan melalui cara lain
selain hubungan seksual.
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Berdasarkan hasil penelitian Sarwanto dan Ajik (2004) dan data BKKBN
(2009), pengetahuan remaja mengenai infeksi menular seksual masih rendah. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian di atas. Hasil penelitian mengenai tingkat
pengetahuan ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Notobroto (1999) yang mengemukakan bahwa pengetahuan siswa SMA
mengenai infeksi menular seksual masih dikategorikan dalam tingkat pengetahuan
yang cukup baik, meskipun masih ada yang kurang baik.
Berdasarkan hasil analisis data distribusi frekuensi hasil uji pengetahuan
berdasarkan usia, dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
dari tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia. Ditemukan bahwa proporsi
responden yang memiliki pengetahuan baik paling besar pada usia 17 tahun, yaitu
8,3%, dibandingkan dengan usia 16 tahun yaitu 5,3%. Untuk pengetahuan cukup,
paling banyak ditemukan pada usia 15 tahun yaitu sebesar 40,9%. Pengetahuan
kurang terbanyak ditemukan pada usia 17 tahun, yaitu 62,5%, dan pengetahuan
buruk pada usia 16 tahun yaitu sebesar 13,2%.
Hasil ini tidak sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Hadi, et al
(2008), bahwa pertambahan usia seseorang
(2009), sikap remaja terhadap infeksi menular seksual masih rendah. Hasil
penelitian mengenai sikap remaja ini juga sejalan dengan hasil penelitian peneliti.
Berdasarkan hasil analisis data distribusi frekuensi hasil uji sikap
berdasarkan usia, dapat dilihat bahwa seiring dengan pertambahan usia, sikap
responden terhadap infeksi menular seksual tidak mengalami perubahan.
Ditemukan bahwa proporsi responden yang memiliki sikap baik paling besar pada
usia 16 tahun (7,9%), dibandingkan dengan usia 17 tahun (4,2%). Responden
dengan sikap cukup paling banyak terdapat pada usia 16 tahun (60,5%),
dibandingkan dengan usia 17 tahun (50%), dan responden dengan sikap kurang
paling banyak pada usia 17 tahun (45,8%), dibandingkan dengan usia 16 tahun
(31,6%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Prihyugiarto (2008),
bahwa usia tidak berpengaruh terhadap sikap seseorang terhadap infeksi menular
seksual.
Berdasarkan hasil analisis data distribusi frekuensi hasil uji sikap
berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dari sikap responden berdasarkan jenis kelamin. Pada jenis kelamin
laki-laki didapatkan sikap responden yang cukup sebanyak 65,9%, lebih banyak
dibanding perempuan 47,5% sedangkan sikap kurang pada perempuan (40%)
lebih banyak dibandingkan pada laki-laki (34,1%). Peneliti berasumsi bahwa
pengetahuan remaja yang seragam pada setiap umur dan jenis kelamin dapat
menyebabkan sikap yang seragam juga terhadap infeksi menular seksual, tanpa
memandang umur dan jenis kelamin.
Dari data distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan tingkat
pengetahuan, dapat dilihat bahwa responden dengan tingkat pengetahuan baik,
cukup, kurang, dan buruk cenderung mempunyai sikap yang cukup yaitu sebesar
50%, 64,3%, 50%, dan 75%. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan lebih banyak bergantung pada paparan
informasi mengenai suatu hal. Dengan demikian, tingkat pengetahuan seseoarang
tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memperoleh
informasi, seperti motivasi untuk mendapatkan informasi, serta akses terhadap
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
remaja
mempuyai
pengetahuan
mengenai
kesehatan
reproduksi bertujuan agar remaja memiliki informasi yang benar mengenai proses
reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya (Muhammad, 2006).
Pendidikan kesehatan reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan
pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi juga mengenai bahaya akibat
pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan kehamilan yang belum
diharapkan atau kehamilan berisiko tinggi (BKKBN, 2005).
