Anda di halaman 1dari 13

II.

PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Bangsa
1. Pengertian Bangsa
Bangsa dapat diartikan sebagai komunitas yang diikat oleh rasa atau
perasaan yang sama atau satu. Dalam pengertian ini Otto Bauer (1970)
memberikan pendapat mengenai pengertian bangsa yakni bahwa bangsa adalah
suatu persatuan karakter atau peringai yang timbul karena persatuan nasib. Dalam
Ensiklopedia Nasional Indonesia bangsa menurut hukum adalah rakyat atau
orang-orang yang berada dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisir, yang
menempati bagian atau wilayah tertentu.
Formulasi konsep bangsa merupakan sekelompok manusia yang : (1)
memiliki cita-cita bersama yang mengikat, mereka menjadi satu kesatuan; (2)
memiliki

sejarah

hidup

bersama,

sehingga

tercipta

rasa

senasib

dan

sepenanggungan; (3) memiliki adat, budaya, kebiasaan yang sama sebagai akibat
pengalaman hidup bersama; (4) memiliki karakter, perangai yang sama yang
menjadi pribadi dan jatidirinya; (5) menempati suatu wilayah tertentu yang
merupakan kesatuan wilayah; (6) terorganisir dalam suatu pemerintahan yang
berdaulat, sehingga mereka terikat dalam suatu wilayah hukum.
2. Faktor-faktor Pembentuk Identitas Bangsa
Identitas merupakan ciri khas dari suatu subyek yang membedakan antara
satu dengan yang lain. Identitas sangat dekat sekali kaitannya dengan jatidiri yang
merupakan jiwa dari seseorang. Jatidiri pada dasarnya hasil pergumulan
pengalaman menegangkan ketika seseorang (bangsa) harus memberikan jawaban
baru terhadap tantangan yang tengah dihadapi.
Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa identitas dari suatu bangsa
terutama bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang sangat panjang, yang
memiliki potensi diri : (1) pengalaman dalam menghadapi tantangan-tantangan
pada zaman lalu; (2) lingkungan geografis dan lingkungan sosial besar
pengaruhnya terhadap pembentukan karakter bangsa Indonesia; (3) memiliki
pandangan hidup yang dipegang untuk mencapai cita-cita bangsa; (4) memiliki
keadaban menjadi salah satu faktor penting dalam pembentukan identitas bangsa
Indonesia pada masa lalu dan ke depan faktor ini harus diperkuat untuk
menjadikan bangsa Indonesa memiliki jatidiri yang baik.
B. Konsep Dasar Negara

1. Pengertian Negara
Mengenai konsep negara, Miriam Budiarjo (1972), melakukan elaborasi
beberapa definisi negara dari beberapa ahli sebagai berikut :
a. Roger H. Soltau : negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
b. Harlod J. Laski : negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan
karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa terhadap individu
atau kelompok yang merupakan bagian dari pada msyarakat.
c. Max Weber : negara adalah suatu assosiasi yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
d. Robert Mc. Iver : negara adalah assosiasi yang menyelenggarakan
penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan system hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah
yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan mereka.
2. Tujuan dan Fungsi Negara
Tujuan negara ada bermacam-macam, antara lain : (1) untuk memperluas
kekuasaan semata-mata; (2) untuk menyelenggarakan ketertiban umum; dan (3)
untuk mencapai kesejahteraan umum. Mengenai tujuan negara ini ada beberapa
pandangan, antara lain :
a. Ajaran Plato
Negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan masnusia, sebagai
perseorangan dan sebagai makhluk sosial.
b. Ajaran Negara Kekuasaan
Negara bertujuan untuk memperluas kekuasaan semata-mata dan karena itu
disebut negara kekuasaan. Rakyat menjadi alat belaka dan dikorbankan
untuk perluasan kekuasaan.
c. Ajaran Theokratis
Negara bertujuan mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram
dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan.
d. Ajaran Negara Polisi
Menurut ajaran ini negara bertujuan mengatur semata-mata keamanan dan
ketertiban negara.
e. Ajaran Negara Hukum
Dalam negara hukum segala kekuasaan alat-alat pemerintahan, semua orang
harus tunduk dan taat kepada hukum. Rakyat tidak boleh bertindak
bertentangan dengan hukum.
f. Negara Kesejahteraan

