Anda di halaman 1dari 5

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Rho Asa Geo


Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 16436, Indonesia
E-mail : rhoasa13@gmail.com

Abstrak
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang berarti, tidak bisa hidup dengan kesendirian. Dirinya pasti
membutuhkan komunikasi dan bantuan-bantuan dari orang lain. Untuk meminta bantuan kepada orang lain dan menjadi
makhluk sosial seutuhnya, seorang manusia pastilah harus mengenal orang-orang disekitarnya. Dan untuk mengenal
orang-orang tersebut, dibutuhkan sebuah komunikasi yang berjalan lancar, agar tidak terjadi pertikaian. Akan tetapi,
tidak selamanya komunikasi itu berjalan dengan lancar. Mungkin tidak akan menghasilkan pertikaian, tetapi dapat
menghasilkan sebuah hambatan, yang pastinya akan menganggu kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial
yang selalu harus berinteraksi satu sama lain. Hambatan ini memiliki lima macam jenis, hambatan bahasa, hambatan
budaya, hambatan persepsi, hambatan fisik, dan hambatan emosional.
Kata kunci: bahasa; budaya; emosional; fisik; persepsi.

1. Pendahuluan
2.

3.
Manusia, sebagaimana yang kita semua
tahu adalah zoon politicon, yaitu makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak
dapat hidup sendiri, dan selalu membutuhkan
keberadaan orang lain untuk berkomunikasi.
Komunikasi itu sendiri adalah suatu proses
dimana seseorang atau beberapa orang dalam
kelompok,
organisasi
dan
masyarakat
menciptakan dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan orang lain.
4.
Komunikasi pada umumnya dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti
oleh kedua belah pihak. Secara sederhana,
komunikasi dapat terjadi apaila ada kesamaan
antara penyampaian pesan dan oran yang
menerima pesan.
5.
Manusia
berkomunikasi
untuk
membagi pengetahuan dan pengalaman.
Komunikasi itu sendiri dapat berupa interaktif,
komunikasi transaktif, atau komunikasi tak
bertujuan.

6.
Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan
yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut.
7.
Berikut
adalah
hal-hal
yang
menyebabkan penafsiran pesan tersebut
terhambat:
Bahasa
Budaya
Emosi
Fisik
Perspektif
8.
9. Hambatan Bahasa
10.
11. Manusia tersebar di permukaan bumi
pada tempat yang berbeda-beda.
Setiap tempat pasti memiliki ciri khas
tersendiri, salah satunya adalah
bagaimana mereka berkomunikasi satu
sama lain. Bahasa sendiri adalah

kemampuan yang dimiliki manusia


untuk dipergunakan bertutur dengan
manusia lainnya dengan tanda, seperti
kata dan gerakan.
12. Saat ini, di dunia terdapat lebih dari
6000 bahasa, yang cenderung berbeda
sesuai dengan letak geografisnya. Hal
ini adalah salah satu hambatan bagi
para manusia sebagai makhluk sosial
untuk berinteraksi. Sebagai contoh,
seseorang yang merupakan WNI ingin
berkomunikasi dengan warga Negara
Jepang, dikarenakan tidak adanya
kesamaan bahasa atau alat yang
digunakan
dalam
penyampaian

informasi, akan terjadi hambatan,


dimana penafsiran informasi tersebut
tidak berjalan dengan baik.
13. Ada kalanya juga kata yang sama
memiliki perbedaan arti di daerah yan
satu dengan yang lainnya. Ataupun
cara menyampaikan pesan dari
seseorang ke yang lainnya memiliki
nada bicara yang salah sehingga
menjadikan penafsiran tersebut salah.
Seperti
contoh,
dalam
bahasa
mandarin, apabila ada satu nada yang
berbeda, maka artinya-pun sudah
berbeda.

14.

15. Hambatan Budaya


16.

