Anda di halaman 1dari 13

KEHIDUPAN MAHASISWA DI TEMPAT KOS

NAMA

: HARI RAMDANI

NIM

: D1A015068

KELAS

:C

UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PETERNAKAN

KERANGKA

Tema

: Sosial

Topik

: Kehidupan Anak Kos

Judul

: Kehidupan Mahasiswa Di Tempat Kos

Tujuan

: Untuk mengatahui apa saja yang terjadi di dalam suatu


kehidupan mahasiswa di kos baik dari segi positif maupun
negatifnya

Rumusan masalah

: Hal-hal yang menjadi warna dalam kehidupan mahasiswa di


tempat kos, dari segi positif dan negatif.

Aspek yang diteliti

: - Mengapa lebih memilih menjadi anak kos


-Dampak positif menjadi anak kos
-Dampak negatif menjadi anak kos

Metode penelitian

: Menanyakan langsung secara acak

Daftar isi:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN MATERI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
B. Ruang Lingkup Analisis
C. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pusaka

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehidupan anak kos yang berasal dari daerah lain atau kota lain yang biasa dikatakan
dengan anak pendatang, sangat berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang
ini contohnya bisa kita lihat dari segi sosial, budaya mereka dari asal mereka sendiri dan
ekonomi mereka sangatlah jauh berbeda dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang
ini. Sehingga mau tak mau mereka yang berasal dari daerah lain atau kota lain harus bisa
menyesuaikan dengan daerah yang mereka tinggali untuk sekarang ini. Tidak hanya itu,
merekapun juga harus mampu mandiri dimana biasanya mereka ada orang tua sekarang
apapun harus mereka lakukan sendiri.
Kehidupan anak kos diwarnai beberapa hal baru bagi pelakunya. Dimana hal-hal baru
tersebut dapat berupa suatu pengalaman maupun masalah. Anak kos yang jauh dari orang tua
tentu akan mengalami perubahan drastis dari keseharian mereka sewaktu tinggal bersama
orang tua. Pergaulan merekapun juga menjadi sangat rawan di zaman sekarang ini. Jika salah
bergaul, tentu akan terjerumus ke dalam hal-hal yang berupa penyimpangan. Untuk itu, anak
kost diwajibkan untuk lebih extra hati-hati dalam bergaul.

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam perumusan
masalah adalah:
Hal-hal yang menjadi warna dalam kehidupan mahasiswa di tempat kos, dari segi
positif dan negatif.

C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang penulis lakukan adalah mengatahui
apa saja yang terjadi di dalam suatu kehidupan mahasiswa di kos baik dari segi positif
maupun negatifnya

D.Kegunaan Penelitian
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan
bagi pembaca mengenai hal-hal negatif dan positif dalam kehidupan mahasiswa di tempat
kos.

BAB II
KAJIAN TEORI

Pada dasarnya sistim sosial adalah: susunan sosial masyarakat dalam kesehari-hariannya bisa
dalam lingkungan keluarga. Dalam wilayah tertentu, akan terdapat banyak perbedaan yang dapat kita
jumpai karena tiap wilayah maupun keluarga mempunyai gaya hidup yang berbeda-beda, dengan
contoh yang dapat kita lihat dari kehidupan sehari-harinya.

Ditinjau dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan.


Menurut survei , 80% mahasiswa memilih untuk ngekos , 15% mahasiswa ikut orangtua
mereka berhubung mereka kuliah di dalam kota , 4% mereka memilih ngontrak rumah , dan 1% dari
mereka memutuskan membeli rumah karena mungkin orang tua mereka sangat mampu membiayai
kuliah mereka. Kehidupan anak kos sangat bervariasi . Kehidupan tersebut kadang berdampak positif
dan juga negatif . Dibawah ini beberapa dampak positif dan negatif dari anak kos :
Dampak positif :
1.

Lebih mandiri menjalani hidup karena melakukan semua hal sendiri tanpa orangtua

2.

Bisa mengatur keuangan sehari hari dan bisa lebih menghargai kiriman uang dari orang tua

3.