Tujuan

negara

menurut

pandangan

negara

kesejahteraan

adalah

mewujudkan kesejahteraan umum. Dalam negara kesejahteraan setiap


negara harus menyelanggarakan beberapa fungsi minimum yaitu : (1)
melaksanakan ketertiban umum; (2) mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat; (3) memperkuat pertahanan; (4) menegakkan keadilan.
3. Unsur-unsur Negara
Terwujudnya suatu negara apabila telah memenuhi emoat unsur pokok
sebagai kesatuan politik, adapun empat unsur tersebut adalah rakyat , wilayah,
pemerintah yang berdaulat dan tujuan sebagaimana yang terdapat dalam UUD
1945.
a. Unsur Rakyat
Rakyat suatu negara dimaksudkan semua orang yang pada suatu waktu
berada di bawah naungan kekuasaan negara, atau sekumpulan manusia
yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu.
b. Unsur Wilayah
Wilayah merupakan dimana letak suatu negara berada, tempat dimana
suatu masyarakat dari suatu negara tersebut tinggal dan dimana suatu
pemerintahan diajalankan.
c. Unsur Pemerintah Yang Berdaulat
Pemerintah merupakan lembaga yang mengatur dan memimpin negara.
Tanpa pemerintah tidak

mungkin negara itu berjalan dengan baik.

Pemerintah melaksanakan tujuan-tujuan negara dalam menciptakan


kesejahteraan umum.
4. Bentuk-bentuk Negara dan Kenegaraan
a. Bentuk Negara
(1) Terkait dengan sifat hubungan suatu negara ke dalam maupun ke luar,
bentuk negara dibagi menjadi : (a) Negara Kesatuan dan (b) Negara
Serikat (Federal). Termasuk negara adalah Dominion dan Protektorat.
Dominion merupakan negara merdeka bekas jajahan Inggris namun
mengakui Ratu Inggris sebagai kepala negaranya. Dan Protektorat adalah
suatu negara yang di bawah lindungan negara lain.
(2) Bentuk pemerintahan digunakan terkait dengan jumlah orang yang
diserahi memerintah serta sifat pemerintahannya, antara lain :
a. Monarki
b. Tirani
3

c.
d.
e.
f.

Aristokrasi
Timokrasi
Oligarkhi
Demokrasi

b. Bentuk Kenegaraan
Disebut bentuk kenegaraan karena ikatan itu menyerupai negara tetapi
tidak merupakan negara. Contohnya : (1) Perserikatan Negara-negara; (2) Uni
Personil dan Uni Riil; (3) Daerah Mandat; (4) Daerah Jajahan dan (5) Daerah
Trust.
C. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Hakikat NKRI
Negara kesatuan adalah negara yang di dalamnya tidak ada negara.
Jadi dalam NKRI tidak akan mempunyai bagian di dalamnya yang
bernama negara. Bentuk NKRI tidak boleh diubah lagi menjadi bentuk
lain. Pada NKRI terdapat ikatan yang kuat antara pemerintah ousat dengan
pemerintah daerah.
Bentuk negara kesatuan lebih cocok untuk kondisi masyarakat
Indonesia yang memiliki keragaman geografis dan sosial budaya. Bentuk
kesatuan itu pun telah menjadi cita-cita Pendiri Negara (the founding
father) sejak tahun 1945.
2. Sejarah Berdirinya NKRI
a. Situasi Menjelang Proklamasi
Di tengah-tengah situasi yang terdesak, pemerintah di Jepang
menjanjikan memberikan kemerdekaan bagi Indonesia pada tanggal 24
Agustus 1945 (Pringgodigdo, A.K., 1989). Dibentuknya Badan Penyelidik
Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 April 1945. Tersusul
jatuhnya bom atom didua kota di Jepang Hirosima dan Nagasaki. Jepang
menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Para pemimpin Indonesia menentukan sipak untuk menyatakan
kemerdekaan atas tanggung jawab sendiri, terlepas dari janji penjajah.
Namun Jepang berusaha menghalang-halangi. Tanggal 16 Agustus 1945
dirumah Laksamana Maeda diselenggarakan rapat menyusun teks
Proklamasi.
b. Proklamasi Kemerdekaan

Pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di Pegangsaan


Timur 56 Jakarta, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi dalam
sebuah upacara sederhana. Jalannya upacara :
1. Seokarno tampil di muka umum dengan pengeras suara untuk
membacakan teks proklamasi.
2. Setelah itu pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh Sodaco
Latief Hendraningrat dan diiringi lagu Indonesia Raya.
Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa bersejarah yang
sangat penting bagi NKRI.
c. Hubungan Proklamasi Dengan UUD 1945
Makna dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah suatu
pernyataan terhadap bangsa Indonesia sendiri maupun kepada bangsa lain
bahwa bangsa Indonesia telah merdeka. Dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pemindahan kekuasaan dilaksanakan dengan secepatnya sesuai
dengan isi dari Proklamasi.
Proklamasi mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat
dipisahkan dan merupakan suatu satu kesatuan dengan UUD 1945
terutama Pembukaan UUD 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan
Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kesatuan yang bulat. Apa yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu amanat yang
luhur dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Proklamasi merupaan norma pertama dalam tata hukum
Republik Indonesia dan Proklamasi merupakan titik awal berdirinya NKRI
sekaligus titik awal terbentuknya awal terbentuknya tata hukum RI.
d. Penetapan dan Pengesahan UUD 1945
Sebelum Proklamasi kemerdekaan, para pemimpin bangsa
Indonesia yang duduk dalam BPUPKI telah berhasil menyusun
Rancangan UUD bagi negara RI. Rancangann UUD itu disahkan oleh
PPKI tanggal 18 Agustus 1945 sebagai UUD NKRI. Keseluruhan naskah
UUD Negara RI Tahun 1945 itu kemudian dimuat dalam Berita Republik
Indonesia tahun ke II nomor 7, terdiri daritiga bagian, yakni (1) Bagaian
Pembukaan; (2) Bagian Batang Tubuh; (3) Penjelasan.
Dalam dinamika ketatanegaraan Indonesia, UUD 1945, sempat
dinyatakan tidak berlaku, pada saat terbentuknya Negara Serikat pada
tahun 1949 (periode KRIS) dan Negara Kesatuan tahun 1950 (periode

UUDS). Melalui Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959, UUD Negara RI


tahun 1945 dinyatakan berlaku kembalai. Naskah resmi diundangkan
dalam Lembaran Negara No. 75 Tahun 1959 sebagai Kepres No. 150
Tahun 1959.
Pada tahun 1999, 2000, 2001,dan 2002,nUUD 1945 telah
mengalami perubahan (amandemen) sebanyak 4 kali, sehingga naskah
UUD 1945 yang menjadi UUD NKRI Tahun 1945, terdiri dari 21 bab, 73
pasal, dan 170 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan serta 2 pasal Aturan
Tambahan.
3. Landasan Hukum NKRI
NKRI lahir melalui revolusi nasional dalam menjebol tata hukum
kolonial dan membangun tata hukum baru. Oleh karena itu landasan
hukum NKRI adalah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945,
dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan hukum
bentuk NKRI dapat ditemukan antara lain pada : Pasal 1 ayat (1) UUD
1945, berbunti Negara Indonesia dalah negara kesatuan yang berbentuk
republik. Pasal 18 ayat (1) NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi ....
dan seterusnya. Pasal 25A: NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 37 ayat (5) UUD 1945: Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan.
4. Pentingnya Keutuhan NKRI
Menurut cara pandan Geopolitik, kelangsungan hidup suatu bangsa
tergantung kepada ruang untuk hidupnya atau wilayahnya. Demi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia, maka wilayah negara Republik
Indonesia ini harus dipertahankan. Semua Warga Negara Indonesia
berhak dan wajib buat ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Warga
Negara Indonesia juga berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Keutuhan NKRI, menentukan tercapainya tujuan negara Indonesia
yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu negara melindungi
segenap bangsa Indonesiia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum;
6

dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadai dan keadilan sosial.
5. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sejak awal berdirinya kemerdekaan pemerintah

