I. TUJUAN PRAKTIKUM
II. PERINCIAN KERJA
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Flowmeter
Pipa Unline-Y-strainer
Pipa 45 elbow
Venturimeter
Pitotmeter
2. Bahan
Air kran
Gambar 1.1 Vortex shedding flowmeter, (a) flowmeter geometry, (b) response, (c) readout block
diagram.
DV
Kecepatan kira-kira di mana perubahan ini terjadi
dinamakan kecepatan kritis dan aliran pada tingkat kelajuan yang lebih tinggi
dinamakan turbulen dan pada tingkat kelajuan lebih rendah dinamakan
laminer.
Kecepatan kritis dinamakan
dimensi.
Dimana: D = dimensi penampang arus fluida, biasanya diameter =
kerapatan fluidaV = kecepatan fluida = kecepatan absolut fluida
Batas kecepatan kritis untuk pipa biasanya berada diantara 2000 sampai
2300.Pengukuran aliran metoda ini dapat dilakukan dengan banyak cara
misalnya: menggunakan pipa venturi, pipa pitot, orifice plat (lubang sempit),
turbine flow meter, rotameter, cara thermal, menggunakan bahan radio aktif,
elektromagnetik, ultar sonic dan flowmeter gyro. Cara lain dapat
dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan proses.
Flowmeter lain umumnya menggunakan prinsip prinsip pengoperasian
yang berbeda dengan flowmeter ujung. Flowmeter yang berhubungan dengan
mesin mempunyai elemen primer yang terdiri dari bagian bagian yang
bergerak atau berpindah. Flowmeter ini termasuk rotameter, ukuran
pemindahan positif dan ukuran kecepatan. Flometer elektromagnetik
mempunyai keuntungan keuntungan dengan tidak adanya pembatasan dalam
sebuah pipa penyalur dan bagian bagian yang tidak bergerak atau berpindah.
B. Jenis-jenis flowmeter
Flowmeter dengan saluran pipa tertutup
Elemen primer sebuah orifice meter adalah piringan datar yang
sederhana terdiri dari sebuah lubang bor, yang ditempatkan dalam pipa tegak
lurus pada arah arus zat.
Persamaan Bernouli yang dimodifikasi untuk arus kuat dalam sebuah
pipa.
Lubang lubang dalam piringan orifice baja berupa concentric accentric
ataupun segmental. Piringan orifice cenderung rusak akibat erosi.
Koefisien Cd pada orifice meter tertentu adalah sebuah fungsi lokasi
keran tekanan, rasio diameter lubang orifice pada garis tengah bagian dalam
dari pipa di/d1. Jumlah Reynolds dalam pipa saluran Nre, dan ketebalan
piringan orifice . Referensi yang penting seharusnya dikonsultasikan untuk
nilai Cd. Data yang diberikan berturut turut seperti log- log Cd terhadap
NRe. Hal tersebut seharusnya dicatat apakah jumlah Reynolds didasarkan
pada diamter bagian dalam dari pipa atau lubang orifice. Pada umumnya
kebanyakan Cd berkisar antara 0,6 sampai dengan 0,7.
Orifice meter rusak akibat murah dan mudah untuk diinstal apabila
dapat dimasukkan pada gabungan piringan roda.
Venturymeter teorinya sama dengan orificemeter tetapi proporsi tekanan
yang diberikan lebih tinggi dapat melindungi daripada orificemeter.
Kebanyakan tabung tabung pitot tidak mahal namun tabung tersebut
tidak banyak dipergunakan. Tabung pitot memiliki kesensitifan yang tinggi
g v 2 P
F W
gc 2 gc
..........................................................(1.3)
Q Cv. A2
2.g c
A2
1
A1
..........................................................(1.4)
Dengan :
Q
Cv
gc
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius.
Namum umumnya digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5
kali NPS (nominal Pipe size)nya. Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan
6D, yang biasa digunakan untu flare.
Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang
dengan diameter 2". Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang
dikalikan adalah nominal diameter dari pipa nya.
Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan
keluaran, walaupun ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut
dengan reducing elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang mirip elbow,
sama sama berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan
pipa, kita menyebutnya dengan miter.
V. PROSEDUR KERJA
1. Diperiksa atau dicek kondisi alat (katup dari pompa harus terbuka).
2. Dihubungkan pompa dan alat flowmeter pada sumber listrik.
3. Ditekan tombol on pada pompa.
4. Diatur aliran air dari pompa menuju flowmeter maksimum dengan membuka
penuh katup.
5. Semua katup pipa dalam keadaan tertutup kecuali pipa yang akan diukur nilai
h pada Fluida friction apparatus (17 mm smoth bore pipe).
6. Diukur lajunaliran secara manual yakni menghitung waktu yang dibutuhkan
oleh 10 liter fluida, dilakukan sebanyak lima kali pengukuran sesuai
kecepatan buka katup.
