KB
KB
KELOMPOK 10
I.
Kontrasepsi Tanpa
1. Coitus Interruptus
Penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi.
Keuntungan:
Tidak butuh biaya, alat, persiapan.
Tidak Ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu
Kekurangan:
Dibutuhkan pengendalian diri yg besar
dari pihak pria.
Ketidaknyaman kedua belah pihak
Mengurangi kenikmatan dan kepuasan
Angka kegagalan pemakaian tinggi
Efektivitas :
Kurang
angka kegagalan 4 18 kehamilan/100
perempuan per tahun).
2.
LAM (Lactational Amenorrhoe
Methode)
Metode ini mengandalkan pemberian ASI
eksklusif sebagai metode pencegahan
kehamilan.
Seorang wanita menyusui dikatakan
menggunakan metoda LAM, bila:
Menyusui secara penuh atau bayinya tidak
mendapat makanan tambahan,
Ibu sering memberikan ASI (et libitum),
siang dan malam;
Belum mendapat haid;
Bayinya belum berumur 6 bulan.
Cara kerja
Laktasidikaitkan dgn prolaktinemi &
prolaktinmenekan ovulasi
memperpanjang amenorea postpartum.
Keuntungan:
Tidak perlu biaya
Mulai segera pascapersalinan
Tdk ada efek samping, malahan baik
untuk ibu dan bayinya.
Memberikan waktu untuk memilih
metode kontrasepsi lain.
Kekurangan:
Hanya efektif selama 6 bln.
Sulit dilakukan bila si ibu harus kembali bekerja
sebelum bayinya berusia 6 bln.
Efektivitas berkurang jika mulai suplementasi.
Pada 6 bulan pertama menerapkan MAL
kemungkinan hamil hanya 2%.
Namun bila ibu telah mendapat haid kembali,
risiko hamil menjadi lebih besar dan sejak saat itu
MAL tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi
Edukasi
Bulan Mei
selasa
rabu
kamis
jumat
sabtu
minggu
16
12
hari
pertama
10
11
12
13
14
10
15 11
18
14
19
15
20
16 21
17
22
18 23
19
24/31 20 25
21
26
22 27
23 28
24 29
25 30
26
hari
terakhir
17
13
Senin
Bulan Juni
Siklus menstruasi
27 hari
Senin
27
selasa
rabu
kamis
jumat
sabtu
minggu
Hari
pertama
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Keuntungan
Segi kesehatan Terhindar dari efek
samping yang merugikan seperti halnya
memakai alat kontrasepsi lainnya
(terutama yang berupa obat).
Segi ekonomi sangat ekonomis
karena gratis.
Segi psikologis tidak mengurangi
kenikmatan hubungan itu sendiri
seperti bila memakai kondom misalnya.
Kekurangan
Wktu yg tepat dari ovulasi sulit
ditentukan, apalagi haidnya tdk teratur.
Wanita yg haidnya teratur salah satu
sebab (ex: sakit) ovulasi tdk datang pd
wktu atau sudah datang sblm saatnya.
* Penggunaan harus terus menerus
membuat catatan harian tanda kesuburan
* Dituntut kontrol diri dari pasangan untuk
ketat berpantang selama masa subur.
Masa aman
sebelum daur haid
terpendek
yg telah
dikurangi
Harus mencatat siklus haid selama
6 bln. (1th)
Hari terakhir
masa subur
21 hari
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Hari ke-
Hari ke-
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
21 hari
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Bulan Mei
selasa
rabu
kamis
jumat
sabtu
minggu
16
12
19
hari
pertama
10
11
12
13
14
10
15 11
17
13
18
14
19
15
20
16 21
17
22
18 23
24
20
25
21
26
27
28
29
30
Hari pertma
Senin
Bulan Juni
Siklus menstruasi
21 hari
Senin
selasa
rabu
kamis
jumat
sabtu
minggu
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Landasan Metode:
Wanita yg subur mengeluarkan lendir
putih di antara 2 masa haid dari alat
kelaminnya,ygberasal dari kelenjar
servik.
Lendir menunjukkanwanita sedang
subur (bukan suatu penyakit) dan bila
saat itu diadakan sanggama (kontak
intim) dapat menjadi hamil.
KONTRASEPSI METODE
BARRIER
1. Kondom
2. Diafragma vaginal dan cervical cap
3. Spermatisida
I. KONDOM
Kondom Sarung karet tipis untuk
menutupi penis pd saat melakukan
hubungan seksual mencegah
pengumpulan sperma dlm vagina.
Cara Pemakaian edukasi:
Efktivitas :
Tergantung mutu & ketelitian penggunaan.
Kehamilan terjadi pada 3-14 per 100 wanita
pada 1 tahun penggunaan pertama.
