Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal

mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat


bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor
perbankan (Levine dalam Widjojo, 2010:42). Bank sebagai agen pembangunan
(agent of depelovement) terutama bagi bank-bank milik pemerintah diharapkan
mampu memelihara kestabilan moneter (Santoso, 1996:2). Memelihara kestabilan
moneter salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di
masyarakat melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial
intermediary). Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang
berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank (Kasmir, 2002:1-2)
sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran
aktivitas perekonomian (Y.Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso,
2000:7). Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar
terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak
terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.
Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya
kepercayaan, demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat
percaya bahwa perbankan akan memberikan keuntungan terhadap nasabahnya
baik dalam bentuk materi misalnya bunga maupun non-materi misalnya keamanan
atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau disimpan di bank tersebut. Dilain

Universitas Sumatera Utara

pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa nasabahnya datang dari
kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik. Dari hal itu timbullah
kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling mempercayai (Muhammad
Djumhana, 1996:114). Berdasarkan pendapat Muhammad Djumhana ini maka
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan
dapat mempengaruhi sikap dan tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka
mewujudkan interaksi keduanya. Misalnya masyarakat mendengar isu atau fakta
buruk yang terjadi di salah satu bank maka sedikit banyak akan mempengaruhi
kepercayaan yang berimbas terhadap sikap masyarakat dalam mengkritisi fungsi
dan peranan lembaga perbankan. Demikian sebaliknya, apabila kepercayaan bank
terhadap reputasi dan kredibilitas nasabah dirusak juga akan mempengaruhi
perlakuan bank terhadap nasabah bersangkutan.
Herdaru

Purnomo

(2011)

dalam

artikelnya

yang

diterbitkan

di

www.detikfinance.com yang berjudul Kepercayaan Nasabah Mulai Pudar Pasca


Kasus Citibank menulis bahwa maraknya kasus pembobolan dana nasabah dan
meninggalnya nasabah kartu kredit yang menimpa industri perbankan dalam
negeri menimbulkan kekhawatiran kepada nasabah. Kepercayaan nasabah sedikit
pudar dengan mulai bertanya-tanya atas keamanan dana mereka disebuah bank.
Tulisan Herdaru Purnomo di atas muncul ketika isu pembobolan dana
nasabah terjadi pada salah satu bank asing yang beroperasi di Indonesia yaitu
Citibank. Salah satu karyawan Citibank dinyatakan melakukan penggelapan uang
nasabah sebesar Rp 17 miliar. Fakta ini dibarengi pula dengan isu terjadinya kasus
kekerasan debt collector yang menyebabkan nyawa nasabah hilang. Dua kejadian
ini sangatlah disayangkan karena diketahui bahwa bank sesuai fungsinya sebagai

Universitas Sumatera Utara

agent of trust adalah lembaga yang hanya akan dapat beroperasi secara normal
apabila bank mendapat kepercayaan dari masyarakat. Kasus perbankan seperti ini
selain merusak kepercayaan masyarakat dengan menganggap bahwa bank tidak
mampu menjaga kredibilitasnya juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat
dalam membuat keputusan untuk menggunakan jasa bank.
Fakta bahwa adanya perbedaan perilaku individu di masyarakat dalam
membuat sebuah keputusan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor
eksternal. Setiap usaha yang sasaran utamanya adalah masyarakat harus
memperhatikan benar hal itu. Faktor-faktor yang dikategorikan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal tersebut dikaitkan dengan perilaku pembuatan
keputusan seorang konsumen baik dalam kasus untuk konsumsi, menabung,
berinvestasi juga kegiatan ekonomi lainnya (Delta Khairunnisa. 2003:148).
Faktor internal muncul dari dorongan dalam diri setiap individu sementara
faktor eksternal biasanya didapat dari pengaruh luar misalnya lingkungan.
Maraknya kasus di lembaga perbankan yang terjadi serta semakin banyak dan
berkembangnya industri perbankan bisa dianggap sebagai bagian dari faktor
eksternal. Setiap bank harus tangguh dalam pasar persaingan terutama menarik
minat masyarakat untuk menabung disamping jasa lain yang ditawarkan bank
dalam kondisi kepercayaan masyarakat terhadap bank yang semakin menipis.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
harus memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si
penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan,
atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah
minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan

Universitas Sumatera Utara

harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan, sehingga masyarakat


berminat untuk menanamkan dananya (Kasmir, 2008:26).
Dalam membuat keputusan menabung biasanya masyarakat memperhatikan
tingkat bunga. Tabungan dalam pandangan ekonom neoklasik diartikan sebagai
fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi bisa menarik
masayarakat untuk menabung lebih banyak uangnya dengan mengorbankan
konsumsinya. Pengorbanan konsumsi ini dilakukan dengan harapan bahwa
menabung akan menguntungkan mereka untuk konsumsi masa depan (Mankiw
dalam Delta Khairunnisa, 2003:146). Akan tetapi ada hal menarik dari perilaku
masyarakat dewasa ini mengenai minat untuk menyimpan dananya di bank
terutama tabungan yaitu bahwa para nasabah/ penabung tidak lagi menganggap
bunga sebagai faktor terpenting dalam membuat keputusan menabung, tetapi lebih
memilih kepada kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi (Dinie Suryani,
2009). Untuk mendapatkan pelayanan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat
maka tidak mengherankan kalau masyarakat berusaha memilih bank yang mereka
anggap terbaik, disisi lain perbankan juga terus melakukan perbaikan demi untuk
mewujudkan harapan masyarakat tersebut sehingga layak untuk dipilih.
PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT. Bank
Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank yang
berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk Perseroan
Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk Sumatera
Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di daerahdaerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di Jl.Imam Bonjol
No.18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh wilayah Sumatera dan
Jakarta. Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa
keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga
perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan
mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti
yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi, Eddy Syofian, dalam rangka
penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di
Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan
Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam mendorong
roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber pendapatan
daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa
banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk
Pakam, Sei Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan
uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri
bagi pemerintah daerah, karena cukup dipercaya karena didukung oleh
manajemen

yang

baik

serta

pelayanan

prima

terhadap

nasabahnya

(www.medanbisnisdaily.com).
Penghimpunan dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi salah
satu kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang ditawarkan
dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito berjangka
seperti umumnya bank lain dengan sistem yang sama, yang membedakannya
adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih beragam seperti
tabungan Simpeda, tabungan Martabe, tabungan Haji Makbul dan Tabunganku.

Universitas Sumatera Utara

Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan Bank Sumut berkisar antara 3 s.d
7,5% dimana bunga tabungan secara progresif diberikan sebesar 5% s.d 7%,
bunga giro sebesar 3% dan bunga deposito sebesar 7,5%.
Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan menerapkan motto
pelayanan TERBAIK guna menjaga loyalitas nasabah. Citra pelayanan terbaik
yang diusung juga dapat menjadi promosi tersendiri guna membangun pola pikir
dalam mendorong keputusan masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru
di Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement budaya
perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan standar layanan yang
berlaku diseluruh unit Bank Sumut. Jaringan pelayanan Bank Sumut juga terus
bertambah, sampai pada bulan Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit
pelayanan. Unit pelayanan yang terus bertambah ini juga dibarengi dengan
penerapan sistem internet yang ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat
(www.banksumut.com).
Jaringan pelayanan Bank Sumut yang sedemikian luas diharapkan dapat
dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan,
Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok ini mempunyai karakteristik sendirisendiri. PNS, TNI/ POLRI misalnya mempunyai pendapatan yang relatif tetap dan
tergolong sebagai golongan menengah. Mahasiswa pula merupakan golongan
masyarakat yang berusia muda, memiliki masa depan yang relatif baik serta
jumlah mahasiswa di Sumatera Utara sendiri relatif cukup banyak.
Sebagai gambaran jumlah mahasiswa di Sumatera Utara lima tahun terakhir,
penulis merincikannya untuk beberapa perguruan tinggi tertentu di bawah ini :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1 : Jumlah Mahasiswa di Sumatera Utara


Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

Perguruan Tinggi

Tahun

USU

UNIMED

IAIN

Swasta (PTS)

2005/2006

29.141

19.240

5.031

53.230

2006/2007

29.674

19.807

5.113

115.451

2007/2008

30.181

18.545

5.724

84.943

2008/2009

34.700

18.318

5.718

1.693.905

2009/2010

35.510

19.815

5.996

703.659

Sumber : sumut.bps.go.id

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa untuk Universitas


Sumatera Utara dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. Universitas
Negeri Medan dan Institut Agama Islam Negeri sendiri menunjukkan adanya
peningkatan jumlah mahasiswa meskipun juga terdapat penurunan ditahun
tertentu. Untuk Universitas Negeri Medan penurunan jumlah mahasiswa tersebut
terlihat selama dua periode tahun ajaran yaitu ditahun 2007 dan 2008. Untuk
Institut Agama Islam Negeri penurunan jumlah mahasiswa terlihat ditahun 2008.
Disisi lain untuk perguruan tinggi swasta memperlihatkan jumlah mahasiswa yang
tidak begitu stabil karena terdapat peningkatan dan penurunan yang sangat drastis.
Misalnya ditahun 2008 jumlah mahasiswa terlihat meningkat begitu besar hingga
mencapai jutaan mahasiswa tetapi ditahun berikutnya kembali mengalami
penurunan.
Data yang memperlihatkan begitu besarnya jumlah mahasiswa sangat patut
dijadikan pertimbangan oleh pihak perbankan sebagai salah satu segmen pasar
yang potensial untuk penghimpunan dana masyarakat. Penyediaan fasilitas

Universitas Sumatera Utara

tabungan bagi mahasiswa dapat dijadikan alat untuk penghimpunan dana tersebut.
Saat ini fasilitas tabungan pelajar sudah banyak diterapkan oleh perbankan dan
agar minat menabung pelajar khususnya bagi mahasiswa bisa ditingkatkan,
perbankan terlebih dahulu harus memahami karakter mahasiswa dalam
berperilaku membuat keputusan menabung sehingga segmen potensial ini bisa
benar-benar di dimanfaatkan.
Berangkat dari pemaparan di atas, penulis mencoba meneliti faktor-faktor
pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut, oleh karena itu
penelitian ini penulis beri judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong
Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank Sumut.
1.2

Perumusan Masalah
Menyimpulkan dari beberapa penjelasan latar belakang yang disebutkan

sebelumnya, maka permasalahan yang ingin diteliti melalui tulisan ini adalah :
1.

Apakah produk tabungan yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa


menabung di Bank Sumut.

2.

Apakah lokasi bank yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa


menabung di Bank Sumut.

3.

Apakah promosi yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung


di Bank Sumut.

4.

Apakah kredibilitas bank yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa


menabung di Bank Sumut.

Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :


1.

Untuk mengetahui apakah produk tabungan yang menjadi pendorong


keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

2.

Untuk mengetahui apakah lokasi bank yang menjadi pendorong keputusan


mahasiswa menabung di Bank Sumut.

3.

Untuk mengetahui apakah promosi yang menjadi pendorong keputusan


mahasiswa menabung di Bank Sumut.

4.

Untuk mengetahui apakah kredibilitas bank yang menjadi pendorong


keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

1.4

Manfaat Penelitian

Adapun harapan penulis terhadap manfaat dari penelitian adalah :


1.

Bagi pihak perbankan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah
satu alternatif rujukan untuk dapat mengenal dan memahami keinginan dan
kebutuhan masyarakat guna perbaikan kinerja perusahaan khususnya dan
untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat umumnya.

2.

Bagi lingkungan akedemisi diharapkan hasil penelitian ini dapat


memperkaya khazanah ilmu pengetahuan guna menambah wawasan dan
untuk kemajuan pendidikan.

3.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan


perbandingan dan referensi guna penyempurnaan hasil penelitian yang sudah
ada.

Universitas Sumatera Utara

4.

Bagi penulis sendiri penelitian ini menjadi sebuah awal pembelajaran untuk
melakukan penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai kewajiban
dalam penyelesaian pendidikan jenjang sarjana.

1.5

Batasan penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan batasan yang akan diteliti yaitu

mencakup faktor-faktor yang mendorong keputusan mahasiswa menabung di


Bank Sumut yaitu faktor produk, lokasi, promosi dan kredibilitas bank. Hal ini
dimaksudkan agar variabel penelitian sejalan dengan perumusan masalah yang
akan diteliti.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai