PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal
pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa nasabahnya datang dari
kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik. Dari hal itu timbullah
kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling mempercayai (Muhammad
Djumhana, 1996:114). Berdasarkan pendapat Muhammad Djumhana ini maka
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan
dapat mempengaruhi sikap dan tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka
mewujudkan interaksi keduanya. Misalnya masyarakat mendengar isu atau fakta
buruk yang terjadi di salah satu bank maka sedikit banyak akan mempengaruhi
kepercayaan yang berimbas terhadap sikap masyarakat dalam mengkritisi fungsi
dan peranan lembaga perbankan. Demikian sebaliknya, apabila kepercayaan bank
terhadap reputasi dan kredibilitas nasabah dirusak juga akan mempengaruhi
perlakuan bank terhadap nasabah bersangkutan.
Herdaru
Purnomo
(2011)
dalam
artikelnya
yang
diterbitkan
di
agent of trust adalah lembaga yang hanya akan dapat beroperasi secara normal
apabila bank mendapat kepercayaan dari masyarakat. Kasus perbankan seperti ini
selain merusak kepercayaan masyarakat dengan menganggap bahwa bank tidak
mampu menjaga kredibilitasnya juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat
dalam membuat keputusan untuk menggunakan jasa bank.
Fakta bahwa adanya perbedaan perilaku individu di masyarakat dalam
membuat sebuah keputusan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor
eksternal. Setiap usaha yang sasaran utamanya adalah masyarakat harus
memperhatikan benar hal itu. Faktor-faktor yang dikategorikan menjadi faktor
internal dan faktor eksternal tersebut dikaitkan dengan perilaku pembuatan
keputusan seorang konsumen baik dalam kasus untuk konsumsi, menabung,
berinvestasi juga kegiatan ekonomi lainnya (Delta Khairunnisa. 2003:148).
Faktor internal muncul dari dorongan dalam diri setiap individu sementara
faktor eksternal biasanya didapat dari pengaruh luar misalnya lingkungan.
Maraknya kasus di lembaga perbankan yang terjadi serta semakin banyak dan
berkembangnya industri perbankan bisa dianggap sebagai bagian dari faktor
eksternal. Setiap bank harus tangguh dalam pasar persaingan terutama menarik
minat masyarakat untuk menabung disamping jasa lain yang ditawarkan bank
dalam kondisi kepercayaan masyarakat terhadap bank yang semakin menipis.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
harus memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si
penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan,
atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah
minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan
PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di Jl.Imam Bonjol
No.18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh wilayah Sumatera dan
Jakarta. Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa
keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga
perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan
mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti
yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi, Eddy Syofian, dalam rangka
penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di
Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan
Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam mendorong
roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber pendapatan
daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa
banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk
Pakam, Sei Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan
uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri
bagi pemerintah daerah, karena cukup dipercaya karena didukung oleh
manajemen
yang
baik
serta
pelayanan
prima
terhadap
nasabahnya
(www.medanbisnisdaily.com).
Penghimpunan dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi salah
satu kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang ditawarkan
dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito berjangka
seperti umumnya bank lain dengan sistem yang sama, yang membedakannya
adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih beragam seperti
tabungan Simpeda, tabungan Martabe, tabungan Haji Makbul dan Tabunganku.
Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan Bank Sumut berkisar antara 3 s.d
7,5% dimana bunga tabungan secara progresif diberikan sebesar 5% s.d 7%,
bunga giro sebesar 3% dan bunga deposito sebesar 7,5%.
Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan menerapkan motto
pelayanan TERBAIK guna menjaga loyalitas nasabah. Citra pelayanan terbaik
yang diusung juga dapat menjadi promosi tersendiri guna membangun pola pikir
dalam mendorong keputusan masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru
di Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement budaya
perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan standar layanan yang
berlaku diseluruh unit Bank Sumut. Jaringan pelayanan Bank Sumut juga terus
bertambah, sampai pada bulan Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit
pelayanan. Unit pelayanan yang terus bertambah ini juga dibarengi dengan
penerapan sistem internet yang ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat
(www.banksumut.com).
Jaringan pelayanan Bank Sumut yang sedemikian luas diharapkan dapat
dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan,
Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok ini mempunyai karakteristik sendirisendiri. PNS, TNI/ POLRI misalnya mempunyai pendapatan yang relatif tetap dan
tergolong sebagai golongan menengah. Mahasiswa pula merupakan golongan
masyarakat yang berusia muda, memiliki masa depan yang relatif baik serta
jumlah mahasiswa di Sumatera Utara sendiri relatif cukup banyak.
Sebagai gambaran jumlah mahasiswa di Sumatera Utara lima tahun terakhir,
penulis merincikannya untuk beberapa perguruan tinggi tertentu di bawah ini :
Perguruan Tinggi
Tahun
USU
UNIMED
IAIN
Swasta (PTS)
2005/2006
29.141
19.240
5.031
53.230
2006/2007
29.674
19.807
5.113
115.451
2007/2008
30.181
18.545
5.724
84.943
2008/2009
34.700
18.318
5.718
1.693.905
2009/2010
35.510
19.815
5.996
703.659
Sumber : sumut.bps.go.id
tabungan bagi mahasiswa dapat dijadikan alat untuk penghimpunan dana tersebut.
Saat ini fasilitas tabungan pelajar sudah banyak diterapkan oleh perbankan dan
agar minat menabung pelajar khususnya bagi mahasiswa bisa ditingkatkan,
perbankan terlebih dahulu harus memahami karakter mahasiswa dalam
berperilaku membuat keputusan menabung sehingga segmen potensial ini bisa
benar-benar di dimanfaatkan.
Berangkat dari pemaparan di atas, penulis mencoba meneliti faktor-faktor
pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut, oleh karena itu
penelitian ini penulis beri judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong
Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank Sumut.
1.2
Perumusan Masalah
Menyimpulkan dari beberapa penjelasan latar belakang yang disebutkan
sebelumnya, maka permasalahan yang ingin diteliti melalui tulisan ini adalah :
1.
2.
3.
4.
1.3
Tujuan Penelitian
2.
3.
4.
1.4
Manfaat Penelitian
Bagi pihak perbankan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah
satu alternatif rujukan untuk dapat mengenal dan memahami keinginan dan
kebutuhan masyarakat guna perbaikan kinerja perusahaan khususnya dan
untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat umumnya.
2.
3.
4.
Bagi penulis sendiri penelitian ini menjadi sebuah awal pembelajaran untuk
melakukan penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai kewajiban
dalam penyelesaian pendidikan jenjang sarjana.
1.5
Batasan penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasarkan batasan yang akan diteliti yaitu