Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Venae : vena cava inferior (sisi kanan) dan vena renalis (sisi kiri)
Limfae : nodi aortici laterales
Inervasi : nervus splanchnicus
Kelenjar Tiroid
Glandula thyroidea terdiri atas lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang
sempit, menempel pada cartilago thyroidea, dibungkus oleh selubung lamina pretrachealis
fasciae profundae yang melekatkannya pada larynx dan trachea. Lobus berbentuk seperti buah
alpukat, basisnya terletak di bawah setinggi cincin trachea IV atau V. Terdapat pula lobus
pyramidalis, yang menonjol ke atas dari isthmus
Arteriae : A. Thyroidae superior, inferior, ima
Venae : V. Thyroidae superior, inferior
Kelenjar Paratiroid
Berbentuk lonjong, paling panjang 6 mm. Terdapat empat buah di bagian pinggir posterior
glandula thyroidea di dalam bungkus lamina pretrachealis fasciae profunda. Kedua glandula
superior terletak setinggi pertengahan posterior glandula thyroidea. Kedua glandula
parathyroidea inferior terletak di kutub inferior thyroidea
Arteriae : A. Thyroidea superior dan inferior
Kelenjar Pankreas
Pulau-pulau langerhans yang mensekresikan insulin (sel beta) dan glukagon (sel alfa) yang
mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat. Dapat dibagi menjadi daerah caput
(dekat cekung duodenum), collum (menghub. Antara caput dan corpus), corpus, dan cauda
(hub.dengan hilum lienale)
Arteriae : arteria pancreatucoduodenalis superior dan inferior
Venae : vena porta
Inervasi : saraf simpatis dan parasimpatis (vagus)
Kelenjar Gonad
Pria : testis (pembentukan sperma)
Wanita : ovarium (pembentukan ovum)
2. Menjelaskan tentang pembagian hormon, sintesis dan sekresi hormon, mekanisme kerja
secara umum ditinjau dari segi fisiologi
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanpa ductus (saluran) yang tersebar ke seluruh
tubuh membentuk suatu integritas sistem.
Kelenjar endokrin mensekresikan hormon-hormon yang akan mengalir melalui peredaran darah,
saluran limfe, atau cairan tubuh. Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran pelepasan untuk sekresi
keluar dari tubuh kelenjar (ductless), langsung ke peredaran darah menuju sel-sel target yang
mengarahkan kerja sel tersebut. Sel tersebut mempunyai reseptor untuk mengikat hormon yang
bekerja.
Kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin berbeda dilihat dari saluran pelepasan hasil sekresi.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran pelepasan sekresi sendiri, hasil sekresi dialirkan melalui
peredaran darah, sedangkan kelenjar eksokrin memiliki saluran pelepasan hasil sekresi sendiri.
Semua kegiatan dan kerja alat-alat dalam tubuh kita diatur dalam sistem regulasi (koordinasi).
Regulasi merupakan cara semua organ dan sistem tubuh bekerja sama secara efisian. Sistem ini
terbagi atas tiga bagian, yaitu melalui sistem saraf, hormon dan alat indera. Pengaturan sistem
saraf diatur oleh urat saraf sedangkan pengaturan sistem hormon melalui darah.
Sistem regulatorik utama tubuh : sistem syaraf dan sistem endokrin.
Sistem syaraf : mengordinasikan respons-respons yang bersifat segera dan tepat serta penting
dalam memeratai interaksi tubuh dengan lingkungan eksternal.
Sistem endokrin : mengontrol aktivitas yang memerlukan durasi dibandingkan kecepatan,
mengordinasikan, mengintegrasikan fungsi sel dan organ di tempat yang jauh.
Pembagian hormon :
Daya larutnya
Hormon hidrofilik (larut dalam air, larut dalam plasma darah) : hormon peptida dan katekolamin
Hormon lipofilik (larut dalam lemak, terikat ke protein plasma) : hormon steroid dan tiroid
Susunan Kimia
Hormon peptida : terdiri atas rantai-rantai asam amino dengan panjang beragam
Hormon katekolamin : tediri atas asam amino tirosin
Hormon steroid : terdiri atas lemak netral dari kolesterol
Hormon tiroid : terdiri atas turunan tirosin beriodium
Fungsinya terhadap kelenjar lain
Hormon tropik : hormon yang mengatur sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lain. Contoh :
ACTH dan TSH
Hormon non-tropik : hormon yang tidak mempunyai pengaruh terhadap sekresi hormon oleh
kelenjar lain. Contoh : ADH, okstitosin, prolaktin
Mekanisme Umum Regulasi Sekresi
Tediri atas umpan balik negatif, refleks neuroendokrin, dan iram diurnal (sirkadian)
1. Umpan balik negatif
Mempertahankan konsentrasi plasma suatu hormon pada kadar tertentu. Misalnya :
Konsentrasi plasma hormon tiroid bebas dalam darah turun, hipofisis anterior mengeluarkan TSH
untuk meningkatkan sekresi hormon tiroidnya.
