Anda di halaman 1dari 21

10 Penyakit Jantung

Tersering di Indonesia
Kelompok A11
Anggota:
Andhika Shahnaz

(1102014023)

Arly Fadhillah Arief (1102014039)


Atika Lailana Q (1102014047)
Dwi Pertiwi Ningsih
Dwinta Anggraini

(1102014079)
(1102014080)

Eka Syafnita (1102014083)


Iqbal Muhammad

(1102014132)

Farizal Arief (1102014095)


Faiz Amali (1102011094)
Frenji Afrita

(1102011109)

Penyakit Jantung Koroner


Definisi
Penyakit
jantung
coroner
merupakan suatu kondisi yang
disebabkan oleh suplai darah dan
oksigen ke miokardium yang tidak
adekuat;
terjadi
ketidakseimbangan
kebutuhan
dan suplai darah. Penyebab utama
PJK ialah sumbatan plak ateroma
pada arteri coroner sehingga
disebut juga penyakit jantung
iskemik.

PJK diklasifikasikan menjadi:


1. Angina Pektoris
-

Angina stabil

Angina prinzmental

Angina tak stabil

2. Infark Miokard
-

Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI)

Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)

Epidemiologi
Pria mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena PJK
dibandingkan perempuan. Kejadian PJK juga meningkat seiring
dengan bertambahnya umur. Pada orang yang berumur 65
tahun ke atas, ditemukan 20% pada laki-laki dan 12% pada
perempuan. Pada pria peningkatan kejadian PJK dimulai pada
umur 35-44 tahun, sedangkan pada wanita dimulai setelah
menopause. Rasio kematian PJK lebih tinggi pada orang kulit
hitam dibandingkan dengan kulit putih. Adanya riwayat keluarga
juga meningkatkan risiko terkena PJK. PJK lebih banyak
mengenai golongan masyarakat sosial ekonomi menengah ke
atas dibanding dengan golongan sosial ekonomi lemah.

Prevalensi
Berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi
penyakit jantung koroner di Indonesia tahun
2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar
883.447 orang, sedangkan berdasarkan
diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau
diperkirakan
sekitar
2.650.340
orang.
Berdasarkan diagnosis dokter, estimasi
jumlah penderita penyakit jantung koroner
terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat
sebanyak 160.812 orang (0,5%), sedangkan
Provinsi Maluku Utara memiliki jumlah
penderita paling sedikit, yaitu sebanyak
1.436
orang
(0,2%).
Berdasarkan
diagnosis/gejala, estimasi jumlah penderita
penyakit jantung koroner terbanyak terdapat
di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127
orang (1,3%), sedangkan jumlah penderita
paling sedikit ditemukan di Provinsi Papua
Barat, yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2%).

Gejala
Nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada (angina)
merupakan gejala utama dan yang paling banyak
dikeluhkan pasien
ANGINA merupakan rasa tidak nyaman di dada (chest
discomfort) yang disebabkan oleh menurunnya aliran
darah koroner menuju otot jantung
Seringkali digambarkan sebagai rasa tertekan, diremas,
terbakar, ketat, atau penuh .Biasanya dimulai di area
dada; di belakang tulang dada . Menjalar ke lengan,
bahu, leher, rahang, atau punggung .Namun kadang
keluhan mirip dengan INDIGESTION / gangguan saluran

Gagal Jantung
Definisi
Gagal jantung adalah suatu sindroma klinis kompleks,
yang didasari oleh ketidakmampuan jantung untuk
memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh secara
adekuat, akibat adanya gangguan structural dan
fungsional dari jantung.

Epidemiologi
Insidensi gagal jantung meningkat sesuai peningkatan
umur. Paling banyak terdapat pada individu berumur >
65 tahun.

Prevalensi
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi
penyakit gagal jantung di Indonesia tahun
2013 sebesar 0,13% atau diperkirakan
sekitar
229.696
orang,
sedangkan
berdasarkan diagnosis dokter/ gejala sebesar
0,3% atau diperkirakan sekitar 530.068
orang.
Berdasarkan
diagnosis
dokter,
estimasi jumlah penderita penyakit gagal
jantung terbanyak terdapat di Provinsi Jawa
Timur sebanyak 54.826 orang (0,19%),
sedangkan Provinsi Maluku Utara memiliki
jumlah penderita paling sedikit, yaitu
sebanyak 144 orang (0,02%). Berdasarkan
diagnosis/ gejala, estimasi jumlah penderita
penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di
Provinsi Jawa Barat sebanyak 96.487 orang
(0,3%), sedangkan jumlah penderita paling
sedikit ditemukan di Provinsi Kep. Bangka
Belitung, yaitu sebanyak 945 orang (0,1%).

