Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Tamponade jantung merupakan kompresi akut pada jantung yang
disebabkan oleh peningkatan tekanan intraperikardial akibat pengumpulan darah
atau cairan dalam pericardium dari rupture jantung, trauma tembus atau efusi
yang progresif.1
B. Epidemiologi 13
1. Frekuensi
Di Amerika Serikat, insiden tamponade jantung adalah 2 kasus per
10.000 populasi di Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa sekitar 2% dari luka
tembus menyebabkan tamponade jantung.
2. Mortalitas/ Morbiditas
Tamponade jantung merupakan keadaan gawat di bidang medis.
Diagnosis yang cepat dan terapi yang tepat sangat penting untuk mencegah
morbiditas dan mortalitas. Bila tidak tertangani, hal ini bisa berakibat fatal
dengan cepat.
3. Jenis Kelamin
Pada anak-anak, tamponade jantung lebih sering terjadi pada anak
laki-laki daripada perempuan, dengan rasio laki-laki:perempuan sebesar 7:3.
Pada dewasa, tamponade jantung sedikit lebih banyak terjadi pada laki-laki
daripada perempuan. Rasio laki-laki:perempuan yaitu sebesar 1,25:1.
4. Umur
Tamponade jantung yang disebabkan oleh trauma atau HIV lebih
sering terjadi pada dewasa muda, sedangkan tamponade yang disebabkan
keganasan dan atau gagal ginjal lebih sering terjadi pada individu yang lebih
tua.
C. Etiologi
Etiologinya bermacam-macam yang paling banyak maligna, perikarditis,
uremia dan trauma.2 Tamponade jantung bisa disebabkan karena neoplasma,
Kontraksi jantung
CO
Suara jantung menjauh
Tekanan arteri
Hipotensi
peningkatan
tekanan
vena
jugularis,
takikardi,
dan
pulsus
paradoksus.11
Keluhan dan gejala yang mungkin ada yaitu adanya jejas trauma tajam dan
tumpul di daerah dada atau yang diperkirakan menembus jantung, gelisah, pucat,
keringat dingin, peninggian vena jugularis, pekak jantung melebar, suara jantung
redup dan pulsus paradoksus. Trias classic beck berupa distensis vena leher, bunyi
jantung melemah dan hipotensi didapat pada sepertiga penderita dengan
tamponade.6
Menurut ENA tanda dan gejala yang muncul dapat berupa takipnea, tanda
kusmaul (peningkatan tekanan vena saat inspirasi ketika bernafas spontan),
Becks triad, distensi vena jugularis dari elevasi tekanan vena, pulsus paradoksus :
sistolik menurun saat inspirasi 10 mm Hg atau lebih), tekanan nadi terbatas,
takikardi, kulit dingin, kulit lembab, bibir, jari tangan dan kaki sianosis, dan
penurunan tingkat kesadaran. 2
F. Penegakan Diagnosis 11,13
a. Anamnesis
Gejala dan tanda
Riwayat dan mekanisme trauma
b. Pemeriksaan fisik
Airway perhatikan patensi jalan nafas
look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur
laring, fraktur trakea
listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor
feel
Breathing
Look pergerakan dinding dada, warna kulit, memar
Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan
Feel krepitasi, nyeri
Ciculation
Tingkat kesadaran
Warna kulit
Tanda-tanda laserasi
Perlukaan eksternal
Disability
Tingkat kesadaran
Respon pupil
Tanda-tanda lateralisasi
Tingkat cedera spinal
Exposure
c. Pemeriksaan Penunjang
Rontgen dada : menunjukkan gambaran water bottle-shape heart,.
Laboratorium :
Pemeriksaan laboratorium disesuaikan dengan etiologi terjadinya
tamponade jantung, misalnya pemeriksaan berikut :
Peningkatan creatine kinase dan isoenzim pada MI dan trauma
jantung.
Profil renal dan CBC uremia dan penyakit infeksi yang berkaitan
dengan pericarditis
Protrombin time (PT)
yang berpengalaman.
Pericardiocentesis atau sclerosing perikardium : Ini adalah pilihan terapi untuk
tamponade berulang.
Pericardiectomy: Reseksi dari perikardium (pericardiectomy) melalui
sternotomy median atau torakotomi kiri, diperlukan untuk mencegah efusi
perikardial berulang dan tamponade.
Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi perikard atau pungsi
perikard. Teknik:
Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45 memungkinkan
2%.
Jarum nomer 18-16 dihubungkan dengan spuit 20-50 ml dihubungkan dengan
dinding dada.
Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikard
Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung, akan
timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstrasistol ventrikel dengan amplitude
10
tinggi. Bila hal ini terjadi, maka jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di
H. Komplikasi 13
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
karena tindakan :
Laserasi dinding ventrikel
Laserasi a. Mamaria interna
Pneumothorax
Aritmia
Perikarditis purulen
Reaksi vasovagal
Edema pulmonal
Syok kardiogenik
kematian
11
12