17. Seorang manusia mungkin menetap


disuatu tempat sejak ia lahir, hingga ia
meninggal. Tetapi bukan berarti tidak
ada kemungkinan ia meninggalkan
tempat itu untuk berbagai alasan. Baik
alasan itu baik, maupun buruk. Ketika
seseorang masuk kedalam wilayah
lain, cepat atau lambat pastinya ia
harus
mengadopsi pola perilaku
kelompok.
18. Hal yang paling sederhana adalah saat
seorang siswa SMA telah lulus dan
memasuki dunia kampus. Ia harus
menyesuaikan diri dengan cara belajar
di
kampus,
tugas-tugas
yang
diberikan. Selain itu, dirinya juga
harus menyesuaikan diri dengan cara
interaksi di kampus yang berbeda
dengan cara interaksi semasa SMA.
19. Contohnya adalah bagaimana ia harus
mengetahui cara menyapa senior
dengan baik dan benar, juga
mengetahui dan mengikuti kebiasaan
dan budaya yang ada di kampus itu
agar ia tidak dikucilkan dan menjadi
tertinggal.
20. Apabila si siswa tersebut menolak
untuk beradaptasi dan memilih untuk
tetap mengikuti kebiasaannya yang
lama, besar kemungkinannya ia akan

menjadi tertinggal, dan hanya menjadi


bayangan di kampusnya. Hal ini kerap
disebut sebagai mahasiswa yang kupukupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang).
21. Kelompok yang diilustrasikan sebagai
dunia kampus ini bermanfaat bagi
penguatan perilaku melalui tindakan
pengakuan, persetujuan, dan inklusi.
Dalam kelompok yang senang
menerima anggotanya, dan anggota
kelompok tersebut dengan senang hati
menyesuaikan diri, terjadi mutualitas
kepentingan dan tingkat situasi
menang-menang. Namun demikian,
apabila terdapat hambatan untuk
menyesuaikan diri sebagai anggota
kelompok,
tidak
akan
terjadi
komunikasi yang baik.
22.
4. Hambatan Emosional
23.

24. Emosi yang dirasakan seseorang dapat


menghambat komunikasi dirinya dengan
dunia luar. Emosi ini dapat dipicu oleh
masa lalu, atau kejadian yang baru saja
terjadi.
25. Sebagai contohnya, ketika seseorang
pernah dikhianati oleh sahabat dekatnya
atau orang-orang yang ia sangat percayai,
maka ia akan membangun sebuah tembok
perlindungan secara emosi agar dirinya
tidak dikhianati lagi. Ia-pun akan menjadi
sangat pesimis dan paranoid, sehingga
tidak mudah baginya untuk mempercayai

orang lain. Selain itu, emosi lain yang


bisa memicu hal ini adalah ketakutan,
ketidakpercayaan dan kecurigaan.
26. Sedangkan, emosi yang menyebabkan
hambatan ini juga dapat dipicu dari
kejadian yang baru atau sedang terjadi.
Ketika anda mengetahui sahabat anda
melakukan kesalahan yang membuat anda
sangat kecewa, emosi itu akan
menghalangi anda untuk berpikir dengan
jernih dan mengucapkan kata-kata kasar.
Lawan bicara anda yang sebenarnya
bersalah-pun akhirnya akan turut merasa
tersinggung dan balas melontarkan katakata kasar pula. Emosi anda membuat
anda dan lawan bicara kehilangan
kemampuan untuk menafsirkan ucapan
yang disampaikan dengan baik sehingga
memicu kesalahpahaman dan akhirnya
mengakibatkan konflik. Hal ini akan
menjadi hambatan dalam komunikasi
anda.