Republik

Indonesia menyatakan beredaulat atas seluruh wilayah bekas jajahan


Hindia Belanda. NKRI adalah negara kepulauan. Jumlah pulaunya
beribu-ribu (17.508). indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di
dunia. Sebagai negara kepulauan, maka wilayah Indonesia sebagai besar
adalah laut, kira-kira dua pertiga bagian dan sebagian adalah darat. Udara
di atas wilayah laut dan darat adalah wilayah negara kita juga.
Sejak berdiri, wilayah NKRI telah mengalami perubahan. Irian
Barat telah berhasil kita rebut dari penjajah Belanda pada tahun 1963.
Sekarang kita namakan Irian Jaya atau Papua. Wilayah Timor Timur,
yang dulu dijajah Portugal. Kemudian bergabung ke negara Republik
Indonesia menjadi salah satu provinsi pada tahun 1976. Pada tahun 1999
di Timor Timur diakukan referendum (jajak pendapat), yakni
pemungutaan suara untuk menentukan pendapat rakyat, hasilnya
menyatakan Timor Timur berpisah dengan Republik Indonesia dan
menjadi negara Timor Leste.
Perjuangan untuk menyatukan wilayah laut dengan darat, sudah
dimulai pada tahun 1957 melalui Deklarasi Juanda. Walaupun semua
banyak ditentang oleh beberapa negara besar, namun berkat perjuangan
pemimpin kita yang tak kenal lelah, akhirnya tahun 1982 disetujui oleh
forum hukum laut internasional di Montego by Jamaica.
Sebuah perjuangan untuk mendapatkan pengakuan wilayah dari
tahun 1957 sampai dengan tahun 1982. Sebelum itu lebar laut wilayah
hanya 3 mil, sekarang adalah 12 mil. Dahulu, muncul konsep laut bebas
disela-sela kepulauan nusantara, dan sekarang laut pedalaman tersebut
telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan wilayah laut dengan
darat dan berhasil memperoleh batas wilayah yang lebh baik untuk
pertahanan dan keamanan negara.
Wilayah udara pun sangat penting bagi negara. Melaui matra ini,
banyak tersedia berbagai macam gas yang penting bagi kehidupan,
contohnya oksigen dan hidorgen. Sekarang ruang udara merupakan jalur
7

lalu lintas yang ramai. Negara Republik Indonesia menyatakan bahwa


pengusaan atas ruang angkasa kita sampai ketinggian 36.000 Km. Pada
ketinggian tersebut dinamakan orbit Geostasioner. Tidak semua negara
memiliki orbit Goestasioner. Hanya negara yang terlewati garis
katulistiwa yang memilikinya.
6. Pembagian Wilayah NKRI
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota. Kepala daerah provinsi disebut Gubernur.
Adapun

kepala

daerah

kabupaten/kota

disebut

Bupati/Walikota.

Demikianlah UUD 1945 pasal 19 ayat (1) mengaturnya. Pembagian


wilayah seperti itu sesuai dengan bentuk negara kesatuan.
Wilayah NKRI dibagi menjadi provinsi-provinsi dengan luas
wilayah yang tampak dalam tabel sebagai berikut :
No.

5.201.002

Luas
Wilayah
(km2)
56.500,51

Medan

12.450.911

72.427,81

Sumatera Barat

Padang

4.566.126

42.224,65

Riau

Pekanbaru

4.579.219

87.844,23

Jambi

Jambi

2.635.968

45.348,49

Sumatera Selatan

Palembang

6.782.339

60.302,54

Bengkulu

Bengkulu

1.549.273

19.795,15

Lampung

7.116.177

37.735,15

1.043.456

16.424,14

10

Kepulauan
Bangka Belitung
Kepulauan Riau

1.274.848

8.084,01

11

DKI Jakarta

Bandar
Lampung
Pangkal
Pinang
Tanjung
Pinang
Jakarta

8.860.381

740,29

12

Jawa Barat

Bandung

38.965.440

36.925,05

13

Jawa Tengah

Semarang

31.977.968

32.799,71

14

Daerah Istimewa
Yogyakarta

Yogyakarta

3.343.651

3.133,15

Nama Provinsi

Ibukota

Banda Aceh

Nanggroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara

Populasi
(Jiwa)

