Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

A. Identitas
Pasien
1. Inisial Pasien
2. Usia
3. Agama
4. Pendidikan
5. No. Register
6. Tanggal Masuk RS
7. Alamat
8. Tanggal Kujungan
9. Diagnosa Keperawatan

: Ny. W
: 46 Tahun
: Islam
: SD
: 01.19.xx
: 18 Pebruari 2016
: Jl. Jati Baru, RT 2. Astambul Martapura
: Jumat, 11 Maret 2016
: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Penglihatan

B. Pengkajian Keluarga
1. Memberitahukan informasi tentang klien
2. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh oleh pasien dan
data sekunder.
3. Mengkaji pengetahuan tentang perawatan pasien dirumah.
4. Memberikan penkes keluarga
5. Memberikan keluarga untuk melanjutkan perawatan dirumah.
C. Rencana Tindakan Kepereawatan Keluarga
Keluarga merupakan faktor penting yang memnentukan keberhasilan
asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi. Dukungan keluarga
selama pasien dirawat di rumah sakit sangat dibutuhkan sehingga pasien
termotivasi untuk sembuh. Demikian juga saat pasien mendukung pasie
secara konsisten akan membuat pasien mampu mempertahankan program
pengobatan secara optimal. Namun demikian jika keluarga tidak mampu
merawat pasien, pasien akan kambuh bahkan untuk memulihkannya lagi
akan sangat sulit. Untuk itu perawat harus memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga agar keluarga mampu menjadi pendukung yang
efektif bagi pasien dengan halusinasi baik saat di rumah sakit maupun di
rumah.
1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

2. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis


halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi.
3. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mempergaakan cara
merawat pasien dengan halusinasi langsung dihadapan pasien.
4. Buat perencanaan pulang dengan keluarga.
D. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapautik
Memperkenalkan diri dengan terlebih dahulu memberikan salam dan
menjelaskan bahwa perawat merupakan mahasiswa dari STIKES
Suaka Insan Banjarmasin yang sedang praktek di RS Jiwa Sambang
Lihum di ruang tenang wanita dan merupakan perawat praktek yang
merawat pasien selama 4 minggu. Menjelaskan tujuan dan kontrak
waktu bila keluarga bisa menerima kedatangan mahasiswa.
b. Validasi informasi tentang pasien
Mengkaji dan memvalidasi data tentang pasien antara lain alasan
pasien dibawa ke RSJ Sambang Lihum, faktor predisposisi da
presipitasi, psikologi dan lingkungan, genogram, persepsi keluarga
tentang pasien, pengetahuan keluarga terhadap cara merawat pasien,
support system dalam keluarga, kapan keluarga terakhir menjenguk
pasien, kendala-kendala yang dialami keluarga saat merawat pasien,
harapan keluarga, persiapan keluarga terhadap kepulangan pasien
dan mendiskusikan dengan keluarga hal-hal yang dapat dilakukan
dirumah.
c. Kontrak
Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang topik yang
akan dibicarakan terkait masalah dengan masalah keperawatan dan
perkembangan kondisi pasien dan waktu yang diperlukan untuk

membicarakan masalah pasien serta memilih tempat yang nyaman


bagi keluarga dan perawat untu berbincang-bincang dan berdiskusi.
2. Fase Kerja
a. Tindakan keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses
terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi.
SP 1 keluarga :
1) Mendikusikan yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan jenis
halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya dan cara
yang dapat dilakukan pasie dan keluarga untuk memutuskan
halusinasi.
3) Berin reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh
keluarga.
SP 2 keluarga
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan
halusinasi.
2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung dengan
kepada pasien halusinasi di rumah, beri kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama, bepergian bersama.
SP 3 keluarga
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
2) Menjelaskan follow-up pasien setelah pulang, kapan perlu
mendaapt bantuan, halusinasi tidak terkontrol, dan resiko
mencederai orang lain.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif
Menanyakan perasaan keluarga setelah berbicara dan berdikusi
dengan perawat.
b. Evaluasi respon objektif

Keluarga dapat menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat


pasien, cara-cara merawat pasien, mendemonstrasikan cara merawat
pasien, dapat menyebutkan akibat bila masalah tidak ditangani
dengan tepat, dapat menyebutkan tempat yang dikunjungi bila
kambuh.
c. Rencana tindak lanjut
Meminta keluarga untuk dapat melakukan perawatan pasien di
urmha seperti yang telah didiskusikan dengan perawat saat
kunjungan rumah.
E. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan perawatan keluarga
1. Orientasi
Selamat pagi bapak./ibu. Kami mahasiswa STIKES Suaka Insan
Banjarmasin, perawat yang merawat saudara ibu/bapak. Bagaimana
perasaan bapak/ibu hari ini ? Maksud dan tujuan kunjungan rumah ini
adalah untuk membantu proses perawatan Ny. W melalui pengumpulan
data-data lengkap, selain itu untuk memberikan informasi kepada
bapak/ibu mengenai kondisi perkemabangan Ny. W di rawat di RSJ
Sambang Lihum.
Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah apa yang saudara
ibu/bapak alami dan bantuan apa yang bapak/ibu berikan ?

Anda mungkin juga menyukai