Anda di halaman 1dari 64

RETINA

Dr. Syarifah Rohaya, Sp.M

RETINA

Membran tipis
Halus, tak berwarna
Transparan

Lapisan dari arah dalam keluar:


1. Membrana limitans interna
2. Lapisan saraf
3. Lapisan sel ganglion
4. Lapisan pleksiform dalam
5. Lapisan nuklear dalam
6. Lapisan pleksiform luar
7. Lapisan nuklear luar (nukleus batang dan kerucut)
8. Membrana limitans eksterna
9. Lapisan batang dan kerucut
10. Lapisan epitel pigmen

ANATOMI RETINA DAN KOROID

RETINA
Lapisan dalam dari bola mata
Tembus Cahaya
Melapisi 2/3 dinding Posterior bola mata
Terdiri 10 lapisan jaringan saraf
Lekat dengan koroid oleh lapisan pigmen epithel memb.
Bruch
Bagian Depan: melekat erat dengan koroid Oraserrata
Bagian belakang: N. Optikus
Tebal Retina :
- Sekitar N. II 0,4 mm
- Perifer
0,1 mm
- Lapis paling tipis di makula

Vaskularisasi:
1/3 Lapisan Luar : Koroid Kapilaris
2/3 Lapisan Dalam: A. Retina Sentralis
Di Fovea Sentralis: Korio Kapilaris

Sangat mudah rusak bila


terjadi ablasio retina

Fundus Okuli Normal

GAMBARAN FUNDUS OKULI


1. PAPIL:
Warna: merah-kuning; disisi nasal
tampak lebih merah, 1/2 bag
temporal mungkin pucat
Bentuk & ukuran: bulat sampai
lonjong, diameter 1,5 - 1,7 mm
Batas: Tegas, kadang ada cincin pigmen/kerucut pigmen
Pembuluh darah: berorigo pd penggaungan fisiologik
RETINA

: Lap serabut saraf hanya tampak dengan iluminasi


bebas-warna merah

PERIFER

: lebih terang daripada daerah sentral. Kadang-kadang


tampak pigmentasi yg tidak teratur & ada tempattempat yg lebih terang

FOVEA : Tampak lebih gelap dari pada retina disekitarnya.


Reflek marginal di tepi makula. Warna kuning hanya
tampak dengan menggunakan penerangan bebas - warna
merah
Pembuluh darah:
Arteri: Merah muda, lurus, garis-garis reflek putih
Vena : Merah tua, berkelok-kelok, pulsasi
Kaliber: Vena banding arteri = 3 : 2
KOROID: Berkelok-kelok, banyak sekali anastomosis dengan
latar belakang putih
Pembuluh darah: merah jambu, kuning putih tanpa garis-garis
reflek (hanya tampak jika pigmentasi rongga-rongga
intervaskularnya
padat,
fundus
bercorak
ragam
(tesselated fundus), atau pigmentasi epitel pigmen retina
di sana-sini (fundus albinotik)

2. Makula Lutea
Fovea Sentralis

Struktur Makula Lutea


Tak ada serat saraf
Sel-sel ganglion sangat banyak di pinggir
Makula lebih banyak sel-sel kerucut
Di fovea sentralis hanya sel-sel kerucut

FISIOLOGI

Retina
Otak

Bayangan penglihatan
Diolah - Interpretasi

Benda (ukuran, bentuk, dimensi, nama)


Cone(Kerucut)

Banyak
di
makula
untuk
penglihatan yang teliti
Untuk penglihatan warna
untuk
photoptic
vision
:
melihat warna,
cahaya
intensitas
tinggi,
penglihatan sentral

Rods(Batang)

Banyak di perifer
Melihat waktu gelap
Visual orientation
untuk scotoptic vision:
melihat cahaya intns rendah,
penglihatan perifer