Hormon tiroid akan menghambat sekresi TSH oleh hiposfisis anterior
2. Refleks neuroendokrin
Terdiri atas pengaturan syaraf (neuro) dan hormon (endokrin).
2. Steroid : lipofilik, cukup kecil, memiliki reseptor intraseluler, bahkan hingga level nukleus.
Esensi memicu pada sintesis protein, waktu lebih lama.
3. Menjelaskan hormon hipotalamus, hipofisis anterior dan hipofisis posterior serta
pengaturannya
Hipofisis anterior : adenohipofisis : adanya jaringan epitel kelenjar
Hipofisis posterior : neurohipofisis : adanya jaringan syaraf
Hipofisis posterior merupakan perpanjangan neuron dari hipotalamus melalui tangkai
infundibulum. Di hipotalamus terdapat nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikel.
Perpanjangan akson dan ujung dari neuron itu masuk ke hipofisis posterior mensekresikan
salah satu dari hormon oksitosin dan vasopresin ke peredaran darah secara ekositosis
Vasopresin : mengatur pengeluaran air dalam urin (absorpsi air dalam ginjal), mengatur
tekanan darah
Oksitosin : kontraksi otot polos uterus saat melahirlan, mengatur sekresi susu dari kelenjar
mamalia selama menyusui, meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi
Hipofisis posterior mensekresikan hormon dari hipotalamus, sedangkan hipofisis anterior
mensekresikan hormonnya sendiri, serta sebagian besar bersifat tropik
FSH dan LH : hormon gonadotropin : mengontrol sekresi hormon seks oleh gonad (ovarium
dan testis)
TSH, FSH, LH, ACTH, GH merupakan hormon yang bersifat tropik, kecuali prolaktin (sel
sasaran non-endokrin)
Dua faktor penting yang mengatur sekresi hormon adenohipofisis :
1. Hormon hipotalamus
2. Umpan balik oleh hormon kelenjar sasaran
Sekresi hormon-hormon oleh hipofisis anterior (master gland) diatur oleh hipotalamus (mother
gland) melalui peran releasing and inhibiting hormone. Disebut sebagai hormon
hipofisiotropik
Hormon hipofisiotropik hipotalamus utama : TRH+TSH, CRH+ACTH, GnRH+FSH dan LH,
GHRH+GH, (somatostatin)GHIH-GH, PRH+prolaktin, PIH-prolaktin
Hormon-hormon regulatorik hipotalamus mencapai hipofisis anterior melalui sistem pembuluh
darah unik sebagai penghubungnya, yakni koneksi kapiler ke kapiler sistem porta
hipotalamus-hipofisis
Hormon hipofisiotropik dibebaskan ke dalam pembuluh porta setelah sampai di ujung akson
yang menyalurkannya ke hipofisis anterior, lalu masuk ke sirkulasi umum, sedangkan pada
hipofisis posterior, hormon dari hipotalamus ke ujung akson langsung masuk ke sirkulasi
umum
Hormon kelenjar sasaran menghambat sekresi hormon hipofisiotropik dan hipofisis anterior
melalui umpan balik negatif
Melanosit stimulating hormon
Bekerja pada sel yang mempengaruhi pigmen tubuh, sehingga berperan dalam proses
pigmentasi. Kortisol dapat meningkatkan proses pigmentasi juga. Kortisol dapat menyebabkan
darken kulit (contohnya pada atlet)
ACTH
Distimulus oleh CRH untuk mensekresikan ACTH pada kelenjar adrenalin. Terdapat 3 zona utama
ACTH, masing-masing mensekresikan kortisol, aldosteron, dan androgen.
LH
Merangsang testosteron yang disekresikan sel Leydig membantu produksi sperma.
Merangsang korpus luteum bersama hormon progesteron, menambah tebal uterus
Kelenjar Tiroid
Metabolisme tubuh, meningkatkan laju pernafasan ketika kelenjar tiroid sekresinya dipacu. Pada
orang kurus yang meskipun sering makan, maka laju metabolisme sangat cepat, membutuhkan
banyak oksigen sehingga laju pernafasannya jauh lebih cepat.
Oksitosin
Diinisiasi oleh adanya kontraksi melahirkan, impuls saraf akan dikirim ke hipotalamus, mengirim
perintah sekresi oksitosin untuk meningkatkan kontraksi uterus (lebih lebar).