Permasalahan utama kesehatan reproduksi di Indonesia adalah kurangnya
informasi mengenai kesehatan reproduksi, pergeseran perilaku remaja, pelayanan
kesehatan yang buruk, dan perundang-undangan yang tidak mendukung.
Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sangat tergantung pada
informasi yang diterimanya melalui penyuluhan, media massa maupun orang tua
serta kemampuan seseorang untuk menyerap dan menginterpretasikan informasi
tersebut (Muhammad, 2006).
Dalam upaya untuk menurunkan angka kejadian infeksi menular seksual,
promosi kesehatan dengan metode peer education terbukti efektif meningkatkan
pengetahuan dan sikap remaja terhadap infeksi menular seksual (Mau, 2007).
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
BAB 6
KESIMPULAN dan SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dan pembahasan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Tingkat pengetahuan siswa/i SMA Wiyata Dharma Medan mengenai
infeksi menular seksual mayoritas berada dalam kategori kurang baik,
yaitu sebesar 52,4%.
2. Sikap siswa/i SMA Wiyata Dharma Medan terhadap infeksi menular
seksual mayoritas berada dalam kategori cukup baik, yaitu sebesar
57,1%.
6.2. Saran
1. Pengetahuan dan sikap siswa/i SMA Wiyata Dharma Medan terhadap
infeksi menular seksual masih relatif rendah, untuk itu perlu dilakukan
pemberian pegetahuan kepada remaja secara merata, baik melalui jalur
sekolah maupun luar sekolah. Melalui jalur sekolah, disarankan kepada
pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan
reprosuksi pada siswa/i-nya. Sedangkan melalui jalur diluar sekolah
disarankan kepada para orang tua dalam meningkatkan kepedulian
mereka terhadap pendidikan seksual anak yang dimulai pada usia
remaja.
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Family Physicians, 2007. STIs: Common Symptoms & Tips
on Prevention. Available at:
http://familydoctor.org/online/famdocen/home/common/sexinfections/sti/165.
html. [Accessed 24 March 2009].
Arikunto, S., 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2005. Isu Pokok Kesehatan
Reproduksi Remaja. Diperoleh dari:
http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailRubrik.aspx?MyID=2127.
[Diakses pada17 Maret 2009].
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009. Lomba Karya Tulis Ilmiah
KRR. Diperoleh dari:
http://www.bkkbn.go.id/popups/print.php?ItemID=825.
[Diakses pada 3 November 2009].
Barakbah, J., 2003. Konseling infeksi menular seksual. Dalam: Daili, S. F., Makes,
W. I. B., Zubier, F., Judarsono, J. (eds). 2003. Penyakit Menular Seksual.
Edisi ke-2. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta:
172-177.
Bisri, H., 1995. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Daili, S. F., 2007. Tinjauan penyakit menular seksual (P.M.S.). Dalam: Djuanda,
A., Hamzah, M., Aisah, S. (eds). 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta: 363-365.
Darajad, Z., 1990. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
_______, 1995. Remaja Harapan dan Tantangan. Jakarta: Ruhana.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003. Kebijaksanaan program
pencegahan dan pemberantasan PMS termasuk AIDS di Indonesia. Dalam:
Daili, S. F., Makes, W. I. B., Zubier, F., Judarsono, J. (eds). 2003. Penyakit
Menular Seksual.
Edisi ke-2. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta:
178-184.
_______, 2003. Penatalaksanaan penyakit menular seksual. Dalam: Daili, S. F.,
Makes, W. I. B., Zubier, F., Judarsono, J. (eds). 2003. Penyakit Menular
Seksual. Edisi ke-2. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta: 185-216.
_______, 2006. Pedoman Dasar Infeksi Menular Seksual dan Saluran Reproduksi
Lainnya pada Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu. [pdf] Jakarta:
Departemen
Kesehatan.
Diperoleh
dari:
http://www.perpustakaan-
Laily,
2007.
Gender
dan
HIV/
AIDS.
Diperoleh
dari
[Diakses
C.
I.,
2008.