Lebih menghargai waktu yang ada karena harus membaginya dengan banyak hal

4.

Dan masih banyak lagi .

Dampak negatif :
1.

Menghabiskan waktu hanya untuk bersenang senang dengan teman teman

2.

Menghabiskan uang untuk hal yang tidak bermanfaat

3.

Malas untuk melakukan semuanya sendiri , karena bisa dilakukan oleh orang lain .
Misal :

malas memncuci baju dan memilih untuk laundry .

4.

Dan masih banyak lagi .

Sebagian dari anak kos menganggap bahwa ngekos dan jauh dari orangh tua merupakan
kesempatan untuk mereka meng ekspresikan apa yang mereka inginkan . Ada 3 tipe anak kos menurut
survei ini:
1.

Mahasiswa pertama yaitu mahasiswa yang benar benar ingin menimba ilmu dan menghabiskan

waktunya hanya untuk hal yang bermanfaat . Tidak ada kata hangout bersama teman apabila
keperluan tersebut tidak menyangkut tentang pelajaran yang tengah dihadapi di bangku kuliah .
Mereka benar benar memikirkan tujuan dan sikap apa yang harusnya diambil ketika kuliah di
tempat tersebut .
2.

Mahasiswa kedua yaitu mahasiswa yang setengah setengah untuk kuliah . Mereka akan

melakukan apa yang mereka inginkan tergantung mood . terkadang ada kemauan untuk belajar ,
tetapi hal tersebut bisa terlupakan karena pengaruh dari mahasiswa lainnya . Misalnya : Ketika ia
berangkat kuliah , temannya mengajak nya untuk nongkrong di mall . Karena terpengaruh ajakan
teman , ia akhirnya bolos kuliah .
3.

Mahasiswa ketiga yaitu mahasiswa yang benar benar tidak ada kemauan untuk belajar . mereka

hanya menghabiskan waktu mereka untuk hal yang tidak bermanfaat. Contohnya : mereka membolos
kuliah karena tidak menyukai dosen yang mengajar dan memilih nongkrong di mall , mereka masuk
kuliah tetapi tidak pernah mencacat dan mendengarkan apa yang dosen jelaskan , orangtua mereka
mengirimkan uang kepada mereka dengan tujuan digunakan untuk hal yang bermanfaat tetapi mereka
menggunakannya untuk berhura hura , dan masih banyak lagi contoh yang bisa di lihat disekitar
lingkungan mahasiswa . Seringkali mahasiswa mengabaikan kepercayaan dari orang tua mereka
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan berdalih membayar uang SPP atau membeli
buku .

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengumpulan Data
Dalam mendapatkan data, penulis menggunakan metode sampling. Yakni suatu
metode dengan pengambilan sampel secara acak. Pengggunaan sampel ditujukan agar dalam
penelitian didapatkan data dengan kecermatan yang tinggi dan menghemat waktu, tenaga,
serta biaya. Pengambilan sampel secara acak memungkinkan data dapat dianalisis dengan
menggunakan analisis kualitatif dan penelitian dapat diperoleh dari kelompok-kelompok
sampel yang homogen. Pengambilan sampel ditempuh melalui cara:
- Menanyakan langsung secara acak.

B. Ruang Lingkup Analisis


Ruang lingkup analisis penelitian di adakan di lingkungan kampus. Dengan tujuan mahasiswa
yang merupakan anak kos.

