TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan kembar
a. Definisi
Kehamilan kembar atau kehamilan multiple adalah suatu
kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan multiple dapat
berupa kehamilan ganda atau gemelli (2 janin), triplet (3 janin),
kuadruplet (4 janin), quintuplet (5 janin) dan seterusnya. Kehamilan
multiple terjadi jika dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi
(dizigotik) atau jika satu ovum yang dibuahi membelah secara dini
hingga membentuk dua embrio (monozigotik).1
b. Epidemiologi
Frekuensi kehamilan kembar pada 121 juta persalinan sebagai
berikut :1
1. Gemelli 1 : 85
2. Triplet 1 : 7.629
3. Kuadruplet 1 : 670.743
4. Quintiplet 1 : 41.600.000
Berbagai faktor mempengaruhi frekuensi kehamilan kembar,
seperti bangsa, hereditas, umur dan paritas ibu. Bangsa Negro di
Amerika Serikat mempunyai frekuensi kehamilan kembar yang lebih
tinggi daripada bangsa kulit putih. Juga frekuensi kehamilan kembar
berbeda pada setiap negara, angka yang tertinggi ditemukan di Finlandia
dan yang terendah di Jepang.1
3
yang
mempengaruhi
segmentasi
sebelum
blastula
kembar
paling
besar
dibandingkan
ras
lain.
10
Selain itu, berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak
sama, dapat berbeda antara 50 sampai 1000 gram. Pada kehamilan
dizigotik plasenta yang satu dapat berimplantasi lebih menguntungkan,
dipandang dari sudut tempat pada dinding uterus dan penyediaan darah,
daripada plasenta yang lain. Dengan demikian, pertumbuhan plasenta itu
serta janinnya lebih baik daripada plasenta yang lainserta janinnya.
Demikian juga pada kehamilan kembar monozigotik pembagian darah
pada plasenta untuk kedua janin tidak sama, sehingga yang satu kurang
bertumbuh dibandingkan dengan yang lain.1,2,4
Pada kembar monozigotik tidak jarang pembuluh darah dalam
plasenta yang satu beranastomosis dengan pembuluh darah untuk janin
yang lain. Karena hal ini, setelah bayi pertama lahir dan tali pusat
dipotong ujung bagian tali pusat yang menuju ke plasenta harus diikat
dengan teliti untuk menghindarkan perdarahan berasal dari janin yang
lain.1,2
Pada kehamilan kembar monozigotik, bila terdapat peredaran
darah yang tidak seimbang karena anastomosis pembuluh darah, pada
hamil muda dapat terjadi berbagai anomaly. Jantung janin yang satu,
karena peredaran darah yang lebih sempurna, menguasai jantung serta
system peredaran darah janin yang lain melalui pembuluh pembuluh
darah yang beranastomosis, dengan akibat bahwa janin yang terakhir
terganggu pertumbuhannya dan menjadi suatu monstrum yang
dinamakan akardiakus. Akardiakus asefalus adalah monstrum yang
hanya terdiri atas panggul dan ekstremitas bawah. Akardiakus akornus
adalah monstrum tanpa badan. Akardiakus amorfus adalah monstrum
tanpa bentuk yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung berbagai
alat rudimenter dan diliputi kulit. Bila tidak keseimbangan terjadi pada
kehamilan yang lebih tua, dapat terjadi sindroma trasnfusi fetal. 2 Pada
janin yang mendapat darah lebih banyak terdapat hidramnion,
polisitemia, edema dan pertumbuhan janin yang baik. Janin kedua kecil,
menderita anemia, dehidrasi, oligohidramnion dan mikokardia.