ADH atau Vasopresin
Anti terhadap diuresis, bekerja pada ginjal khususnya pada tubulus ginjal menyerap air secara
besar-besaran. Punya respetor pada pembuluh darah, meningkatkan tekanan pada vasopresin
(vasokontriksi).
Melatonin
Sirkadian rythm pada saat tidur dan kondisi gelap, disekresikan oleh kelenjar pineal.
Timus
Mensekresikan limfosit B dan limfosit T, mengalami regresi sehingga fungsinya tidak begitu
penting
Gonad
Inhibin mirip gastrin lambung, menjadi feedback ketika progesteron, estrogen, dan lain sebagainya
sebagai hormon gonad untuk menekan sekresi dari hormon tersebut
Kelenjar Tiroid
Sel-sel sekretorik utama : sel-sel folikel (berbentuk bulat berongga) mengelilingi lumen di bagian
dalam yang terisi koloid (tempat penyimpanan hormon tiroid).
Hormon : asam amino tirosin T4 tetraiodotironin dan. T3 triiodotironin.
Bahan dasar hormon : tirosin dan iodium. Keduanya diserap dari darah oleh sel folikel. Tirosin
merupakan zat non-esensial yang terdapat dalam tubuh, sedangkan iodium bersifat esensial.
Langkah-langkahnya :
1. Berlangsung di Tg (tiroglobulin) koloid diproduksi oleh kompleks golgi/RE. Asam amino tirosin
masuk ke dalam Tg. Tg yang mengandung tirosin diekspor dari sel folikel ke dalam koloid melalui
eksositosis.
2. Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui pompa
iodium-protein (memerlukan energi)
3. Di dalam koloid, iodium berikatan dengan Tg yang mengandung tirosin membentuk MIT
(monoiodotirosin) dan DIT (diiodotirosin).
4. Proses penggabungan molekul DIT dan MIT membentuk T3 triiodotironin dan dua molekul DIT
membentuk T4 tetraiodotironin.
Hormon tetap disimpan di dalam Tg koloid sampai terurai dan disekresikan.
Efek T3 dan T4
Efek laju metabolisme dan produksi panas
Hormon tiroid menghasilkan laju metabolisme basal keseluruhan tubuh (laju langsam).
Peningkatan aktivitas metabolik menyebabkan peningkatan produksi panas.
Efek pada metabolisme antara
Hormon tiroid mempengaruhi pembentukan dan penguraian KH, lemak, dan protein. Misalnya :
perub.glukosa menjadi glikogen, bentuk simpanan glukosa dipermudah tiroid
Efek pada sistem kardiovaskular
Hormon tiroid meningkatkan kecepatan jantung dan kekuatan kontraksi sehingga curah jantung
meningkat
Efek pada pertumb.dan sistem syaraf
Merangsang sekresi GH dan meningkatkan produksi IGF I oleh hati, mempertahankan aktivitas
normal SSP
Cortex adrenal : hormon steroid : mineraokortikoid/aldosterin : keseimbangan mineral (elektrolit),
khususnya keseimbangan Na+ dan K+, homeostasis tekanan darah
Tempat kerja : tubulus ginjal, meningkatkan absorpsi Na+ dan eleminasi K+ sewaktu pembentukan
urin
glukokortikoid/kortisol : metabolisme glukosa, protein, lemak (efek metabolik), adaptasi terhadap
stress
hormon seks androgen : hormon seks pria
Disekresikan ketika mendapat rangsangan dari GH oleh sel hati langsung masuk ke dalam
sirkulasi darah menuju sel target yang mengalami pertumbuhan, jumlah sekret yg dihasilkan
bergantung pada :
Nutrisi yang memadai (pada saat puasa, GH naik, GF I turun)
IGF II
Disekresikan tanpa adanya pengaruh rangsangan dari GH, IGF II memegang peranan penting
semasa pertumb.dan perkembangan janin, semasa dewasa IGF II tetap berperan penting, tetapi
belum diketahui jelas perannya apa.
Somatotropin : GHRH : realeasing hormone : merangsang disekresikannya GH
Somatostatin : GHIH : inhibiting hormone : menghambat disekresikannya GH
Somatomedin : perantara GH memberikan efek langsung pada sel target (IGF I dan IGF II)
Somatomedin dan GH melakukan feedback negatif terhadap somatostatin di hypotalamus.