BUTA WARNA = NYCTALOPIA


Kelainan fungsional retina
- Diturunkan / karena Penyakit
- Tanpa kelainan fundus
Dibedakan menjadi 2:
a. Buta warna sebagian (hijau atau merah)
b. Buta warna total
Terbanyak : kongenital mengenai warna merah & hijau
Autosomal dominant & X-linked recesive at autosomal
recesive

Normal

Deutran

Protan

CARA PEMERIKSAAN
Di Indonesia PSEUDOISOKROMATIK
memakai buku berwarna ISHIHARA

PETUNJUK PEMERIKSAAN

Didalam ruangan, sinar matahari tak langsung / cahaya


dari listrik harus serupa matahari (neon)
Jarak gambar dengan px 75 cm
Setiap gambar harus dijawab dalam waktu tidak lebih
dari 3 detik
Setiap mata diperiksa tersendiri

ANALISA HASIL

Penilaian gbr 1 s/d 11 menent ada/tdk buta warna


Bila dapat dibaca dengan benar 10 atau lebih : Normal
Hanya benar 7 atau kurang : buta warna

ABLASIO RETINA
=Retinal Detachment
(RD)
DEFINISI:
Lepasnya lapisan saraf
retina dari pigmen epitelium
ADA 2 BENTUK:
A. Rhegmatogenous
RD
B. Non
Rhegmatogenous RD

PENYEBAB
A. Primer
1. Umur tua
2. Miopia tinggi + degenerasi retina
3. Trauma
B. Sekunder
1. Tumor koroid
2. Transudat pada
: - hipertensi
- retinopati nefritik
- Coats disease
3. Eksudat pada koroiditis
4. Traksi jaringan yang terorganisasi pada

Faktor Penyebab R.D. yang lain:


1. Retinal break
2. Liquid in the vitreus
3. Ikatan antara retina & lapisan pimen
epitel

GEJALA
Gejala Subyektif
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Metamorfopsi berupa makropsi atau mikropsi


Fotopsi: melihat kilatan cahaya
Melihat ada sesuatu yang bergerak di mata
Melihat tirai yang bergerak ke suatu arah
Bila terjadi di makula : visus sentral nol
Ablasi retina total, persepsi cahaya nol

Gejala Obyektif
Dengan oftalmoskop:
1. Retina bergelombang, warna abu-abu seperti awan
2. Pembuluh darah lebih gelap, lebih berkelok-kelok,
reflek cahaya (-)

PROGNOSIS
1. Baik sekali, bila pertama kali operasi 50 - 60%
2. Bila operasi pertama gagal, ulang, prognosis 15%
3. Operasi berulang, prognosis buruk
4. Miop tinggi, karena degenerasi retina, prognosis
buruk

PENGOBATAN
Harus segera dirawat, tindakan harus secepatnya.
Bila terlalu lama lapisan batang dan kerucut menjadi
degeneratif sehingga tindakannya tak berhasil.

TERAPI

PRINSIP

Skleral buckle
Drainase
Gas SF6, C3F8
Cryopexy
Laser Fotokoagulasi
Vitrektomi posterior
Cari tempat robekan, ditutup, cairan
sub retina dikeluarkan dengan pungsi.
Bila perlu dilakukan vitrektomi
posterior

RETINOPATI DIABETIKA

PENDAHULUAN
Retinopati Diabetika (RD)
Penyebab >> kebutaan pada usia
produktif di negara barat

Penting

- Asimtomatik
- Ditemukan saat tajam penglihatan
sudah

Dm resiko buta 25x


RD berhub dgn jangka waktu pengidap DM

PATOGENESIS
RETINOPATI DIABETIKA
Mikroangiopati pada arteriole prekapiler, kapiler,
venule

retina

Penyebab belum diketahui


Gambaran : - Oklusi
- Kebocoran mikrovaskuler

OKLUSI MIKROVASKULER
Penyebab :
- Membrana basemen menebal
- Kerusakan dan proliferasi endotel
- Perubahan eritrosit yang berperan dlm
transport oksigen
- Peningkatan agregasi platelet
Akibat