7. Dilakukan cara yang sama untuk 17 mm artificial roughened pipe, Inline-Ystrainer, 45 elbow, venture pipe dan pitot static tube)
Volume
(L)
10
10
10
10
10
Waktu (s)
57.76
36.1
22.37
18.1
13.95
Head
(mmH2O)
52.77
141.18
295.21
529.36
812.27
Volume
(L)
10
10
10
10
10
Waktu (s)
36.4
24.54
17.57
15.81
13.69
Head
(mmH2O)
162.19
387.71
759.92
865.88
932.64
3. Unline-Y-strainer (d=0.025m)
No
1
2
3
4
5
Volume
(L)
10
10
10
10
10
Waktu (s)
41.72
35.54
26.54
19.61
15.3
Head
(mmH2O)
191.41
223.22
390.42
722.49
1073.8
4. 45 elbow (d=0.025m)
No
Volume
(L)
Waktu (s)
Head
(mmH2O)
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
58.82
42.95
32.4
24.06
19.04
8.02
9.44
12.08
17.57
20.03
Volume
(L)
10
10
10
10
10
Waktu (s)
53.66
40.53
31.36
26.46
21.66
Head
(mmH2O)
37.26
72.63
132.85
176.82
276.22
Volume
(L)
10
10
10
10
10
Waktu (s)
37.19
29.96
24.04
19.48
13.63
Head
(mmH2O)
13.29
27.84
39.67
57.07
143.65
V 1 0.01 m 3
m3
=
=0.00017313
t 1 57.76 s
s
Penentuan u1 (m/s)
3.14
A 1 = d1 2 =
(0.017 m)2=0.000226865m2
4
4
m3
Q
s
m
u1 = 1 =
=0.76314193
2
A 1 0.000226865m
s
0.00017313
0.0015 mm
=
=8.82353 105
d1
17 mm
1=
u1 d 1 20
=
20
0.76314193
m
Kg
0.017 m 988 3
s
m
Kg
=129501.527
2
Ns
Ns
0.0001 2
m
hteoritis 1 =
f 1 L u1
=
2 g d 1
m 2
)
s
m
2 9.8 2 0.017 m
s
=0.29927 m=299.27 mm
Penentuan % error
error 1 =
h teori1h1
299.27162.19
100=
100=45.8
h1
299.27
Q (m3/s)
A (m3)
0.00017
3
0.00027
7
0.00044
7
0.00055
0.0002
3
0.0002
3
0.0002
3
0.0002
u
(m/s)
Re
0.763
1
1.221
8.82E-05
1.970
5
2.435
8.82E-05
129501.5
3
207202.4
4
334376.7
7
413260.1
8.82E-05
8.82E-05
f
1.85E-02
1.75E-02
1.55E-02
1.50E-02
hteori
(mmH2O)
0.89748533
7
2.17336989
6
5.01313883
7
7.41044198
%
erro
r
98.3
0
98.4
6
98.3
0
98.6
2
0.00071
7
3
0.0002
3
3
3.159
8
8.82E-05
2
536201.3
1
7
12.0595079
9
1.45E-02
u (m/s) 1.5
1
0.5
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
h (mmH2O)
h vs u
0.3
u (m/s)
0.2
0.1
0
1.6
-0.1
1.8
2.2
2.4
-0.2
h (mmH2O)
2.6
2.8
0
98.5
2
Percobaan 1
Penentuan Laju alir, Q1 (m3/s)
V 1 0.01 m3
m3
Q 1= =
=0.000274725
t1
36.4 s
s
Penentuan u1 (m/s)
3.14
A 1 = d1 2 =
(0.017 m)2=0.000226865m2
4
4
m3
Q 0.000274725 s
m
u1= 1 =
=1.210963678
A 1 0.000226865 m 2
s
Penentuan Relative Roughness, r1
r 1=
0.046 mm
=
=0.002705882
d1
17 mm
1=
u1 d 1 20
=
20
m
Kg
0.017 m 988 3
s
m
Kg
=205494.73
Ns
N s2
0.0001 2
m
1.210963678
hteoritis 1 =
f 1 L u1
=
2 g d 1
m
)
s
m
0.017 m
s2
=0.299276 m=299.276 mm
Penentuan % error
error 1 =
h teori1h1
299.276162.19
100=
100=45.80
h1
162.19
N
o
1
2
3
4
5
Q (m3/s)
A (m2)
0.00027
5
0.00040
7
0.00056
9
0.00063
3
0.00073
0
0.0002
3
0.0002
3
0.0002
3
0.0002
3
0.0002
3
u
(m/s)
Re
1.211 0.002706
1.79
6
2.50
9
2.78
8
3.22
0
205494.73
0.002706
304808.81
0.002706
425726.14
0.002706
473118.80
0.002706
546384.82
2.45E+00
hteori
(mmH2O)
299.276984
6
2.43E+00 653.0811656
12687.6691
2.42E+01
5
1554.02322
2.40E+00
2
2072.59453
2.40E+00
1
u (m/s) 1.5
1
0.5
0
100
200
300
400
500
600