Keuntungan :
Dapat digunakan selama menyusui, dpt
mencegah PMS, infeksi GO, klamidia
Kerugian :
Harus di pakai setiap kali berhubungan seksual
Kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan
benar
Alergi lateks pada orang yang sensitif
Diafragma vagina
Diafragma terbuat dari lateks atau karet
dengan cincin yang fleksibel.
Diafragma diletakkan posterior dari
simfisis pubis sehingga serviks (leher
rahim) tertutupi semuanya.
cervical cap
Cervical cap (penutup serviks) adalah kop
bulat yang diletakkan menutupi leher rahim
dengan perlekatan di bagian forniks.
Terbuat dari karet dan harus tetap di
tempatnya lebih dari 48 jam.
Bentuk seperti mangkuk dengan pinggirnya
terbuat dari karet yang tebal
Ukuran diameter 22mm-33mm
Sekrang jarang digunakan sebagai alat
kontasepsi
III. Spermatisida
Agen yang menghancurkan membran sel
sperma dan menurunkan motilitas
(pergerakan sperma).
Tipe spermatisida mencakup
foam aerosol,
krim,
vagina suposituria,
jeli,
sponge (busa)
Spermatisida
Sediaan spermatisida antara lain dalam bentuk :
1. Suppositorium : lorofin suposituria, rendel pessaries.
Definisi
AKDR suatu alat yang dimasukkan dan
disimpan dalam rongga rahim dengan tujuan
mencegah atau menjarangkan kehamilan
dalam jangka waktu yang lama.
Terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula
yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam.
Bentuk umum bentuk spiral.
Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid
atau segera 40 hari setelah melahirkan
(Subrata, 2000:33).
Jenis-jenis
Menurut bentuknya, AKDR dibagi menjadi :
Bentuk terbuka, seperti : Lippes Loop, CupperT, Cupper-7, Margulies, Spring Coil, Multiload,
Nova-T, dan lain-lain
Bentuk tertutup, sperti : Ota Ring, Antigon,
Grafeenberg ring, Hall-stone ring, dan lain-lain.
Efektifitas
Sebagai kontrasepsi, AKDR tipe T
efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar
antara 0,6 0,8 kehamilan per 100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 170 kehamilan).
Cara Kerja
Menghambat kemampuan sperma
masuk ke tuba falopii
Memungkinkan untuk mencegah
implantasi telur dalam uterus.
Keuntungan
Efektifitasnya tinggi tidak perlu lagi mengingat-ingat
Dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT380A dan tidak perlu diganti)
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau
sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih
setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.
Persyaratan Pemakaian
Yang dapat menggunakan:
Usia reproduktif
Nulipara
Menginginkan
kontrasepsi jangka
panjang
Menyusui yang
menginginkan
menggunakan
kontrasepsi
Setelah melahirkan dan
tidak menyusui bayinya
Setelah mengalami
abortus dan tidak
terlihat adanya
infeksi
Resiko rendah dari
IMS
Tidak menghendaki
metode hormonal
Tidak menyukai
untuk mengingatingat minum pil
setiap hari
Tidak menghendaki
kehamilan setelah 1
Waktu Pemasangan
Sedang haid
Pasca persalinan : sebelum ibu pulang,
setelah 3 bulan ibu dipulangkan
Pasca keguguran
Masa interval ( antara dua haid)
Sewaktu SC
After morning (dalam waktu 72 jam
setelah berhubungan)
Cara Pemasangan
Prinsip: menempatkan AKDR setinggi
mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri).
Saat pemasangan yang paling baik ialah
pada waktu mulut peranakan masih terbuka
dan rahim dalam keadaan lunak.
Ex. 40 hari setelah bersalin dan pada akhir
haid.
Follow-up
Pemeriksaan sesudah AKDR dipasang,
dilakukan pada:
1 mggu sesudahnya
3 bln kemudian
Tiap 6 bln
Perdarahan banyak atau keluhan
istimewa lainnya
Sebaiknya, AKDR Copper 7/Copperr T
diganti tiap 3 tahun.
KONTRASEPSI MANTAP
1. TUBEKTOMI
Definisi
Tubektomi adalah prosedur bedah
sukarela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang
perempuan secara permanen
(Saifuddin, 2003).
Tubektomi adalah setiap tindakan
pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan wanita tsb
tidak akan mendapat keturunan lagi.
Cara Kerja
Dengan mengoklusi tuba falopi
(mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma
tidak dapat bertemu dengan ovum.
Keuntungan
Sangat efektif
Tidak mempengaruhi proses menyusui
(breastfeeding)
Tidak bergantung pada faktor senggama
Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan
menjadi risiko kesehatan yang serius
Pembedahan sederhana, dapat dilakukan
dengan anestesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
(tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)
Berkurangnya risiko kanker ovarium
Kerugian
Tdk melindungi akseptor dr IMS, termasuk
HIV/AIDS dan hepatitis B virus
Rasa sakit atau ketidaknyamanan dlm
jangka pendek setelah tindakan
Klien dpt menyesal di kemudian hari
Tdk dpt dipulihkan kembali, kecuali dgn
operasi rekanalisasi.