C. Analisis Data
Analisis yang penulis gunakan adalah analisis kualitatif yaitu menganalisa data dengan
menggunakan pendekatan secara teoritis untuk mendapatkan kesimpulan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kehidupan anak kos memang dirasa sebagai suatu perubahan, dimana biasanya kita
apabila di rumah selalu dilayani dan diawasi oleh orang tua. Tapi jika di tempat kos kita akan
lebih bebas. Namun, kebebasan itu harus disertai dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Karena kehidupan anak kos memiliki bermacam-macam efek, dari positif hingga negatif.
Kehidupan anak kos memang identik dengan kehidupan yang serba apa adanya, yang penting
bisa kuliah dan bisa makan, walaupun ada juga yang tidak begitu. Di sinilah kehidupan baru
dimulai. Kehidupan yag mengharuskan kita untuk mandiri. Anak kos dituntut untuk bisa
lepas dari kebisaan-kebiasaan yang dilakukan di rumah, karena kehidupan di rumah atau
tempat asal sangat berbeda dengan kehidupan yang harus dijaani sebagai seorang anak kos.
Menurut hasil survei kami tentang kehidupan anak kos, dilihat bahwa matoritas jika bisa
memilih mereka akan memilih tinggal bersama orang tuanya. Hal ini dikarenakan beberapa
alasan seperti lebih nyaman, terjamin, ada yang mengurusi segala kebutuhan mereka, dan
dapat tinggal bersama orang yang mereka sayangi. Namun, ada pula yang lebih ingin tinggal
di rumah mereka sendiri karena akan dirasa lebih tenang. Adapula yang memilih tinggal di
tempat kos karena denngan berada di tempat kos akan membuat mereka lebih bebas tanpa ada
tekanan. Apapun dan dimanapun kita akan tinggal nantinya, tentu diharapkan kita akan
menjadi orang yang bermanfaat di daerah tersebut.
Tempat kos yang mereka sewa, mayoritas sebagai tempat tidur dan tempat dimana mereka
mengerjakan tugas maupun laporan. Karena sebagai mahasiswa, waktu akan banyak terbuang
di kampus. Sabagai anak kos tentulah mereka dituntut untuk lebih mandiri dalam berbagai hal
karena mereka jauh dari orang tua mereka. Hal-hal seperti ini banyak menimbukan masalah
yang harus dihadapi anak kos. Masalah yang sering muncul dari kalangan anak kos dimulai
dari tempat kos mereka. Banyak diantara mereka telah nyaman dengan tempat kos mereka
karena sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, tempatnya bersih, ada kantin tempat
makan sehingga mereka tidak repot dalam mencari makan, dan fasilitas yang membuat
mereka nyaman. Namun adapula yang merasa tidak nyaman karena ketidakmampuan
bersosialisasi dengan penghuni lain dan kondisi tempat kos yang jauh dari harapan mereka.

Masalah lain timbul dari segi keuangan. Sebagai anak kos, mereka dituntut untuk serba
mandiri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dengan uang saku yang rata-rata
dibawah satu juta tiap bulannya, beberapa dari mereka telah mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan uang saku tersebut tiap bulannya. Uang memang menjadi kebutuhan
mereka yang paling dominan, karena dengan uang mereka mampu membeli barang-barang
yang tentu akan dibutuhkan selama mereka berada di tempat kos. Namun, beberapa anak juga
ada yang merasa uang yang mereka terima dari orang tua meraka masih kurang. Untuk
mengatasi masalah itu beberapa mencoba untuk membuka usaha demi mendapatkan uang.
Ada pula yang melakukan penghematan besar-besaran bahkan hingga memotong uang makan
mereka. Sehingga pola makan mereka menjadi tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur ini
tidak hanya disebabkan karena mereka berhemat, tapi juga karena mereka terlalu sibuk
mengerjakan tugas dan laporan yang menumpuk sehingga mereka lebih memilih
mengorbankan waktu makan mereka untuk mengerjakan laporan maupun tugas. Jika di
rumah orangtua tentu makan mereka akan terjamin dengan waktu yang tetap. Sekarang untuk
makan mereka diharuskan mencari sendiri dan terkadang hal itu pula yang membuat
kebanyakan anak kos lebih memilih mengerjakan laporan atau tugas daripada mencari
makan. Sehingga pola makan merekapun berubah menjadi tidak teratur.
Dalam memperoleh suatu informasi, anak kos yang beruntung di tempatnya terdapat televisi,
dapat memperoleh informasi dari media tersebut. Namun bagi yang kurang beruntung,
mereka memilih membeli koran maupun mendapatkan info melalui media internet. Namun,
dalam perihal rindu kampung halaman tidak semua mampu mengobatinya. Mereka yang
beruntung dengan uang saku yang lebih mampu pulang kampung tiap 2 minggu untuk
bertemu keluarga dan melepas kerinduan. Untuk mereka yang tidak sanggup melakukan hal
itu, cukup dengan bermain game ataupun jalan-jalan dengan teman dan melakukan hal positif
lainnya, sudah mampu membuat mereka sejenak melupakan kerinduan mereka. Lagipula
mereka harus berhemat agar uang saku cukup hingga akhir bulan.
Kehidupan anak kos yang jauh dari orang tua menjadikan beberapa dari mereka
seolah-olah merasa bebas dari aturan yang selama ini mengekang mereka. Banyak kabar
negatif yang terkadang keluar dari kehidupan anak kos. Seperti yang telah biasa terdengar
yakni tentang bebasnya anak laki-laki dan perempuan berada di dalam suatu kamar. Merasa
tidak ada pengawasan dari orang tua, mereka berani berbuat sesuatu yang menyimpang dari
nilai dan norma masyarakat. Beberapa dari anak yang kami survei ternyata telah mengetahui
pula tentang hal ini. Namun, ada pula yang belum mengetahuinya.