terjadi iskemia

hipoksia retina
- Arteriovenous shunt
- Neovaskularisasi

KEBOCORAN MIKROVASKULER
Penyebab
- Rasio normal perisit : endotel = 1:1
- Retinopati diabetika < 1: 1 (perisit hilang)
- Fungsi perisit menyelimuti kapiler shg bertang.
jwb thd utuhnya integritas struktur dinding
pembuluh darah
- perisit hilang
plasma bocor ke retina
Akibat - Mikroaneurisma
- Edema retina lokal
- Edema retina difus

bloodretina barier robek

KLASIFIKASI RETINOPATI DIABETIKA


A. Background Retinopati Diabetika atau
Non Proliferatif Retinopati Diabetika
(NPDR)
Klinis
Mikroaneurisma
Perdarahan
Hard Exudate
Edema Retina

B. Makulopati Diabetika atau Diabetic macular edema


Stadium ini bisa terjadi pada NPDR dan PDR
Dibagi menjadi 5 : Fokal, Difus, Iskemia, Mixed
dan CSME
1. Fokal
Makulopati

2. Difus Makulopati

3. Iskemik Makulopati

4. Mixed Makulopati
Gambarannya gabungan antara difus dan iskemia

.5..CSME

C. Preproliferatif Retinopati Diabetika


Tanda-tanda : cotton wool spot, IRMA, dilatasi
pembuluh darah, beading, looping, segmentasi ,
perdarahan

D. Proliferatif Retinopati Diabetika (PDR)


Ditemukan tanda-tanda : neovaskularisasi, baik new
vessels at disc maupun new vessel else where,
kelainan badan kaca, perdarahan badan kaca.

E. Penyakit mata diabetik lanjut


Tandanya:
Terbentuknya jaringan
fibrovaskuler
Perdarahan badan kaca
yg persisten
Glaukoma neovaskuler
Ablasio retina traksional

INDIKATOR PROGNOSIS BURUK:


1. Kebocoran yang difus
2. Kapiler non perfusi pada makula
3. Edema makula kistoid, lubang dan kerutan pada
makula
4. Eksudat fovea, perdarahan atau perubahan pada
RPE
5. Gagal Ginjal

PENATAKSANAAN
I.

- Kontrol Metabolisme
- Kontrol ketat hipertensi
- Terapi Anemi
- Menurunkan perlekatan platelet
(Aspirin + Dypiridamol)

II.

Fotokoagulasi Laser

III.

Cryo-therapy

IV.

Vitrektomi Posterior

V.

Injeksi triamcinolon intravitreal

VI.

Terapi Komplikasi

Age Related Macular Degeneration

Age-related macular degeneration


(ARMD)
penyebab
utama

kebutaan pada usia > 60 tahun di negara industri


terjadi akibat terbentuknya neovaskularisasi
koroidal (CNV)

ARMD

Penyakit degeneratif
progresif
pada

Retinal pigment epithelium (RPE)


Membran Bruchs
Choriocapillaris

ARMD ada dua macam:


1.
Tipe non eksudatif
- Lebih sering

2. Tipe eksudatif
- Jarang
- Kebutaan

Tahap awal:
Penglihatannya kabur dan distorsi bayangan
CNV
Metamorfopsia (Mikropsia,Makropsia) Skotoma sentral
Ketajaman penglihatan sulit
mengenali wajah / obyek tertentu

Amsler
Grid
Metamorfopsia

1.

Drusen eksudatif
Ada 2 bentuk drusen keras dan lunak

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Neovaskularisasi koroidal
Lepasnya RPE
Robekan RPE
Perdarahan badan kaca
Perdarahan Sub retina masif
Parut disciform makula

Anamnese
Pemeriksaan klinis
melihat fundus secara mendetail
kontak lens biomikroskopi,
fundus fotografi
Pemeriksaan dengan peralatan canggih dengan FFA
dan ICG videoangiografi, OCT

Pencegahan
non
eksudatif
Antioksidan
Laser fotokoagulasi
Terapi fotodinamik
Transpupillary Thermotherapy
eksudatif
Terapi radiasi
Vitrektomi
Antiangiogenik
Triamcinolon intravitreal

KELAINAN RETINA PADA


HIPERTENSI
Perhatian utama pada penderita
hipertensi seringkali terfokus
pada penyakit jantung, ginjal dan
otak.