Penyakit
Menular
Seksual.
Diperoleh
dari:
http://cintalestari.wordpress.com/2008/09/06/penyakit-menular-seksual/
[Diakses pada 28 Februari 2009].
Mau, D. T., 2007. Promosi Kesehatan dengan Metode Peer Education terhadap
Pengetahuan dan Sikap Siswa SMU dalam Upaya Pencegahan Penularan
HIV/ AIDS di Kabupaten Belu-NTT. Diperoleh dari:
http://arc.ugm.ac.id/files/Abst_(2013-H-2007).pdf. [Diakses pada 2 November
2009].
Monks, F. J. et al., 2002. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Muhammad, A. G., 2006. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan
Reproduksi Pada Siswa SMA Negeri 1 Makasar dan SMA Negeri 6 Makasar
tahun 2006.
Diperoleh
dari:
http://blogjoeharno.blogspot.com/2008/04/pengetahuan-
Hubungan
Seks
Pranikah.
Diperoleh
dari:
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/145_14SeksPranikah.pdf/145_14SeksPr
anikah.html. [Diakses pada 2 November 2009].
Sarwono, S. W., 2001. Psikologi Remaja. Jakarta: Radja Grafindo Persada.
World Health Organization, 1999. Sexually Transmitted Infections Prevalence Study
Methodology: Guidelines for the Implementation of STI Prevalence Surveys.
Available at:
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
http://www.wpro.who.int/NR/rdonlyres/3F38002A-AFF7-4444-9B5E8A334E451CD1/0/Guidelines_for_the_Implementation_of_STI_Prevalence_
Surveys.pdf. [Accessed 18 March 2009].
_______, 2003. Guidelines for the Management of Sexually Transmitted Infections.
[pdf]
Switzerland:
World
Health
Organization.
Available
at:
http://www.who.int/hiv/pub/sti/en/STIGuidelines2003.pdf.
[Accessed
26
March 2009].
_______, 2004. Prevalence Surveys of Sexually Transmitted Infections among
Seafarers and Women Attending Antenatal Clinics in Kiribati. Available at:
http://www.wpro.who.int/NR/rdonlyres/3C129F9F-4343-4CC4-B97AF422CB9A965F/0/Prevalence_Survey_of_STI_KIR_2002_2003.pdf.
[Accessed 18 March 2009].
_______, 2004. Sexually Transmitted Infection: Issue in Adolescent Health and
Development. [pdf] Geneva: World Health Organization. Available at:
http://www.who.int/reproductivehealth/publications/stis_among_adolescents/stis_adolescent_health_discussion
_paper.pdf. [Accessed 18 March 2009].
_______, 2006. Sexually Transmitted Diseases: Policies and Priciples for
Prevention
and
Care.
Available
at:
2009.
Sexually
Transmitted
Infections.
Available
at:
http://www.who.int/topics/sexually_transmitted_infections/en/ [Accessed 24
March 2009].
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Linda Chiuman
Agama
: Budha
Alamat
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi
Lampiran 2
Angket Penelitian
I.Karakteristik Responden:
Jenis kelamin
Umur
Kelas
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
II.Pengetahuan
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
III.Sikap
1. Apakah anda setuju dengan seks bebas?
a. Setuju
b. Tidak setuju
Lampiran 3
sebagai subjek dalam penelitian. Partisipasi saudara/i dalam penelitian ini bersifat
sukarela. Pada penelitian ini identitas saudara/i akan disamarkan. Kerahasiaan
data saudara/i akan dijamin sepenuhnya. Bila hasil penelitian ini dipublikasikan,
kerahasiaan data saudara/i akan tetap dijaga. Responden diminta untuk mengisi
angket sesuai petunjuk.
Peneliti sangat berterima kasih atas waktu yang Anda luangkan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Lampiran 5
Pengetahuan
No.