Baik bagi yang sudah mengatahui maupun belum, mereka sependapat bahwa
mahasiswa yang jauh dari orangtua tidak sepantasnya melakukan hal seperti itu. Jauh dari
orangtua bukan berarti bebas melakukan apa saja, anak kos jauh dari orangtua karen alasan
untuk kuliah dan belajar bukan untuk bersenang-senang. Jadi, sebagai anak kos yang jauh
dari orang tua seharusnya tidak merasa bebas dari segala aturan dan bebas melakukan apa
saja. Namun, seharusnya mereka mampu lebih menjaga diri dengan baik dan tidak
menyalahgunakan kepercayaan serta tanggung jawab yang telah diberikan orangtua kepada
mereka. Lagipula, tempat kos bukan tempat untuk melakukan hal-hal seperti itu.
Beberapa solusi mereka kemukakan untuk mengatasi hal tersebut. Seperti di
antaranya mulai dari diri sendiri dengan pandai-pandai menjaga diri, memperdalam ilmu
agama, pilih-pilih dalam berteman, cermat dalam memilih tempat kos (usahakan agar dekat
dengan ibu kos atau pemilik tempat kos), menjauhi hal-hal yang berbau negatif, dan banyak
mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan anak kos dirasa sebagai suatu perubahan besar dalam kehidupan
mahasiswa yang harus bekuliah jauh dari daerah asal dan orangtuanya. Banyak hal yang
dapat dialami oleh anak kos. Hal-hal tersebut dapat memberikan dampak positif maupun
negatif
Dampak positif nya mereka akan dituntut untuk lebih mandiri, karena mereka jauh dari
orangtua maka apapun harus mereka lakukan sendiri. Melatih mereka untuk mengatur
keuanganya, jika ingin bartahan hingga akhir bulan nanti. Lebih bisa menghargai waktu dan
mengatur sesuai agenda mereka saat itu.
Dampak negatifnya bagi mereka yang tidak peduli dengan orangtua, dan merasa telah
terbebas dari aturan orangtua, mereka akan melakukan hal-hal yang menyimpang dari nilai
dan norma, seperti melakukan seks bebas, mengkonsumsi narkoba, memanfaatkan uang yang
diberikan orangtua untuk bersenang-senang. Semoga hanya sedikit dari kita atau mungkin
justru tidak ada yang terjabak dalam hal-hal seperti itu.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Indekost
http://eneas-mulugol.blogspot.co.id/2015/08/kehidupan-mahasiswa-di-tempat-kos.html
http://www.shitlicious.com/2012/08/masalah-masalah-yang-paling-sering.html
http://www.hipwee.com/hiburan/emang-cuma-anak-kost-yang-ngerti-hal-hal-ini/

Anda mungkin juga menyukai