Irama Diurnal GH
Sepanjang hari : cukup rendah dan konstan
Satu jam setelah tidur : GH lima kali melonjak dari siang hari
Beberapa jam setelah tidur : menurun cepat
Mengalami letupan lebih lanjut : respon olahraga, stress, kurangnya kadar gula darah (ketika
cadangan glukosa tubuh berlebih, disimpan dalam otak, dan asam lemak oleh otot)
Rangsang intern : asam amino darah naik, asam lemak darah turun
Rangsang ekstern : olahraga dan stress meningkatkan glukosa darah
Efek metabolik GH : meningkatkan penguraian lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
menurunkan penyerapan glukosa oleh otot akibatnya glukosa darah naik
Efek mendorong pertumb : pembelahan sel, sintesis protein, pertumb.tulang
Sekresi GH pada umunya untuk menyesuaikan kadar glukosa, asam amino, dan asam lemak
dalam darah
Hormon lain yang Berperan dalam Pertumbuhan
Tiroid : pertumb.tulang
Insulin : sintesis protein
Androgen : pertumb.masa pubertas, meningkatkan pertumb.linier, berat, menambah massa otot,
penutupan lempeng epifisis
Estrogen : menghambat pertumb.linier
5. Menjelaskan struktur mikroskopis hipotalamus, hipofisis, suprarenalis, epifisis, kelenjar
tiroid, dan paratiroid
Hipofisis
Pars intermedia
Terdiri atas folluculus yang tidak terisi koloid dan folikel kistik yang terisi koloid
Masing-masing folikel dibatasi sel-sel epitel
Zona tengah, paling lebar. Sel-selnya tersusun vertikal atau lempeng radial. Terlihat
lebih terang karena banyak vakuola berlemak
Zona reticularis : steroid seks terutama androgen lemah
Berbatasan dengan medula adrenal. Sitoplasma selnya membentuk pita (korda) yang
saling berhubungan
Medula adrenal
Neuron simpatis terlihat tunggal atau dalam kelompok kecil. Inti vaskular dengan
nukleolus nyata
Sel sekretorik medula mensekresikan epinefrin dan norepinefrin
Pineal Body
Pinealosit : sekresi melatonin mengatur irama sirkadian (tidur malam-siang)
Astroglial cells : interstisial
6. Menjelaskan fungsi hormon adrenokortikal
7. Menjelaskan biokimia hormon dan endokrinologi
Hormonal (sistem endokrin)
Hasil sekresi tidak dibuang keluar tubuh
Dikeluarkan ke dalam aliran darah
Eksokrin : hasil sekresi dibuang keluar tubuh
Sel target : mitokondria, nukleus, membran plasma membentuk hormon-reseptor kompleks.
Terjadi pengaktifan gen untuk efek tertentu.
Setelah terjadi ikatan antara hormon dan membran, akan terjadi pengaktifasian enzim melaului
sintesis protein.
Insulin terdiri dari 2 rantai, rantai alfa dan beta. Glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tanpa
bantuan insulin. Ketiadaan insulin, menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah.
Reseptor insulin : tirosin kinase
Terdapat antena yang dapat mengikat insulin. Reseptor terdapat pada protein integral. Bekerja
secara berpasangan (2 antena). Reseptor yang awalnya keduanya berjauhan, menjadi
mendekat, mengirimkan sinyal ke dalam sel, terjadi fosforilasi, aktivasi protein, terjadi
mekanisme sintesis protein
Hormon bekerja melalui sirkulasi darah menuju sel target, ketika hormon melekat pada
reseptor hormon nonsteroid (protein dan peptida) di membran plasma, maka akan
terbentuk kompleks AMP (adenosin monofosfat siklik) sebagai second messenger. AMP
akan mengaktifkan rangkaian khusus enzim dan proses selular sebagai respon spesifik
Reseptor hormon steroid dan tiroid berada di intraseluler. Hormon steroid dan tiroid mampu
menembus membran karena ukurannya yang kecil. Hormon ini berikatan dengan reseptor
protein spesifik
8. Menjelaskan gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan asam urat.
Insulin dan glucose
Glukosa berhubunhan dengan reseptor, dibawa oleh glucose transporter menuju nukleus.
Diabetes tipe 2 : insulin yang dihasilkan ada, hanya saja resisten (kepekaan) terhadap glukosa.
Terjadi permasalahan pada reseptor
Diabetes tipe 1 : insulin tidak diproduksi oleh sel pankreas, karena adanya peradangan, imu, dll
Insulin tidak bekerja dengan baik, sel tidak mendapatkan glukosa sebagai bahan bakar. Maka
dipecahlah lemak di seluruh tubuh
Insulin : mengaktifkan glucose transporter untuk dapat masuk ke dalam sel. Glucose transporter
menyebabkan glucose dalam darah masuk ke dalam sel tubuh sebagai bahan bakar.
Asam Urat
Asam urat dikeluarkan tubuh melalui ginjal. Penumpukan asar urat karena banyaknya asupan
makanan yang banyak mengandung purin : daging, hati, jeroan.