11
f. Diagnosis
a. Gejala dan Tanda
Gangguan yang biasanya muncul pada kehamilan akan
meningkat pada kehmilan kembar. Efek dari kehamilan kembar pada
pasien antar lain: tekanan pada pelvis yang lebih berat dan lebih
awal, nausea, sakit punggung, varises, konstipasi, hemoroid, distensi
abdominal dan kesulitan bernafas. Aktivitas fetus lebih banyak dan
persisten pada kehamilan kembar.1,2,5
Diagnosis kehamilan kembar 75% didapatkan dari penemuan
fisik, tanda-tanda yang harus diperhatikan pada kehamilan kembar
adalah:
1. Uterus lebih besar (>4 cm) dibandingkan usia kehamilannya.
12
13
kehamilan
monokhorionik,
mempunyai
membran
d. Diagnosis pasti1
Diagnostis
pasti
terdapatnya
gemelli
adalah
apabila
ditemukan,:
1. Terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu atau dua punggun
2. Terdengarnya dua denyut jantung yang letaknya berjauhan
dengan perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit
3. Sonogram pada trimester pertama
4. Rontgen foto abdomen
g. Diagnosis banding1,3
1. Polihidramnion. Polihidramnion dapat menyertai kehamilan kembar,
kadang kadang kelainan hanya terdapat pada satu kantong amnion,
14
aliran
darah
ke
plasenta
meningkat,
sehingga
dianjurkan
mengandung
banyak
protein
dan
makan
15
yang
siap
digunakan
untuk
membantu
16
terpresentasi
biasanya
PRESENTASI SEFALIK-NON-SEFALIK
17
Mereka mendapatkan
bahwa
PRESENTASI SUNGSANG
Seperti pada janin tunggal, jika janin pertama sungsang maka
dapat timbul masalah besar jika: 2
1. Janin terlalu besar, dan kepala yang datang belakangan lebih
besar dari jalan lahir.
2. Janin cukup kecil. Ekstremitas dan badan dapat lahir melalui
serviks yang belum medatar dan berdilatasi secara adekuat, tetapi
kepala dapat terperangkap di atas serviks.
3. Terjadi prolapses tali pusat.
Jika masalah-masalah ini telah diantisipasi atau diidentifikasi,
kelahiran caesar sering dipilih, kecuali pada kasus-kasus dimana
janin sedemikian imatur sehingga tidak akan bertahan hidup. Bahkan
tanpa masalah-masalah ini, jika kembar pertama sungsang, banyak
dokter kandungan melakukan bedah caesar. 2
Fenomena kembar terkunci (locked twins) jarang dijumpai.
Menurut Cohen dkk., (1965), fenomena ini terjadi hanya satu dalam
817 gestasi kembar. Untuk terjadinya penguncian ini, janin pertama
18
pemeriksaan
serviks
dengan
jari
diulang
untuk
19
membantu
menunjukkan
jalan
dan
memungkinkan
pemantauan
20
21
22
23
Interval Kelahiran
Tenggang waktu antara lahirnya bayi I dan bayi II antara 5 sampai
15 menit, dengan waktu rata-rata 11 menit. Kelahiran bayi II kurang dari
5 menit setelah bayi I lahir, dengan tindakan yang cepat ini dapat
menimbulkan trauma persalinan pada bayi. Kelahiran bayi II lebih dari
30 menit dapat menimbulkan insufisiensi uteroplasental, karena
berkurangnya volume uterus dan juga dapat terjadi solusio plasenta
sebelum bayi II dilahirkan.2
j. Komplikasi1,2,7
a. Ibu
1. Anemia
2. Hipertensi
3. Partus prematurus
4. Atonia uteri
5. Perdarahan pasca persalinan
b. Janin
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada janin yang
dilahirkan pada kehamilan kembar adalah:
1. Prematuritas
Janin dari kehamilan multipel cenderung dilahirkan preterm dan
kebanyakan memerlukan perawatan pada neonatal intensive care
unit (NICU). Sekitar 50% kelahiran kembar terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu. Lamanya kehamilan akan semakin pendek
dengan bertambahnya jumlah janin di dalam uterus. Sekitar 20%
bayi dari kehamilan multipel merupakan bayi dengan berat badan
lahir rendah.2,3
24
HMD
didapatkan
lebih
tinggi
pada
kembar
25
26
Preeklampsia Berat
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi
ante, intra, dan postpartum. Dari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat dibagi
menjadi preeklampsia ringan dan berat.1
27
c. Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan
jelas. Banyak teori yang telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar.