JK Usia
1
Lk
15
2
Pr
15
3
Lk
16
4
Lk
15
5
Lk
15
6
Lk
15
7
Lk
17
8
Pr
15
9
Lk
15
10
Pr
15
11
Pr
15
12
Pr
15
13
Pr
15
14
Pr
15
15
Pr
15
16
Lk
16
17
Lk
16
Kelas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
P1
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
P2
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
P3
benar
salah
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
salah
benar
salah
benar
salah
salah
benar
salah
P4
benar
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
benar
P5
salah
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
salah
benar
salah
benar
benar
P6
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
benar
salah
salah
salah
salah
P7
benar
salah
salah
benar
benar
benar
benar
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
P8
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
salah
P9
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
Pengetahuan
cukup
kurang
kurang
kurang
kurang
kurang
kurang
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
buruk
kurang
kurang
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Pr
Pr
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Pr
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
Pr
17
16
16
16
16
17
15
15
15
16
15
16
16
16
16
16
15
15
16
16
16
15
16
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
salah
benar
benar
salah
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
salah
benar
salah
benar
salah
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
benar
salah
benar
benar
salah
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
salah
benar
salah
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
salah
salah
benar
salah
benar
salah
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
salah
salah
salah
salah
benar
salah
salah
benar
salah
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
kurang
buruk
buruk
kurang
kurang
cukup
cukup
kurang
kurang
buruk
cukup
cukup
cukup
kurang
cukup
cukup
cukup
cukup
kurang
buruk
baik
kurang
cukup
kurang
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Pr
Lk
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
17
17
16
16
16
16
16
15
16
17
16
17
17
16
16
16
17
16
16
17
16
17
16
17
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
benar
benar
salah
benar
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
benar
salah
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
salah
benar
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
salah
benar
salah
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
salah
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
salah
salah
benar
salah
salah
benar
benar
benar
salah
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
salah
benar
salah
benar
salah
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
benar
kurang
cukup
kurang
baik
kurang
cukup
cukup
cukup
kurang
kurang
cukup
baik
kurang
kurang
kurang
cukup
kurang
cukup
kurang
buruk
buruk
cukup
cukup
kurang
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
Pr
Lk
Lk
Lk
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Pr
Pr
Lk
16
17
17
16
17
16
16
17
17
17
17
17
17
17
17
17
16
16
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Sikap
No.
1
2
JK
Lk
Pr
Usia
15
15
Kelas
1
1
benar
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
S1
Positif
Positif
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
benar
salah
salah
salah
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
salah
benar
benar
S2
Negatif
Negatif
salah
benar
salah
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
benar
salah
S3
Positif
Negatif
salah
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
salah
benar
benar
salah
salah
salah
salah
benar
benar
benar
salah
salah
salah
salah
salah
salah
salah
benar
salah
salah
salah
salah
benar
benar
benar
salah
benar
salah
salah
benar
S4
Positif
Positif
benar
salah
salah
salah
benar
salah
benar
salah
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
salah
S5
Negatif
Negatif
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
salah
benar
salah
salah
salah
benar
salah
salah
benar
benar
benar
salah
salah
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
salah
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
benar
S6
Negatif
Positif
kurang
kurang
kurang
kurang
buruk
kurang
cukup
kurang
kurang
cukup
kurang
kurang
kurang
kurang
cukup
baik
cukup
cukup
kurang
Sikap
Kurang
Kurang
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Lk
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
Lk
Pr
Pr
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Pr
Pr
16
15
15
15
17
15
15
15
15
15
15
15
15
16
16
17
16
16
16
16
17
15
15
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Cukup
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Baik
Kurang
Kurang
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
16
15
16
16
16
16
16
15
15
16
16
16
15
16
15
17
17
16
16
16
16
16
15
16
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Pr
Pr
Lk
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Pr
Pr
Pr
Lk
Pr
Lk
Lk
Lk
Pr
Lk
Lk
Lk
Lk
17
16
17
17
16
16
16
17
16
16
17
16
17
16
17
16
17
17
16
17
16
16
17
17
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Cukup
Kurang
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Lk
Pr
Pr
Pr
Lk
17
17
17
17
17
17
17
16
16
16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Cukup
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi Menular Seksual, 2009.