15

Jawa Timur

Surabaya

36.294.280

46.689,64

16

Banten

Serang

9.028.816

9.018,64

17

Bali

Denpasar

3.383.572

5.449,37

18

Mataram

4.184.411

19.708,79

Kupang

4.260.294

46.137,87

Pontianak

4.052.345

120.114,32

Palangkaraya

1.914.900

153.564,50

Banjarmasin

3.446.631

37.530,52

Samarinda

2.848.798

194.849,08

24

Nusa Tenggara
Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Timur
Sulawesi Utara

Manado

2.128.780

13.930,73

25

Sulawesi Tengah

Palu

2.294.841

68.089,83

26

Sulawesi Selatan

Makassar

7.509.704

46.116,45

27

Kendari

1.963.025

36.757,45

28

Sulawesi
Tenggara
Gorontalo

Gorontalo

922.176

12.165,44

29

Sulawesi Barat

Mamuju

969.429

16.787,19

30

Maluku

Ambon

1.251.539

47.350,42

31

Maluku Utara

Ternate

884.142

39.959,99

32

Papua Barat

Manokwari

643.012

114.566,40

33

Papua

Jayapura

1.875.388

309.934,40

19
20
21
22
23

7. Perjuangan Mempertahankan NKRI


Bangsa Indonesia telah memiliki pengalaman atau sejarah yang
panjang dalam memepertahankan keutuhan NKRI. Pengalaman itu
hendaknya menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali pada waktu
yang akan datang.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan latar
belakang budaya yang berbeda-beda. Perbedaan suku bangsa ini bias

menjadi sumber konflik yang dapat menyebabkan perpecahan di tubuh


NKRI. Keanekaragaman itu seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatan
yang dahsyat untuk menangkal semua gangguan atau ancaman yang
ingin memecah belah persatan bangsa.
Berikut beberapa sikap dan perilaku kita sebagai warga negara
Indonesia untuk mempertahankan NKRI :
1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga
seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara
menjaga keutuhan, kedaulatan Negara dan mempererat persatuan
bangsa.
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit.
Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan,
bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu
kekayaan bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan
memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta
memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka
merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
5. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu
semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek
kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas,
kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki
wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang
harus dipatuhi, ditaati dan dipelihara oleh semua komponen
masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu antara lain pancasila sebagai
landasan idiil, dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di
daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
6. Mentaati peraturan agar kehidupan berbangsa dang bernegara
berjalan dengan tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar,
akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan.
10

11

III. PENUTUP
Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lahir bersama dengan
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dan
bersamaan dengan pengesahan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945. Oleh karena
itu, Proklamasi dan UUD 1945 sekaligus sebagai landasan NKRI.
Sebagai negara yang berdiri secara berdaulat NKRI memiliki kedaulatan
akan wilayah yang jelas serta pengaturan penyelenggaraan pemerintahan secara
berdaulat tanpa pengaruh dari negara lain.
Dinamika NKRI, mengharuskan seluruh potensi bangsa untuk bertekad
mempertahankan keutuhan NKRI, dari berbgai ancaman dan gangguan yang
membahayakan eksistensi NKRI sebagai negara yang berdaulat.
Jadi, upaya untuk mempertahankan NKRI dapat ditempuh dengan cara
mengetahui kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan budaya
Indonesia, kita dapat menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam
Negara Indonesia, selain itu sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan
bahwa kita sedang mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan
cara mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya
sekedar memahami saja.
Saran
Kita sebagai mahasiswa seharusnya sadar akan kewajiban kita untuk
menjaga dan mempertahankan keutuhan bangsa ini. Hal yang harus kita lakukan
agar bangsa ini tetap terjaga keutuhannya dengan belajar sebaik-baiknya, dengan
demikian kita akan mampu mem-filter apa yang baik dan mana yang buruk atau
yang dapa membuat bangsa kita menjadi terpecah belah.

12

Daftar Rujukan
-

Al-Hakim, Suparlan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks

Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang.


Unnamed. 2011. Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan
Uud 1945, (Online),
(http://ataaochad.wordpress.com/2011/03/13/hubungan-antara-proklamasi-

kemerdekaan-dan-uud-1945/), diakses 12 September 2013.


Unnamed. 2012. Upaya Mempertahankan NKRI, (Online), (http://metapuspita.blogspot.com/2012/07/daftar-ibukota-provinsi-se-indonesia.html),
diakses tanggal 12 September 2012.

13

Anda mungkin juga menyukai