Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh
Ratna Lauranita Anggraeni, S.Kep.
NIM 112311101029
UNIVERSITAS JEMBER
2016
perkembangan
keluarga
dengan
anak
remaja
yaitu
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak remaja telah
dewasa dan semakin otonomi, memfokuskan kembali hubungan pernikahan, dan
berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak. Perhatian pelayanan
kesehatan pada keluarga dengan anak remaja yaitu kecelakaan, cedera akibat
olahraga, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi, kehamilan yang tidak
diinginkan, pendidikan seks, hubungan pernikahan, hubungan orang tua dan anak,
serta praktik kesehatan yang baik (Friedman, 2010).
Contoh kasus:
An. B merupakan putra tunggal dari keluarga Tn. C (41 tahun) dan Ny. D (38
tahun). Keluarga tersebut tinggal di desa X. An. B saat ini berusia 15 tahun, dan
sedang sekolah di salah satu SMP yang ada di kota dengan jarak tempuh 2 km.
Semenjak memasuki SMP An. B yang dulunya sering bercerita pada orang tuanya
sekarang sudah mulai jarang mengobrol dengan Tn. C dan Ny. D dengan alasan
sudah lelah di sekolah dan terlalu sibu. Beberapa hari yang lalu Ny. D mendengar
dari anak tetangganya bahwa An. B meminum minuman keras sepulang sekolah di
dekat jalan masuk desa. Mengetahui hal tersebut Ny. D memberitahu Tn. C dan
langsung menanyakan pada An. B terkait masalah tersebut. Awalnya An. B
mengelak, namun setelah terus ditanya akhirnya dia mengaku. Tn. C dan Ny. D
mencoba menasehati An. B bahwa minuman tersebut dapat mengganggu
kesehatannya, tetapi An. B berdalih ia baik baik saja dan merasa lebih senang
setelah meminum minuman tersebut. Tn. C marah dan membentak An. B. An. B
yang tidak terima langsung beranjak, dan semenjak kejadian tersebut An. B dan
Tn. C tidak pernah berkomunikasi, jika ingin menanyakan atau memberitahu
sesuatu maka Ny. D yang menjadi perantara antara Tn. C dan An. B. Ny. B
mengeluh dan mengatakan sangat sedih dengan kondisi keluarganya yang
memburuk. Ny. D berusaha mengajak An. B untuk ikut pada kegiatan remaja
masjid yang ada di sekitar rumahnya, tetapi An. B selalu menolak dengan alasan
sakit pada daerah perutnya.
No
a.
b.
Umur KK
: 40 Tahun
c.
Alamat
: Lingkungan W Kelurahan X
d.
Tipe keluarga
: Keluarga Inti
Nama
JK
Hub dg
: Tn. C
KK
1
Tn. C
KK
Keterangan/
Keluhan
41 tahun
SMA
Islam PNS
Cemas tentang
kondisi anaknya
yang mulai
mengkonsumsi
Ny. D
Istri
38 tahun
SMP
Islam IRT
minuman keras
Tidak ada
An. B
Anak
15 tahun
SD
Islam Pelajar
keluhan
Terkadang
merasa sakit di
daerah perut
2. Analisa Data
a. Data Subyektif
1. Ny. D dan Tn. C mengatakan tidak tahu secara pasti masalah kesehatan
akibat konsumsi minuman keras.
2. Tn. C dan Ny. D mengatakan ingin memberitahu anaknya tentang bahaya
minuman keras tetapi ragu dan selalu dibantah oleh anaknya.
3. Ny. D mengatakan ingin keluarganya sering berkumpul dan bercerita
seperti sebelumnya.
b. Data Obyektif
1. Tn. C dan Ny. D selalu bertanya apa dampaknya minuman keras bagi
kesehatan anaknya saat perawat datang
2. Wajah Tn. D tampak gelisah ketika menceritakan kondisi anaknya
3. Saat ditanya An. B sering pamit ke belakang dan memegangi perutnya
c. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga tidak mengetahui tentang kondisi kesehatan anggota
keluarganya (An. B), keluarga hanya tau An. B terkadang mengeluh
sakit di bagian perut.
2. Memutuskan tindakan yang tepat
Keluarga kurang mengetahui dan belum dapat menyebutkan kondisi
yang berbahaya dari keluhannya, keluarga tidak mengetahui cara
mengontrol keluhannya, serta keluarga mengatakan pernah beberapa
kali mendengar An. B mengkonsumsi minuman keras.
3. Memberikan perawatan pada keluarga yang sakit
Keluarga telah beberapa kali mencegah An. B untuk meminum
minuman keras juga membantu merawat An. B yang mengalami sakit
di perut dengan memberi kompres pada perut An. B.
4. Modifikasi lingkungan keluarga
Keluarga mengatakan bahwa di lingkungan sekitar rumah mereka
beberapa anak mudanya sering kedapatan berkumpul meminum
minuman
keras
bersama,
tetapi
terdapat
satu
masjid
yang