h (mmH2O)
h praktek vs u
700
800
900 1000
% error
45.80
40.63
94.01
44.28
55.00
0.4
u (m/s) 0.3
0.2
0.1
0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.1
h (mmH2O)
3. Unline-Y-strainer
a. Percobaan 1
Penentuan Laju alir, Q1 (m3/s)
V 1 0.01 m3
m3
Q 1= =
=0.000239693
t 1 41.72 s
s
Penentuan u1 (m/s)
3.14
A 1 = d1 2 =
(0.025 m)2=0.00049026 m2
4
4
3
m
Q1
s
m
u1 = =
=0.488546635
A 1 0.00049026 m 2
s
0.000239693
Penentuan k
k 1=
h1 2 g
u1
m
2
s
0.19141 m2 9.8
=
m
( 0.488546635 )
s
=15.71841107
N
o
1
2
3
4
5
Q (m3/s)
A (m2)
u (m/s)
0.0002396
9
0.0002813
7
0.0003767
9
0.0005099
4
0.0006536
0.00049
0.488546
6
0.573499
3
0.767979
1
1.039376
1
1.332167
7
15.71841107
0.00049
0.00049
0.00049
0.00049
13.3021968
5
12.9744606
6
13.1081815
3
11.85937169
k vs Q (Unline-Y-Strainer)
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Q (m3/s)
k vs Q
4. 45 elbow
a. Percobaan 1
Penentuan Laju alir, Q1 (m3/s)
Q 1=
V 1 0.01 m 3
m3
=
=0.00017001
t 1 58.82 s
s
Penentuan u1 (m/s)
3.14
A 1 = d1 2 =
(0.025 m)2=0.00049026 m2
4
4
3
m
Q1 0.000239693 s
m
u1= =
=0.346517606
A 1 0.00017001 m 2
s
Penentuan k
k 1=
h1 2 g
u12
0.0802 m2 9.8
=
m
s2
m 2
(0.346517606 )
s
=1.309121116
Q (m3/s)
0.0001700
1
0.0002328
3
0.0003086
4
0.0004156
3
0.0005252
1
A (m2)
0.00049
0.00049
0.00049
0.00049
0.00049
u (m/s)
0.346517
6
0.474555
7
0.629079
2
0.847139
1
1.070491
9
k
1.309121116
0.82158736
2
0.59829086
8
0.47986428
4
0.34258650
9
k vs Q (45o Elbow)
1.4
1.2
1
0.8
k 0.6
0.4
0.2
0
Q (m3/s)
k vs Q (45 elbow)
5. Venturi pipe
a. Percobaan 1
Penentuana A1
3.14
A 1= d12=
(0.019 m)2=0.000283385 m2
4
4
Penentuan A2
3.14
A 2= d22=
(0.038 m)2=0.000113354 m2
4
4
Penentuan Laju alir, Q1 (m3/s)
2 1
2
{ ( )}
A
Q1=Cd A 1 1 1
A2
0.0002373
m3
s
Penentuan %error
error 1 =
{ (
0.000283385 m2
2 g h 1=0,98 0.000283385 m 1
0.00113354 m2
2
Q1Q teori 1
0.00023730.000186359
100=
100=21.48
Q1
0.0002373
A1 (m2)
0.0002833
9
0.0002833
9
0.0002833
9
0.0002833
9
0.0002833
9
1
2
3
4
5
A2 (m2)
h
(mH2O)
Q (m3/s)
% Error
0.00113
0.03726
0.0002373
21.48
0.00113
0.07263
0.0003314
25.54
0.00113
0.13285
0.0004481
28.85
0.00113
0.17682
0.000517
26.91
0.00113
0.27622
0.0006462
28.56
6. Pitot pipe
a. Percobaan 1
Penentuan Laju alir, Qpraktek1 (m3/s)
Q praktek 1=
3
V 1 0.01m3
m
=
=0.000268889
t 1 37.19 s
s
Penentuan u1 (m/s)
m
m
0.01329 m=0.510376332
2
s
s
3.14
A 1= d12=
(0.038 m)2=0.00113354 m2
4
4
Qteori 1=u1 A 1=0.510376332
m
m
0.00113354 m2=0.000578532
s
s
Penentuan %error
error 1 =
Qteori 1 Q praktek 1
0.0005785320.000268889
100=
100=53.53
Qteori 1
0.000578532
N
o
1
2
3
4
5
Qpraktek
(m3/s)
0.0002688
9
0.0003337
8
0.0004159
7
0.0005133
5
0.0007336
8
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
X. DAFTAR PUSTAKA
A (m2)
u (m/s)
Qteori (m3/s)
0.00113
0.510376
3
0.738690
7
0.881777
8
1.057625
6
1.677957
1
0.00057853
2
0.00083733
5
0.00099953
0
0.001198861
0.00113
0.00113
0.00113
0.00113
0.00190203
1
%
error
53.53
60.14
58.39
57.19
61.43