PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
dalam menggunakannya.
Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
Suku
cadangnya
harus
mudah
didapat
guna
mempermudah
pemeliharaannya.
2.2 DASAR HUKUM
1. Undang-undang No.1 tahun 1970
a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat untuk memberikan APD
b. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan untuk menunjukkan dan
menjelaskanpada tiap tenaga kerja baru tentang APD
c. Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan
atau hak tenaga kerja untuk memakai APD
d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara CumaCuma
2. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajipan pengurus menyediakan alat
pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk
pencegahan penyakit akibat kerja
3. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982
Pasal 2 butir 1 menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan
dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang
diperlukan, dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja
4. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1986
Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola pestisida harus
memakai alat-alat pelindung diri yang berupa pakaian kerja, sepatu lars
tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan
pelindung pernapasan.
2.3.2 Manfaat
yang
dikenakan
selama
bekerja
di
laboratorium,
terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan
pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan dari
tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya.
Jika jas laboratorium terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia,
lepaslah jas secepatnya. Selain jas laboratorium, perlindungan badan
lainnya adalah Apron dan Jumpsuits. Apron digunakan untuk
memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi, yang
berbentuk seperti celemek terbuat dari karet atau plastik.Untuk apron
yang terbuat dari plastik, bahwa tidak dikenakan pada area larutan yang
mudah terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang dipicu
oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi
loncatan listrik statis. Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju
parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko
tinggi Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu
memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan
kimia, panas, dingin, uap lembab, dan radiasi.
c. Perlindungan Tangan
d. Perlindungan Pernapasan
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam
tubuh manusia adalah lewat pernapasan. Banyak sekali partikelpartikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan
pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan
bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh
karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernapasan,
atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai.
Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi,
kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan
pernapasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa
kaki
untuk
melindungi
kaki
kemungkinan
rambut
pekerja
terjerat
oleh
mesin
yang
2. Kelebihan
dengan pekerjaannya.
Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.
2. Cara merawat
digunakan.
Melakukan pembersihan secara berkala.
Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui
keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
10
BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan
Alat
Pelindung
Diri
atau APD
sangat
penting
dan
diperlukan
oleh
11
pekerjaan.
Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.
B.Saran
tenaga kerja.
Pemantauan terhadap Alat Pelindung Diri harus rutin dilakukan, agar
dalam penggunaan lebih optimal.
Lampiran
12
13
14
DAFTAR PUSTAKA
15