Anda di halaman 1dari 74

KONTRASEPSI NonHormonal

KELOMPOK 10

I.

Kontrasepsi Tanpa

Menggunakan Alat/ Obat

1. Coitus Interruptus
Penarikan penis dari vagina sebelum
terjadi ejakulasi.
Keuntungan:
Tidak butuh biaya, alat, persiapan.
Tidak Ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu

Kekurangan:
Dibutuhkan pengendalian diri yg besar
dari pihak pria.
Ketidaknyaman kedua belah pihak
Mengurangi kenikmatan dan kepuasan
Angka kegagalan pemakaian tinggi
Efektivitas :
Kurang
angka kegagalan 4 18 kehamilan/100
perempuan per tahun).

Kegagalan dpt disebabkan:


Adanya praejaculatory fluid yg dpt
mengandung sperma (repeated coitus)
Terlambat pengeluaran penis dari vagina
Pengeluaran semen dekat vulva dpt
menyebabkan kehamilan.
Karena adanya hub antara vulva dg
kanalis servikalis uteri yg pd masa ovulasi
mempunyai spinnbarkeit yg tinggi.
Edukasi?

2.
LAM (Lactational Amenorrhoe
Methode)
Metode ini mengandalkan pemberian ASI
eksklusif sebagai metode pencegahan
kehamilan.
Seorang wanita menyusui dikatakan
menggunakan metoda LAM, bila:
Menyusui secara penuh atau bayinya tidak
mendapat makanan tambahan,
Ibu sering memberikan ASI (et libitum),
siang dan malam;
Belum mendapat haid;
Bayinya belum berumur 6 bulan.

Cara kerja
Laktasidikaitkan dgn prolaktinemi &
prolaktinmenekan ovulasi
memperpanjang amenorea postpartum.

Tingkat efektivitas MAL ini mencapai 98 %, jika


memenuhi sejumlah syarat, yaitu:
Belum mendapat haid lagi.
Menyusui bayi secara eksklusif
Menyusui sesering (minimal 12 kali sehari) dan
selama mungkin. Interval (jeda) menyusui di siang
hari tidak > 4 jam. Interval malam hari tidak > 6
jam.
Tetap menyusui meski ibu atau bayi sedang
sakitjika berhenti menyusui produksi ASI bisa
berkurangmenurunkan kadar hormon prolaktin.
Tidak memakai botol, empeng atau nipple shield
mengganggu proses bayi mengisap ASIJika bayi
tidak mengisap dengan benar produksi ASI bisa
berkurangmenurunkan kadar hormon prolaktin.
Usia bayi masih <6 bulan.

Keuntungan:
Tidak perlu biaya
Mulai segera pascapersalinan
Tdk ada efek samping, malahan baik
untuk ibu dan bayinya.
Memberikan waktu untuk memilih
metode kontrasepsi lain.

Kekurangan:
Hanya efektif selama 6 bln.
Sulit dilakukan bila si ibu harus kembali bekerja
sebelum bayinya berusia 6 bln.
Efektivitas berkurang jika mulai suplementasi.
Pada 6 bulan pertama menerapkan MAL
kemungkinan hamil hanya 2%.
Namun bila ibu telah mendapat haid kembali,
risiko hamil menjadi lebih besar dan sejak saat itu
MAL tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi

Edukasi

Menyusui anak et libitum


Beri ASI ekslusif sampai 6 bln
Menyusui sampai anak puas, jangan di putus
Beri ASI juga di malam hari
Kalau si ibu sakit tetap beri ASI, yang penting
harus diperhatikan obat2 apa saja yang bisa
menebus plasenta hindari
Tidak memakai botol, empeng atau nipple shield
Jika sebelum 6 bln si ibu mendapat haid,
efektifitas LAM ber, si ibu hrs konsultasi lagi
untuk memilih jenis kontrasepsi lain.

3. Pantang Berkala (Rhythm


method)
Diperkenalkan th 1931 Kyusaku Ogino
(jepang) & Herman Knaus (Jerman) Cara
Ogino-Knaus
Kontrasepsi tidak mengadakan coitus
pada masa-masa subur
Masa subur 48 jam sblm ovulasi &
berakhir 24 jam stlh ovulasi.
Ovulasi 14 2 hari sebelum hari
pertama haid yg akan datang.