Jarang sekali matanya diperhatikan,


padahal hipertensi dapat
menimbulkan kelainan vaskuler
retina, bahkan sampai menimbulkan
kebutaan.

EFEK RETINOPATI HIPERTENSI


Berupa gangguan visus tergantung lokasi kelainan.
Di makula
Gangguan visus berat
Di luar makula
Penurunan tajam penglihatan tidak cepat, baru
diketahui secara tidak sengaja.

Kelainan pada pembuluh darah


penderita Hipertensi:
1. Angiospasme
2. Angiopati
3. Retinopati
4. Penutupan pembuluh darah retina

1. ANGIOSPASME
Secara kronologis terjadinya perubahan fundus
mata pada hipertensi bermula dari angiospasme
yang pada stadium lanjut akan menjadi retinopati

2. ANGIOPATI

Terjadi perubahan organik ddg P.D

PEMER. OFTALMOSKOP SKLEROSIS SENIL :


A. Persilangan A - V patologis
A
V

1. Normal

A
V

2. Awal kompresi
A

3. Deviasi V atau S (tanda salus)

4. Tapering (tanda gunn)

A
V

5. Banking bag distal bengkak & melengkung

Sklerosis senil : sampai fase kompresi ringan


Hipertensi
: 3.4.5 ada
punya arti penting : 4,5

B. PERUBAHAN REFLEK AKSIAL DINDING PEMB.


DARAH
Ada beberapa tingkatan:
1. Reflek Aksial + warna vena gelap
2. Reflek aksial melebar, warna seperti benang tembaga
(Copper wire arteriole)
3. Reflek aksial lebih besar
Warna seperti benang perak Silver Wire Arteriole
4. Kolom pemb. darah tak tampak lagi
Reflek aksial hanya : garis putih disebut: Fibrous Cord

3. RETINOPATI
Hipertonus & Angiopati Lama
Gangguan
Aliran darah
Retina
Dasar pemikiran terjadi Hipertensi
Retinopati:
Anoksia Gangguan
Iskemia
Nutrisi &
Retina
Eksudasi
- Perdarahan Retina
- Eksudat lunak, atau cotton wool spot,
Soft
exudates
- Eksudat keras (Hard exudates)
- Sembab diskus optikus (papilledema)

4. OKLUSI PEMBULUH DARAH

PERDARAHAN RETINA
- Flame Shape: Superfisial
- Bentuk agak bulat - geometrik

Percikan

lapisan lebih dalam

EKSUDAT LUNAK = COTTON WOOL SPOT


Iskemi fokal pada retina oleh karena gangguan
nutrisi
Nerve fiber layer bengkak.
Pemeriksaan Oftalmoskop
Bercak kekuningan, batas kabur
Banyak di pole posterior
Kecil-kecil & banyak

EKSUDAT KERAS
Bercak putih
kekuningan, batas
jelas
Kecil-kecil > SP

PAPIL EDEMA
Oftalmoskop:
Papil edema
(+)
Papil atropi

KLASIFIKASI KEITH - WAGENER - BARKER


HIPERTENSI RETINOPATI
KW - 1
KW - 2
KW - 3
KW - 4

Perubahan minimal P.D. arteriole berupa


Sklerosis & Penyempitan ringan
Arteriole retina bertambah sempit
Kontriksi setempat & Sklerosis
Retinopati belum jelas
Sklerosis arteriole & konstriksi setempat
Gejala Retinopati (+), Eksudat lunak
Cotton Wool spots & perdarahan retina
KW - 3 + Neuroretinal Edem, Papil edem
Penyempitan arteriole menyeluruh

dengan
Konstriksi setempat yang luas
Sklerosis arteriolar jelas

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai