Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kaki Diabetik
Oleh:
Fredy Rodeardo M
(1106050203)
Seno Lamsir
Adaptan
Penguji:
dr.Yarman Mazni, SpB (K) BD
ILUSTRASI KASUS
I. Identitas
NamaLengkap
NRM
Tanggallahir/Umur
JenisKelamin
Agama
Pekerjaan
Pendidikan
StatusPerkawinan
Alamat
Pembiayaan
TanggalMasuk
TanggalPemeriksaan
:Tn.JK
:4094762
:21September1951/64tahun
:LakiLaki
:Kristen
:Pegawaiswasta
:S1
:Menikah
:Jatinegara,JakartaTimur
:BPJS
:28Januari2016
:28Januari2016
Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 28 Januari 2016.
Keluhan Utama
Jari kaki kiri yang menghitam sejak 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
3 hari SMRS, pasien kontrol dan mengatakan bahwa jari manis kaki kiri menghitam. Pasien
mengatakan juga terdapat keluhan nyeri seperti berdenyut pada jari manis kaki kiri pasien.
Pasien mengatakan kuku jari manis pasien menjadi biru. Jari manis kaki kiri masih bisa
digerakkan. Sebelumnya, terdapat luka di kaki kelingking sejak 1 bulan SMRS. Awalnya
luka berwarna merah, bernanah, dan bengkak. Kemudian diberi obat/rawat luka di rumah
luka kemudian menjadi agak kering. Berdasarkan hasil lab, dikatakan gangguan ginjal dan
dicurigai adanya sumbatan pembuluh darah. Pasien kemudian dirujuk ke RSCM.
19 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri dada. Nyeri dada dirasakan seperti ditimpa beban
berat di bagian tengah, dan juga terasa tidak nyaman di leher. Terdapat keluhan mual-muntah
dan keringat dingin. 16 hari SMRS, pasien berobat dan dikatakan serangan jantung. Pasien
kemudian dirawat di Jakarta Heart Centre. Riwayat kateterisasi ataupun pemasangan ring
jantung disangkal. Pasien dirawat selama 8 hari.
Pasien diketahui menderita DM sejak 20 tahun SMRS. Saat itu, pasien memiliki keluhan
sering kencing di malam hari, cepat lapar, dan cepat haus. Pasien tidak mengingat berapa
gula darah saat itu. Pasien mengatakan ketajaman penglihatannya menurun. Pasien
2
mengatakan terdapat keluhan baal dan kesemutan di jari tangan dan kaki sejak 5 tahun
SMRS. Pasien juga mengeluhkan sandal yang dipakai sering terlepas tanpa disadari. Pasien
menyangkal kebiasaan berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Pasien mengatakan pernah
beberapa kali mengalami luka di kaki dan terasa lebih lambat sembuh. Pasien menyangkal
keluhan nyeri di kaki jika dipakai berjalan sebelum terdapat luka di jari kakinya. Pasien
menyangkal keluhan nyeri di kaki saat sedang beristirahat. Pasien mengatakan volume
buang air kecilnya menurun sejak lebih kurang 6 bulan terakhir. Pasien menyangkal riwayat
kelemahan sesisi, bicara pelo, dan mulut mencong. Keluhan penurunan berat badan
disangkal. Awalnya, pengobatan dilakukan dengan konsumsi metformin 3x500 mg. Namun,
saat ini pengobatan untuk gula darah pasien adalah lantus 1x24 unit dan novorapid 3x10
unit. Pasien mengatakan gula darahnya terkontrol setelah menggunakan insulin. Pasien
mengatakan terdapat hipertensi sejak 20 tahun lalu. Hipertensi dikatakan terkontrol dengan
pengobatan ramipril 1x 2,5 mg. Pasien mengatakan pengobatan gula darah dan hipertensi
dikonsumsi secara teratur.
Selain itu, pasien mengatakan kadar asam uratnya tinggi sejak 20 tahun lalu, yaitu 13 mg/dl.
Pasien mengatakan sering merasakan nyeri yang berat di jempol kakinya saat sedang
kambuh. Sejak 3 tahun lalu, muncul benjolan di sisi tengah kedua ibu jari kaki pasien.
Pasien selama ini rutin mengonsumsi allopurinol.
Saat ini, obat yang rutin dikonsumsi pasien di rumah adalah furosemide 2x20 mg, miniaspi
1x80 mg, clopidogrel 1x75 mg, allopurinol 1x300 mg, ramipril 1x2,5 mg, dan bisoprolol
1x2,5 mg.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada tahun 2010, pasien menjalani operasi appendektomi. Pada tahun 2012, pasien
menjalani operasi amputasi jari kelingking kaki kanan. Pasien menderita TB paru tahun
2015, menjalani pengobatan dengan OAT selama 6 bulan dan dikatakan sembuh. Pada tahun
2015, pasien juga menjalani operasi katarak mata kanan. Varises, stroke, alergi, asma
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Kedua orangtua pasien menderita diabetes mellitus dan penyakit jantung. Riwayat
hipertensi, stroke, penyakit paru, ginjal, keganasan pada keluarga disangkal.
3
Riwayat Sosial
Pasien memiliki riwayat kebiasaan merokok 2 bungkus per hari, tetapi sudah berhenti sejak
30 tahun yang lalu. Pasien menyangkal kebiasaan minum alkohol. Pasien mengatakan
memiliki kebiasaan makan makanan khas Manado yang berminyak dan bersantan. Pasien
memiliki kebiasaan begadang sambil bermain game karena sulit tidur. Pasien menggunakan
jaminan BPJS.
III.
Pemeriksaan Fisik
Survei Primer (IGD RSCM)
A (airway)
B (breathing): napas spontan, tidak tampak sesak, frekuensi napas 20 kali per menit,
tidak terlihat penggunaan otot bantu napas m.sternocleidomastoideus, tidak ada deviasi
trakea, dada tampak mengembang simetris, tidak terdapat bunyi napas abnormal
C (circulation)
: pulsasi perifer teraba 112 kali per menit, reguler, ekual, akral
hangat, pucat (-), sianosis (-), CRT <2s, tekanan darah 160/100 mmHg
E (exposure) : kelingking kaki kiri tampak kemerahan, jari manis kaki kiri tampak
kehitaman
Survei Sekunder
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Nadi
: 112x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu
: 36,7oC
Berat badan
: 75 kg
Tinggi badan
: 170 cm
IMT
: 25,95 kg/m2
Kepala
: normosefal, tidak ada deformitas
Mata
: Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
Hidung
: Tidak tampak deformitas, tidak ada deviasi septum
Telinga
: Tidak tampak deformitas, tidak ada darah maupun cairan
Tenggorokan: Arkus faring simetris, mukosa tidak hiperemis
4
Leher
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas
Status Lokalis
Regio
: Pedis sinistra
Perfusion :
Dextra
Sinistra
+2
+2
+2
+2
+2
+1
+1
+1
ABI
1,2
Arteri femoralis
Arteri popliteal
Extension
Depth
Infection
Sensation
IV.
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium (28 Januari 2016)
Hb/Ht
: 9,27 / 29,5
Leukosit
: 33800
Trombosit
: 496000
MCV/H
: 94,9/29,8
Hitung jenis
: 0/0/2/86/6/6
PT
: 10,4 (9,7)
aPTT
: 39,5 (34,2)
INR
: 0,99
GDS
: 182
SGOT/SGPT
: 65/48
Ur/Cr
: 183,7/3,144
Prot/glob/alb
: 9,88/6,94/2,94
Elektrolit
: 133 / 4,7 / 108
Keton
: 0,4
Ca ion/Mg
1,34/1,74
AGD
: 7,416/26/82,7/17,2/96
Fibrinogen
: 557,8
D dimer
: 0,1
Laboratorium (30 Januari 2016)
Trigliserid
: 123
Kolesterol total : 190
HDL
: 31
LDL
: 127
HbA1C
: 6,7
PCT/laktat
: 2,3/1,7
Ekokardiografi (18 Januari 2016)
Ejection fraction 55%, global normokinetik, LVH konsentrik
EKG
Sinus rhythm, normoaxis, QRS rate 120x/menit, P wave normal, PR int 0,16 s, QRS dur
0,08s, T inversi V4-V6, BBB tidak ada, hipertrofi tidak ada
Rontgen toraks
os tersebut
Suspek fraktur lama di distal os phalanx proximal digiti V pedis kiri
Tidak tampak gambaran osteomyelitis pedis kiri
USG Doppler
a.poplitea : trifasik, thrombus (-), diameter 7mm
a.tibialis posterior: bifasik, thrombus (-)
a.dorsalis pedis: bifasik, diameter 3 mm, thrombus (+)
V. Daftar Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gangrene diabetic digiti IV pedis sinistra dan ulkus diabetic dorsum pedis sinistra
Sepsis ec ulkus DM
Riwayat NSTEMI
Acute on CKD
DM tipe 2, overweight, gula darah dalam regulasi insulin
Anemia normositik normokromik
Hipertensi gr.II dengan HHD
Chronic topacheous gout
10
VI.