Teori-teori yang sekarang banyak dianut adalah :
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta2,4
Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapatkan aliran darah
dari cabang-cabang arteri uterina dan arteri ovarika yang menembus
miometrium dan menjadi arteri arkuata, yang akan bercabang menjadi arteri
radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis
memberi cabang arteri spiralis. Pada kehamilan terjadi invasi trofoblas
kedalam lapisan otot arteri spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot
tersebut sehingga terjadi distensi dan vasodilatasi arteri spiralis, yang akan
28
akan
mengakibatkan
prostasiklin
(PGE2) yang
merupakan
suatu
vasodilator kuat.
ii. Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang
mengalami kerusakan. Agregasi trombosit memproduksi
tromboksan (TXA2) yaitu suatu vasokonstriktor kuat.
Dalam
keadaan
normal
perbandingan
kadar
29
yaitu
Human
30
31
diet pada preeklampsia beberapa waktu sebelum pecahnya Perang Dunia II.
Suasana serba sulit mendapat gizi yang cukup dalam persiapan perang
menimbulkan kenaikan insiden hipertensi dalam kehamilan. Penelitian
terakhir membuktikan bahwa konsumsi minyak ikan, termasuk minyak
hatihalibut, dapat mengurangi risiko preeklampsia. Minyak ikan mengandung
banyak asam lemak tidak jenuh yang dapat menghambat produksi
tromboksan, menghambat aktivasi trombosit, dan mencegah vasokonstriksi
pembuluh darah. Beberapa peneliti telah mencoba melakukan uji klinik untuk
memakai konsumsi minyak ikan atau bahan yang mengandung asam lemak
tak jenuh dalam mencegah preeklampsia Hasil sementara menunjukkan bahwa
penelitian ini berhasil baik.
7. Teori inflamasi 8
Teori ini berdasarkan fakta bahwa lepasnya debris trofoblas di dalam
sirkulasi darah merupakan rangsangan utama terjadinya proses inflamasi. Pada
kehamilan normal plasenta juga melepaskan debris tropoblas, sebagai sisa-sisa
proses apoptosis dan nekrotik tropoblas akibat reaksi stress oksidatif.
Bahan-bahan ini sebagai bahan asing yang kemudian merangsang
timbulnya proses inflamasi. Pada kehamilan normal, jumlah debris trofoblas
masih dalam batas wajar, sehingga reaksi inflamasi juga masih dalam batas
normal. Berbeda dengan proses apoptosis pada preeklampsia, dimana pada
preeklampsia terjadi peningkatan stress oksidatif, sehingga produksi debris
apoptosis dan nekrotik trofoblas juga meningkat. Makin banyak sel
trofoblas plasenta, maka reaksi stress oksidatif akan sangat meningkat,
sehingga jumlah sisa debris trofoblas juga makin meningkat. Keadaan ini
menimbulkan beban reaksi inflamasi dalam darah ibu menjadi jauh lebih
besar, dibanding reaksi inflamasi pada kehamilan normal. Respons inflamasi
ini akan mengaktivasi selendotel, dan sel-sel makrofag/granulosit, yang lebih
besar pula, sehingga terjadi reaksi sistemik inflamasi yang menimbulkan
gejala-gejala preeklampsia pada ibu. Redman, menyatakan bahwa disfungsi
endotel pada preeklampsia akibat produksi debris trofoblas plasenta
32
ditegakkan
berdasarkan
kriteria
preeklampsia
berat
Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 110
mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah
dengan cepat.
Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular): peningkatan kadar
33
atau
gram
intramuskular.
Selanjutnya
34
35