Correlations
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Total skor
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6 Pertanyaan 7 Pertanyaan 8 Pertanyaan 9
pengetahuan
1
.200
.218
.600**
.101
.218
.314
-.115
.436
.478*
.
.398
.355
.005
.673
.355
.177
.628
.054
.033
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.200
1
.436
-.200
.302
.436
.105
.218
.478*
.115
.398
.
.054
.398
.196
.054
.628
.355
.033
.660
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.218
.436
1
.218
.373
.048
.252
-.126
.429
.458*
.355
.054
.
.355
.105
.842
.285
.597
.059
.043
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.600**
-.200
.218
1
.302
.000
.314
.115
.436
.478*
.005
.398
.355
.
.196
1.000
.177
.628
.054
.033
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.101
.302
.373
.302
1
.373
.179
.174
.285
.551*
.673
.196
.105
.196
.
.105
.450
.463
.223
.012
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.218
.436
.048
.000
.373
1
.252
.126
.190
.538*
.355
.054
.842
1.000
.105
.
.285
.597
.421
.014
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.314
.105
.252
.314
.179
.252
1
.061
.892**
.567**
.177
.660
.285
.177
.450
.285
.
.800
.000
.009
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-.115
.115
-.126
.174
.061
1
.126
.446*
.115
.126
.628
.628
.597
.628
.597
.
.597
.049
.463
.800
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.436
.218
.429
.436
.285
.190
.892**
.126
1
.666**
.054
.355
.059
.054
.223
.421
.000
.597
.
.001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.478*
.478*
.458*
.478*
.551*
.538*
.567**
.446*
.666**
1
.033
.033
.043
.033
.012
.014
.009
.049
.
.001
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Correlations
Sikap 1
Sikap 1
Sikap 2
Sikap 3
Sikap 4
Sikap 5
Sikap 6
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
.
20
.134
.574
20
.023
.924
20
-.055
.819
20
.286
.222
20
.504*
.023
20
.534*
.015
20
Sikap 2
.134
.574
20
1
.
20
.171
.471
20
.357
.122
20
.134
.574
20
.287
.220
20
.584**
.007
20
Sikap 3
.023
.924
20
.171
.471
20
1
.
20
.105
.660
20
.023
.924
20
.453*
.045
20
.507*
.023
20
Sikap 4
-.055
.819
20
.357
.122
20
.105
.660
20
1
.
20
.218
.355
20
.553*
.011
20
.582**
.007
20
Sikap 5
.286
.222
20
.134
.574
20
.023
.924
20
.218
.355
20
1
.
20
.285
.223
20
.534*
.015
20
Sikap 6
.504*
.023
20
.287
.220
20
.453*
.045
20
.553*
.011
20
.285
.223
20
1
.
20
.857**
.000
20
Total skor
sikap
.534*
.015
20
.584**
.007
20
.507*
.023
20
.582**
.007
20
.534*
.015
20
.857**
.000
20
1
.