Gejala
Gejala utama gagal jantung adalah:
Sesak napas.
Tubuh terasa lelah.
Pembengkakan pergelangan kaki.

Stroke
Definisi
Menurut definisi WHO, stroke
adalah suatu tanda klinis yang
berkembang
cepat
akibat
gangguan otak fokal (atau
global) dengan gejala-gejala
yang berlangsung selama 24
jam atau lebih dan dapat
menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang
jelas selain vaskuler.

Epidemiologi
Insidens serangan stroke pertama sekitar 200 per 100.000
penduduk per tahun. Insiden stroke meningkat dengan
bertambahnya usia. Konsekuensinya, dengan semakin
panjangnya angka harapan hidup, termasuk di Indonesia, akan
semakin banyak pula kasus stroke dijumpai. Perbandingan
antara penderita pria dan wanita hampir sama.

Prevalensi
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit
gagal jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar
0,13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang,
sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/ gejala
sebesar 0,3% atau diperkirakan sekitar 530.068
orang. Berdasarkan diagnosis dokter, estimasi
jumlah penderita penyakit gagal jantung terbanyak
terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 54.826
orang (0,19%), sedangkan Provinsi Maluku Utara
memiliki jumlah penderita paling sedikit, yaitu
sebanyak
144
orang
(0,02%).
Berdasarkan
diagnosis/ gejala, estimasi jumlah penderita
penyakit gagal jantung terbanyak terdapat di
Provinsi Jawa Barat sebanyak 96.487 orang (0,3%),
sedangkan
jumlah
penderita
paling
sedikit
ditemukan di Provinsi Kep. Bangka Belitung, yaitu
sebanyak 945 orang (0,1%). Jumlah penderita
penyakit
stroke
di
Indonesia
tahun
2013
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (Nakes)
diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0),
sedangkan berdasarkan diagnosis Nakes/gejala
diperkirakan sebanyak 2.137.941 orang (12,1).
Berdasarkan diagnosis Nakes maupun diagnosis/
gejala, Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah
penderita terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang
(7,4) dan 533.895 orang (16,6), sedangkan
Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita
paling sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6)
dan 2.955 orang (5,3).

Gejala
Rasa lemas secara tiba-tiba pada wajah, lengan, atau
kaki, seringkali terjadi pada salah satu sisi tubuh
Mati rasa pada wajah, lengan atau kaki, terutama pada
satu sisi tubuh
Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
Kesulitan melihat dengan satu mata atau kedua mata
Kesulitan berjalan, pusing, hilang keseimbangan
Sakit kepala parah tanpa penyebab jelas, dan hilang
kesadaran atau pingsan

Penyakit Jantung Hipertensi


Definisi
Penyakit
jantung
hipertensi
merupakan kelainan jantung
yang
disebabkan
oleh
hipertensi.
Hipertensi sendiri didefinisikan
sebagai tekanan darah persisten
di mana tekanan sistoliknya di
atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg.

Epidemiologi
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2007
mengungkapkan, prevalensi hipertensi pada penduduk berusia
18 tahun ke atas mencapai 28%, dan lebih tinggi pada kelompok
usia lanjut. Menurut penelitian, setiap kenaikan tekanan darah
20/10 mmHg akan meningkatkan mortalitas kardiovaskular 2x
lipat.

Gejala
Berdebar-debar
Pusing
Rasa melayang
Mudah lelah
Sesak napas
Nyeri dada
Bengkak pada kedua tungkai dan perut
Masalah vascular hipertensi seperti epistaksis, pandangan kabur dan
hematuria
Rasa tidak nyaman pada tengkuk
Sulit tidur

Endokarditis Infektif
Definisi
Endokarditis
infektif
(EI)
adalah infeksi mikroba pada
endotel
jantung.
Infeksi
biasanya
paling
banyak
mengenai katup jantung,
namun dapat juga terjadi
pada lokasi defek septal,
atau kora tendineae atau
endocardium mural.

Epidemiologi
Insidens berkisar 3-10 kasus per 100.000 orang per tahun,
namun memiliki angka mortalitas yang tinggi, hingga 30% dalam
1 tahun. Faktor risiko terjadinya kematian pada pasien EI
mencakup usia lanjut, infeksi S. aureus, gagal jantung, kejadian
emboli, dan serebrovaskular.

Gejala
Demam
Temuan murmur baru atau perburukan murmur
Lesi kulit: petekie dapat ditemukan pada konjungtiva
palpebral, mukosa palatal dan bukal, serta ekstremitas.
Lesi lainnya ialah subungual hemorrhages, nodus Osler,
lesi Janeway, serta Roth spots
Gejala musculoskeletal: atralgia dan myalgia
Emboli sistemik, terutama stroke emboli. Lainnya
berupa gejala neurologis, perdarahan intracranial,
rupture arteri karena arteritis septik, kejang, dan
ensefalopati.

Penyakit Jantung Bawaan


Definisi
merupakan bentuk kelainan jantung yang sudah didapatkan sejak
bayi baru lahir. Manifestasi klinis kelainan ini bervariasi dari yang
paling ringan sampai berat. Pada bentuk yang ringan, sering tidak
ditemukan gejala, dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan
klinis. Sedangkan pada PJB berat, gejala sudah tampak sejak lahir
dan memerlukan tindakan segera.

Epidemiologi
Angka kejadian PJB di Indonesia adalah 8 tiap 1000 kelahiran
hidup.1 Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta, dan angka
kelahiran 2%, maka jumlah penderita PJB di Indonesia bertambah
32000 bayi setiap tahun.

Gejala
Adanya gangguan pertumbuhan
Sianosis
Berkurangnya toleransi latihan
Kekerapan infeksi saluran napas berulang, dan
Terdengarnya bising jantung
Ujung-ujung kuku, lidah, bibir berwarna biru.
Hemoglobin (Hb) tinggi >20 . Normalnya 14.
Bayi sulit menyusu dan rewel.
Mudah tertular penyakit sehingga berat badan tidak naik-naik
karena sering sakit.

Penyakit Jantung Rematik


Definisi
adalah penyakit jantung sebagai akibat gejala sisa dari DR, yang ditandai dengan
terjadinya cacat katup jantung.1Penyakit ini merupakan penyebab kelainan katup
yang terbanyak terutama pada anak sehingga mengurangi produktivitas dan
kualitas hidup. Gejala sisa demam rematik pada katup jantung yang
menimbulkan kerusakan katup jantung.
Epidemiologi
Setiap tahun kurang lebih didapatkan 300.000 kasus PJR baru. Angka kejadian
yang tinggi di negara berkembang berhubungan dengan sosial ekonomi yang
rendah, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, infeksi tenggorok yang
tidak diobati atau penanganan yang lambat, lingkungan yang padat,
industrialisasi, dan urbanisasi.

Gejala

Daftar
Pustaka
Kementerian Kesehatan RI. 2014.
Situasi Kesehatan Jantung. Jakarta: Pusdatin Kementerian
Kesehatan RI
Liwang, Frans dan Ika Prasetya Wijaya. 2014. Gagal Jantung. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran
jilid 2 edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius.
Liwang, Frans dan Ika Prasetya Wijaya. 2014. Endokarditis Infektif. Dalam: Kapita Selekta
Kedokteran jilid 2 edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius.
Liwang, Frans dan Ika Prasetya Wijaya. 2014. Penyakit Jantung Hipertensi. Dalam: Kapita Selekta
Kedokteran jilid 2 edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius.
Liwang, Frans dan Ika Prasetya Wijaya. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Dalam: Kapita Selekta
Kedokteran jilid 2 edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius.
Rambe, Aldy S. 2006. STROKE: SEKILAS TENTANG DEFINISI, PENYEBAB, EFEK, DAN FAKTOR
RISIKO.
Medan:
Universitas
Sumatera
Utara.
Available
at:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18925/1/ikm-des2006-10%20(3).pdf
Sudoyo, Aru W., dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi VI. Jakarta: Interna
Publishing
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123435-S-5380-Faktor-faktor%20risiko-Literatur.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123906-S09012fk-Hubungan%20antara-Literatur.pdf

Daftar Pustaka
http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/14-3-8.pdf

Anda mungkin juga menyukai