FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
PENENTUAN KANDUNGAN ALKALOIDA KAFEIN DALAM DAUN TEH
SECARA EKSTRAKSI PELARUT
OLEH:
NAMA
: NURUL F. TUKUBOYA
STAMBUK
KELAS
: C.8
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
ASISTEN
: VIVIN PEMILIA
FAKULTAS FARMASI
PIPIN VEMILIA
PIPIN VEMILIA
%).
Kafein
(1,3,7-Trimethylxanthine)
adalah
kerabat
mehylxantin yang secara luas tersebar di banyak jenis tumbuhan. Kafein juga
dimanfaatkan manusia sebagai produk makanan dan minuman seperti teh,
kopi dan coklat. Dalam bidang farmasi, kafein biasanya digunakan untuk
pengobatan jantung, stimulant pernapasan dan juga sebagai peluruh kencing
(Yu, 2009).
Beragam manfaat teh tadi tidak lepas dari keberadaan senyawa-senyawa
dan sifat-sifat yang ada pada daun teh. Komposisi kimia daun teh segar
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
jika solute dipisahkan dari pelarutnya, misalnya dengan cara destilasi atau
penguapan (Wahyuni, 2004).
Tiga metode dasar pada ektraksi cair adalah : ekstraksi bertahap (batch),
ekstraksi kontinyu, dan ekstraksi counter current. Ekstraksi bertahap
merupakan cara yang paing sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan
pelarut pengektraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian
dilakukan pengocokan sehingga terjadi kesetimbangan konsentrasi zat yang
akan diekstraksi pada kedua lapisan. Setelah ini tercapai, lapisan didiamkan
dan dipisahkan.Metode ini sering digunakan untuk pemisahan analitik.
Kesempurnaan ektraksi akan tergantung pada banyaknya ektraksi yang
dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah ektraksi yang dilakukan
berulang kali dengan jumlah pelarut sedikit-sedikit.Ektraksi bertahap baik
digunakan jika perbandingan distribusi besar.Alat yang biasa digunakan pada
ekstraksi bertahap adalah corong pemisah (Underwood, 2002).
PIPIN VEMILIA
PIPIN VEMILIA
% kafein
7,6 mL
3,5415%
9,8 mL
4,762%
2. Perhitungan
Sampel daun teh hitam (Kelompok 1 & 3)
Dik
Berat sampel
: 10,4328 gram
N NaOH
: 0,1959 N
VNaOH
: 7,6 mL
BE kafein
: 248,17
Dit
: ?
% kafein
Jawab :
W kafein
= N NaOH x V NaOH
BE kafein
Wkafein N NaOH x Vtitran NaOH x BEkafein
0,1959 x 7,6 x 248,17
= 369,480 mg 0,36948 gram
% kadar =
W kafein
Berat Sampel x 100%
0,36938
10,4328 x 100%
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
Dit
Berat sampel
: 10,0037 gram
N HaOH
: 0,1907 N
V HaOH
: 9,8 mL
BE kafein
: 248,17
% kafein
: ?
Jawab :
W kafein
= N NaOH x V NaOH
BE kafein
Wkafein N NaOH x Vtitran NaOH x BEkafein
% kadar =
W kafein
Berat Sampel x 100%
0,47644
10,0037 x 100%
= 4,762 %
Jadi, % kafein yang terdapat dalam daun teh hijau sebanyak 4,762%.
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk menentukan kandungan alkaloida
kafein dalam daun teh secara ekstraksi pelarut, dimana alkaloida merupakan
senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa
ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa
tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis
kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
Ekstraksi merupakan salah satu teknik analisis yang bertujuan untuk
memisahkan berbagai senyawa dalam sampel berdasarkan kepolarannya.
Ekstraksi dengan pelarut organik lebih efektif dan dapat dilakukan secara
perkolasi, soxhletasi dan maserasi. Maserasi merupakan metode ekstraksi
dengan cara perendaman tanpa melibatkan panas. Maserasi memiliki
beberapa keuntungan, diantaranya yaitu cara kerja dan alat yang digunakan
cukup sederhana dan cocok untuk senyawa yang tidak tahan panas.
Alkaloid merupakan golongan terbesar senyawa metabolit sekunder pada
tumbuhan. Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid terkandung secara
alami pada lebih dari 60 jenis tanaman terutama teh (1-4,8 %). Dalam bidang
farmasi, kafein biasanya digunakan untuk pengobatan jantung, stimulant
pernapasan dan juga sebagai peluruh kencing.
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini Ditimbang sampel
daun teh hijau sebanyak 10,0037 gram kemudian dimasukkan ke dalam botol
selai kaca. Dipipet sebanyak 8 mL amonia 25%, 10 mL etanol 96% dan 20
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
terkandung dalam daun teh hitam yaitu 3,5415% sedangkan %kafein yang
terkandung dalam sampel daun teh hijau yaitu 4,762%.
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
DAFTAR PUSTAKA
Cakrawati, D. 2005. Pengaruh Pra Fermentasi dan Suhu Maserasi Terhadap
Beberapa Sifat Fisikokimia Minyak Kasar Kluwak. Universitas
Padjajaran. Surabaya.
Day, R. A. Dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga:
Jakarta.
Irwandi., D., 2014, Experiment s of organic chemistri, FITK UIN press, Jakarta.
Nurhayati, Y., Gebi D., Iqbal M. 2004. Pemisahan dan Pemurnian Senyawa
Metabolit Sekunder Turunan Flavonoid dari Kulit Batang Ficus virens
Ait. (Moraceae). Seminar Nasional dan Penelitian dan Pendidikan
Kimia. Bandung
Purwantini, I., Rima M., Naniek D. 2007. Kombinasi Daun Teh dan Mangkokan
Sebagai Penumbuh Rambut. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Wahyuni., A., Hardjono., 2004,Ekstraksi Kurkumin Dari Kunyit, Prosiding
Seminar Nasional Rekayasa Kimia d a n P r o s e s , Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.
Yu Chi Li, Tai Man Louie, Ryan Summers, Yogesh Kale, Sridhar Gopishetty, and
Mani Subramanian, Two Distinct Pathways for Metabolism of
Theophylline and Caffeine Are Coexpressed in Pseudomonas putida
CBB5, JOURNAL OF BACTERIOLOGY, July 2009, p. 46244632 Vol.
191, No. 14. Center for Biocatalysis & Bioprocessing and Department of
Chemical & Biochemical Engineering,The University of Iowa, Iowa
City, Iowa 52242.
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA
LAMPIRAN
Gambar Praktikum
NURUL F. TUKUBOYA
150 2013 0189
PIPIN VEMILIA