20
Valid
Excludeda
Total
%
100.0
.0
100.0
20
0
20
N of Items
9
Item Statistics
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Mean
.50
.50
.30
.50
.55
.30
.65
.75
.70
Std. Deviation
.513
.513
.470
.513
.510
.470
.489
.444
.470
N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Item-Total Statistics
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Scale Mean if
Item Deleted
4.25
4.25
4.45
4.25
4.20
4.45
4.10
4.00
4.05
Scale
Variance if
Item Deleted
4.934
5.145
5.103
5.039
4.905
5.208
4.832
5.789
4.576
Corrected
Item-Total
Correlation
.439
.339
.411
.388
.456
.358
.524
.098
.696
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.706
.724
.711
.715
.703
.720
.691
.757
.661
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Scale Statistics
Mean
4.75
Variance
6.197
Std. Deviation
2.489
N of Items
9
Valid
Excludeda
Total
20
0
20
%
100.0
.0
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.647
N of Items
6
Item Statistics
Sikap 1
Sikap 2
Sikap 3
Sikap 4
Sikap 5
Sikap 6
Mean
.70
.60
.35
.80
.70
.55
Std. Deviation
.470
.503
.489
.410
.470
.510
N
20
20
20
20
20
20
Item-Total Statistics
Sikap 1
Sikap 2
Sikap 3
Sikap 4
Sikap 5
Sikap 6
Scale Mean if
Item Deleted
3.00
3.10
3.35
2.90
3.00
3.15
Scale
Variance if
Item Deleted
2.316
2.200
2.345
2.305
2.316
1.713
Corrected
Item-Total
Correlation
.294
.339
.249
.389
.294
.737
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.634
.619
.651
.602
.634
.445
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Scale Statistics
Mean
3.70
Variance
2.958
Std. Deviation
1.720
N of Items
6
Karakteristik Responden
Usia responden
Valid
15
16
17
Total
Frequency
22
38
24
84
Percent
26.2
45.2
28.6
100.0
Valid Percent
26.2
45.2
28.6
100.0
Cumulative
Percent
26.2
71.4
100.0
Jenis Kelamin
Valid
laki-laki
perempuan
Total
Frequency
44
40
84
Percent
52.4
47.6
100.0
Valid Percent
52.4
47.6
100.0
Cumulative
Percent
52.4
100.0
Valid
salah
benar
Total
Frequency
68
16
84
Percent
81.0
19.0
100.0
Valid Percent
81.0
19.0
100.0
Cumulative
Percent
81.0
100.0
Pertanyaan 2
Valid
salah
benar
Total
Frequency
2
82
84
Percent
2.4
97.6
100.0
Valid Percent
2.4
97.6
100.0
Cumulative
Percent
2.4
100.0
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Pertanyaan 3
Valid
salah
benar
Total
Frequency
51
33
84
Percent
60.7
39.3
100.0
Valid Percent
60.7
39.3
100.0
Cumulative
Percent
60.7
100.0
Pertanyaan 4
Valid
salah
benar
Total
Frequency
34
50
84
Percent
40.5
59.5
100.0
Valid Percent
40.5
59.5
100.0
Cumulative
Percent
40.5
100.0
Pertanyaan 5
Valid
salah
benar
Total
Frequency
33
51
84
Percent
39.3
60.7
100.0
Valid Percent
39.3
60.7
100.0
Cumulative
Percent
39.3
100.0
Pertanyaan 6
Valid
salah
benar
Total
Frequency
53
31
84
Percent
63.1
36.9
100.0
Valid Percent
63.1
36.9
100.0
Cumulative
Percent
63.1
100.0
Pertanyaan 7
Valid
salah
benar
Total
Frequency
39
45
84
Percent
46.4
53.6
100.0
Valid Percent
46.4
53.6
100.0
Cumulative
Percent
46.4
100.0
Pertanyaan 8
Valid
salah
benar
Total
Frequency
31
53
84
Percent
36.9
63.1
100.0
Valid Percent
36.9
63.1
100.0
Cumulative
Percent
36.9
100.0
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Pertanyaan 9
Valid
Frequency
12
72
84
salah
benar
Total
Percent