Indikasi
Usia > 26 tahun
Paritas (jumlah anak) minimal 2 dengan
umur anak terkecil > 2 thn
Yakin telah mempunyai besar keluarga
yang sesuai dengan kehendaknya
Pascapersalinan dan atau pasca
keguguran
Paham dan secara sukarela setuju dengan
prosedur ini
Kontra Indikasi
Hamil
Perdarahan vaginal yang belum
terjelaskan
Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
Tidak boleh menjalani proses
pembedahan
Kurang pasti mengenai keinginannya
untuk fertilitas di masa depan
Belum memberikan persetujuan tertulis
Waktu Pelaksanaan
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila
diyakini secara rasional klien tidak hamil
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
(fase proliferasi)
Pascapersalinan; minilaparotomi di dalam
waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12
minggu, laparoskopi tidak tepat untuk klien
pascapersalinan
Pascakeguguran; Triwulan pertama (minilap
atau laparoskopi), Triwulan kedua (minilap
saja).
Laparotomi
Laparotomi postpartum
Minilaparotomi
Laparoskopi
Kuldoskopi
Cara Kroener
Cari tuba, lalu angkat pada fimbria dengan
klem
Buatlah dua ikatan dengan benang sutra, pada
satu bagian avaskuler mesosalfing di bawah
fimbria dengan dua kali lilitan, sebuah lagi
pada bagian proksimal dari ikatan pertama.
Lakukan fimbrektomi pada ujung yang tidak
diikat.
Cara Madlener
Cari tuba, angkat pada pertengahannya dan
klem
Bagian di bawah klem diikat dengan benang
yang tidak mudah diserap oleh jaringan,
kemudian klem dilepas dan dibiarkan.
Cara Aldridge
Buat insisi kecil pada peritoneum ligamentum
latum, buka sedikit dengan klem
Tangkap fimbria, lalu tanamkan ke dalam
atau di bawah ligamentum
Luka dijahit dengan beberapa jahitan
Cara Irving
Tuba diikat pada dua tempat dengan benang
yang dapat diserap, lalu dilakukan tubektomi
di antara kedua ikatan.
Dibuat insisi kecil ke dalam miometrum pada
sudut tuba fundus uteri
Ujung sebelah proksimal dibenamkan ke
dalam insisi miometrium tadi
Ujung bagian distal boleh pula dibenmkan ke
ligamentum latum
Cara Uchida
Tuba dicari dan dikait keluar, kemudian pada
sekitar ampula tuba disuntikkan larutan salin
adrenalin pada lapisan subserosa sebagai
vasokonstriktor agar menyebabkan mesosalping
membesar
Di daerah ini dilakukan insisi kecil, bebaskan
serosa seoanjang 4-6 cm sampai tuba kelihatan,
lalu klem
Tuba diikat, kemudian dipotong (tubektomi)
Luka pada serosa dijahit sedemikian rupa agar
puntung tuba menonjol ke arah rongga perut.
2. VASEKTOMI
Definisi
Vasektomi cara kontrasepsi bagi pria
(suami) dengan mengikat saluran sperma
melalui sebuah operasi ringan (kecil),
sehingga sperma tidak bertemu dengan
sel telur atau tidak terjadi pembuahan.
Cara kerja:
Menghalangi jalannya sel mani/sperma
sehingga tidak membuahi sel telur.
Indikasi
Pasangan suami istri tidak menghenaki
kehamilan lagi
Suami bersedia kontrasepsi dilakukan
pada dirinya.
Kontraindikasi
(-), tetapi apabila ada kelainan
lokal/umum yang dapat mengganggu
sembuhnya luka op kelainan harud
disembuhkan terlebih dahulu.
Kelebihan
Sangat efektif
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak perlu dirawat di rumah sakit ,karena
hanya berlangsung selam 10-15 menit.
Kelemahan
Harus ada tindakan pembedahan
Tidak dilakukan pada suami yang masih ingin
memiliki anak
Kadang-kadang terasa nyeri, atau terjadi
pendarahan setelah operasi
Kadang-kadang timbul infeksi pada kulit
skrotum, apabila operasinya tidak sesuai
dengan prosedur
Teknik Vasektomi
Kulit skrotum di daerah op disucihamakan.
Lakukan anestesi lokal dgn xylocain di kulit
skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas,
dan pd jaringan disekitar vas deferens.
Tentukan lokasi vas deferens, pegang sedekat
mungkin di bawah kulit skrotum.
Lakukan sayatan pd kulit skrotum sepanjang
0,5-1 cm di dekat tempat vas deferens.
Jepit dan keluarkan vas dari sayatan, potong vas
sepanjang 1-2 cm dan kedua ujungnya diikat.
Kulit dijahit, tindakan diulangi pada sebelahnya.