Tatalaksana
1. Debridement dan amputasi digiti IV pedis sinistra
2. Diet DM 1900 kkal
3. IVFD NaCl 500 cc/24 jam
4. Ampicilin sulbactam 4x1,5 g IV
5. Metronidazol 1x1,5 g IV
6. Lantus 1x24 unit
7. Novorapid 3x10 unit
8. Aspirin 1x80 mg
9. Clopidogrel 1x75 mg
10. Allopurinol 1x80 mg
11. Lansoprazol 1x30mg
12. Ramipril 1x2,5 mg
13. Bisoprolol 1x2,5 mg
14. Bicnat 3x500 mg
11
1. Gangren diabetik digiti IV pedis sinistra dan ulkus diabetik dorsum pedis sinistra
Anamnesis : jari manis kaki kiri menghitam sejak 3 hari SMRS, luka di punggung kaki
di bawah kelingking sejak 1 bulan lalu. Pasien didiagnosis DM sejak 20 tahun yang
lalu. Saat itu, pasien memiliki keluhan sering kencing di malam hari, cepat lapar, dan
cepat haus. Pasien tidak mengingat berapa gula darah saat itu. Pasien mengatakan
ketajaman penglihatannya menurun. Pasien mengatakan terdapat keluhan baal dan
kesemutan di jari tangan dan kaki. Pasien juga mengeluhkan sandal yang dipakai sering
terlepas tanpa disadari. Pasien mengatakan pernah beberapa kali mengalami luka di
kaki dan terasa lebih lambat sembuh
PF : edema pedis sinistra, kelingking kaki kiri tampak kemerahan, jari manis kaki kiri
tampak kehitaman
Perfusion : a.tibialis posterior +1, a.dorsalis pedis +1, ABI: 1,
Extension : Regio dorsum pedis sinistra ulkus 1x1 cm, region falang distal digiti IV
pedis sinistra terdapat gangrene 1,5x1,5 cm
Depth
: grade 2 (ulkus dalam, melibatkan struktur fascia)
Infection
: grade 4 (takikardi, leukositosis, asidosis)
Sensation : ada gangguan sensasi
Penunjang : USG doppler: a.tibialis posterior : bifasik, thrombus (-), a.dorsalis pedis:
bifasik, diameter 3 mm, thrombus (+)
Tatalaksana:
Kontrol infeksi: ampicillin sulbactam 4x1,5 g, metronidazole 1x1,5 g IV,
Kontrol luka: debridement dan amputasi digiti IV pedis sinistra,
Kontrol metabolik: insulin, diet DM, O2 2lpm, transfusi jika HB<8
Kontrol vaskular: Kontrol pressure: Kontrol edukasi: edukasi untuk kontrol gula darah, pemakaian alas kaki, perawatan
kaki
2. Sepsis ec ulkus DM
A: pasien kontrol dan mengatakan bahwa jari manis kaki kiri menghitam. Pasien
mengatakan juga terdapat keluhan nyeri seperti berdenyut pada jari manis kaki kiri
pasien. Pasien mengatakan kuku jari manis pasien menjadi biru. Jari manis kaki kiri
12
masih bisa digerakkan. Sebelumnya, terdapat luka di kaki kelingking sejak 1 bulan
SMRS. Awalnya luka berwarna merah, bernanah, dan bengkak.
Pf: takikardi
P: leukositosis, PCT: 2,3
Tatalaksana: ampicillin sulbactam, metronidazole 1 x1,5 g
3. Coronary Artery Disease
A : 19 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri dada. Nyeri dada dirasakan seperti ditimpa
beban berat di bagian tengah, dan juga terasa tidak nyaman di leher. Terdapat keluhan
mual-muntah dan keringat dingin
Pf : P : EKG: T inversi V4-V6
Tatalaksana: aspirin 1x80 mg, clopidogrel 1x75 mg, bisoprolol 1x2,5 mg
4. Acute on CKD
A: volume buang air kecil berkurang sejak 6 bulan terakhir
Pf: konjungtiva anemis
P: Ur/Cr: 183,7/3,144
Tatalaksana: bikarbonat 3x500 mg
5. DM tipe 2, overweight, gula darah dalam regulasi insulin
A: kebiasaan makan makanan khas Manado yang berminyak dan bersantan
mengakibatkan obesitas , Kedua orangtua pasien menderita diabetes mellitus dan
penyakit jantung
Pf: TB: 170 cm, BB: 75 kg
P: GDS: 187, HbA1C: 6,7
Tatalaksana: Diet DM 1900 kkal, lantus 1x24 unit, novorapid 3x10 unit
6. Anemia normositik normokromik
A: volume buang air kecil berkurang sejak 6 bulan lalu
Pf: konjungtiva anemis
P: Hb: 9,27, MCV/H: 94,7/29,8
13
14