Bulan Mei

selasa

rabu

kamis

jumat

sabtu

minggu

16

12

hari
pertama

10

11

12

13

14

10

15 11

18

14

19

15

20

16 21

17

22

18 23

19

24/31 20 25

21

26

22 27

23 28

24 29

25 30

26

hari
terakhir

17

13

Senin

Bulan Juni

Siklus menstruasi
27 hari

Senin

27

selasa

rabu

kamis

jumat

sabtu

minggu

Hari
pertama

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Keuntungan
Segi kesehatan Terhindar dari efek
samping yang merugikan seperti halnya
memakai alat kontrasepsi lainnya
(terutama yang berupa obat).
Segi ekonomi sangat ekonomis
karena gratis.
Segi psikologis tidak mengurangi
kenikmatan hubungan itu sendiri
seperti bila memakai kondom misalnya.

Kekurangan
Wktu yg tepat dari ovulasi sulit
ditentukan, apalagi haidnya tdk teratur.
Wanita yg haidnya teratur salah satu
sebab (ex: sakit) ovulasi tdk datang pd
wktu atau sudah datang sblm saatnya.
* Penggunaan harus terus menerus
membuat catatan harian tanda kesuburan
* Dituntut kontrol diri dari pasangan untuk
ketat berpantang selama masa subur.

Wanita dg haid tidak teratur?


Masa subur = Daur haid terpendek 18 hari
Daur haid terpanjang- 11 hari

Masa aman
sebelum daur haid
terpendek
yg telah
dikurangi
Harus mencatat siklus haid selama
6 bln. (1th)

Tabel. Menentukan masa subur


Lamanya
daur haid
terpendek

Hari pertama Lamanya


masa subur
daur hais
terpanjang

Hari terakhir
masa subur

21 hari
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Hari ke-

Hari ke-

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

21 hari
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Bulan Mei

selasa

rabu

kamis

jumat

sabtu

minggu

16

12
19

hari
pertama

10

11

12

13

14

10

15 11

17

13

18

14

19

15

20

16 21

17

22

18 23

24

20

25

21

26

27

28

29

30

Hari pertma

Senin

Bulan Juni

Siklus menstruasi
21 hari

Senin

selasa

rabu

kamis

jumat

sabtu

minggu

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

METODE SUHU BASAL


Dasar teoriNaiknya suhu basal (0,3-0,50C )
pada ovulasi, oleh karena sudah terbentuk
corpus luteum yang melepaskan progesteron yg
bersifat thermogenik
Menjelang ovulasi suhu badan basal
<24jam stlh ovulasi suhu badan basal , dan
tetap tinggi sampai akan terjadinya haid.
Setiap hari sesudah haid
Pengukuran
berakhir sampai
mulai haid berikutnya.
Sewaktu bangun pagi sblm menjalankan
kegiatan apa2 , dg termometer rektum atau
mulut (bawah
lidah) 5 menit.

MOB (Metode Ovulasi Billings)


Metode yang aman dan ilmiah untuk mengetahui
kapan masa subur wanita.
Kegunaan metode ini :
suami istri dapat merencanakan kapan mau hamil
berapa lama tidak ingin hamil
kapan ingim hamil lagi

Metode ini sangat sederhana, murah, dan mudah di


terapkan karena berdasarkan pengamatan diri
sendiri terhadap gejala-gejala yang secara alamiah
dialami oleh setiap wanita yang normal.

Landasan Metode:
Wanita yg subur mengeluarkan lendir
putih di antara 2 masa haid dari alat
kelaminnya,ygberasal dari kelenjar
servik.
Lendir menunjukkanwanita sedang
subur (bukan suatu penyakit) dan bila
saat itu diadakan sanggama (kontak
intim) dapat menjadi hamil.

5 F ase Perubahan Lendir Serviks :


Fase 1 : Masa kering segera setelah menstruasi, karena
kadar ekstrogen yang rendah
Fase 2 : Masa pre ovulasi dini kadar estrogen mulai naik
sehingga mengakibatkan lender yang keruh dan liat.
Fase 3 : Hari hari basah pada waktu sebelum dan
sesudah ovulasi, pada masa ini kadar ekstrogen
mencapai
puncak, lendir berubah menjadi jernih,licin sifatnya seperti
putih telur.
Fase 4 : Masa post ovulasi, diman kadar progesterone
naik, sehingga lender berkurang sekali kali mjd keruh dan
liat.
Fase 5 : Masa premenstruasi dimana lender kadangkadang menjadi jernih lagi dan sangat cair fase ini
tidak selalu terjadi.

Perkiraan Masa Subur


Masa Subur : hari-hari adanya lendir yang
terasa licin dan basah dan selama 3 hari
berikutnya .
Hari lainnya merupakan masa yang aman.
Edukasi wanita yang ingin
mempergunakan ini harus tahu membedakan
perasaan basah/ kering dan sifat liat/licin &
harus pandai memeriksa lendir sendiri, serta
mencatat kapan masa suburnya.
Jangan bersenggama di masa subur.

Kadang-kadang ada sedikit darah / bercak


darah yang keluar dengan lendir
menunjukkan bahwa telur sedang
dikeluarkan dari indungnya dan berarti
bahwa wanita yg tersebut dalam keadaan
subur.

II. Kontrasepsi nonhormonal Menggunakan Alat

KONTRASEPSI METODE
BARRIER

1. Kondom
2. Diafragma vaginal dan cervical cap
3. Spermatisida

I. KONDOM
Kondom Sarung karet tipis untuk
menutupi penis pd saat melakukan
hubungan seksual mencegah
pengumpulan sperma dlm vagina.
Cara Pemakaian edukasi:

Efktivitas :
Tergantung mutu & ketelitian penggunaan.
Kehamilan terjadi pada 3-14 per 100 wanita
pada 1 tahun penggunaan pertama.
Keuntungan :
Dapat digunakan selama menyusui, dpt
mencegah PMS, infeksi GO, klamidia
Kerugian :
Harus di pakai setiap kali berhubungan seksual
Kegagalan tinggi bila tidak digunakan dengan
benar
Alergi lateks pada orang yang sensitif

II. Diafragma vagina dan


cervical cap
Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan
ke dalam vagina dan mencegah sperma
masuk ke dalam saluran reproduksi.

Diafragma vagina
Diafragma terbuat dari lateks atau karet
dengan cincin yang fleksibel.
Diafragma diletakkan posterior dari
simfisis pubis sehingga serviks (leher
rahim) tertutupi semuanya.

cervical cap
Cervical cap (penutup serviks) adalah kop
bulat yang diletakkan menutupi leher rahim
dengan perlekatan di bagian forniks.
Terbuat dari karet dan harus tetap di
tempatnya lebih dari 48 jam.
Bentuk seperti mangkuk dengan pinggirnya
terbuat dari karet yang tebal
Ukuran diameter 22mm-33mm
Sekrang jarang digunakan sebagai alat
kontasepsi

Diafragma vagina dan cervical cap


Efektivitas : kehamilan terjadi pada 6-40
per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan
pertama
Keuntungan : dapat digunakan selama
menyusui, tidak ada risiko gangguan
kesehatan, melindungi dari PMS
Kerugian : angka kegagalan tinggi,
peningkatan risiko infeksi, membutuhkan
evaluasi dari tenaga kesehatan,
ketidaknyamanan

III. Spermatisida
Agen yang menghancurkan membran sel
sperma dan menurunkan motilitas
(pergerakan sperma).
Tipe spermatisida mencakup

foam aerosol,
krim,
vagina suposituria,
jeli,
sponge (busa)

Dimasukkan sebelum melakukan hubungan


seksual.

Spermatisida
Sediaan spermatisida antara lain dalam bentuk :
1. Suppositorium : lorofin suposituria, rendel pessaries.

Dimasukan sejauh mungkin ke dalam vagina sebelum coitus.


Efek baru aktif setelah 5 menit pemeberian
Lama kerja + 20 menit -1 jam.

2.Jelly atau cream : perspeptin vaginal jelly, delfen vagianal


cream.

Disemprotak ke dalam vagina


Lama kerja + 20 menit 1 jam.

3.Tablet busa : Sampoon, volpar, Syn-A-Gen.

Sebelum digunakan tablet dicelup dahulu ke dalam air.


Dimasukan ke dalam vagina
Lama kerja 30-60 menit.

4.C-film : benda tipis,dapat dilipat, dan larut dalam air.

Dalam vagina obat ini berubah menjadi gel dengan tingkat


dispersi yyang tinggi
Obat ini efektif setelah 30 menit pemberian.

Alat Kontrasepsi Dalam


Rahim (AKDR)/ IUD

Definisi
AKDR suatu alat yang dimasukkan dan
disimpan dalam rongga rahim dengan tujuan
mencegah atau menjarangkan kehamilan
dalam jangka waktu yang lama.
Terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula
yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam.
Bentuk umum bentuk spiral.
Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid
atau segera 40 hari setelah melahirkan
(Subrata, 2000:33).

Jenis-jenis
Menurut bentuknya, AKDR dibagi menjadi :
Bentuk terbuka, seperti : Lippes Loop, CupperT, Cupper-7, Margulies, Spring Coil, Multiload,
Nova-T, dan lain-lain
Bentuk tertutup, sperti : Ota Ring, Antigon,
Grafeenberg ring, Hall-stone ring, dan lain-lain.

Menurut tambahan obat atau metal, AKDR


dibagi menjadi :
Medicated IUD, misalnya Cupper-T-200, CupperT-220, Cupper-T-300, Cupper-T-380 A, Cupper-7,
nova-T, ML-Cu 250, ML-Cu 375, dan lain-lain.
Unmedicated IUD, misalnya Lippes Loop,
Marguiles, Saf-T Coil, Antigon, dan lain-lain.

Efektifitas
Sebagai kontrasepsi, AKDR tipe T
efektifitasnya sangat tinggi yaitu berkisar
antara 0,6 0,8 kehamilan per 100
perempuan dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 170 kehamilan).

Cara Kerja
Menghambat kemampuan sperma
masuk ke tuba falopii
Memungkinkan untuk mencegah
implantasi telur dalam uterus.

Keuntungan
Efektifitasnya tinggi tidak perlu lagi mengingat-ingat
Dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT380A dan tidak perlu diganti)
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut untuk hamil
Tidak ada efek samping hormonal
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau
sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih
setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.

Efek Samping dan Kerugian


Perubahan siklus haid (berkurang setelah 3 bulan)
Sakit dan kejang 3 5 hari setelah pemasangan
Perforasi dinding uterus (sgt jarang bila pemasangan
benar)
Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS
Radang panggul pd perempuan dg IMS memakai AKDR
infertilitas.
Takut selama pemasangan
Tidak dapat melepas AKDR sendiri
AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering bila AKDR
dipasang segera setelah melahirkan)
Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari
waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus
memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian
perempuan tidak mau melakukan ini.

Persyaratan Pemakaian
Yang dapat menggunakan:
Usia reproduktif
Nulipara
Menginginkan
kontrasepsi jangka
panjang
Menyusui yang
menginginkan
menggunakan
kontrasepsi
Setelah melahirkan dan
tidak menyusui bayinya

Setelah mengalami
abortus dan tidak
terlihat adanya
infeksi
Resiko rendah dari
IMS
Tidak menghendaki
metode hormonal
Tidak menyukai
untuk mengingatingat minum pil
setiap hari
Tidak menghendaki
kehamilan setelah 1

Yang tidak dapat


menggunakan:
Sedang hamil
PMS (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dsb)
Perdarahan dari kemaluan yang tidak
diketahui penyebabnya
Tumor jinak atau ganas dalam rahim
Kelainan bawaan rahim
DM
Anemia
Belum pernah melahirkan
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

Waktu Pemasangan
Sedang haid
Pasca persalinan : sebelum ibu pulang,
setelah 3 bulan ibu dipulangkan
Pasca keguguran
Masa interval ( antara dua haid)
Sewaktu SC
After morning (dalam waktu 72 jam
setelah berhubungan)

Cara Pemasangan
Prinsip: menempatkan AKDR setinggi
mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri).
Saat pemasangan yang paling baik ialah
pada waktu mulut peranakan masih terbuka
dan rahim dalam keadaan lunak.
Ex. 40 hari setelah bersalin dan pada akhir
haid.

Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh


dokter atau bidan yang telah dilatih secara
khusus.

Follow-up
Pemeriksaan sesudah AKDR dipasang,
dilakukan pada:
1 mggu sesudahnya
3 bln kemudian
Tiap 6 bln
Perdarahan banyak atau keluhan
istimewa lainnya
Sebaiknya, AKDR Copper 7/Copperr T
diganti tiap 3 tahun.

KONTRASEPSI MANTAP

1. TUBEKTOMI

Definisi
Tubektomi adalah prosedur bedah
sukarela untuk menghentikan
fertilitas (kesuburan) seorang
perempuan secara permanen
(Saifuddin, 2003).
Tubektomi adalah setiap tindakan
pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan wanita tsb
tidak akan mendapat keturunan lagi.

Cara Kerja
Dengan mengoklusi tuba falopi
(mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma
tidak dapat bertemu dengan ovum.

Keuntungan
Sangat efektif
Tidak mempengaruhi proses menyusui
(breastfeeding)
Tidak bergantung pada faktor senggama
Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan
menjadi risiko kesehatan yang serius
Pembedahan sederhana, dapat dilakukan
dengan anestesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
(tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)
Berkurangnya risiko kanker ovarium

Kerugian
Tdk melindungi akseptor dr IMS, termasuk
HIV/AIDS dan hepatitis B virus
Rasa sakit atau ketidaknyamanan dlm
jangka pendek setelah tindakan
Klien dpt menyesal di kemudian hari
Tdk dpt dipulihkan kembali, kecuali dgn
operasi rekanalisasi.

Indikasi
Usia > 26 tahun
Paritas (jumlah anak) minimal 2 dengan
umur anak terkecil > 2 thn
Yakin telah mempunyai besar keluarga
yang sesuai dengan kehendaknya
Pascapersalinan dan atau pasca
keguguran
Paham dan secara sukarela setuju dengan
prosedur ini

Kontra Indikasi
Hamil
Perdarahan vaginal yang belum
terjelaskan
Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
Tidak boleh menjalani proses
pembedahan
Kurang pasti mengenai keinginannya
untuk fertilitas di masa depan
Belum memberikan persetujuan tertulis

Waktu Pelaksanaan
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila
diyakini secara rasional klien tidak hamil
Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
(fase proliferasi)
Pascapersalinan; minilaparotomi di dalam
waktu 2 hari atau hingga 6 minggu atau 12
minggu, laparoskopi tidak tepat untuk klien
pascapersalinan
Pascakeguguran; Triwulan pertama (minilap
atau laparoskopi), Triwulan kedua (minilap
saja).

Tindakan Pendahuluan Penutupan Tuba

Laparotomi
Laparotomi postpartum
Minilaparotomi
Laparoskopi
Kuldoskopi

Cara Penutupan Tuba


Cara Pomeroy
Teknik sterilisasi menurut Pomeroy ini disukai, karena
paling banyak dilakukan di antara semua teknik.
Angka kegagalan adalah 0-0,4%.
Cari tuba lalu angkat pada pertengahannya sampai
membentuk lengkungan pada dasarnya yang diklem
Bagian yang berada pada bagian bawah klem diikat
dengan benang dari bahan yang dapat diserap oleh
jaringan
Lakukan pemotongan (tubektomi) pada bagian atas
ikatan
Setelah luka sembuh, dan benang ikatan diserap, kedua
ujung akan saling berpisah satu sama lainnya.