14.3
85.7
100.0
Cumulative
Percent
14.3
100.0
Valid Percent
14.3
85.7
100.0
Tingkat pengetahuan
Valid
Frequency
4
8
28
44
84
baik
buruk
cukup
kurang
Total
Percent
4.8
9.5
33.3
52.4
100.0
Valid Percent
4.8
9.5
33.3
52.4
100.0
Cumulative
Percent
4.8
14.3
47.6
100.0
baik
Usia responden
15
Count
% within Usia responden
Count
% within Usia responden
Count
% within Usia responden
Count
% within Usia responden
16
17
Total
0
.0%
2
5.3%
2
8.3%
4
4.8%
Tingkat pengetahuan
buruk
cukup
1
9
4.5%
40.9%
5
14
13.2%
36.8%
2
5
20.8%
8.3%
8
28
9.5%
33.3%
kurang
12
54.5%
17
44.7%
15
62.5%
44
52.4%
Total
22
100.0%
38
100.0%
24
100.0%
84
100.0%
baik
Jenis Kelamin
Responden
laki-laki
perempuan
Total
Count
% within Jenis
Kelamin Responden
Count
% within Jenis
Kelamin Responden
Count
% within Jenis
Kelamin Responden
Tingkat pengetahuan
buruk
cukup
1
17
kurang
25
Total
44
2.3%
2.3%
38.6%
56.8%
100.0%
11
19
40
7.5%
17.5%
27.5%
47.5%
100.0%
28
44
84
4.8%
9.5%
33.3%
52.4%
100.0%
Sikap 1
Valid
Negatif
Positif
Total
Frequency
5
79
84
Percent
6.0
94.0
100.0
Valid Percent
6.0
94.0
100.0
Cumulative
Percent
6.0
100.0
Sikap 2
Valid
Negatif
Positif
Total
Frequency
45
39
84
Percent
53.6
46.4
100.0
Valid Percent
53.6
46.4
100.0
Cumulative
Percent
53.6
100.0
SIkap 3
Valid
Negatif
Positif
Total
Frequency
63
21
84
Percent
75.0
25.0
100.0
Valid Percent
75.0
25.0
100.0
Cumulative
Percent
75.0
100.0
Sikap 4
Valid
Negatif
Positif
Total
Frequency
10
74
84
Percent
11.9
88.1
100.0
Valid Percent
11.9
88.1
100.0
Cumulative
Percent
11.9
100.0
Sikap 5
Valid
Negatif
Positif
Total
Frequency
37
47
84
Percent
44.0
56.0
100.0
Valid Percent
44.0
56.0
100.0
Cumulative
Percent
44.0
100.0
SIkap 6
Valid
Negatif
Positif
Total
Frequency
13
71
84
Percent
15.5
84.5
100.0
Valid Percent
15.5
84.5
100.0
Cumulative
Percent
15.5
100.0
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
Sikap
Valid
Baik
Cukup
Kurang
Total
Frequency
5
48
31
84
Percent
6.0
57.1
36.9
100.0
Cumulative
Percent
6.0
63.1
100.0
Valid Percent
6.0
57.1
36.9
100.0
Baik
Usia responden
15
16
17
Total
Count
% within Usia responden
Count
% within Usia responden
Count
% within Usia responden
Count
% within Usia responden
Sikap
Cukup
13
59.1%
23
60.5%
12
50.0%
48
57.1%
Kurang
Total
8
36.4%
12
31.6%
11
45.8%
31
36.9%
22
100.0%
38
100.0%
24
100.0%
84
100.0%
Kurang
15
Total
Sikap
Cukup
29
.0%
65.9%
34.1%
100.0%
19
16
40
12.5%
47.5%
40.0%
100.0%
48
31
84
6.0%
57.1%
36.9%
100.0%
1
4.5%
3
7.9%
1
4.2%
5
6.0%
Baik
Jenis Kelamin
Responden
laki-laki
perempuan
Total
Count
% within Jenis
Kelamin Responden
Count
% within Jenis
Kelamin Responden
Count
% within Jenis
Kelamin Responden
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.
44
Baik
Tingkat
pengetahuan
baik
buruk
cukup
kurang
Total
Count
% within Tingkat
pengetahuan
Count
% within Tingkat
pengetahuan
Count
% within Tingkat
pengetahuan
Count
% within Tingkat
pengetahuan
Count
% within Tingkat
pengetahuan
Kurang
Total
25.0%
50.0%
25.0%
100.0%
.0%
75.0%
25.0%
100.0%
18
28
7.1%
64.3%
28.6%
100.0%
22
20
44
4.5%
50.0%
45.5%
100.0%
48
31
84
6.0%
57.1%
36.9%
100.0%
Linda Chiuman : Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan Terhadap Infeksi
Menular Seksual, 2009.