5. Hambatan Persepsi
27.
28. Masalah komunikasi dengan orang
lain adalah bagaimana cara kita
melihat dunia dengan mata kita.
Pikiran
dan
asumsi
kita
mempengaruhi cara kita menafsirkan
sinyal yang diberikan oleh orang lain.
Hal
ini
berhubungan
dengan
emosional kita. Dimana ketika
seseorang merasa pesimis dan tidak
percaya, bahkan informasi yang baik
dan benar dari orang lain-pun tidak
akan bisa ia cerna dengan baik.
29. Sebagai
contohnya,
seorang
mahasiswa memiliki sifat yang
pesimis dan penakut. Ketika salah satu
rekannya mengatakan bahwa dosen
visualisasi dan permodelan menunggu
dirinya di ruang dosen, ia akan
menduga
bahwa
dirinya
akan
mendapat teguran. Tetapi apabila
mahasiswa itu berpikir secara optimis
dan percaya diri, ia akan menganggap

panggilan itu sebagai kesempatan baik


untuk mendekati dosen tersbeut.
30.
6. Hambatan Fisik
31.
32. Hambatan fisik yang dimaksud disini
dibagi menjadi dua. Yaitu hambatan
fisik berupa lingkungan, dan hambatan
fisik berupa disabilitas.
33. Seorang anak rindu kepada ibunya
yang berada di luar kota, akan tetapi
tidak mungkin ia pergi ke kota dimana
ibunya berada hanya untuk bertemu
dan berbincang bertatap muka. Hal ini
adalah contoh hambatan fisik dari
lingkungan. Hambatan fisik di wilayah
kampus sendiri meliputi :
Wilayah yang membentuk semacam
ekslutivitas agar orang asing tidak
diperbolehkan
Pintu ruangan dosen tertutup, ada
layar penghalang, wilayah yang
terpisah untuk orang yang berbeda
status
Wilayah kerja besar atau bekerja daam
satu unit yang secara fisik terpisah
dari orang lain.
34. Sementara penelitian menunjukkan
bahwa salah satu faktor paling penting
dalam membangun kelompok kerja
yang kohesi adalah kedekatan
antaranggota kelompok.
35. Hambatan fisik scara disabilitas
sebagai contohnya adalah
berkomunikasi dengan orang yang
tidak mampu berbicara. Hal ini
mengharuskan keduanya
berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa isyarat, yang tidak semua
orang mampu menggunakannya.
7. Kesimpulan
36. Hambatan
yang
terjadi
dalam
komunikasi sehari-hari sebenarnya
sudah memiliki penyelesaian masingmasing, contohnya adalah untuk

hambatan dalam bentuk bahasa, saat


ini sudah digunakan Bahasa Inggris
sebagai
bahawa
internasional,
hambatan fisik sendiri sudah bisa
diselesaikan dengan adanya teknologi
telepon genggam, bahkan sudah cukup
banyak
orang
yang
dapat
menggunakan
bahasa
isyarat.
Sedangkan untuk hambatan budaya,
persepsi dan emosional merupakan
hambatan yang berasal dari diri
seseorang, dan membutuhkan bantuan
dari
orang
lain
untuk
menyelesaikannya.
37.
38.
39.

Daftar Acuan

40. [1]Komunikasi,https://id.m.wikipedia.org/
wiki/komunikasi

41. [2]Bahasa,https://id.m.wikipedia.org/wiki/
bahasa
42. [3] Hayyunafy. Hambatan Hambatan
Dalam Komunikasi.
https://hayyunaafy.wordpress.com/mydocument/hambatan-komunikasi. (21
Maret 2016
43. [5] Yusrizal. Hambatan Dalam
Komunikasi.
https://yusrizal.wordpress.com/2009/10/1
3/hambatan-hamabatan-dalamkomunikasi
44. [6] Utorodewo, Felicia N., et al. (2015)
Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar
Penulisan Ilmiah. Depok: Universitas
Indonesia.
45. [4] Singgih, Evita E., et al. (2015).
BUKU AJAR II: Manusia sebagai
Individu, Kelompok, dan Masyarakat.
Depok: Universitas Indonesia.

46.

Anda mungkin juga menyukai