Cara Kroener
Cari tuba, lalu angkat pada fimbria dengan
klem
Buatlah dua ikatan dengan benang sutra, pada
satu bagian avaskuler mesosalfing di bawah
fimbria dengan dua kali lilitan, sebuah lagi
pada bagian proksimal dari ikatan pertama.
Lakukan fimbrektomi pada ujung yang tidak
diikat.

Cara Madlener
Cari tuba, angkat pada pertengahannya dan
klem
Bagian di bawah klem diikat dengan benang
yang tidak mudah diserap oleh jaringan,
kemudian klem dilepas dan dibiarkan.

Cara Aldridge
Buat insisi kecil pada peritoneum ligamentum
latum, buka sedikit dengan klem
Tangkap fimbria, lalu tanamkan ke dalam
atau di bawah ligamentum
Luka dijahit dengan beberapa jahitan

Cara Irving
Tuba diikat pada dua tempat dengan benang
yang dapat diserap, lalu dilakukan tubektomi
di antara kedua ikatan.
Dibuat insisi kecil ke dalam miometrum pada
sudut tuba fundus uteri
Ujung sebelah proksimal dibenamkan ke
dalam insisi miometrium tadi
Ujung bagian distal boleh pula dibenmkan ke
ligamentum latum

Cara Uchida
Tuba dicari dan dikait keluar, kemudian pada
sekitar ampula tuba disuntikkan larutan salin
adrenalin pada lapisan subserosa sebagai
vasokonstriktor agar menyebabkan mesosalping
membesar
Di daerah ini dilakukan insisi kecil, bebaskan
serosa seoanjang 4-6 cm sampai tuba kelihatan,
lalu klem
Tuba diikat, kemudian dipotong (tubektomi)
Luka pada serosa dijahit sedemikian rupa agar
puntung tuba menonjol ke arah rongga perut.

2. VASEKTOMI

Definisi
Vasektomi cara kontrasepsi bagi pria
(suami) dengan mengikat saluran sperma
melalui sebuah operasi ringan (kecil),
sehingga sperma tidak bertemu dengan
sel telur atau tidak terjadi pembuahan.
Cara kerja:
Menghalangi jalannya sel mani/sperma
sehingga tidak membuahi sel telur.

Indikasi
Pasangan suami istri tidak menghenaki
kehamilan lagi
Suami bersedia kontrasepsi dilakukan
pada dirinya.

Kontraindikasi
(-), tetapi apabila ada kelainan
lokal/umum yang dapat mengganggu
sembuhnya luka op kelainan harud
disembuhkan terlebih dahulu.

Kelebihan

Sangat efektif
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak perlu dirawat di rumah sakit ,karena
hanya berlangsung selam 10-15 menit.

Kelemahan
Harus ada tindakan pembedahan
Tidak dilakukan pada suami yang masih ingin
memiliki anak
Kadang-kadang terasa nyeri, atau terjadi
pendarahan setelah operasi
Kadang-kadang timbul infeksi pada kulit
skrotum, apabila operasinya tidak sesuai
dengan prosedur

Teknik Vasektomi
Kulit skrotum di daerah op disucihamakan.
Lakukan anestesi lokal dgn xylocain di kulit
skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas,
dan pd jaringan disekitar vas deferens.
Tentukan lokasi vas deferens, pegang sedekat
mungkin di bawah kulit skrotum.
Lakukan sayatan pd kulit skrotum sepanjang
0,5-1 cm di dekat tempat vas deferens.
Jepit dan keluarkan vas dari sayatan, potong vas
sepanjang 1-2 cm dan kedua ujungnya diikat.
Kulit dijahit, tindakan diulangi pada sebelahnya.

Komplikasi: infeksi pd sayatan, rasa


nyeri/sakit, hematoma oleh krn
perdarahan kapiler, epididimitis,
granuloma.
Kegagalan vasektomi o.k.: rekanalisasi
spontan, gagal mengenal dan memotong
vas deferens, tdk tahu adanya anomali
vas deferens, koitus sebelum kantong
seminalnya betul2 kosong tanpa
pelindung apapun.

Anda mungkin juga menyukai